Translate

Saturday, May 30, 2020

FILOSOFI KAIZEN UNTUK MENGUBAH RUTINITAS ANDA

FILOSOFI KAIZEN UNTUK MENGUBAH RUTINITAS ANDA
Oleh : Melody Wilding

Walaupun Kaizen umumnya diterapkan dalam konteks perusahaan, filosofinya ternyata bisa kita gunakan untuk memperbaiki rutinitas dan  proses kerja kita juga. 

Menggunakan Kaizen, kita akan mampu mencapai kondisi total dan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. 

Kali ini, saya akan memaparkan bagaimana cara menggunakan Kaizen untuk memperbaiki rutinitas kerja kita sebagai individu, baik dalam pekerjaan kantor, pekerjaan terkait hobi, ataupun proyek di rumah.

Pada tahun-tahun setelah Perang Dunia II, para eksekutif di perusahaan manufaktur mobil Amerika mengunjungi pabrik-pabrik Toyota di Jepang untuk mempelajari bagaimana perusahaan itu dapat memproduksi begitu banyak kendaraan dengan begitu cepat.

Mereka menemukan filosofi yang memanusiakan manusia—yang mendorong inovasi pabrikan—yang secara intrinsik memotivasi pekerja untuk mengubah proses, prosedur, dan diri mereka sendiri menjadi lebih baik.

Bukannya menghukum pekerja karena kesalahan yang mereka perbuat, Toyota mendorong pekerja untuk menghentikan produksi setiap saat untuk memperbaiki masalah atau memberikan saran kepada manajemen tentang cara mengurangi kesalahan dan hal-hal yang tidak perlu dan meningkatkan efisiensi. 

Akibatnya, di pabrik-pabrik Toyota hanya terjadi sedikit kesalahan dan memperoleh keuntungan dari perbaikan yang konsisten.

Filosofi ini—yang disebut Kaizen—adalah salah satu 'oleh-oleh' yang dibawa pulang para eksekutif Amerika ke negara mereka. 

Sejak saat itu, Kaizen telah merevolusi banyak industri, mulai dari perawatan kesehatan hingga pengembangan perangkat lunak.

Sederhananya, pendekatan Kaizen didasarkan pada keyakinan bahwa perbaikan yang terus menerus dan bertahap (continuous improvement) akan mewujudkan perubahan substansial dari waktu ke waktu.

Ketika tim atau kelompok pekerja di sebuah pabrik menerapkan Kaizen, mereka tak mengalami ketidak-puasan, keresahan, dan kesalahan yang sering terjadi berbarengan dengan inovasi besar. 

Hal itu selaras dengan makna kata dalam bahasa Jepang "kaizen," yakni "perubahan yang baik."

Sementara Kaizen biasanya diterapkan pada proses industri seperti rantai pasokan dan logistik, filosofi ini juga berguna dalam konteks produktivitas pribadi dan kebiasaan kerja individu. 

Anggap saja Kaizen sebagai antidot dari kata-kata motivasi "go big or go home" yang sering kita temukan.

Kaizen bukan tentang bekerja lebih banyak dan lebih keras, tetapi lebih tentang penyesuaian yang bijaksana, menerima kegagalan, dan menerapkan pembelajaran agar kita bisa bekerja dengan lebih baik.

PRINSIP DASAR KAIZEN

Yang mendasari Kaizen adalah dedikasi untuk meningkatkan efektivitas, kepuasan, dan mengurangi waste (tindakan atau langkah apa pun dalam proses yang tidak menambah value/nilai).

Prinsip inti dari Kaizen meliputi:

 Membakukan suatu proses sehingga dapat diulang dan diorganisir

 Berfokus pada kemampuan mengukur dan mengevaluasi kemajuan menggunakan data

 Membandingkan hasil dengan target (apakah kita memenuhi janji kita?)

 Inovasi cara-cara baru dan lebih baik untuk mencapai hasil yang serupa

 Menanggapi perubahan keadaan dan mengembangkan metode kerja yang kita gunakan dari waktu ke waktu

Karena Kaizen adalah filosofi, dan bukan sistem yang kaku, ia fleksibel dan mudah beradaptasi dengan gaya kerja, preferensi, dan kepribadian kita.

Kita bisa melakukan plug-and-play dalam memilih pendekatan Kaizen, tergantung pada apa yang paling sesuai untuk kita.

Sebagai contoh, ada beberapa orang yang hidup dengan prinsip "lakukan 1% lebih baik setiap hari." 

Yang lain memilih untuk menggabungkan Kaizen melalui pendekatan 5S (Sort, Straighten, Shine, Standardize, Sustain).

3 CARA MENERAPKAN KAIZEN DALAM KEHIDUPAN PRIBADI KITA

Jika prinsip-prinsip Kaizen terasa membebani secara teori, yakinlah bahwa manusia dirancang untuk melakukan perbaikan, artinya sebagian besar prinsip-prinsip ini dapat diterapkan secara intuitif.

Berikut adalah tiga cara agar kita bisa mulai menerapkan pendekatan Kaizen dalam kehidupan kerja kita. 

Baik ketika kita ingin menjadi lebih produktif di kantor dengan mengurangi gangguan, atau berupaya menyelesaikan proyek kreatif seperti menulis buku, kiat-kiat ini dapat membantu kita sampai di sana—secara bertahap.

1. CARI TAHU DIMANA WAKTU DAN ENERGI KITA TERBUANG

Salah satu prinsip inti Kaizen adalah pengurangan waste (pekerjaan tambahan yang tidak penting dan tidak memberi nilai tambah), dan itu berperan dalam lebih banyak skenario ini daripada yang mungkin kita pikirkan. 

Kunci untuk menghasilkan lebih banyak produktivitas adalah dengan melakukan lebih sedikit, bukan lebih banyak.

Jika kita tidak pernah dapat menemukan waktu untuk mencurahkan perhatian pada proyek-proyek yang penting bagi, mungkin saja sebagian waktu kita dihabiskan oleh tugas-tugas yang tidak perlu. P

eriksalah tugas apa yang perlu atau bisa ditinggalkan.

Kita seringkali tidak mengetahui adanya hal-hal yang menjadi sumber 'waste', jadi mulailah dengan mengaudit jadwal sehari-hari.

2. LACAK SETIAP TUGAS YANG DILAKUKAN DAN WAKTU YANG DIBUTUHKAN  SELAMA BEBERAPA MINGGU

Setelah memiliki data ini, lakukan penilaian apakah setiap tugas benar-benar diperlukan. 

Jika kita telah memilih beberapa tugas atau pekerjaan yang penting, bagaimana kita bisa melakukannya dengan lebih baik atau lebih cepat dengan meningkatkan skala diri kita? 

Bisakah kita membuat template untuk laporan atau email tertentu yang sedang ditulis, misalnya?

Banyak pemimpin yang berpendapat ini adalah latihan yang berguna. 

Mereka dapat membebaskan diri dari rapat tidak berguna yang tidak benar-benar membutuhkan kehadiran mereka, atau menghilangkan tugas-tugas yang tidak menghasilkan hasil nyata selain hanya menambah pekerjaan saja.

3.  TANYAKAN PADA DIRI KITA : LANGKAH KECIL APA YANG BISA  DILAKUKAN AGAR KITA BISA MENJADI LEBIH PRODUKTIF DAN LEBIH EFISIEN ?

Saat mulai mengidentifikasi area untuk perbaikan, kuncinya adalah memulai dengan perubahan yang mampu kita gigit, kunyah dan telan. 

Mulai dari hal kecil. 

Seringkali, naluri kita adalah ingin langsung melakukan hal-hal yang besar.

Kita seringkali tak sabaran dan menginginkan hasil, jika tidak dalam semalam, maka dalam seminggu atau sebulan. 

Tetapi ketika kita menganggap bahwa perbaikan bertahap dari waktu ke waktu jauh lebih bisa kita lakukan dengan terus-menerus (dibandingkan dengan perubahan besar-besaran), mulai dari yang kecil tampaknya semakin menarik, meskipun itu membutuhkan kesabaran.

Jika, misalnya, kita mencoba untuk meningkatkan produktivitas di kantor sehingga tidak harus bekerja selama makan siang, pikirkan apa perubahan minimal yang dapat membantu kira mencapai hal itu. 

Mungkin itu berarti tiba di kantor untuk bekerja 15 menit lebih awal setiap pagi, sehingga kita tak perlu terburu-buru. 

Atau kita juga bisa mengatur alarm di ponsel untuk pengingat waktu istirahat, membuat kita cenderung bekerja lebih fokus dan tak sering-sering bersantai atau ngemil saat kerja.

Jika metode-metode itu tidak membuat perbedaan, teruslah mencoba sesuatu yang lain. Dan jika ada metode yang benar-benar membuat perbedaan, terus perbaiki kebiasaan yang baru ditemukan itu, sedikit demi sedikit.

Sisihkan waktu untuk meninjau mana yang berhasil dan mana yang harus diperbaiki

Ketika kita sibuk, kita tidak meluangkan waktu untuk mengevaluasi apa yang berhasil dan apa yang tidak. 

Tetapi agar Kaizen berpengaruh, kita perlu merenungkan seberapa baik kita melakukannya, terutama ketika kita merasakan titik gesekan.

Seperti karyawan Toyota yang menghentikan jalur produksi, berhenti sejenak dan dokumentasikan poin-poin di mana produktivitas pribadi kita mandek, atau ketika kita merasa terganggu, frustrasi, atau kurang fokus. 

Reaksi-reaksi itu menandakan kerusakan dalam sistem yang perlu diperbaiki. 

Tetapi yang lebih penting, hal itu menjadi kesempatan untuk mempraktikkan pengendalian diri dan memperlambat kerja untuk melihat hal-hal yang bisa diperbaiki.

Kita bisa melakukan review mingguan, misalnya satu jam pada hari Minggu malam untuk memprioritaskan fokus dan proyek kita untuk minggu berikutnya. 

Penting untuk mencapai keseimbangan antara pengoptimalan dan penghargaan dengan mengintegrasikan pengalaman positif dan negatif.

Coba lakukan twist pada praktik syukur harian kita yang khas:

Apa yang "berjalan sangat baik" sepanjang hari yang saya lalui?

Apa "titik rendah" saya pada hari itu?

Apa yang bisa saya tingkatkan untuk kali berikutnya?

Apa yang saya bisa banggakan hari ini?

Apa yang saya pelajari?

Hasil dari menerapkan filosofi Kaizen
Kaizen adalah alternatif dari perasaan kekalahan dan kegagalan yang kita alami setelah menetapkan resolusi atau tujuan yang terlalu ambisius, lalu kemudian gagal beberapa minggu kemudian. 

Dan sementara Kaizen tidak akan mengubah hidup kita dalam semalam, metode ini dapat membuat perubahan yang signifikan sedikit demi sedikit.

SELAMAT MENCOBA DAN SALAM SEHAT DAN SALAM SUKSES !!!

ARIGATO !!!

Friday, May 29, 2020

Andalkan Tuhan

2 Tawarikh 16:7-12 (TB)  Pada waktu itu datanglah Hanani, pelihat itu, kepada Asa, raja Yehuda, katanya kepadanya: "Karena engkau bersandar kepada raja Aram dan tidak bersandar kepada TUHAN Allahmu, oleh karena itu terluputlah tentara raja Aram dari tanganmu. 
Bukankah tentara orang Etiopia dan Libia besar jumlahnya, kereta dan orang berkudanya sangat banyak? Namun TUHAN telah menyerahkan mereka ke dalam tanganmu, karena engkau bersandar kepada-Nya. 
Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia. Dalam hal ini engkau telah berlaku bodoh, oleh sebab itu mulai sekarang ini engkau akan mengalami peperangan."
Maka sakit hatilah Asa karena perkataan pelihat itu, sehingga ia memasukkannya ke dalam penjara, sebab memang ia sangat marah terhadap dia karena perkara itu. Pada waktu itu Asa menganiaya juga beberapa orang dari rakyat. 
Sesungguhnya riwayat Asa dari awal sampai akhir tertulis dalam kitab raja-raja Yehuda dan Israel. 
Pada tahun ketiga puluh sembilan pemerintahannya Asa menderita sakit pada kakinya yang kemudian menjadi semakin parah. Namun dalam kesakitannya itu ia tidak mencari pertolongan TUHAN, tetapi pertolongan tabib-tabib. 


Raja Asa tidak mengandalkan Tuhan, dia mengandalkan kemampuannya sendiri. Diperingatkan pelihat (nabi) Hanani malah marah. Akhir hidupnya ditutup dengan sakit dan tetap tidak mencari Tuhan. 

Pernah kita lihat orang seperti itu? Hidupnya berkecukupan, kaya, tidak ingat Tuhan, menjelang kematian dengan sakit-sakitan, dan tetap tidak mencari Tuhan. Banyak kan yang seperti ini?

Mereka yang sombong dengan kemampuannya sendiri, tidak mengandalkan Tuhan. 

Inilah kesedihan hidup manusia , yang tidak mengandalkan Tuhan dan malah mencari kekuatan gelap. Bagaimana akhirnya?

Ya , disinilah kembali Tuhan ingatkan kita, untuk mengandalkan Tuhan. Dalam kehidupan kita baik waktu kita jaya atau bahkan ketika kita terpuruk.

Mengandalkan Tuhan artinya juga menuruti perintah Tuhan. Membuat Tuhan yang utama dalam hidup kita, hingga kita kembali kepadaNya. 

Tidak akan mudah mengikuti jalan Tuhan, dan saat pandemi inilah kembali kita diuji. 

Mari tetap mengandalkan Tuhan dalam kehidupan kita.

Thursday, May 28, 2020

Database Yang Dilayani

Roma 16:1-16 (TB)  Aku meminta perhatianmu terhadap Febe, saudari kita yang melayani jemaat di Kengkrea, 
supaya kamu menyambut dia dalam Tuhan, sebagaimana seharusnya bagi orang-orang kudus, dan berikanlah kepadanya bantuan bila diperlukannya. Sebab ia sendiri telah memberikan bantuan kepada banyak orang, juga kepadaku sendiri. 
Sampaikan salam kepada Priskila dan Akwila, teman-teman sekerjaku dalam Kristus Yesus. 
Mereka telah mempertaruhkan nyawanya untuk hidupku. Kepada mereka bukan aku saja yang berterima kasih, tetapi juga semua jemaat bukan Yahudi.
Salam juga kepada jemaat di rumah mereka. Salam kepada Epenetus, saudara yang kukasihi, yang adalah buah pertama dari daerah Asia untuk Kristus.
Salam kepada Maria, yang telah bekerja keras untuk kamu. 
Salam kepada Andronikus dan Yunias, saudara-saudaraku sebangsa, yang pernah dipenjarakan bersama-sama dengan aku, yaitu orang-orang yang terpandang di antara para rasul dan yang telah menjadi Kristen sebelum aku.
Salam kepada Ampliatus yang kukasihi dalam Tuhan. 
Salam kepada Urbanus, teman sekerja kami dalam Kristus, dan salam kepada Stakhis, yang kukasihi. 
Salam kepada Apeles, yang telah tahan uji dalam Kristus. Salam kepada mereka, yang termasuk isi rumah Aristobulus.
Salam kepada Herodion, temanku sebangsa. Salam kepada mereka yang termasuk isi rumah Narkisus, yang ada dalam Tuhan.
Salam kepada Trifena dan Trifosa, yang bekerja membanting tulang dalam pelayanan Tuhan. Salam kepada Persis, yang kukasihi, yang telah bekerja membanting tulang dalam pelayanan Tuhan.
Salam kepada Rufus, orang pilihan dalam Tuhan, dan salam kepada ibunya, yang bagiku adalah juga ibu.  
Salam kepada Asinkritus, Flegon, Hermes, Patrobas, Hermas dan saudara-saudara yang bersama-sama dengan mereka.
Salam kepada Filologus, dan Yulia, Nereus dan saudaranya perempuan, dan Olimpas, dan juga kepada segala orang kudus yang bersama-sama dengan mereka.
Bersalam-salamlah kamu dengan cium kudus. Salam kepada kamu dari semua jemaat Kristus. 


Hebat ya Paulus, bisa menghafal 35 orang yang mungkin jarang ditemui nya, dan bahkan sangat detail. 

Ini juga yang saya selalu coba tekankan ke tim, untuk menghafal dan mengingat orang yang kita temui, bahkan terutama customer atau client kita.

Dengan mengingat nama orang, kita akan secara otomatis menambahkan informasi lain terhadap nama orang yang kita ingat itu. Bisa nama perusahaannya, apa yang dia perlukan, bahkan kalau kita sempat bertemu muka dan diskusi banyak hal, banyak informasi lain yang bisa kita gali. 

Kami dalam sepuluh tahun terakhir ini menggunakan Customer Relationship Management System, bukan yang mahal, bahkan free, tapi bisa membantu kami megingat. Namun kadangkala tim sales lupa memasukkan data ke dalam CRM,padahal informasi basic yang kita simpan. 

Nah, yang repot terjadi adalah saat hari raya seperti ini. Dimana kami ingin memberikan ucapan bahkan hanya via email, tapi datanya belum lengkap. 

Maka sangat penting, kita memiliki database customer, client, atau bahkan orang yang telah kita temui, kita diskusi. Inilah yang Paulus lakukan, dalam rangka mengenal umat yang dilayaninya. Bukan artinya karena dia adalah pemimpin umat, maka hanya umat yang harus mengenalnya, tapi sebaliknya, para pemimpin inilah yang harus mengenal umatnya. 

Seperti Tuhan mengenal kita dengan baik, maka kita sebagai pemimpin juga harus mengenal dengan baik umat, orang yang kita     pimpin. Maka sekarang mulailah bangun database itu. Mulai dengan database keluarga yang kita pimpin. Apabilada sistem, maka masukkan ke dalam sistem, atau minimal kumpulkan itu dalam file spreadsheet xls. 

Bagi kalangan gereja, telah diperkenalkan DBAJ (Database Jemaat) yang memudahkan gereja melakukan pendataan jemaat yang dilayaninya. Mungkin harus diperluas juga dengan database simpatisan gereja. Semua ini akan digunakan dan diinput progress untuk menyusun LKKJ (Laporan Kehidupan Kinerja Jemaat). Semua ini bukan untuk tingkat yang lebih tinggi saja, tapi bahkan seharusnya sangat bermanfaat untuk jemaat sendiri. Di GKI HI kami memiliki aplikasi seperti DBAJ juga, lengkap dengan foto jemaat. 

Mengenali tim, orang, umat jemaat yang kita pimpin sangat penting, karena ini akan membantu kita untuk melayani mereka lebih baik lagi. Sama seperti Paulus yang berusaha sebaik mungkin melayani umatNya. 


Tuesday, May 26, 2020

The Learning Experience of an Organization ..

The Learning Experience of an Organization ....

Kita seringkali menanyakan berapa lama pengalaman kerja seseorang. Jawabannya bisa 3 tahun, 5 tahun atau bahkan 20 tahun.

Tetapi pernahkah kita menanyakan berapa lama pengalaman yang dimiliki sebuah organisasi?

Keep reading ....
Memang bagus banget menanyakan pengalaman bekerja seseorang.
Karena pengalaman mestinya menggambarkan banyaknya pengetahuan dan kemampuan yang dia miliki. Jadi pekerjaan yang ditangani bisa lebih kompleks lagi.
Tetapi pengalaman yang panjang juga mestinya menggambarkan banyaknya kesalahan yang kita lakukan (dan mari kita akui, kita semua pernah melakukannya).
Dan terutama bahwa kita tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Jadi itulah mengapa perusahaan harus membayar lebih tinggi kepada karyawan yang lebih panjang pengalamannya.
Pekerjaan yang kompleks bisa ditangani, dan juga bisa menghindari dari kesalahan yang mungkin terjadi.

Tapi kita jarang sekali kita menanyakan berapa pengalaman sebuah organisasi.
Padahal lihat contoh berikut ini.
Seandainya sebuah tim terdiri dari 10 anggota, dan masing masing anggotanya rata rata punya pengalaman 10 tahun berarti tim itu sudah berpengalaman 100 tahun kerja.
Bayangkan berapa banyak pengetahuan dan kemampuan yang mereka miliki. Dan betapa kompleks pekerjaaan yang mereka bisa lakukan.
Dan bayangkan berapa kesalahan yang mereka pernah lakukan?
Dan berarti berapa banyak kesalahan yang bisa mereka hindari.
Itu baru tim yang isinya 10 orang.
Bayangkan sebuah perusahaan dengan 5000 karyawan dan apabila rata rata pengalaman karyawannya 10 tahun.
50 ribu tahun pengalaman kerja.
Dahsyat kan? Atau meminjam istilah anak anak gaul sekarang, sadis !

Tetapi tentunya hal ini hanya bisa terjadi di sebuah tim atau di perusahaan di mana pengalaman (dan kesalahan) itu di share dengan yang lain.
Otherwise lamanya pengalaman itu tidak akan berguna sama sekali.
Nanti akan jadi seperti petani yang menyangkul selama 20 tahun, mengulang ngulang terus apa yang dia lakukan setiap hari tanpa improve.
Bisa bisa pengalaman 20 tahun nilainya sama saja seperti pengalaman yang hanya 1 tahun.

Ini saatnya kita melakukan paradigm shift dari individual competence menjadi organizational capability.
And this can happen only when an organization keep learning by:
- mutual sharing from inside, saling belajar sesama anggota tim, atau sesama karyawan perusahaan
- learning from outside, belajar dari luar, bisa dengan mendatangkan seorang external atau dengan belajar dari seorang anggota tim yang baru datang dari luar ....

Tanpa menjalankan dua hal itu, pada saat kita punya 10 team member yang rata rata berpengalaman 10 tahun, mestinya kita punya pengalaman bersama 100 tahun, jangan jangan pengalaman organisasinya hanya 20 tahun, or even only 10 years.
What a waste .... sayang sekali kan?

So bagaimana dong?
Ini adalah beberapa hal yang bisa kita lakukan ....

A) Organize Internal Sharing sessions di tim atau perusahaan anda , di mana kita encourage seseorang untuk share specific knowledge nya dia (bisa yang dia pelajari dari pekerjaanya, atau membedah buku yang dia baca), every body will learn kan?.
Obviously leadernya harus memberi contoh dengan sharing, tetapi tentunya contohnya juga harus diikuti sampai ke level paling bawah.

B) Organize a session dari seorang fresh graduate yang baru masuk ke perusahaan anda. Ilmu berkembang begitu pesat. Siapa tahu ada ilmu ilmu baru yang datang dari universitas yang bisa diterapkan.

C) Encourage setiap orang untuk open mind dan belajar dari yang lain.

Contoh dari pikiran yang tertutup dan tidak mau belajar adalah dari pemikiran seperti ini
- "Itu kan teori di Universitas, mana bisa diterapkan di sini"
- "Metode itu terlalu simpel, belum diuji kebenarannya, jangan dipakai dulu"
- " Kita pernah mencoba seperti itu tapi gak jalan tuh"
..... dll

Mungkin pemikiran seperti itu bisa dengan
"Kita bisa mencobanya di sini, dan supaya lebih mudah diimplementasikan, sebaiknya kita tambahkan ....."
Ingat yang sebaiknya dilakukan adalah menambahkan ide, bukan mengkritik, mencela atau membunuh sebuah ide sebelum dijalankan.

D) Organize an award ceremony di mana anda menghargai specifically orang orang yang mau sharing knowledge and experience sebagai tambahan dari pekerjaannya sehari hari

E) Review again your Induction Program.
Selama ini induction program biasanya berisi,"Anda sebagai orang baru harus mendengar kami yang sudah berpengalaman lama di perusahaan ini. Ini cara cara kami melakukan sesuatu, ini prosessnya, ini policynya, dan ini toolsnya. Now, just shut up and do it"
Dan para newcomer pun ngeper, diam, sambil menunggu semoga masa percobaannya cepat berlalu.
Lha, kalo kita hire dia, berarti kan dia jago? Berarti dia punya pengalaman yang relevant? Kenapa kita tidak belajar dari dia.
SK Telecom dari Korea mengharamkan Induction Program dan menggantinya dengan Reverse Induction Program. Di mana orang orang baru mengajari orang orang lama tentang pengalaman mereka di luar. Jadi orang orang lama bertambah ilmunya. Dan secara organisasi ilmunya nambah. Brilliant kan?
OK. saya tidak menganjurkan anda untuk menyetop induction program.anda, but at least, please ask your new comer to teach the existing employees.

Terakhir, seringkali masih saja ada yang bilang," Enak aja. Ilmu susah susah gua dapet. Mau dibagi gratisan. Enak banget?"
Well, ijinkan saya share petuah ibu kandung saya (yang menjadi guru SD selama lebih dari tiga puluh tahun).
"Pam, ilmu itu semakin dikasih ke orang, bukannya semakin berkurang, tapi justru semakin bertambah"
Dan saya membuktikannya sendiri . Sejak beberapa tahun lalu saya setiap hari share something, dan teman teman saya menambahkan idea dan berdiskusi. Dan ternyata saya juga belajar banyak sekali.

Ternyata, semakin banyak ilmu yang anda berikan, semakin banyak yang anda share, ternyata pengetahuan anda juga semakin bertambah banyak, and you will have more friends, become smarter and wiser.

Salam Hangat

Pambudi Sunarsihanto

Monday, May 25, 2020

We are not all in the same boat - We are all in the same storm

Kita tidak bisa marah dengan mereka yg masih harus keluar rumah utk bekerja karena kebutuhan hidup.



Kita juga tidak bisa iri dengan mereka yg bisa #stayathome dengan NYAMANnya, karena perjuangan tiap orang dalam masa Covid-19 ini tidaklah sama..

Ada yang diberi KELEBIHAN MATERI untuk bisa #dirumahsaja..
Ada juga yang TERSEOK-SEOK dgn segala kesulitan untuk bertahan hidup jika hanya #dirumahsaja..

Yang bisa kita lakukan adalah MENJAGA DIRI masing² sebaik mungkin dan tetap  mengikuti anjuran memakai masker, minum Vitamin, rajin mencuci tangan dan menjaga jarak dengan orang lain, BUKAN MENJADI HAKIM bagi satu sama lain..

Sadarlah kita berada di BADAI YANG SAMA, tapi TIDAK DIKAPAL YANG SAMA...

Biarlah masing² kapal mencari jalan keluar dari badai ini...
Berdoa dan berharaplah yang terbaik untuk setiap kapal, tanpa saling menghakimi...

Tetaplah kuat iman dan imun, semangat menjalani hidup....Badai pasti berlalu, tetapi pastikan TUHAN ada dalam kapal anda dan memegang kendali atas kapal anda.

New Normal Kantor Pelayanan Publik

Bagaimanakah New Normal Pelayanan Publik di masa kini, terutama setelah pandemi ini yang mengharuskan kita 'hidup bersama' dengan virus Corona.

Ini adalah satu satu contoh bagus dan sangat tepat yang dilakukan di Desa Genteng Wetan, Banyuwangi.


Mari kita pelajari bersama..

Pertama, faktor infrastruktur. Kantor pelayanan publik di tingkat terkecil di Kabupaten Banyuwangi ini semua telah terhubung dengan jaringan FIBER OPTIC. Dengan demikian tidak akan ada kendala untuk aplikasi apapun dipasang disana.

Kedua, Banyuwangi mengembangkan aplikasi SMART KAMPUNG. Aplikasi ini memang aplikasi web server yang servernya ada di ruangan kepala desanya. Konsepnya sangat sederhana, dengan tampilan interface web-based, sehingga bisa diakses dari berbagai perangkat. Aplikasi ini juga memungkinkan melakukan konsolidasi dari tiap server di ruang pelayanan publiknya untuk terintegrasi dengan server pusat yang ada di kabupaten. Aplikasi tidak harus kompleks, tapi tepat guna, dan inilah kemudahan dan powerful aplikasi Smart Kampung.

Ketiga, kearifan lokal. Mungkin untuk sebagian orang kantor kepala desa, atau sekarang dikenal juga sebagai kantor pelayanan publik itu harus sangat bagus. Kenyataannya banyak kantor kepala desa seadanya, tapi di dalamnya memiliki kesamaan pelayanan publik yang diberikan. Bila kita datang kesana, hampir di tiap kantor kepala desa itu ada ruangan terbuka yang bisa digunakan untuk berbagai aktifitas, disampingnya ada ruangan atau bahkan saung dimana anak muda desa bisa datang ke sana untuk mengakses Internet. Di video diatas ditunjukkan perkembangan terbaru, dimana salah satu ruang pelayanan publik desa menjadi sangat modern dan memanjakan warganya.

Keempat, tidak perlu biaya mahal. Semua diatas tidak perlu biaya yang sangat mahal, tapi harus tepat guna dan bermanfaat bagi masyarakat sebagai pengguna utama. Bila anda sempat, mampirlah ke mal pelayanan publik di kota Banyuwangi, dan kunjungi salah satu pelayanan publik di desa, Semua sangat terintegrasi, satu tempat dan mereka bisa mengakses apapun, mengurus apapun, hingga bank pun ada di dalamnya. Layanan terintegrasi ini akan memudahkan masyarakat, sehingga tidak harus repot kesana-kesini untuk mengurus surat-surat mereka.

Kelima, tetap memperhatikan kesehatan para pelayan publik. Mungkin yang berbeda saat ini adalah para pelayan publik yang masih muda dan semangat melayani itu akan bersarung tangan, ber-face-shield dan menggunakan masker, sehingga tidak bisa melihat muka cantik dan segar mereka dalam melayani masyarakat. Tapi inilah new-normal yang harus kita jalani di masa pandemi ini, dan sangat mungkin menjadi hal yang biasa dalam beraktifitas selanjutnya.

Inti dari pelayanan publik sendiri tetap adalah melayani publik sebaik mungkin, dan segala daya upaya dapat dilakukan meskipun kita harus hidup berdamai dengan wabah yang ada di sekitar kita saat ini

Kurang Percaya

Matius 8:26 (TB)  Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali. 


Pernahkah anda panik padahal andalah pemimpin dalam rombongan, pemimpin dalam tim dan bahkan andalah pemimpin dalam perusahaan.

Pemimpin yang panik, kuatir dan tidak percaya membuat seluruh tim nya akan ikut merasakan hal yang sama. Mungkin ada baiknya juga merasakan kuatir, panik tapi itu semua dalam rangka membangun kesadaran, membuat semua orang peduli dan tentunya menyusun langkah mengatasinya.

Kembali pada sang pemimpin. Pemimpin yang tidak peduli juga akan menyengsarakan, tapi pemimpin yang terlalu panik, terlalu kuatir dan tidak percaya diri akan menghancurkan kepercayaan seluruh tim.

Demikian juga saat ini, saat dimana kita semua kuatir, mungkin ada yang sudah panik karena pendapatan merosot tajam. Tidak ada aktifitas usaha yang bisa dilakukan, maka semua akan kembali kepada sang pemimpin.

Untunglah Tuhan kita, tidak pernah menunjukkan panik kuatir dan takut. Dia memimpin 'team'Nya dengan menunjukkan keberaniannya, Dia menunjukkan cara yang akan dipilihNya dan konsekuensi apa yang akan diterima muridNya.

Tuhan kita juga tidak akan meninggalkan kita, para pemimpin di tingkat manager, supervisor, leader, direktur di kala pandemi ini. Tapi yang terutama adalah keyakinan dan kepercayaan bahwa Tuhan akan beserta, Tuhan akan menentramkan badai corona ini.

Sangat penting bagi kita para pemimpin untuk memahami bahwa Tuhanlah sendiri yang akan menghardik badai corona ini. Jadi buanglah rasa kuatir, takut dan panik sambil terus bekerja apa yang bisa kita lakukan dan terus berusaha memberikan yang terbaik.

Saturday, May 23, 2020

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1441 H



Kami atas nama manajemen dan karyawan PT Daya Cipta Mandiri Solusi mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1441 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin.

Friday, May 22, 2020

KebunBinatang

*#KebunBinatang*

Di pintu masuk , tertulis :
Tarif tiket : Rp  50.000,-/orang
Karena beberapa lama tidak ada pengunjung, maka harga tiket diturunkan menjadi : Rp 25.000,-/orang

Namun masih tidak ada juga pengunjung datang, akhirnya kembali ia turunkan tarif tiket menjadi hanya : Rp 10.000,-/orang 
Dan tetap tidak ada pengunjung yg mau masuk!

Akhirnya ditulislah pengumuman : 
"MASUK GRATIS"
Dan tiba2 banyak orang yg berebutan masuk. 

Ketika pengunjung di dalam penuh, Sang pawang membuka semua pintu kandang binatang buas, seperti :
 Singa, harimau, macan, serigala, ular, dsb. Pengunjung pun sontak pada PANIK !
Kemudian pintu keluar di KUNCI.

Lalu di pintu keluar itu dia tulis :  
Keluar Bayar Rp 500.000,-!!
Kemudian BANYAK orang berebut membayar.

Inilah ironi kehidupan.
Ketika ditawarkan HIDUP SEHAT :
~ Pakai Masker
~ Jaga Jarak / Hindari Keramaian
~ Cuci Tangan Pakai Sabun
~ Makan Makanan Sehat & Bergizi
~ Tidak merokok
~ Istirahat yg cukup
~ Olahraga, dsb
demi menjaga kesehatan sebagai upaya pencegahan penyakit banyak orang enggan, TIDAK MAU.

Tapi kalau sudah masuk Rumah Sakit, berapapun mahal biayanya PASTI dibayar asal bisa sembuh, sekalipun harus jual ASSET dan berHUTANG!

Semoga terinspirasi

Jack Ma bilang: jika pisang dan uang diletakkan di hadapan seekor monyet, maka monyet akan memilih pisang, karena monyet tidak mengerti bahwa uang bisa digunakan untuk membeli banyak pisang .  Dalam kenyataan hidup, jika uang dan kesehatan diletakkan dihadapan orang, acap kali orang akan memilih uang, karena terlalu banyak orang yang tidak mengerti bahwa kesehatan dapat berguna mendapatkan lebih banyak uang dan kebahagiaan.

TIDAK ADA YANG MAHAL , KECUALI HANYA KESEHATAN YANG PALING MAHAL.  SEGALA  APAPUN BISA DITUNDA, KECUALI HANYA, KESEHATAN YANG TIDAK DAPAT DITUNDA.

Thursday, May 21, 2020

Jangan Rusak Perjuangan Kami

19 Mei 2020....

Saya dr. Benny ....

Saya hanya akan mengungkapkan sedikit kekesalan dan kesedihan saya. Saya mohon maaf kalau tidak berkenan.....

Saya bertugas di IGD. 
Tuhan masih kasih kesempatan saya hidup untuk saat ini.....setelah saya terpapar pasien2 saya .

Saya baru sembuh dari COViD 19...setelah saya dirawat 15 hari...dengan harap2 cemas tidak bisa bertemu keluarga karena sesak nafas....dan setelah sembuh saya harus karantina jauh dari keluarga.....

Dukungan saudara...sahabat...atasan..teman sejawat....doa2 teman2 gereja....itu yg menguatkan saya....khususnya doa anak2 dan istri saya......

Karantina sendiri.....rasa bosan ... rasa kangen terhadap keluarga ... benar2 menyiksa. Bahkan disaat ulang tahun anakku saja aku hanya bisa melihat dari kaca depan rumah....

Dan setelah 48 hari.....kabar baik datang ...hasil swab saya negatif 2x hari itu....kemudian  besoknya saya harus kembali terjun ke IGD kembali ... menghadapi pasien2 covid 19........

Saya tetap harus bertugas...saya tetap harus melayani ...... dan harus tetap jaga kesehatan dengan menjejali tubuh dengan suplemen dan vitamin.....demi diri sendiri......demi keluarga.......demi kalian semua.....

Sedih rasanya lihat saudara2 semua dengan ego kalian  tidak menghiraukan perjuangan kami tim nakes.....juga saudara2 lain yg masih stay at home....jaga jarak.........seakan semua sia2 semua.....nyawa teman2 kami ..... penderitaan kami dijauhkan dari keluarga........

Kalian mau ??? mencoba merasakan memakai baju APD..coverall....  kemudian..dengan doble masker...hingga sarung tangan dan sepatu boot.....menahan lapar haus...menahan kencing .... panas dan pengap....

Kalian mau??? .... diasingkan jauh dari keluarga......dan hanya menatap dari layar HP...atau dari kaca jendela rumah kalian........

Kalian mau??? Kalian sakit.....seperti saya kemarin.......demam tinggi....nyeri kepala dan badan yang menyiksa......Disaat kalian mau bernafas....namun paru2 kalian terasa mengecil..sempit dan sesak.....disaat kalian mau mengecap tidak ada satupun makanan yg terasa di mulut......

Kalian mau??? Pembuluh darah kaliah lelah dipasang infus berkali2 karena pemberian antibiotik dan vitamin dosis tinggi ...dan harus gonta ganti kanan kiri...hingga rasa sakit itu jd kebiasan sehari hari.....

Kalian hanya bisa marah...mencemooh... tidak peduli...menolak sakit saat dianggap sakit ...menolak diisolasi .... kalian kabur....

Kalian tahu ga sih.........kalian merugikan banyak orang.....kami nakes......juga teman2...yg sudah rela tetap jaga kesehatan dan tetap dirumah......kalian egois tahu ga si.....kalian hanya bisa minta bantuan....tapi kalian ga mau bantu kami semua....    

Kalian tahu ga...hai orang2 beependidikan...Mbak Siti yg kerja di rumahku saja tahuuu.....dia ga  mau mudik...sampai semua ini berlalu......karena apa....demi keluarga mbak siti..suami dan anaknya...juga kampung halamannya.....

Kalian berebut masuk Mall hanya untuk memuaskan nafsu kalian ... kalian berdesak desak di Bandara....tanpa kalian tahu...sebelah kalian depan..belakang...apakah mereka sehat...apakah kalian juga sehat......
Apakah kalian tahu kalian membawa virus atau tidak....hingga kalian berani berdesak desakan.......

Siklus ini akan terus berlangsung.....atas bantuan dan partisipasi kalian menyebarkan virus.......

Jangan menyalahkan pemerintah....pikir pakai akal kalian...masing2.......

Kami semua lelah di rumah....
Kami semua lelah bekerja dengan baju sauna......
Kami semua lelah.....
Harus menutup toko2 kami ...mata pencarian kami..........janganlah KALIAN RUSAK PERJUANGAN KAMI SEMUA....perjuangan kalian juga kemarin2.......
Tahanlah sebentar...
Sampai BADAI ini berlalu.........semua akan berlalu.......sabarlah.....

Atau kami tenaga kesehatan...semua harus dirumah saja......gantian kalian yg di luar rumah......

kami mohon.....
#Copast dari group wa#

Tuesday, May 19, 2020

10 KEBIASAAN KECIL YANG MEMILIKI DAMPAK BESAR BAGI HIDUP ANDA

10 KEBIASAAN KECIL YANG MEMILIKI DAMPAK BESAR BAGI HIDUP ANDA
Oleh : Darius Foroux 

Selama bertahun-tahun, saya telah mengadopsi banyak kebiasaan "positif" yang berbeda. 

Bagi saya, kebiasaan itu positif ketika itu meningkatkan kualitas hidup saya. 

Banyak yang telah ditulis tentang membentuk kebiasaan. 

Seberapa sulit? 
Berapa lama? 
Apa cara terbaik untuk menghentikan kebiasaan? 
Bagaimana kita mengadopsi kebiasaan baru? 

Pengalaman saya adalah bahwa setiap orang dapat mengadopsi kebiasaan apa pun yang mereka inginkan. 

Hanya ada satu syarat: 

Anda perlu alasan kuat untuk melakukan perubahan (saya berbicara tentang itu secara mendalam pada tulisan ini). 

Dan dalam 99% kasus, alasan untuk berubah berasal dari penderitaan pribadi, kesedihan, dan luka. 

Pada titik tertentu, Anda tidak tahan lagi dengan perilaku Anda saat ini. 

Jangan khawatir tentang bagaimana Anda akan berubah. 

Fokus pada kebiasaan apa yang ingin Anda bentuk dan mengapa. 

Setelah salah satu teman saya baru-baru ini bertanya tentang kebiasaan saya saat ini, saya memutuskan untuk membagikannya di sini disertai dengan penjelasan singkat tentang kebiasaan apa yang baik untuk dilakukan :

1. LAKUKAN LATIHAN BEBAN 3 KALI SEMINGGU

Latihan kekuatan memiliki beberapa manfaat. Hal ini dapat melindungi kesehatan tulang, massa otot, membuat Anda tetap ramping, meningkatkan tingkat energi, dan mencegah cedera. 

Saya telah mengangkat beban sejak saya berusia 16 tahun. 

Ini satu-satunya kebiasaan dalam daftar ini yang telah saya lakukan selama itu. 

Seperti banyak orang yang mengangkat beban, saya mulai dengan rutinitas terpisah. 

Itu berarti Anda melatih otot yang berbeda selama setiap sesi. Dengan sebagian besar rutinitas, Anda melatih otot tertentu hanya satu kali per minggu. 

Ternyata otot membutuhkan lebih banyak tekanan untuk menjadi lebih kuat. 

Idealnya, Anda ingin melatih semua otot Anda, 3 kali seminggu. Itu sebabnya saya melakukan latihan seluruh tubuh. Sederhana, praktis, dan ini berfungsi dengan sangat baik.

2. TETAPKAN 3 SD 4 PRIORITAS HARIAN

Ini adalah salah satu strategi produktivitas terbaik yang pernah ada. 

Kita semua tahu bahwa fokus adalah apa yang memberi kita hasil. 

Tidak fokus? Tidak ada hasil. 

Jadi bagaimana Anda fokus? 

Dengan membatasi opsi dan tugas Anda. 

Eliminasi adalah kuncinya. 

Perjelas apa yang ingin Anda raih setiap hari, minggu, dan tahun. 

Setiap hari, kerjakan 3-4 tugas penting (dan kecil) yang akan membawa Anda lebih dekat dengan tujuan mingguan dan tahunan Anda. 

3. BACA 60 MENIT SEHARI

Saya mengerti, Anda terlalu sibuk untuk membaca. Atau mungkin Anda tidak suka membaca. 

Namun Anda perlu tahu bahwa membaca sangat penting untuk kognisi Anda. 

Tapi Anda sudah tahu itu. 

Bagaimana dengan ini? 

Membaca juga akan mengubah Anda menjadi pemikir dan penulis yang lebih baik. 

"Tapi saya masih tidak suka membaca." 

Ya, ada banyak hal dalam hidup yang tidak kita sukai, tetapi kita masih melakukannya. 

Alih-alih mengatakan pada diri sendiri bahwa Anda tidak suka membaca, belajarlah untuk menikmatinya dengan melakukannya setiap hari. 

Dan seperti sulap, suatu hari, Anda akan senang membaca. 

4. TIDUR 7 SD 8 JAM SEMALAM

Saya tidak pernah mengorbankan waktu tidur saya untuk apa pun. 

Saya baru saja membatalkan pertemuan di pagi hari karena saya tidur terlambat. 

Malam sebelumnya, saya sedang membaca buku bagus yang benar-benar menghabiskan waktu saya. 

Setelah membaca, saya mulai membuat catatan. 

Dan sebelum saya menyadarinya, waktu sudah menunjukkan pukul 2 pagi. 

Saya harus bangun jam 7 pagi untuk mengadakan pertemuan. 

Saya membatalkan pertemuan. Saya tidak akan tidur selama 5 jam sehingga saya bisa melakukan pertemuan ketika saya tahu bahwa saya akan lelah sepanjang hari. 

Beberapa orang dapat melakukan dengan baik dengan 5 jam tidur. Tetapi kebanyakan dari kita membutuhkan lebih banyak. 

Jika Anda bagian dari grup terakhir, pastikan Anda cukup tidur. Dan menjadi sangat serius tentang hal itu. 

Jika Anda tidak dalam posisi untuk membatalkan rapat dll, tidurlah lebih awal. 

5. BERJALAN 30 MENIT SEHARI.

Jika Anda tidak dapat memiliki waktu untuk berjalan-jalan setiap hari, Anda tidak bisa mengendalikan hidup Anda. 

Jalan kaki membuat tubuh bergerak dan baik untuk Anda. 

Kita tidak bisa menyangkal bahwa hidup itu rutin. Dan tidak ada yang salah dengan itu. Tetapi ketika Anda berjalan di luar, Anda dipaksa menjadi satu dengan dunia. Ini mempertinggi indra Anda. Anda bisa pergi sendiri atau bersama orang lain. Anda dapat memiliki percakapan yang baik. Atau Anda bisa menikmati lingkungan sekitar Anda.

6. IKUTI POLA MAKAN + PUASA

Saya tidak makan apa pun setelah makan malam dan saya juga mengadakan puasa tidak makan selama beberapa jam tertenth.

Ada beberapa manfaat kesehatan yang terkait dengan puasa. Tetapi kita harus berhati-hati dalam membuat klaim. 

Alasan saya menyukainya adalah karena itu membuat saya merasa dan terlihat lebih baik. 

Saya tidak makan junk food. Saya tetap berpegang pada makanan utuh dengan nilai gizi tinggi. Juga, makanan saya mengandung banyak lemak dan protein tak jenuh. Dan akhirnya, pastikan Anda mengonsumsi kalori yang dibutuhkan tubuh untuk beroperasi (rata-rata 2.000 untuk wanita, 2.500 untuk pria, rata-rata). 

7. BERADA DI SAAT INI

Kita sangat fokus pada tujuan kita sehingga kita lupa untuk menikmati saat ini. 

Ini adalah salah satu perangkap terbesar saya. 

Saya benar-benar perlu mengingatkan diri saya SETIAP hari yang seharusnya saya nikmati sekarang. 

Kita selalu menunggu sampai kita mencapai sesuatu. "Aku akan senang kalau begitu." 

Tidak, 

Anda tidak akan bahagia jika Anda selalu terjebak di masa depan. 

Temukan pemicu yang membawa Anda kembali ke saat ini. 

8. LAKUKAN KEBAIKAN DAN KASIH

Kita semua memperlakukan cinta kita seperti itu sumber daya yang terbatas. Itu salah. Cinta itu tidak terbatas dan tidak pernah habis. 

Anda bisa memberikannya sebanyak yang Anda suka. Tapi ego Anda menghentikan Anda melakukan itu. Anda selalu menginginkan sesuatu sebagai balasannya. Jadi cobalah ini. 

Sadarilah bahwa Anda memiliki sumber daya yang tidak terbatas. 

Berikan sedikit cinta dan kebaikan Anda setiap hari. Lakukan pada siapa saja. Anda punya cukup cinta. 

9. JURNAL 

Saya perlu mengatur pikiran saya setiap hari. 

Saya melakukannya dengan menulis jurnal.

Itu membantu saya untuk fokus pada apa yang penting bagi saya. Itu sebabnya saya menulisnya di jurnal. Bahkan ketika saya tidak menulis artikel, saya duduk dan menulis jurnal hanya untuk diri saya sendiri. 

Saya tidak menulis di jurnal saya untuk orang lain. Jurnal juga merupakan alat yang sangat baik untuk menjadi pemikir dan orang yang lebih baik. 

10. TABUNG 30% DARI PENGHASILAN ANDA

Jika Anda tidak dapat menabung 30%, tabunglah 20% atau 10%. 

Menabung bukan tentang berapa banyak. Ini tentang seberapa sering. Anda menghemat dengan memotong hal-hal tidak berguna yang Anda lakukan setiap hari atau setiap minggu. Anda tidak perlu membeli latte di Starbucks setiap hari. Anda juga tidak perlu membeli kacang mete "organik" dengan harga $ 10. 

Mulai menabung dalam jumlah kecil. Mereka akan berubah menjadi uang tunai dalam jumlah besar pada waktunya. Apalagi jika Anda menginvestasikan uang ekstra itu. 

Dan itu juga rahasia 10 kebiasaan ini. 

Mereka semua kecil. Dan kemajuan harian yang Anda buat tampaknya tidak signifikan. Anda hanya akan melihat pengembaliannya dalam hidup Anda seiring waktu. 

Anda harus tetap berpegang pada kebiasaan ini sampai hidup Anda menjadi lebih baik. 

Dan ketika itu terjadi, Anda akan terus berjalan bukan karena Anda harus melakukannya, tetapi karena Anda menginginkannya dan mendapatkan hasil yang besar daripadanya.

SELAMAT MENCOBA !!!

SALAM SEHAT DAN SALAM SUKSES !!!

Monday, May 18, 2020

BERINOVASI DALAM TIGA HARI

BERINOVASI DALAM TIGA HARI

Sebut saja namanya Pak Pringgo, CEO sebuah perusahaan ternama di Jakarta. Malam itu kami berdiskusi dengan sekitar 100 leaders di perusahaannya di dalam sebuah Zoom event.
Saya baru saja share tentang perlunya sebuah perusahaan untuk berinovasi dalam situasi krisis ini.
Pertama karena perusahaan harus tetap survive dalam masa Pandemi (yang kita tidak tahu kapan berakhirnya ini). Pasti pendapatan dari core business akan tergerus, berarti kita perlu sumber-sumber pendapatan baru. Dan inovasi product atau service baru bisa menghasilkan source of revenue baru yang belum pernah dijamah sampai saat ini.
Kedua untuk mempersiapkan masa depan. Saat krisis akan berakhir, kompetisi baru akan dimulai. Dan product-product yang sudah mature (dan lama berada di pasaran) pasti akan semakin banyak kompetitornya. Your old product will become commodity! Di sinilah kita perlu product-product baru untuk meraih hati pelanggan baru yang sebelumnya belum terjamah.

Problemnya adalah, dalam masa krisis ini kita punya dua keterbatasan, pertama : keterbatasan dana untuk berinovasi, kedua: keterbatasan waktu.
Untuk yang pertama (dana), di situlah pentingnya usaha kita dalam fight for survival, cut all the cost that you can cut, operational, maintenance, third party/vendor/partner, manpower …etc.  Saving yang dihasilkan digunakan untuk survival, dan tetap harus ada Sebagian yang dilakukan untuk berinovasi demi keberhasilan di masa depan.
Sesulit apapun suasananya, inovasi tetap harus menjadi prioritas. Jangan sampai sukses melalui krisis, tetapi setelah krisis usai, kemudian kalah kompetisi dan lama-lama bangkrut juga,

Kemudian keterbatasan yang kedua juga harus diatasi, keterbatasan waktu.
We don’t have much time during the crisis. The leadership in crisis is different than leadership during the “normal” time.
Dalam suasana normal, anda bisa saja berinovasi mengikuti proses dan pakem-pakem yang ada di buku-buku Inovasi anda. Anda mungkin punya waktu. Dalam masa krisis, kita berpacu dengan waktu. We focus on result. Inovasi anda harus membuahkan hasil, yang dihitung dalam ukuran hari.

Beberapa start-up saat ini berada dalam dilemma, karena “ANGEL”nya (istilah Silicon Valley untuk bilang “Investor”), mulai menagih janji. Bahasa kerennya, it’s time to move from “Sell the dream” to “Deliver Profit”. Begitu banyak yang menjadi START-UP, sudah lama “START” nggak pernah “UP”.
Time is not in your favor. Makanya saat krisis banyak yang berinovasi dalam tiga hari.  Hari pertama Brainstorming, hari kedua Developing , hari ketiga Launching. Dan ini bukan barang baru … sudah banyak innovator yang berinovasi hitungan tiga hari. Pieree Omidyar menciptakan e-Bay dan Reid Hoffman menciptakan LinkedIn, semuanya dalam hitungan hari. Apakah productnya perfect? Tidak. Waktu awal productnya jauh dari sederhana, dan banyak kekurangan, tetapi mereka tetap launch dan kemudian diperbaiki setiap kali, sampai akhirnya menghasilkan milyaran dollar saat ini.
Seorang teman saya merancang product frozen food dalam 3 hari (dia dulunya adalah seorang HR Consultant). Ada yang merancang new service dalam 3 hari. It is not impossible!

Jadi jangan tenggelam dalam proses yang kompleks, dan jangan tenggelam dalam “la folie des grandeurs” (Bahasa Perancis untuk bilang “kegilaan untuk membuat product yang sempurna!).
Nike mempunyai kalimat yang tepat “Just Do It” dan saya tambahkan (AND YOU CAN IMPROVE LATER!).
Sampai di sini leader-leader di perusahaan Pak Pringgo (nama samarannya) mengangguk-ngangguk setuju, dan kemudian Pak Pringgo pun bertanya,”Pak Pam, bagaimana prosesnya untuk berinovasi dalam 3 hari?”
Pertanyaan menarik, kita bahas dulu yuk, apa yang dikerjakan dalam 3 hari itu.

a) BRAINSTORMING: pada phase ini, kita ajak seluruh team untuk diskusi, dan menghasilkan idea-ide baru. Kita berangkat dari kehidupan pelanggan, situasi mereka, dan problem apa yang akan kita bantu atau kita berikan solusinya.
Brainstorming is a situation where a group of people meet to generate new ideas and solutions around a specific domain of interest by removing inhibitions. People are able to think more freely and they suggest as many spontaneous new ideas as possible. All the ideas are noted down without criticism and after the brainstorming session the ideas are evaluated.

TIGA HAL DILAKUKAN DI SINI:

- ENGAGING
(Mengajak semua orang berdiskusi dengan open mind)
- LISTENING and GENERATING IDEAS
(mendengarkan semua idea, tanpa pernah mengkiritik, agar semua orang beranin menyampaikan idenya)
- SELECTING THE IDEA
(dari semua ide yang terkumpul, memilih SATU ide bersama-sama (voting), dengan memperhatikan dua perspective: mana yang paling dibutuhkan customer dan mana yang paling realistic untuk diimplementasikan

b) PRODUCT DEVELOPMENT: Product development incorporates a product’s entire journey, including: conceptualizing and designing the product.
Pada phase ini, sebuah product di-design dengan cepat. Ingat, you are not looking for perfection here, you are looking for simplicity, speed and execution!

TIGA HAL DILAKUKAN DI SINI:

- PROTOTYPING
Membuat prototype dari product, dengan skala kecil dan simple, agar dapat di test sebelum maju ke proses berikutnya.
- TESTING
Melakukan testing, secara customer journey, dari awal sampai akhir, mencatat apa yang bisa diteruskan dan apa yang bisa diperbaiki.
- FINALIZING
Menyelesaikan semua tahap akhir development, termasuk brand identity, brand activation dan juga men-training semua orang yang nanti akan involved dalam product delivery ke pelanggan.

Jangan berfikir untuk mempunyai product hebat dan sempurna. Rumusnya sederhana: Just Do It! Think Big, Start small, but you need to act now.
Jangan takut berbuat salah, kita gak punya waktu untuk make perfect plan.
Just Do it, kalau sukses teruskan, kalau salah, pelajari, perbaiki dan lakukan lagi.
Start anywhere. Tapi bersiap-siaplah, setelah pilot itu selesai maka, harus segera di launch ke pelanggan.

c) LAUNCHING: this is about giving access to the customer to use our products.

TIGA HAL DILAKUKAN DI SINI:

- GO to MARKET
Nah, di sini, pelanggan harus menerima informasi tentang product dan bagaimana cara mereka bisa akses product ini.
“Pak, gak ada marketing budget yang memadai?” Don’t worry, go digital, start small!
Launching pertama belum mentargetkan ke mass-market, anda masih ingin belajar dari feedback pelanggan anda.

- LEARNING and EVALUATING
Kumpulkan feedback dari pelanggan anda. Pelajari, area apa yang mereka puas dan harus diteruskan dengan consistent.
Area apa yang mereka masih complain, dan perbaiki.
Apapun feedback mereka, appreciate pelanggan anda dari dua perspective: karena mereka mau menjadi pelanggan pertama anda (early adopters), dan karena mereka mau memberikan feedback (apapun feedback itu).
Ingat noisy customer is much better that silent customer. Karena silent customer mungkin akan kabur, tidak mau order lagi dan akan bercerita buruk ke networknya.

- IMPROVING and RE-LAUNCHING
Last but not least, berdasarkan feedback yang kita terima, perbaiki product anda dan segera launching lagi. Berikutnya siklus akan terus berputar.
Launch, Learn, Improve, Relaunch lagi, begitu seterusnya,
Lama-kelamaan product anda akan semakin baik, dan akan semakin banyak yang mengadopsi product anda, sehingga anda menyentuh mass-market yang anda harapkan!


Jadi ingat ya, dalam masa krisis, kita mungkin gak punya waktu untuk berlama-lama dalam berinovasi. Kadang-kadang kita harus berinovasi dalam tiga hari.
Yang dapat kita lakukan adalah:
DAY 1: BRAINSTORMING
DAY 2: DEVELOPING
DAY 3: LAUNCHING

Setelah itu kita bisa terus pelajari feedback customer, improve dan launch lagi product itu.

VOILA, tiga hari untuk  berinovasi.
Selamat mencoba!

PS. Referensi untuk artikel ini terinspirasi (dan disederhanakan) dari buku The Innovator's Toolkit, ditulis oleh David Silverstein, diterbitkan oleh John Wiley & Sons, Inc, 2012.

Salam Hangat

Pambudi Sunarsihanto

Prinsip-prinsip di balik Manifesto Agile

Prinsip-prinsip di balik Manifesto Agile



Kami mengikuti prinsip-prinsip berikut:Prioritas utama kami adalah memuaskan klien
dengan menghasilkan perangkat lunak yang bernilai
secara dini dan rutin.

Menyambut perubahan kebutuhan, walaupun terlambat
dalam pengembangan perangkat lunak.

Proses Agile memanfaatkan perubahan untuk
keuntungan kompetitif klien.

Menghasilkan perangkat lunak yang bekerja
secara rutin, dari jangka waktu beberapa minggu
sampai beberapa bulan, dengan preferensi kepada
jangka waktu yang lebih pendek.

Rekan bisnis dan pengembang perangkat lunak
harus bekerja-sama tiap hari sepanjang proyek.

Kembangkan proyek di sekitar
individual yang termotivasi.

Berikan mereka lingkungan dan dukungan
yang mereka butuhkan, dan percayai mereka
untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik.

Metode yang paling efisien dan efektif
untuk menyampaikan informasi dari dan dalam
tim pengembangan perangkat lunak
adalah dengan komunikasi secara langsung.

Perangkat lunak yang bekerja adalah ukuran utama kemajuan.
Proses Agile menggalakkan pengembangan berkelanjutan.

Sponsor-sponsor, pengembang-pengembang, dan pengguna-pengguna
akan dapat mempertahankan kecepatan tetap secara berkelanjutan.
Perhatian yang berkesinambungan terhadap keunggulan teknis
dan rancangan yang baik meningkatkan Agility.

Kesederhanaan--seni memaksimalkan jumlah
pekerjaan yang belum dilakukan--adalah hal yang amat penting.
Arsitektur, kebutuhan, dan rancangan perangkat lunak terbaik
muncul dari tim yang yang dapat mengorganisir diri sendiri.

Secara berkala, tim pengembang berefleksi tentang bagaimana untuk menjadi lebih efektif,
kemudian menyesuaikan dan menyelaraskan kebiasaan bekerja mereka.




The Twelve Agile Manifesto Principles
The Twelve Principles are the guiding principles for the methodologies that are included under the title “The Agile Movement.” They describe a culture in which change is welcome, and the customer is the focus of the work. They also demonstrate the movement’s intent as described by Alistair Cockburn, one of the signatories to the Agile Manifesto, which is to bring development into alignment with business needs.

The twelve principles of agile development include:

Customer satisfaction through early and continuous software delivery – Customers are happier when they receive working software at regular intervals, rather than waiting extended periods of time between releases.
Accommodate changing requirements throughout the development process – The ability to avoid delays when a requirement or feature request changes.
Frequent delivery of working software – Scrum accommodates this principle since the team operates in software sprints or iterations that ensure regular delivery of working software.
Collaboration between the business stakeholders and developers throughout the project – Better decisions are made when the business and technical team are aligned.
Support, trust, and motivate the people involved – Motivated teams are more likely to deliver their best work than unhappy teams.
Enable face-to-face interactions – Communication is more successful when development teams are co-located.
Working software is the primary measure of progress – Delivering functional software to the customer is the ultimate factor that measures progress.
Agile processes to support a consistent development pace – Teams establish a repeatable and maintainable speed at which they can deliver working software, and they repeat it with each release.
Attention to technical detail and design enhances agility – The right skills and good design ensures the team can maintain the pace, constantly improve the product, and sustain change.
Simplicity – Develop just enough to get the job done for right now.
Self-organizing teams encourage great architectures, requirements, and designs – Skilled and motivated team members who have decision-making power, take ownership, communicate regularly with other team members, and share ideas that deliver quality products.
Regular reflections on how to become more effective – Self-improvement, process improvement, advancing skills, and techniques help team members work more efficiently.
The intention of Agile is to align development with business needs, and the success of Agile is apparent. Agile projects are customer focused and encourage customer guidance and participation. As a result, Agile has grown to be an overarching view of software development throughout the software industry and an industry all by itself.

Tuesday, May 12, 2020

PADA SAAT GENERASI “MILLENNIAL” TERPESONA OLEH GENERASI “KOLONIAL"

PADA SAAT GENERASI "MILLENNIAL" TERPESONA OLEH GENERASI "KOLONIAL"

Selama seminggu ini saya berkabung, saya berduka. Didi Kempot (also known as The Lord of the Broken Heart) meninggalkan kita semua. Selama seminggu saya sibuk menterjemahkan lirik lagu-lagunya ke Bahasa Perancis sambil meresapi makna lagunya.
Yes, saya memang mengidolakan dia. Meskipun saya juga (sangat) menyukai The Queen of Ambyar (Sintya Marisca dengan dance-nya yang santuy itu),

Didi Kempot (nama Kempot berasal dari kelompok pengamen dia berasal, Kelompok Pengamen Trotoar), memang menjadi phenomena baru di negeri ini. Beliau berhasil memikat semua golongan, semua usia (termasuk Millennial), dan bahkan teman-teman saya yang tidak mengerti Bahasa Jawa pun menyukai lagu-lagunya (I still don't understand why). Tetapi mungkin karena Didi menggunakan satu Bahasa universal, Bahasa yang dimengerti semua orang, Bahasa Cinta. Apalagi mereka yang patah hati, hence his royal title as the Lord of The Broken Heart"

Siapa sih yang tidak pernah patah hati? 
Bahasa Inggris "courage" (keberanian) berasal dari bahasa Latin "cuer" atau Bahasa Perancis "Coeur" yang artinya "hati" atau "perasaan". Untuk "jatuh hati" anda harus mempunyai courage (keberanian), karena selalu akan ada resiko "patah hati". Dan mereka inilah yang dengan begitu smart-nya digunakan oleh Didi untuk masuk ke dalam "mass-market" yang diciptakannya. Mas Didi begitu smart, dan berhasil masuk ke kalangan Millennial, menjadi idola mereka.

Ini sebuah tamparan keras bagai para marketing professional yang selalu melakukan dikotomi antara millennial dan colonial. Mereka mengganggap brand yang disukai oleh colonial tidak akan disukai oleh millennial. Saat colonial menggunakan FaceBook, millennial lari ke Instagram. Saat colonial dulu nonton CNN, millennial lari ke MTV. Saat colonial suka sesuatu brand, millennial langsung lari ke brand lain.
Seorang marketer pernah menyampaikan ke saya,"Mereka ini adalah rebeillon, mereka akan membuat identity sendiri, dan menolak menggunakan identity yang digunakan orang tua mereka! Ini sebuah bentuk perlawanan psikologis, sebagai rebeillon"
Dan mas Didi yang berhasil memikat colonial sekaligus millennial pun menampar mereka. Konser-konser mas Didi Kempot di mana-mana dibanjiri oleh anak-anak muda, bahkan diundang khusus dari kampus ke kampus, dengan biaya ratusan juta per malam.

Terima kasih mas Didi, sudah mengajari kami, bahwa sebuah icon, sebuah brand dapat menjadi idola dua golongan manusia, the colonial and the millennial.
Pelajaran ini harus kita terapkan pada brand identity yang kita kembangkan. Lets learn from him, agar kita juga mampu mengembangkan market untuk dua target itu, sekaligus.

What can we do?
Kita perhatikan lima hal ini yang kita bisa pelajari dari The Maestro of Campursari ….

a) FOLLOW YOUR PASSION, FOLLOW YOUR HEART, KNOW YOUR STRENGTH

Jangan ikut-ikutan orang lain . Be Yourself. Mas Didi dibesarkan di keluarga pelawak (ayahnya dan kakaknya adalah pelawak terkenal), tetapi dia memilih untuk follow passion dia, dan di situlah kekuatan dia. Mengarang lagu dan menyanyi.
Sama dengan brand identity kita. Begitu besar godaan untuk meniru dan menyerupai competitor kita, bisa yang lebih besar, bisa yang lebih kecil. DON'T DO IT. Be yourself, and use your strength at your advantage.

b) UNDERSTAND YOUR TARGET MARKET, UNDERSTAND YOUR AUDIENCE

The Lord of Brokenheart, mengerti bagaimana memikat millennial. Dengan mengajarkan, bahwa kalau anda patah hati, bukan berarti anda harus murung dan mengurung diri. Menarilah, menyanyilah dan berjogetlah. " Life isn't about waiting for the storm to pass…It's learning to dance in the rain. "
Dia benar-benar mengerti begitu banyak kaum Millennial yang patah hati, baik yang JONES (jomblo ngenes), maupun yang ditinggalkan pacarnya.
Didi plays very well on that field. Tetapi itu semua karena pemahamannya yang dalam pada kaum Millennial.
That's what we need to do, benar-benar mengerti customer kita. Mengerti apa yang pikirkan, apa yang mereka rasakan, apa yang mereka katakana, dan apa yang mereka lakukan. Hanya dengan itu kita dapat mengirimkan pesan tentang brand identity kita yang dapat mereka terima dengan baik,

c) ADOPT YOUR PRODUCTS TO ATTRACT THEM, BE PERSISTENT

Apakah kita pikir Mas Didi sukses dari awal? Off course not. Dua album pertamanya (We Cen Yu dan Modal dengkul) gagal total. Persistence is the key of the success. Dia terus menerus mencoba, menyesuaikan diri dengan selera penggemarnya. Hanya pada album ketiga (Stasiun Balapan) akhirnya dia sukses. 
Innovasi tidak ada yang berhasil pada awalnya. You have to through a series of failures before you taste your own success.
Keep innovating, keep trying, adapt and improve again!

d) START SOMEWHERE, BE READY TO GO EVERYWHERE

Telkomsel harus memulai network pertamanya di Batam , sebelum kemudian mengembangkannya ke Jakarta. Didi Kempot harus migrasi ke Suriname, di mana dia sukses di sana, sebelum akhirnya Kembali ke Indonesia dan semakin sukses!
Innovasi anda tidak harus merajai semua region dan semua kota pada awalnya. Think Big, Start Small, Act Now. Seranglah sebuah kota atau sebuah area atau sebuah segment pasar khusus, berjayalah di sana, pelajari, dan gunakan untuk mendominasi market pada skala yang lebih besar.
Start somewhere, be ready to go everywhere.

e) RESPECT YOUR OWN IDENTITY, IMPLEMENT CONSISTENTLY
The King of Ambyar selalu setia pada identity dia sendiri. Tidak pernah terpikir untuk berganti. Semua orang tahu style lagunya, kata-kata yang digunakan, baju yang dipakai di panggung dengan style yang sama. That's a strong brand identity.
Itulah cara membangun sebuah brand, dengan membuat identity yang kuat, diimplementasikan secara konsisten, terus menerus, setiap hari, setiap lagu, setiap konser.
How strong is your brand? How the people remember your brand? What are your unique combination of characters that would differentiate you from others?
Respect your identity, implement consistently!

Jadi ingat ya, pada saat Brand anda ingin menaklukkan hati "millennial", coba lakukan kelima hal ini:
FOLLOW YOUR PASSION, FOLLOW YOUR HEART, KNOW YOUR STRENGTH
UNDERSTAND YOUR TARGET MARKET, UNDERSTAND YOUR AUDIENCE
ADOPT YOUR PRODUCTS TO ATTRACT THEM, BE PERSISTENT
START SOMEWHERE, BE READY TO GO EVERYWHERE
RESPECT YOUR OWN IDENTITY, IMPLEMENT CONSISTENTLY

Salam Hangat

Pambudi Sunarsihanto

Sunday, May 10, 2020

Istri kunci suksesnya

Amsal 31:10-12, 25-29 (TB)  Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata. 
Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan. 
Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya. 
Pakaiannya adalah kekuatan dan kemuliaan, ia tertawa tentang hari depan. 
Ia membuka mulutnya dengan hikmat, pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya. 
Ia mengawasi segala perbuatan rumah tangganya, makanan kemalasan tidak dimakannya. 
Anak-anaknya bangun, dan menyebutnya berbahagia, pula suaminya memuji dia: 
Banyak wanita telah berbuat baik, tetapi kau melebihi mereka semua. 


Ayat diatas cukup unik. Menggambarkan apa yang kita lihat dan dengar selama ini. Di balik orang sukses, ada istri yang kuat.

Istri yang cantik bukan itu yang utama kita butuhkan, tapi istri yang cakap. Istri yang mendukung tugas dan tanggung jawab suami. 

Saya megingat awal masa pernikahan yang sederhana, awal kehidupan rumah tangga yang biasa saja, kemudian masuk ke dalam masa sulit ketika usaha memburuk, tidak ada pemasukan dan anak baru saja lahir serta memerlukan dana. Masa itu juga harus melayani di gereja karena baru saja diangkat menjadi pelayan jemaat. 

Itulah masa sulit kami hingga semua harus berkorban. Istrilah yang menguatkan, mendukung segala jalan yang coba dipilih. Keterbukaan kepada istri mengenai kondisi kita sesungguhnya juga sangat penting. Saya juga belajar dari pengalaman kawan yang tidak jujur dengan kondisi keuangannya dan istrinya tidak peduli, terus menuntut.

Menghargai istri dimulai dengan kejujuran kita. Istri akan mengerti dan mendukung, dan kita bersama datang memohon kepada Tuhan, memohon jalan keluar yang terbaik. Istri yang baik tidak hanya mengerti tapi juga mendukung. Membantu apa yang bisa dia bantu. 

Mungkin istri kita tidak bisa jualan seperti kita, bekerja seperti kita. Tapi dia menyiapkan segala sesuatu agar kita bisa bekerja. Tangannya cepat dan cakap, mengerjakan pekerjaan rumah, mengurus anak kita. Itu juga bukan pekerjaan mudah. Suasana rumah, anak-anak bersahaja , akan membuat perasaan kita leboh baik.

Dulu, hampir 3 bulan lebih banyak bekerja di rumah, membuat dokumen dan proposal. Dan keluar hanya untuk bertemu klien. Tiap langkah kami berdoa bersama. Doanya kadang membuat kita tersekat nafasnya, menahan haru. Tapi itulah yang menguatkan kita.

Hargailah istri anda, karena mereka juga salah satu sumber kekuatan kita terutama di kala krisis seperti saat ini.

Saturday, May 09, 2020

Jadi Pengajar

Ibrani 5:12 (TB)  Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras. 


Menjadi pengajar ? Mungkin orang hanya berpikir tentang profesi guru, dosen, dan berbagai pengajar resmi lainnya. 

Kenyataannya, dalam seluruh kehidupan kita, kita adalah pembelajar, dan seharusnya kita juga bisa menjadi pengajar.

Pengajar artinya memberikan ajaran, sesuatu hal yang mungkin orang lain perlukan, orang lain ingin tahu, orang lain ingin pelajari. Ini fungsi sebagai pengajar. Mungkin juga tidak semua hal dapat diajarkan. Tapi dengan menceritakan, menjelaskan ulang kembali, menuliskan ulang kembali, dan sekarang ini, merekamnya kembali, membuat kita sendiri semakin mengerti dengan baik. 

Dalam masa pandemi sekarang ini, tidak banyak hal yang bisa kita lakukan. Kami dalam tim kantor menggunakan kesempatan ini untuk belajar, mempelajari banyak hal. 

Selain itu juga, kami meminta tim kami untuk menjelaskannya ulang, di rekam dalam video, dan kami publikasikan di youtube. Senang rasanya, ada kebanggaan baru. Mereka yang tidak pernah berbicara banyak, ternyata ada yang lancar sekali menjelaskan dalam video.

Menjadi pengajar saat ini memang kelihatannya tidak sulit. Banyak anak millenial sekarang ini merekam berbagai konten, dan membagikannya untuk banyak orang, dalam banyak platform.

Maka bagi kita,      umat Kristen, pengikut Kristus, Tuhan kita sendiri adalah pengajar. Dia memberikan teladan untuk kita, menjadi pengajar  . Apapun posisi kita sekarang ini, kita telah diberikan kemampuan untuk mengajar, dan menjadi pengajar. Bagikan talenta kita, ilmu kita, apa yang kita miliki, karena itu adalah hakekat kita, sebagai manusia, ciptaan Allah,sang Pengajar Agung.


Friday, May 08, 2020

Tindakan

Lukas 10:35-37 (TB)  Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali.
Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?"
Jawab orang itu: "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, dan perbuatlah demikian!"



Pernah meminta tim kita untuk melakukan tugasnya, tapi tidak dikerjakannya. Itulah pentingnya tindakan, aksi, hal yang nyata.

Kita bisa saja berteori tentang banyak hal. Tapi kalau tidak ada tindakan, hal yang nyata, semua percuma. 

Tindakan juga diperlukan untuk mewujudkan kasih. Apa yang kita kerjakan berdasarkan kasih, dan Tuhan sudah mengajarkannya. 

Di masa pandemi ini, semua merasakan kesulitan. Itulah sebabnya kita memerlukan kasih dan tindakan. Kasih memperkuat dan diperkuat oleh Firman Tuhan yang kita dengar, baca , dan rasakan setiap saat. Tindakan menyempurnakannya.


Monday, May 04, 2020

Temukan solusi-solusi untuk membantu perusahaan anda di ASCI 8 Mei 2020

Temukan berbagai solusi untuk membantu perusahaan anda di masa pandemi ini, di acara
APTIKNAS Smart City & IoT Solutions during Covid-19 Pandemic

Segera register ke : https://www.eventcerdas.com/registrasipeserta.php?id=134
Tempat terbatas

#smartcity #IoT #aptiknas #eventcerdas #kotacerdas #kotacerdasindonesia




Sunday, May 03, 2020

Tanpa Mudik Lebaran Tetap Asik - APTIKNAS

Pengurus Asosiasi Pengusaha TIK Nasional dan Ketua kami Ir. Soegiharto Santoso - Hoky  mempersembahkan :

"Tanpa Mudik Lebaran Tetap Asik"

Terima kasih kepada pak Dedy Budiman M.Pd yang telah meluangkan waktunya untuk menggali bakat terpendam para Pengurus APTIKNAS, ternyata ada yg punya Bakat Penyanyi kaya Raisa, Rocker, Koplo, Kpop Fanky Christian  dan ada yang ternyata Gak bisa nyanyi kayak saya...hahaha.

Jangan Denger suara sumbang saya tapi liat semangat kami semua Pengurus APTIKNAS, untuk mengingatkan Rekan2 semua agar bersama putuskan penyebaran Covid-19 di Indonesia, jadi jangan mudik ya.

Bisa liat Videonya di YouTube berikut ini.: