Translate

Tuesday, March 31, 2020

Menghardik Badai

Matius 8:23-27 (TB)  Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan murid-murid-Nya pun mengikuti-Nya. 
Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur.
Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Tuhan, tolonglah, kita binasa." 
Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali. 
Dan heranlah orang-orang itu, katanya: "Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?" 





Apakah kita seperti murid-murid Yesus yang kurang percaya, kurang beriman?

Ini yang terjadi saat ini juga, apakah kita kurang percaya, kurang beriman kepadaNya ? Sehingga kita kuatir akan masa depan kita, kuatir akan kesehatan kita? 

Asalkan kita tidak seperti murid-murid yang berkata 'kita akan binasa'. Ketakutan kadang membuat kita tidak bisa berpikir logis , jernih . Kita cenderung kalap, tergesa-gesa dan malah salah bertindak.

Meminta pertolongan Tuhan adalah hal utama yang harus dilakukan. Dan Tuhan menjawab, sama seperti yang Dia jawab. Apakah kita takut dan kurang percaya?

Tetap tenang adalah langkah kedua setelah kita meminta pertolongan Tuhan.

Langkah ketiga? Menunggu waktu Tuhan menyelesaikan masalah kita. Ini juga perlu kesabaran dan penyerahan diri.

Nantikan saat keempat, waktu kita heran akan kuasa dan kerja Tuhan dalam hidup kita.

Di tengah wabah yang terjadi saat ini, Tuhan mengajak kita untuk tetap tenang dan menyerahkan semuanya ke dalam tangan kerja Tuhan.

Kita kuatir tentang kesehatan, kelangsungan usaha kita, masa depan kita, dan itulah yang kita bawa kepadaNya. Biarkan dia 'menghardik badai' kehidupan kita. Dan kita akan menjadi takjub.