Translate

Monday, November 22, 2021

Webinar PRTG Partner Enablement 24 Nov 2021, jam 14-16 WIB

PRTG Partner Enablement 24 Nov 2021, jam 14-16 WIB

Sesi webinar yang membantu anda, para pengusaha IT, reseller, system integrator untuk bisa mengenal lebih baik tentang PRTG. PRTG adalah IT anda IoT Monitoring System yang telah dikenal baik dan mendapatkan sambutan market luar biasa di Indonesia. Kami dari DCMGroup telah menangani produk ini sejak 2009, dan semakin berkembang hingga sekarang.


Raih keuntungan menjadi reseller PRTG, serta ketahui hal mendasar dalam menjual solusi PRTG. Daftarkan diri anda di https://s.id/prtg24nov21

#prtg #partnership #paessler #dcmgroup #dcmsolusi #dcmmonitoring #monitoring #networkmonitoring #indonesia

Sunday, November 21, 2021

CLOUD PROTECTION DAY "Data & Privacy Protection, Decreasing Your Complexity With ACRONIS" 25 Nov 2021

 Proteksi Data dan Privasi menjadi isu hangat tahun ini. Setelah beberapa perusahaan besar, mulai dari e-commerce, airlines hingga instansi kesehatan mengalami kebocoran data. 

Lalu bagaimana menangani hal ini ? ACRONIS akan membuat segalanya menjadi lebih mudah. Bagaimana caranya? Ikuti webinarnya di 25 Nov 2021, jam 14-15.30 WIB. 


Narasumber : Irzal Ramadlani - Solution Engineer ACRONIS

Moderator : Fanky Christian - Ketua DPD APTIKNAS JAKARTA

Daftarkan diri anda di https://s.id/cloud25nov 


Saturday, November 06, 2021

Mengenal LEAN STARTUP



Untuk menjadi inovatif, sebuah startup harus kreatif dan memiliki semangat untuk terus berkembang. Sayangnya, keterbatasan sumber daya sering menjadi penghambat berkembangnya sebuah startup. Atas dasar inilah, muncul sebuah metode yang dirancang untuk bisa mengatasi keterbatasan yang ada sekaligus mempercepat perkembangan sebuah startup. Metode inilah yang kemudian dikenal dengan sebutan lean startup.

Apa Itu Lean Startup?
Lean startup adalah sebuah metode pengembangan produk dan bisnis yang berfokus pada pengguna. Metode ini menitikberatkan pada peran pengguna sebagai sumber utama dalam mengembangkan sebuah produk dan bagaimana memanfaatkan timing dalam proses pengembangan produk tersebut untuk mengoptimalkan sumber daya dan menangkap momentum tingginya permintaan.

Apa yang dibutuhkan oleh pengguna? Apa yang mereka inginkan? Untuk menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, pelaku bisnis startup akan meminta feedback langsung dari penggunanya.

Prinsip Lean Startup
Metode lean startup menempatkan pengguna sebagai bagian dari pengembangan sebuah produk. Meski demikian, kecepatan dan efisiensi adalah tujuan lean startup yang ingin dicapai di akhir. Berikut prinsip lean startup yang perlu Anda ketahui.

●      Dapat Dilakukan Oleh Siapapun dan Di Manapun
Lean startup sangat mengutamakan kecepatan dalam prosesnya. Karena itulah, metode ini dibuat sesederhana mungkin. Anda tidak harus memiliki business plan untuk menjalankannya. Di sini yang terpenting adalah think big, begin small dan scale fast. Kesalahan umum yang terjadi adalah pengembangan produk secara waterfall, di mana tahap-tahap pengembangan berjalan secara seri/beruntun, yang menyebabkan berkurangnya inovasi dan waktu pengembangan produk yang lebih lama.

●      Fokus Pada Manajemen Bisnis
Bisnis bukan hanya sebatas produk. Agar bisnis berjalan dan berkembang, dibutuhkan manajemen yang bagus. Lean startup dibuat agar bisnis dapat berjalan dengan lincah. Jadi jika tidak ditunjang dengan manajemen yang baik, kelincahan dan kecepatan seperti ini sulit untuk dicapai.

●      Pengembangan Bisnis Secara Terus-Menerus
Dunia terus berubah, begitu juga dengan kebutuhan pasar dan keinginan pengguna. Untuk mengakomodir hal tersebut, lean startup dirancang layaknya siklus yang terus berputar. Hal ini bertujuan agar pengembangan bisnis dapat dilakukan secara berkelanjutan.

●      Memanfaatkan Feedback untuk Berinovasi
Startup harus inovatif. Namun untuk berinovasi, Anda juga membutuhkan feedback dari pengguna. Kemampuan merespons feedback dan menjadikannya sebagai bahan bakar dalam mengembangkan produkadalah kunci sukses mengembangkan startup. Startup adalah katalisator yang mengubah ide menjadi produk.

Saat pelanggan berinteraksi dengan produk tersebut, mereka menghasilkan umpan balik dan data. Produk yang dikembangkan sebuah startup adalah eksperimen, di mana pembelajaran tentang bagaimana membangun bisnis yang sustainable adalah hasil dari eksperimen tersebut. Informasi tersebut akan mempengaruhi dan membentuk kembali kumpulan ide berikutnya.

●      Menciptakan  Solusi untuk Kebutuhan Pasar
Siklus pengembangan produk dengan lean startup sengaja dibuat agar perbaikan dan pengembangan bisa dilakukan secara berkelanjutan dengan memanfaatkan tools yang dibutuhkan, termasuk metrics performance. Dengan demikian, produk terbaik bisa dibuat. Dalam pengembangan produk memang wajib dilakukan iterasi, dan seringkali terjadi pivot, yaitu perubahan pada produk atau model bisnis sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan pasar.

Manfaat Lean Startup
Metode lean startup banyak diadopsi oleh bisnis-bisnis startup. Hal ini bisa terjadi bukan tanpa alasan. Ada banyak manfaat yang membuat lean startup begitu populer.

Efisien dalam proses pengembangan produk;
Resiko kegagalan relatif rendah;
Produk yang dihasilkan lebih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pengguna;
Fleksibel dan dapat diadopsi dalam bisnis apapun.
Lean startup tidak terlalu mementingkan business plan. Hal ini sangat berbeda dengan bisnis tradisional yang membutuhkan business plan yang lengkap. Kuncinya di sini adalah pengembangan secara berkelanjutan dengan berfokus pada kebutuhan dan keinginan pelanggan. Karena itulah, business plan yang kaku tidak cocok dipadukan dengan lean startup.

 
Di era sekarang, dunia seakan bergerak lebih cepat. Keinginan pasar terus berubah dengan pola yang sulit diprediksi. Perubahan ini pun terjadi dengan cepat. Karena itulah, dibutuhkan metode pengembangan produk yang mampu mengimbangi hal tersebut.Lean startup memungkinkan pengembangan produk secara cepat. Di sisi lain, pengembangan produk dengan metode lean startup juga relatif lebih terjangkau. Tak mengherankan, lean startup banyak diadopsi oleh early-stage startup.

sumber: https://startupstudio.id/metode-lean-startup

Thursday, November 04, 2021

Bagaimana Pendanaan Startup , simak selengkapnya..

 

How does startup funding work?

Startup funds go to people or groups of people to raise money for their new business, which allows the company to grow. When investors help to fund a startup, they do so hoping that they can receive a larger amount of money from the business in the long term. Depending on how much someone has invested into a company, they may also be able to make business decisions that affect how the company runs.

8 startup funding stages

Here are the phases startups go through to obtain funding:

1. Pre-seed funding stage

This is the research phase of beginning a startup. During the pre-seed stage, make sure to answer the following questions:

  • Is your idea viable?
  • Has your idea been done before?
  • How costly is your venture?
  • What kind of business model will you use?
  • How will you get started?

In many situations, much of the business funding during this phase either comes from you or friends and family. The total value of a startup in this stage can range anywhere from $10,000 to $100,000.

Example: Anya has an idea for a new car wheel-washing kit. She researches similar products currently on the market, tests her own formula to determine its performance, examines the costs associated with producing her product and decides on her business model.

2. Seed funding stage

At this point, your idea is an actual business with some customer traction. Entrepreneurs in this phase provide company equity in return for larger amounts of cash provided by investors. Costs covered by seed funding include:

  • Product launch
  • Product marketing
  • New employees
  • Market research on product-market-fit

Startups valued anywhere from $100,000 million to $6 million are eligible for this phase of fund raising.

Example: During seed funding, Anya receives input to determine her final products and targeted customer demographics. She also hires three new employees.

3. Series A funding

The Series A funding stage marks the beginning of venture capitalist investment, and shares of the company are offered in exchange for capital.

At this point, you can begin to set yourself up for future business growth. This includes the following:

  • Optimizing your business
  • Offsetting financial losses or shortfalls
  • Further developing your product or service
  • Creating a scalable blueprint for growth

Example: Anya has proven her product is a great idea. Now she wants to show investors that she has a great strategy for future growth. She decides to go into a new market and start selling to large retailers. The more she demonstrates the ability to generate income, the more investment she'll receive.

Related: Angel Investors: Definition, Advantages and Disadvantages

4. Series B funding

Startups in this stage have dedicated user bases and steady streams of revenue. At this point, you've proven you can scale your idea. Investors can now help you:

  • Employ advanced market reach activities
  • Increase market share
  • Form operational teams such as business development and marketing

Example: Anya uses this round of investments to open two new departments at her company: public relations and diversity and inclusion.

5. Series C funding

Series C funding is for a company well on its growth path and often interested in expanding globally. It may be easier to find investors at this stage, as they trust the startup to succeed. Funds at this phase are used to do the following:

  • Build new products
  • Reach new markets
  • Acquire underperforming startups in the same industry

Example: Anya received Series C cash. She begins development on a product to clean car windshields and starts shipping her original product overseas.

6. Series D funding and beyond

There are usually two reasons a startup goes past the Series C funding round. They are:

  • New opportunities: A potentially lucrative opportunity appears that requires the company to act before the Initial Public Offering (IPO).
  • Subpar performance: The startup misses the goals set during the Series C round of funding. It then raises more funds in the Series D round to address the issues.

There is no limit to how many funding rounds a startup can go through. If a company has more advanced revenue goals, it may complete as many fundraising series as necessary.

Example: Anya planned to take her business public at the beginning of December. However, a competitor in her industry came up for sale in November. She decides to raise Series D funds to purchase the competitor instead of proceeding with the IPO.

7. Mezzanine funding and bridge loans

These loans are designed for fairly mature businesses worth at least $100 million. A mezzanine loan blends debt and equity for lenders, while bridge loans are short-term financing. They close the financial gap between this phase and the IPO. The funds might be used to buyout the management at another company or acquire a competitor. Loans typically last six to 12 months and are paid back with proceeds from the IPO.

Example: Anya's goal is to issue an IPO for her company. However, she needs to produce her product on a larger scale before an IPO is feasible. She takes out a bridge loan to buy a competitor, which increases her market share.

8. IPO

An IPO is the pinnacle of startup success. It occurs when shares of the company are offered up for public purchase for the first time. The IPO is used to generate funds for further growth or allowing the startup owners to cash out their remaining shares for personal income.

Important events occur in preparation to issue an IPO. They are:

  • Formation of a public offering team comprised of SEC experts, lawyers, accountants and underwriters
  • Compilation of the startup's information such as financials and anticipated future operations
  • Preparation of an audit of the company's financial statements
  • Completion of the governmental IPO requirements, which include filing the startup prospectus with the SEC and formalizing the offering date

Example: Jane is ready for her hard work to pay off. She uses an IPO to sell her shares in the company, amassing her a great deal of wealth.


source: https://www.indeed.com/career-advice/career-development/startup-funding-stages