Translate

Thursday, June 30, 2022

Managed Services Cara Perusahaan Jaman Now Greener (Kompasiana)

 Bulan Juli sudah di depan mata. Tidak terasa 6 bulan sudah berlalu, dan banyak perusahaan yang semula kerepotan menghadapi pandemi, mulai berangsur pulih. Ada yang menarik dalam menjelas berakhirnya pandemi, diantaranya kami bahas dalam berbagai webinar EVENTCERDAS. 

Semasa pandemi, banyak perusahaan memikirkan cara berhemat luar biasa. Termasuk dalam investasi Teknologi Informasi. Itu sebabnya mereka beralih ke cloud. Mereka beralih ke infrastruktur berbasis awan ini karena tidak repot harus mengurus berbagai hal terkait dengan data center ataupun ruang server mereka sendiri. Mungkin mau tidak mau harus tetap punya data center ataupun ruang server sendiri, tapi sebagian besar yang kritikal mulai mereka pindahkan ke tempat lain, yaitu colocation, hosting provider hingga cloud. 

Maka Bisnis juga harus menyesuaikan banyak hal. Aplikasi mereka rubah menjadi sangat mungkin bisa dipasang di lokal server, hingga ke cloud server. Ini adalah salah satu cara perusahaan mendukung gerakan semakin hijau, atau istilah saya adalah Greener. 

Ternyata, salah satu aspek juga untuk menjadi semakin hijau adalah menyerahkan sebagian fungsi ke perusahaan penyedia jasa manajemen, atau dikenal juga dengan Managed Services Provider. 

Apa saja kerja dari Managed Service Provider ?

Pertama, mereka fokus ke beberapa fungsi tertentu. Misal. Pengelolaan jaringan, mulai dari jaringan Wifi hingga jaringan Internet, ini sangat banyak dijumpai di kota besar seperti Jakarta. Sebagian dari perusahaan tidak mau pusing, urusan jaringan, komputer dan internet diserahkan ke provider. Inilah Service Provider. 

Bila fokus hanya menyediakan jasa koneksi internet, maka disebut dengan Internet Service Provider (ISP). Bila fokus mengelola jaringan komputer hingga Internet, bisa disebut sebagai Managed Service Provider (MSP). 

Kedua, diukur by SLA (Service Level Agreement). Salah satu pembeda layanan MSP adalah cara dibayarnya. Perusahaan MSP umumnya dibayar secara bulanan, atau tahunan dengan kriteria berdasarkan pencapaian SLA (tingkat kesepakatan layanan). 

Ketiga, ISP-MSP-MSSP. Selain ISP yang terkait internet, juga ada MSP yang bisa sangat luas. Tidak hanya soal jaringan, tapi juga aplikasi bahkan database pun dikelola oleh perusahaan MSP. Tapi ada lagi yang lain, yaitu MSSP yang sedang tren. Managed Security Service Provider. Ini juga menjadi tren tersendiri di perusahaan besar. 

Mereka kerepotan mengurus semua terkait IT security, dan diserahkan ke perusahaan lain, inilah perusahaan MSSP. 

Dengan adanya Service Provider, dan Managed Service Provider, maka perusahaan bisa konsentrasi ke urusan utama perusahaan (core business) dan menyerahkan dukungan teknis ke pihak lain. Selain itu, karena umumnya MSP menggunakan shared resources, mulai dari orang hingga system dan komputer, maka tentu tidak akan perlu banyak investasi terkait data center, komputer , ruang server ataupun aplikasi / database tertentu. Sehingga bumi menjadi semakin hemat. Tidak perlu banyak perangkat dipasang dimana-mana, bisa sentralisasi, ataupun cloud-based. 

Dengan pendekatan ini, maka otomatis, tidak perlu ada data center atau ruang server besar di perusahaan, karena semuanya pindah ke perusahaan MSP. Kemudian, semua bisa bekerja dengan mudah, bisa menggunakan internet dan cloud-based. 

Apapun solusi yang diberikan MSP, tetap diperlukan adanya kontrol. Inilah yang akan kami bahas dalam kesempatan pertama di webinar bulan Juli 2022. terkait MSP. Yaitu, dashboard. Dari tampilan dashboard, perusahaan bisa melihat berbagai hal, mulai dari infrastruktur jaringan, server, komputer, aplikasi, URL, website dll. 

Acara Webinar Pertama Bahas Dashboard (Koleksi Pribadi)

Dengan dashboard, kita bisa melakukan monitor dan kontrol atas banyak hal. Itu juga yang diperlukan perusahaan Managed Service, dan salah satu solusinya adalah menggunakan produk Paessler PRTG. 

Ikuti pembahasan kami selanjutnya, dengan mendaftarkan diri di website EVENTCERDAS. Kami nantikan kehadiran anda. Kembali kegiatan akan didukung oleh APTIKNAS, IAIS, ACCI dan APDI yang selama ini aktif mendukung EVENTCERDAS dalam menyelenggarakan webinar.


source : https://www.kompasiana.com/startmeup/62bcf923d8da79019f272142/managed-services-cara-perusahaan-jaman-now-greener



Sunday, June 26, 2022

Mengikut Yesus, siapkah ?

Mengikut Yesus keputusanku,

Mengikut Yesus keputusanku,
Mengikut Yesus keputusanku.
'Ku tak ingkar, 'Ku tak ingkar.

Walau sendiri 'kuikut Yesus,
Walau sendiri 'kuikut Yesus,
Walau sendiri 'kuikut Yesus.
'Ku tak ingkar, 'Ku tak ingkar.

Dunia di b'lakang salib di depan,
Dunia di b'lakang salib di depan,
Dunia di b'lakang salib di depan.
'Ku tak ingkar, 'Ku tak ingkar.

Khotbah hari ini dari Ev. Lantina menggugah perasaan saya kembali terbawa ke tahun-tahun awal saya mengambil keputusan menjadi penatua. 

Disamping rasa bangga, ada rasa kuatir di awal menjadi penatua. Karena saat yang sama, perusahaan baru dibangun sedang berusaha mendapatkan pekerjaan, dan mengakibatkan saya harus sering keluar kota ke jawa timur. Tugas pelayanan sempat terbengkalai. Dan pernah berpikir, apakah mungkin belum saatnya melayani. 

Waktu berjalan, memiliki tanggung jawab atas keluarga, sehingga semua harus tetap berjalan, tapi usaha malah makin sulit, dan kesulitan keuangan mulai membelit kami kala itu. Hingga akhirnya, tahun 2005, saya memutuskan untuk keluar dari perusahaan. 

Tiga bulan tidak ada pendapatan, menggantungkan dari gesekan kartu kredit untuk hidup, tidak ada aset, dan tidak ada yang menerima saya untuk bekerja. 

Hingga saya bertanya kepada Tuhan.  Mengapa? Mengapa saat saya mengambil jalan pelayanan, bahkan menjadi penatua, justru kehidupan makin sulit, dan bangkrut. 

Ternyata, jawabannya ada di Matius 8, ayat 57-58. Dengan ayat ini mengingatkan kita bahwa mengikut Yesus, menjadi pelayanNya, jangan mengharapkan berkat. Seringkali kita mengharapkan berkat terus, termasuk waktu mengikut Tuhan, kita berharap kita diberkati luar biasa. Sehingga tujuan kita mengikut Tuhan menjadi berbeda. 

Akhirnya Tuhan menjawab doa saya waktu itu. Dia memberikan saya keberanian untuk memulai usaha sendiri, dengan bermodalkan pinjaman 10juta dari tante saya. Saya buat CV, dan beli mesin fax. Sisanya saya menyewa virtual office, dan kemudian membuat kartu nama. Saya mulai berani menghubungi kawan satu persatu, meminta pekerjaan. 

Satu persatu pekerjaan mulai berdatangan, dan satu persatu juga tim karyawan bergabung membantu. Setidaknya sudah mulai ada pendapatan.

Ini mengingatkan saya, fokuslah kepada Sang Pemberi Berkat, bukan berkatNya.

Lalu masalah lain muncul. Istri mengandung anak kedua. Tapi janinnya tidak berkembang. 3 bulan kami menunggu, karena tidak ada uang cukup, kami ke rumah sakit murah. Tidak sanggup ke Carolus lagi, kami mencari rumah sakit lain. Keluar masuk rumah sakit, akhirnya keguguran. 

Di saat saya harus bertugas melayani menjadi liturgos, istri sedang mengerang kesakitan keguguran. Tapi prioritas pelayanan harus dilakukan. Setelah itu kami ke rumah sakit, dan hasilnya memang keguguran. Puji Tuhan kandungannya bersih. Sesuai dengan Matius 8:59-60, prioritas dalam melayani, menjadi pelayan, mengikut Tuhan menjadi hal yang sangat penting. 

Kesaksian Ev.Lantina yang menceritakan penatua prokantor yang harus melayani KKR di hari yang sama, ibunya terkasih meninggal. Pilihan yang berat, tapi selalu kita akan dihadapkan dengan prioritas dalam hidup kita. Dan menempatkan Kristus diatas hal lain menjadi hal utama yang selalu dihadapkan di hidup kita.

Terakhir, Matius 8:61-62, mengingatkan mengikut Yesus membuat kita harus menetapkan hati. Tidak boleh mendua. Kita tidak bisa mendua hati, kaki kita juga tidak bisa ada di dua titik berbeda, dunia vs Tuhan. Pilihan yang kita ambil dalam mengikut Tuhan seringkali membuat kita tidak memiliki kawan banyak. Seringkali pilihan ini membuat kita tersingkir dari pergaulan dunia. 

Tidak sedikit saya merasa saya dikucilkan, karena saya memilih tidak merokok, tidak minum alkohol, dan tidak melakukan entertain malam. Konsumen kabur karena saya bilang tidak bisa mengeluarkan uang korupsi dan markup. Semua ini wajar, dan semakin wajar hingga saat ini telah puluhan tahun menjalani usaha. 

Ada titik-titik dimana dalam hidup kita sangat sulit harus menunjukkan diri kita siapa, sebagai pengikut Kristus. Ada saatnya mungkin kita jatuh dalam dosa, tapi bangkitlah lagi. Ingat senantiasa, pilihan berat yang telah kita ambil dalam mengikut Yesus. 

Kelelahan rohani mungkin juga kita alami. Kesibukan pelayanan pernah mendera saya juga. Hingga akhirnya mengambil waktu 'break'. Tapi saya tetap tidak bisa tenang. Sudah biasa sibuk sejak SMP jadi tukang soundsystem gereja, tiap hari ke gereja, gereja sudah jadi rumah kedua. 

Sekarang saya paham, kenapa justru orang yang super sibuk lah yang dipakai Tuhan secara luar biasa juga. Karena Tuhan memang mempersiapkan orang-orang seperti itu. 

Selamat mengikuti Tuhan, temukan Dia dalam hidupmu, jadikan dia sumber keteguhan hatimu, prioritas hidupmu, jangan menoleh ke belakang sekalipun. Tuhan menolong kita.

Thursday, June 23, 2022

Fenomena Boomerang Employee Muncul Saat Ini

 Seiring dengan kembalinya orang ke kantor, maka fenomena Work From Home mulai ditinggalkan. Kami di Jakarta sangat merasakan perbedaan antara sebelum WFH dan sesudah WFO saat ini, kemacetan hebat dimana-mana. 

Tidak hanya itu, banyak orang yang semula kehilangan pekerjaan, atau meninggalkan pekerjaannya semasa pandemi, mulai kembali aktif mencari pekerjaan. Dan ini lah yang kami sebut sebagai Boomerang Employee. 

Fenomena ini tidak hanya di kota besar Indonesia, tapi juga di sebagian besar kota di dunia. Karyawan kembali direkrut dan kembali masuk ke kantor. Dan yang menarik. Secara global, angka 4.5% boomerang employee dideteksi secara global. 

Lucunya, salah satu hasil riset menunjukkan bahwa karyawan menyatakan rumput tetangga tidak lebih hijau dari tempatnya sebelumnya, artinya mereka merindukan kembali tempat kerjanya, datanya menunjukkan 43% menyatakan hal itu.

Tidak sedikit juga karyawan yang akhirnya kembali lagi ke tempat kerja sebelumnya, oleh karena berbagai pertimbangan. Ini menarik ya, saya sendiri mengalaminya ada tim yang sempat keluar, kemudian kembali lagi dengan berbagai pertimbangan mereka. 

Boomerang Employee (ilustrasi)

Apa untungnya kita merekrut boomerang employee ?

Pertama, lebih hemat dalam hal perekrutan. Kita sudah tahu kualitas mereka, bagaimana mereka kerja, dan lebih mudah merekrut mereka kembali. 

Kedua, proses onboarding mereka lebih mudah. Kadang saya memerlukan waktu hingga 2 minggu untuk memandu karyawan baru mengerti akan tugas mereka, tapi dengan boomerang employee mereka mudah kita arahkan , karena umumnya mereka sudah tahu apa yang harus dilakukan. 

Ketiga, saya mendapati, bahwa mereka yang returning-back ini jauh lebih setia (loyal). Mereka yang kembali umumnya karena sudah nyaman dengan lingkungan kerja sebelumnya, sudah nyaman dengan bos mereka. Dan ini yang menjadi faktor utama. 

Keempat, mereka sudah tahu kultur anda. Jelas mereka sudah mengenal kita, mereka sudah tahu budaya perusahaan, apa yang menjadi nilai-nilai yang mereka setujui dan pegang. Maka lebih mudah mereka kembali masuk.

Terakhir, mereka bisa menyegarkan tim anda yang lain. Salah satu hal menarik yang saya temukan juga, mereka yang kembali lagi ini akhirnya bisa membawa penyegaran bagi tim yang lain. Mereka akan membagikan pengalaman mereka di luar sana yang mungkin berharga, hingga akhirnya mereka kembali ke kita. 

Tapi memang harus saya akui tidak sedikit juga mereka yang kembali meminta gaji yang lebih besar dibandingkan sebelumnya, maka tinggal anda pertimbangkan saja hal-hal diatas, apakah lebih baik (baca: murah) merekrut tim baru, atau menerima tim lama yang bisa dengan mudah langsung bekerja dan menghasilkan. 

Maka ada juga hal-hal yang harus kita perhatikan saat mereka meminta kembali kepada kita, seperti :

  • Tidak meninggalkan hal negatif kolega kerja. Mungkin saja saat resign banyak masalah terkait pekerjaan dan rekan kerjanya, maka harus dipastikan tidak ada hal negatif terkait mereka. Bila ternyata ada hal negatif yang kita dengar, maka tentu lebih baik tidak menerimanya kembali. 
  • Tidak tahu mengapa mereka kembali. Ada juga yang melakukan ini dengan tujuan mendapatkan gaji yang lebih besar saat kembali. Kita harus waspada dan jeli melihat hal ini.
  • Mereka ini bukan tim terbaik anda. Seringkali mereka ternyata bukan tim terbaik yang pernah anda miliki, maka tentu untuk apa menerima mereka kembali. Para tim terbaiklah yang sebaiknya anda terima kembali. 

Fenomena Boomerang Employee, Karyawan yang balik lagi pasti akan kita alami di usaha kita. Namun kita harus jeli melihat mereka dan kemampuan mereka untuk bisa menghasilkan kinerja yang lebih baik lagi dari sebelumnya. 

Untuk itulah sangat penting menerapkan Key Performance Indikator, Objective and Key Result , serta mencatatkan ini dalam sistem HRD kita, sehingga siapa pun yang kembali lagi, dapat kita lihat berdasarkan data yang ada. 

Tetap semangat untuk usaha anda.

sumber: https://www.kompasiana.com/startmeup/62b3be01bb4486657a385aa2/fenomena-boomerang-employee-muncul

Thursday, June 16, 2022

Webinar "Bagaimana Transformasi Digital Berdampak pada Kehidupan Masyarakat Sehari-hari" 16 Juni 2022

Bersama *APTIKNAS, DTI-CX* mengundang Bapak/Ibu mengikuti webinar dan bersama-sama mendukung pemerintah, BUMN, dan korporasi di seluruh Indonesia untuk berinovasi dengan teknologi dan transformasi digital. Ikuti diskusinya dalam webinar series 4 *"Bagaimana Transformasi Digital Berdampak pada Kehidupan Masyarakat Sehari-hari"*, pada:

*Kamis, 16 Juni 2022*
*Pukul 10.00 - 11.30 WIB*
*Via Zoom*

Bersama *pembicara*:
1. Yan Inderayana, *Chief Data Management Officer CTO*, *Kementerian Keuangan RI*
2. Gede Pramana, *Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, & Statistik Provinsi Bali*
3. Dr. Muhamad Yopan, ST, MBA., *Government Account Lead in Amazon Web Services (AWS)*
4. Hendi Satrio, *Public Sector Lead Intel Indonesia Corporation*
5. Jamalianuri, *Product Manager Katadata Insight Center*
Dan dipandu oleh moderator Anesthesia Novianda, *Research Associate Centre for Innovation Policy and Governance (CIPG)*

Konfirmasi undangan Anda dengan mengisi *form registrasi* pada link berikut:
http://bit.ly/AWS-webinar-June 

Tuesday, June 14, 2022

Keberlangsungan Bisnis Perlu Disaster Recovery

Salah satu pembahasan yang sedang kami lakukan di EVENTCERDAS adalah mengenai Disaster Recovery. Indonesia adalah negara akrab bencana. Sekeliling kita ada gunung berapi aktif bahkan teraktif di seluruh dunia. Belum lagi kondisi kita yang terbagi dalam pulau-pulau, lautan sekitar kita. 

Lalu apa yang teknologi bisa lakukan? 

Pertama, apapun usaha anda, pastikan anda punya dokumen Business Impact Analysis (Dokumen Analisa Dampak Bisnis), yang memuat semua pemikiran, definisi keberlangsungan bisnis, terkait bagaimana cara, metode apa yang harus dilakukan perusahaan dan karyawannya untuk tetap bisa bertahan, berjalan meskipun dalam kondisi bencana. 

Didalam dokumen ini juga ada pendefinisian disaster recovery, memulihkan di kala bencana. Umumnya dokumen ini dibuat oleh konsultan IT terkait disaster recovery. Beberapa anggota APTIKNAS memiliki kemampuan terkait dengan ini. Salah satunya pemateri dalam kesempatan webinar kali ini, yaitu Bambang Suhartono. Saya sendiri juga pernah terlibat dalam beberapa pekerjaan terkait DRP (Disaster Recovery Plan). 


Kedua, menentukan rencana penanganan bencana, atau akrab disebut dengan Disaster Recovery Plan. Dokumen ini lebih ke sisi teknis, karena mendetailkan semua hal terkait dengan apa yang harus dilakukan, termasuk teknologi apa yang akan digunakan. 

Ketiga, menentukan disaster recovery site. Tempat penanganan bencana yang bisa menjalankan atau mendukung bisnis selama terjadinya bencana. Tempat ini bisa saja ada di dalam kota yang sama, tapi disarankan berbeda  tempat. Ada ketentuan khusus terkait ketersediaan tempat ini, misalnya minimal jarak 30 km dari pusat utama bisnis perusahaan. Maka tidak heran, posisi tempat seperti di cibitung, cikarang, karawang hingga purwakarta menjadi pilihan utama penempatan site DRC. 

Namun tidak sedikit juga yang memilih pendekatan lain, seperti berada di pulau yang berbeda, maka lokasi seperti site di Sumatera, Kalimantan bahkan Bali menjadi pilihan utama. 

Kemampuan untuk bisa menjangkau dan mengaktifkan tempat penanganan bencana (DRC) pada saat terjadi disaster juga menjadi sangat penting. Maka perusahaan harus mencoba berbagai opsi dan kemungkinan disaster yang mungkin saja terjadi. 

Keempat, cloud DRC. Salah satu yang menjadi hangat dalam beberapa tahun belakangan ini adalah cloud DRC. Penempatan infrastruktur cadangan di cloud. Cara ini dipakai perusahaan dan instansi karena ini adalah salah satu cara tercepat dan termurah. Perusahaan tidak harus menyiapkan perankgat yang sama seperti kondisi data center utama, tapi minimal harus bisa menjalankan bisnis dengan kapasitas yang sama yang ada di cloud. Cloud juga menarik karena metode investasinya adalah sewa pakai. Hanya pada saat terjadi disaster maka akan diperhitungkan. 

Namun harus dipertimbangkan juga bila terjadi disaster pada saat bersamaan, misal gempa bumi di Jakarta, maka tentu banyak perusahaan dan instansi yang akan mengaktifkan disaster recovery sitenya. Bila ini ada di cloud, maka pertimbangan memastikan site cloud nya menjadi hal penting. 

Semua ini akan kita bahas dalam diskusi lanjutan di webinar EVENTCERDAS pada tanggal 15 Juni 2022, bersama Veeam dari Zettagrid. Dan juga pada tanggal 16 Juni 2022, bersama Acronis. Semua ini digunakan untuk membantu banyak pihak, terutama IT di perusahaan dan instansi bisa memilih cara dan metode terbaik menggunakan cloud DRC. 

Pastikan diri anda terdaftar dalam webinar EVENTCERDAS selanjutnya.  


sumber: https://www.kompasiana.com/startmeup/62a7ded1f5f3292e77659154/keberlangsungan-bisnis-perlu-disaster-recovery


Monday, June 13, 2022

Bekerja dengan keyboard untuk multi device

Tidak bisa dipungkiri, penggunaan smartphone, tablet, dan juga laptop 2in1 semakin marak. 

Salah satu yang saya lihat berkembang adalah penggunaan keyboard multi device. 

Mengapa perlu keyboard multi device ?

Pertama, ternyata ada keperluan bekerja dengan mobile, dan ini bisa menggunakan smartphone, tablet dan laptop berukuran kecil. 

Dengan adanya kebutuhan ini maka semakin banyak pekerjaan ini akan diakses dari perangkat mobile.

Kedua, tetap perlu keyboard. Meskipun dengan menggunakan perangkat laptop, tetap saja mengetik kecepatan tinggi dan konstan akan nyaman menggunakan keyboard. 

Maka perangkat keyboard wireless marak dan terkenal seiring dengan penggunaan tablet. Namun tablet memiliki ukuran yang sulit diterima di bawa dengan mudah di tangan, karena ukurannya pasti minimal 7-8 inch. 

Ketiga, perlu koneksi ke multi device. Selain ternyata perlu ke satu device, tidak cukup. Karena umumnya kita punya lebih dari satu perangkat. Mungkin ada yang pakai smartphone, ada yang pakai tablet, dan laptop. Kombinasi ini memerlukan satu perangkat yang bisa untuk multidevice, dan keyboard wireless multidevice menjadi pilihannya. 


Anda sudah mencoba ? Ayo pastikan anda punya keyboard wireless multidevice seperti ini.

Dan bagikan pengalaman anda segera.

Friday, June 10, 2022

Kegiatan Uji Kompetensi Junior Network Administrator (JNA) Program PSKK - LSP SDMTIK - 9 Juni 2022

 Bersama mengembangkan SDM IT Indonesia, atau talenta digital. Itu adalah salah satu passion kami sejak kami ada.

Hari ini pelaksanaan uji kompetensi Junior Network Administrator di LSP SDMTIK dengan TUK PT Kota Cerdas Indonesia. 

Ini merupakan program lanjutan dari pelatihan JASATIK yang diadakan untuk membina teknisi berkualitas. Uji kompetensi ini masuk dalam program PSKK.
















Terimakasih kepada DCMS, Jasatik Kota Cerdas Indonesia, 521Indonesia dan APTIKNAS yang mendukung program ini.

Majulah IT Indonesia.


#dcms #dcmm #dcmsolusi #jasatik #kci #aptiknas #kotacerdas #smartcityindo #eventcerdas

Saturday, June 04, 2022

Satu Rupiah Tentukan Closing

Sering perhatikan gambar ini kan?

Ya dalam benak pelanggan, diskon adalah segalanya. Bagaimana kita menghadapi tantangan ini?

Caranya mudah. Buat angka pengurangan yang terdekat. Itu yang selalu saya ajarkan ke tim sales. Jangan terjebak dengan diskon. Diskon bukan presentase penurunan. Diskon adalah penurunan angka.

Begitu calon customer melihat angka yang berbeda, dan menurun maka ada chemistry yang terjadi. Ini sangat wajar. 

Maka sekali lagi jangan terjebak dengan diskon harus presentase , tapi cukup adanya penurunan angka. Memang presentase selalu membuat perhitungan lebih mudah, tapi kita sebagai sales akan selalu terjebak selanjutnya. 

Bila kita berikan diskon 5%, dengan cepat sales ditekan untuk angka presentase selanjutnya. Tetapi bila dengan memberikan angka penurunan, customer kesulitan melihat presentasi maka dia cenderung hanya meminta penurunan lagi, tapi bukan presentase.

Berikutnya, harga dicoret. Harga publik yang telah diberikan diskon pengurangan yang ditampilkan. Ini akan membuat customer melihat bahwa diskon sudah ada dilakukan. Dan mereka cenderung menerima dan tidak meminta lagi pengurangan harga.

So, be smart as sales.