Translate

Thursday, December 31, 2020

Life must go on

 2 Samuel 12:23 (TB)  Tetapi sekarang ia sudah mati, mengapa aku harus berpuasa? Dapatkah aku mengembalikannya lagi? Aku yang akan pergi kepadanya, tetapi ia tidak akan kembali kepadaku."



Seringkali kita 'mentok' dan tidak bisa melakukan apa-apa selain berseru kepada Tuhan.

Daud pun demikian kala itu. Dosanya tetap harus ditanggung akibatnya. Dan dia meratap memimta pertolomgan Tuhan untuk kesembuhan anak haramnya dengan Batsyeba. 

Tidak ada hasil, hari ke tujuh anaknya mati. Mungkin ini juga jalan Tuhan.

Banyak juga dalam kehidupan kita alami seperti ini. Berdoa agar tidak terjadi, tapi malah terjadi. Lalu kita bisa apa? Memang itu maunya dan jalannya Tuhan.

Itulah yang kita alami sepanjang 2020 ini bukan? Meminta tapi tidak mendapatkan, dan harus menerima semua ini. Tidak bisa menolak, menjalani saja.

Lalu apa reaksi kita? Ya jalani saja , sambil terus berharap kasih Tuhan. Life must go on. Tetap harus kita jalani. Daud pun demikian, tidak ada lagi yang bisa dilakukannya, Allah mengijinkan segala sesuatu terjadi. Dan Allah juga menginginkan kita melanjutkan hidup kita.

Yang penting setelahnya, kita pasti belajar dan tahu apa kehendak Allah yang sebenarnya.

Tuesday, December 29, 2020

BALANCING RATIONAL AND EMOTIONAL IN MAKING DECISIONS

BALANCING RATIONAL AND EMOTIONAL IN MAKING DECISIONS

Hari Selasa malam yang lalu, saya berjalan-jalan dengan Adrian, anak saya yang ketiga. Dia sedang rajin-rajinnya belajar menyetir, maka kami pun berputar-putar di jalan toll di Jakarta. 
Saat kami sampai di daerah Pantai Indah Kapuk, tiba-tiba dia bertanya,"Papa, minggu ini kan ada pertandingan Arsenal melawan Manchester City. Dan kemudian Totenham melawan Manchester United. Kalau menurut papa skor nya nanti berapa?"
Saya bilang Arsenal akan kalah 3-0, dan Totenham akan seri 1-1.
Beberapa hari kemudian, Adrian bangun tidur sambal berkata,"You were right. How did you do that?"
Ternyata memang Arsenal akan kalah 3-0 dari City, dan Totenham seri 1-1 dengan Manchester United.

Adrian begitu penasaran, terus waktu dia menngemudikan mobil ke Sentul hari Sabtu pagi dia nanya lagi,"Bagaimana Papa bisa memprediksi skor pertandingan itu?"
Pepatah Perancis mengatakan "L'histoire se repete", sejarah itu berulang. Maka apa yang akan terjadi di masa depan itu bisa diramalkan dari trend yang terjadi di masa lalu. Dan saya pun menceritakan bagaimana saya melakukan predictive analytics, untuk membuat sebuah linear trend estimation yang kemudian saya optimisasikan dengan menggunakan diagram Karnaugh (sebuah metode penyederhanaan aljabar Boolean untuk mengeliminasi potensi race condition dengan memanfaatkan pattern recognition ability). Tentu saja saya memerlukan beberapa jam analisa untuk melakukan prediksi itu. Tentu saja, prediksi saya tidak selalu tepat, sering juga salah, tapi saat prediksi itu tepat (seperti dua prediksi minggu ini), tentu saja you feel great about it. (Please don't aks me to publish my analysis in public, dulu banyak yang "menyalahgunakan"😊).

Adrian berfikir kemudian dia bertanya lagi,"Tapi kan Papa supporter Arsenal, bagaimana Papa sendiri meramalkan bahwa Arsenal akan kalah"
Saya menjawab,"Support with your heart, decide with your brain". Kamu boleh mendukung dengan hatimu, tetapi kamu tetap harus mengambil keputusan menggunakan otakmu. Banyak orang yang karena memuja klub kesayangannya, selalu meramalkan bahwa mereka akan menang. Kehilangan obyetivitas mereka. I learned it the hard way. 
Tahun 1998 Perancis menjadi Juara Dunia, tahun 2000 Perancis menjadi Juara Eropa. Tahun 2002, ada Piala Dunia di Jepang dan Korea. Saya pun memesan tiket untuk melihat pertandingan semi-final mereka di Jepang. Ternyata Perancis kalah di babak penyisihan di Korea 😊.
Adrian mengangguk, dan menginjakkan gasnya di jalan toll menuju ke Sentul.

Support with your heart, decide with your brain. Be objective! Bukankah itu yang kita lakukan sehari-hari di pekerjaan kita. Mengkombinasikan agar keputusan kita menyeimbangkan factor emosional dan rasional.
- Pada saat seorang vendor menawarkan product yang bagus dan harganya sangat rasional, tetapi orang yang menjualnya menyebalkan? 
- Atau sebaliknya, saat seorang vendor menawarkan product yang kurang bagus, tetapi orang yang menjualnya sangat menyenangkan?
- Saat seorang sahabat anda di SMA, menawarkan product yang biasa-biasa saja bahkan harganya sedikit lebih mahal, dibandingkan dengan product lain yang lebih bagus, mana yang anda pilih?
- Saat anda harus memutuskan untuk merekrut dua candidate A atau B. Dari semua factor, nilai-nilai A sedikit di atas B, tetapi B adalah anak yatim piatu yang menjadi tulang punggung adik-adiknya. Siapa yang anda recruit?
- Ketika anda harus memacu team anda untuk terus menerus bekerja keras mencapai target yang belum tercapai, tetapi team anda sedang kelelahan dan mengalami mental fatigue?
- Pada saat seorang teman saya harus dengan berat hari memutuskan untuk mengurangi sejumlah karyawan (dan mengakibatkan karyawan-karyawan itu kehilangan pekerjaan), tetapi yang dia lakukan itu mungkin akan menyelamatkan perusahaan di masa depan?
- Pada saat seorang anak buah anda melakukan fraud, dan anda harus memberikan sangsi yang berat. Dan ternyata anak buah anda harus menghidupi keluarganya, termasuk seorang anak kandung yang sakit keras. Apa yang anda lakukan?

Every single day, we have to make our decision. Every single day, our brain and our heart will need to work together.
Seorang teman saya begitu loyal kepada perusahaannya, secara emosional sangat setia kepada perusahaannya.
Dulu dia bilang,"Perusahaan ini merekrut saya waktu saya masih nobody, baru keluar dari Universitas. Saya mampu menafkahi keluarga saya dan menafkahi kelurga saya karena mereka. Saya tidak akan pernah tertarik untuk interview di perusahaan lain. CV saya aja gak saya update"
Tahun lalu, dia bilang,"Ternyata perusahaan saya dalam masa kesulitan, dan saya terkena impactnya. Sekarang saya bingung mau mencari pekerjaan ke mana. Saya tidak terbiasa mencari pekerjaan. "
Mungkin karena teman saya terjebak dalam dikotomi,"Saya akan selalu loyal pada perusahaan ini, maka saya tidak mengembangkan kompetensi lain dan tidak menambah networking saya"
(Dan inilah bagaimana factor emosional bekerja).

Padahal mungkin cara befikirnya adalah,"Saya akan selalu loyal pada perusahaan ini, DAN untuk berjaga-jaga, saya akan tetap mengembangkan kompetensi saya dan menambah networking saya"
(Metode kedua ini adalah melakukan balancing antara factor emositional dan factor rasional).
Dan seandainya dia melakukan hal kedua, mungkin teman saya ini tidak akan kesulitan mencari pekerjaan lain.
Pada saat yang sama, kadang-kadang leader juga terlalu rasional. Yang dilakukan sangat focus pada pencapaian KPI, peningkatan productivity, Return On Investment …. Yang semuanya sangat rasional, kalau diteruskan bisa sampai pada level mengeksploitasi karyawan (dan kemudian mereka bingung pada saat talent terbaiknya kabur ke perusahaan lain …. ?)


Padahal bisnis berjalan dengan kombinasi dan balancing antara factor emosional dan factor logical. Pada saat kita membeli product dengan memilih brand tertentu, seringkali kita hanya menggunakan factor emosi saja. Hanya karena lebih suka brand itu, tanpa bisa menjelaskan mengapa secara logis.
Maka seandainya bisnis anda ingin melakukan cost efficiency, dan Operational Department ingin mengubah spesifikasi product anda (agar cost lebih murah, dan profit lebih tinggi, ini factor rasional), pastikan bahwa Marketing Department juga diajak dalam proses pengambilan keputusan (mereka akan memberikan pendapat, apakah consumer masih akan menyukai product itu dan memilih product anda, ini factor emosional).
Meskipun Marketing Department tetap harus juga memperhatikan banyak KPI yang number-oriented, misalnya Customer Lifetime Value, Traffic-to-Lead Ratio, Lead-to-Customer Ratio, Social Media Traffic (and Conversion Rates) …etc.

Intinya whatever you do, you need to find a balance between emotional and rational factors.
How to do it? Coba perhatikan tiga rekomendasi di bawah ini:

a) Balancing between short term objective and long term success

Selalu ingat bahwa perjalanan bisnis anda adalah sebuah perjalanan Panjang. Jangan mengorbankan kesuskesan jangka Panjang , hanya untuk menyelamatkan Quarterly KPI anda. Ingat bagaimana perusahaan anda harus survive dan sukses di masa depan, factor apa yang harus dicapai, buatlah millestone yang selaras dengan itu.

b) Balancing between company objectives and employee aspirations

Seimbangkan antara apa yang perusahaan harus capai dan apa yang karyawan inginkan. Achieve your business objectives by developing your people, not by exploiting them. Design your action plan, so that your employees will learn and improve their competences by implementing your action plan.

c) Start with the objective, consider the team's emotion, and then make the decision accordingly

Focus pada objective yang ingin dicapai. Jangan terburu-buru menjadi bulldozer yang terus membabi-buta untuk mengimplementasikannya. Engage your team, listen to them, ask their input. Kemudian adjust your action plan, supaya objective tetap tercapai dengan memperhatikan concern dan input team anda.

d) Remember, in your leadership: Touch their heart, convince their head, before you ask them to move their hands. 

Ingat, pada akhirnya memang sebagai leader tugas kita adalah mempengaruhi team kita agar semuanya "mendayung sampan" ke arah yang sama. Tetapi untuk mempengaruhi mereka (agar mereka mau melakukan apa yang kita minta) sering kali kita harus mempengaruhi otak mereka (dengan argument rasional) dan juga menyentuh hati mereka (dengan pendekatan emosional).

Salam Hangat

Pambudi Sunarsihanto

Hari Selasa malam yang lalu, saya berjalan-jalan dengan Adrian, anak saya yang ketiga. Dia sedang rajin-rajinnya belajar menyetir, maka kami pun berputar-putar di jalan toll di Jakarta. 
Saat kami sampai di daerah Pantai Indah Kapuk, tiba-tiba dia bertanya,"Papa, minggu ini kan ada pertandingan Arsenal melawan Manchester City. Dan kemudian Totenham melawan Manchester United. Kalau menurut papa skor nya nanti berapa?"
Saya bilang Arsenal akan kalah 3-0, dan Totenham akan seri 1-1.
Beberapa hari kemudian, Adrian bangun tidur sambal berkata,"You were right. How did you do that?"
Ternyata memang Arsenal akan kalah 3-0 dari City, dan Totenham seri 1-1 dengan Manchester United.

Adrian begitu penasaran, terus waktu dia menngemudikan mobil ke Sentul hari Sabtu pagi dia nanya lagi,"Bagaimana Papa bisa memprediksi skor pertandingan itu?"
Pepatah Perancis mengatakan "L'histoire se repete", sejarah itu berulang. Maka apa yang akan terjadi di masa depan itu bisa diramalkan dari trend yang terjadi di masa lalu. Dan saya pun menceritakan bagaimana saya melakukan predictive analytics, untuk membuat sebuah linear trend estimation yang kemudian saya optimisasikan dengan menggunakan diagram Karnaugh (sebuah metode penyederhanaan aljabar Boolean untuk mengeliminasi potensi race condition dengan memanfaatkan pattern recognition ability). Tentu saja saya memerlukan beberapa jam analisa untuk melakukan prediksi itu. Tentu saja, prediksi saya tidak selalu tepat, sering juga salah, tapi saat prediksi itu tepat (seperti dua prediksi minggu ini), tentu saja you feel great about it. (Please don't aks me to publish my analysis in public, dulu banyak yang "menyalahgunakan"😊).

Adrian berfikir kemudian dia bertanya lagi,"Tapi kan Papa supporter Arsenal, bagaimana Papa sendiri meramalkan bahwa Arsenal akan kalah"
Saya menjawab,"Support with your heart, decide with your brain". Kamu boleh mendukung dengan hatimu, tetapi kamu tetap harus mengambil keputusan menggunakan otakmu. Banyak orang yang karena memuja klub kesayangannya, selalu meramalkan bahwa mereka akan menang. Kehilangan obyetivitas mereka. I learned it the hard way. 
Tahun 1998 Perancis menjadi Juara Dunia, tahun 2000 Perancis menjadi Juara Eropa. Tahun 2002, ada Piala Dunia di Jepang dan Korea. Saya pun memesan tiket untuk melihat pertandingan semi-final mereka di Jepang. Ternyata Perancis kalah di babak penyisihan di Korea 😊.
Adrian mengangguk, dan menginjakkan gasnya di jalan toll menuju ke Sentul.

Support with your heart, decide with your brain. Be objective! Bukankah itu yang kita lakukan sehari-hari di pekerjaan kita. Mengkombinasikan agar keputusan kita menyeimbangkan factor emosional dan rasional.
- Pada saat seorang vendor menawarkan product yang bagus dan harganya sangat rasional, tetapi orang yang menjualnya menyebalkan? 
- Atau sebaliknya, saat seorang vendor menawarkan product yang kurang bagus, tetapi orang yang menjualnya sangat menyenangkan?
- Saat seorang sahabat anda di SMA, menawarkan product yang biasa-biasa saja bahkan harganya sedikit lebih mahal, dibandingkan dengan product lain yang lebih bagus, mana yang anda pilih?
- Saat anda harus memutuskan untuk merekrut dua candidate A atau B. Dari semua factor, nilai-nilai A sedikit di atas B, tetapi B adalah anak yatim piatu yang menjadi tulang punggung adik-adiknya. Siapa yang anda recruit?
- Ketika anda harus memacu team anda untuk terus menerus bekerja keras mencapai target yang belum tercapai, tetapi team anda sedang kelelahan dan mengalami mental fatigue?
- Pada saat seorang teman saya harus dengan berat hari memutuskan untuk mengurangi sejumlah karyawan (dan mengakibatkan karyawan-karyawan itu kehilangan pekerjaan), tetapi yang dia lakukan itu mungkin akan menyelamatkan perusahaan di masa depan?
- Pada saat seorang anak buah anda melakukan fraud, dan anda harus memberikan sangsi yang berat. Dan ternyata anak buah anda harus menghidupi keluarganya, termasuk seorang anak kandung yang sakit keras. Apa yang anda lakukan?

Every single day, we have to make our decision. Every single day, our brain and our heart will need to work together.
Seorang teman saya begitu loyal kepada perusahaannya, secara emosional sangat setia kepada perusahaannya.
Dulu dia bilang,"Perusahaan ini merekrut saya waktu saya masih nobody, baru keluar dari Universitas. Saya mampu menafkahi keluarga saya dan menafkahi kelurga saya karena mereka. Saya tidak akan pernah tertarik untuk interview di perusahaan lain. CV saya aja gak saya update"
Tahun lalu, dia bilang,"Ternyata perusahaan saya dalam masa kesulitan, dan saya terkena impactnya. Sekarang saya bingung mau mencari pekerjaan ke mana. Saya tidak terbiasa mencari pekerjaan. "
Mungkin karena teman saya terjebak dalam dikotomi,"Saya akan selalu loyal pada perusahaan ini, maka saya tidak mengembangkan kompetensi lain dan tidak menambah networking saya"
(Dan inilah bagaimana factor emosional bekerja).

Padahal mungkin cara befikirnya adalah,"Saya akan selalu loyal pada perusahaan ini, DAN untuk berjaga-jaga, saya akan tetap mengembangkan kompetensi saya dan menambah networking saya"
(Metode kedua ini adalah melakukan balancing antara factor emositional dan factor rasional).
Dan seandainya dia melakukan hal kedua, mungkin teman saya ini tidak akan kesulitan mencari pekerjaan lain.
Pada saat yang sama, kadang-kadang leader juga terlalu rasional. Yang dilakukan sangat focus pada pencapaian KPI, peningkatan productivity, Return On Investment …. Yang semuanya sangat rasional, kalau diteruskan bisa sampai pada level mengeksploitasi karyawan (dan kemudian mereka bingung pada saat talent terbaiknya kabur ke perusahaan lain …. ?)


Padahal bisnis berjalan dengan kombinasi dan balancing antara factor emosional dan factor logical. Pada saat kita membeli product dengan memilih brand tertentu, seringkali kita hanya menggunakan factor emosi saja. Hanya karena lebih suka brand itu, tanpa bisa menjelaskan mengapa secara logis.
Maka seandainya bisnis anda ingin melakukan cost efficiency, dan Operational Department ingin mengubah spesifikasi product anda (agar cost lebih murah, dan profit lebih tinggi, ini factor rasional), pastikan bahwa Marketing Department juga diajak dalam proses pengambilan keputusan (mereka akan memberikan pendapat, apakah consumer masih akan menyukai product itu dan memilih product anda, ini factor emosional).
Meskipun Marketing Department tetap harus juga memperhatikan banyak KPI yang number-oriented, misalnya Customer Lifetime Value, Traffic-to-Lead Ratio, Lead-to-Customer Ratio, Social Media Traffic (and Conversion Rates) …etc.

Intinya whatever you do, you need to find a balance between emotional and rational factors.
How to do it? Coba perhatikan tiga rekomendasi di bawah ini:

a) Balancing between short term objective and long term success

Selalu ingat bahwa perjalanan bisnis anda adalah sebuah perjalanan Panjang. Jangan mengorbankan kesuskesan jangka Panjang , hanya untuk menyelamatkan Quarterly KPI anda. Ingat bagaimana perusahaan anda harus survive dan sukses di masa depan, factor apa yang harus dicapai, buatlah millestone yang selaras dengan itu.

b) Balancing between company objectives and employee aspirations

Seimbangkan antara apa yang perusahaan harus capai dan apa yang karyawan inginkan. Achieve your business objectives by developing your people, not by exploiting them. Design your action plan, so that your employees will learn and improve their competences by implementing your action plan.

c) Start with the objective, consider the team's emotion, and then make the decision accordingly

Focus pada objective yang ingin dicapai. Jangan terburu-buru menjadi bulldozer yang terus membabi-buta untuk mengimplementasikannya. Engage your team, listen to them, ask their input. Kemudian adjust your action plan, supaya objective tetap tercapai dengan memperhatikan concern dan input team anda.

d) Remember, in your leadership: Touch their heart, convince their head, before you ask them to move their hands. 

Ingat, pada akhirnya memang sebagai leader tugas kita adalah mempengaruhi team kita agar semuanya "mendayung sampan" ke arah yang sama. Tetapi untuk mempengaruhi mereka (agar mereka mau melakukan apa yang kita minta) sering kali kita harus mempengaruhi otak mereka (dengan argument rasional) dan juga menyentuh hati mereka (dengan pendekatan emosional).

Salam Hangat

Pambudi Sunarsihanto

Semua ada waktunya

Pengkhotbah 3:1-2, 6, 9-11 (TB)  Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya. 
Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam;
ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi; ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang;
Apakah untung pekerja dari yang dikerjakannya dengan berjerih payah? 
Aku telah melihat pekerjaan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan dirinya. 
Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.


Ya , semua ada waktunya. Masalahnya apakah kita sadar tentang hal itu.

Pengkhotbah dengan lugas menyampaikan semua hal ini. Apa yang sebenarnya, kita sebagai manusia akan mengalami. Pengalaman hidup tiap orang pasti berbeda. Tapi ada kesamaannya. Kita akan jatuh bangun dalam kehidupan ini.

Semua ada waktunya, ada saat kita jatuh terhempas, terhimpit dan merasa sesak nafas. Dan ada saatnya kita bisa berteriak lega dan menarik nafas panjang dan dalam. 

Hanya saja apa yang ada di dalam otak kita sewaktu kita mengalaminya. Apakah yang ada di dalam hati kita.

This shall pass, ini pasti akan berlalu.. itu juga kalimat yang sering saya katakan ke diri saya sendiri sewaktu mengalami tekanan hebat.

Lalu ada hal terakhir yang selalu harus kita siapkan, yaitu bila Tuhan memanggil kita pulang. Sudah siapkah kita? Mungkin kita akan tetap punya target dan tujuan hidup, tetapi kita pun harus memasukkan tujuan ini, tujuan sewaktu kita dipanggil Tuhan.

Apalagi dengan kondisi pandemi seperi sekarang ini. Sangat dinamis, orang bisa saja kehilangan nyawanya dalam waktu singkat. Dan itu yang tidak pernah kita ketahui.

Siapkan diri kita dalam segala hal, dan teruslah isi hidup kita untuk memuliakan Allah.

Sunday, December 27, 2020

Satu artikel dibawah mentari pagi

Satu artikel dibawah mentari pagi..

Itu adalah tekad yang saya lakukan sepanjang tahun 2020 ini, sehabis membersihkan rumah, menyapu dan mengepel lantai, saya ambil laptop, dan menulis artikel - apapun di semua blog saya.

Memang tidak semua mulus dan mudah, karena pasti ada saja tantangannya. Karena tepat setelah selesai, saya harus ambil raket atau sepatu untuk olahraga pagi. 

Tapi tetap saja, ada yang berhasil saya tulis, ketik dan bagikan di pagi hari. 

Mentari pagi selalu memberikan pencahayaan dan membuka pikiran untuk menulis. Dan anda akan mendapatkan banyak ide darinya. Cobalah. 


Dari berbagai blog dan website yang saya kelola, saya menulis harian sesuai dengan tema blog atau websitenya. Dan selalu berusaha mencari ide tulisan baru setiap hari nya. 

Blog ini merupakan blog pemikiran pribadi dan posting pribadi. Ada juga JesusMyCEO.club yang merupakan blog yang menunjukkan Yesus lah CEO dalam perusahaan-perusahaan yang selama ini saya kelola. 

Lalu ada blog perusahaan blog.dayaciptamandiri.com , smartcityindo.com dan blog.eventcerdas.com yang merupakan blog usaha kami di kedua perusahaan yang ada. Selain itu ada juga blog dan website yang dikelola tim perusahaan, yaitu www.ruang-server.com ,  indomonitoring.com, indom2m.blogspot.com, dan masih banyak lagi.

Tidak hanya itu saja ada juga www.startsmeup.id yang merupakan blog untuk membantu UKM dan IKM. 
 
Selain itu, ada juga website milik asosiasi yang saya kelola, seperti aptiknas.id , jakarta.aptiknas.id.

Semua website dan blog yang kita kelola ini harus diupdate secara berkala. Apabila tidak dilakukan update maka akan percuma segala usaha kita. Website dan blog yang saya bangun  dikoneksikan dengan berbagai sosial media, sehingga cukup posting di blog / website, maka update artikel akan terpublish otomatis, mungkin hanya Instagram yang perlu tambahan upaya, karena harus manual posting dan perlu dibuatkan image. 

Semua ini dilakukan di pagi hari dimana masih banyak ide yang bernas yang bisa kita rangkum dan tulis. 

Tetaplah semangat menulis, berkarya bagi Tuhan. Terutama di tahun 2021 yang akan kita jelang bersama.


Thursday, December 10, 2020

SATU PANDUAN MUDAH untuk Anda - LIST BUILDING - panduan DIGITAL MARKETING anda

 

 Bagaimana kalau Ada SATU PANDUAN MUDAH untuk Mulai Mengumpulkan Customer Anda dari 0 sampai Menghasilkan?




Perkenalkan List Building Black Book

Sebuah buku panduan termudah dan rinci untuk Anda memanfaatkan momentum bisnis online dan menjaring ribuan sampai puluhan ribu calon customer Anda dalam satu wadah.

Buku ini berisi PENUH dengan STRATEGI yang sudah TERBUKTI BERHASIL meningkatkan omset bisnis online dengan mengumpulkan customer khusus untuk bisnis Anda!

Inilah beberapa rahasia yang akan Anda temukan di dalam buku ini...



Pola pikir yang Anda butuhkan untuk sukses membangun dan mengembangkan bisnis digital. Cocok untuk Anda yang baru mau memulai bisnis online, ingin ‘go online’ dari bisnis offline, atau ingin mempunyai penghasilan tambahan (hal. 5)

Model bisnis scalable dan profitable sehingga Anda tidak akan lagi membuang waktu membangun bisnis digital yang tidak akan berhasil (hal. 17)

Kerangka yang mudah untuk Anda ikuti dari proses mengumpulkan customer (List Building) sampai menghasilkan ratusan juta dari List ini (hal. 21)

8 cara efektif dan mudah menemukan niche market yang profitable untuk bisnis online Anda(hal. 25)

Strategi mendesain ideal customer Anda yang akan terus melakukan repeat order (hal. 40)

Menemukan produk yang tepat untuk dijual ke customer Anda sehingga tidak ada lagi produk tidak laku (hal. 43)

Cara untuk otomatis mendatangkan dan mengumpulkan customer tanpa henti! Mengoptimalkan customer dan strategi konten untuk terus mempertahankan customer yang sudah ada! (hal. 49)

Strategi membesarkan dan mengembangkan bisnis Anda dengan membuat traffic konsisten (hal. 102)

BONUS!
Studi kasus yang sudah terbukti dan berhasil (di setiap Bab!)

3 cara mengubah apapun menjadi bisnis yang menguntungkan! (hal. 110)

Bagaimana Buku ini dapat membantu Anda?



Mendapatkan Ide Baru
Menemukan ide bisnis dan produk yang menguntungkan

Mendapatkan Market yang Profitable
Membantu riset target market yang berpotensi menjadi customer dan membeli produk Anda

Membangun List Database
Strategi membangun list database dan mendapatkan uang dari list tersebut

Jago Menggunakan Email Marketing
Menggunakan email marketing untuk mengubah audiens Anda menjadi customer

Mengoptimalkan Media Sosial
Menarik orang di sosial media untuk menjadi customer Anda

Menambah Penghasilan
Mulai menambah penghasilan Anda hingga jutaan rupiah hanya dalam waktu sebulan (asal Anda take action!)

SAYA MAU BELI BUKU INI SEKARANG !!



ANDA MAU BONUS LAGI ?





  • List Building Mastery Course, berisikan semua materi, berupa modul soft-copy, framework LBM, tugas harian, dan video tutorial. Berisikan semua teknis serta strategi untuk memulai bisnis online Anda dan cara meningkatkan jumlah customer yang terbukti efektif (Rp 2.797.000)
  • List Building Mastery Framework, strategi step by step untuk Build (membangun), Automate (otomatisasi), Scale (peningkatan masif) bisnis Anda. Strategi ini sudah terbukti membantu banyak bisnis untuk tingkatkan 10X income mereka, bahkan saat bisnis tersebut masih terbilang baru. (Rp 3.000.000)
  • 1 Month Tribelio Membership, untuk mengumpulkan semua data customer Anda di satu tempat (Rp 855.000)
  • Konsultasi, tanya jawab, dan diskusi dengan tim expert terkait List Building Mastery (Rp 1.897.000)
  • Support Terbaik Terkait pembelajaran dan solusi penggunaan LBM sesuai dengan bisnis yang Anda miliki (Rp 677.000)
  • BONUS: 7 Template Email Lead Magnet siap pakai untuk menarik calon customer ke dalam bisnis Anda (Rp 577.000)
  • BONUS: Materi Video Eksklusif + Replay dengan para Expert Digital Marketing membahas strategi List Building, dan terus disesuakan dengan strategi ter-update, LIFETIME! (Rp 2.197.000)
  • List Building Elite Private Group (Tidak Ternilai)

SAYA MAU BELI BUKU + LIST BUILDING MASTERY SEKARANG !!



Penulis :

Denny Santoso

Denny Santoso adalah seorang Entrepreneur, Penulis dan juga dikenal sebagai Expert Digital Marketer terkemuka di Indonesia. Beliau senang mengajari orang-orang mengenai Digital Marketing dan Sales untuk membantu 10x income mereka.



Memulai karirnya di 1999 dengan membangun PT Jaya Sportstindo, ekosistem atau platform untuk industri fitness yang bernama DuniaFitnes.com (2013-2017), dimana beliau meningkatkan omset dari 1.400 USD dalam satu bulan menjadi 104.000 USD dalam waktu satu setengah bulan dan menjadi salah satu distributor suplement terbesar di Indonesia

Beliau mulai memasuki dunia online di tahun 2008 dan sudah berpengalaman selama puluhan tahun di bisnis online dan digital.

DigiTalks Strategi Mewujudkan The Future SMEs - 16 DES 2020

  Halo para entrepreneur muda!

.

Kembali lagi di DigiTalks Web Engagement Series yang akan memberikan informasi bermanfaat dan praktikal untuk para UMKM menjalani bisnis di tengah era digital

.

Menjelang akhir tahun, tentunya ada berbagai harapan dan rencana bisnis ke depan yang tengah dipersiapkan oleh pelaku bisnis. Namun, apakah Anda yakin bahwa persiapan Anda sudah tepat?

.

Ikutilah DigiTalks bertema "Strategi Mewujudkan The Future SMEs" bersama pembicara dari praktisi bisnis dan pemerintah untuk semakin percaya diri mempersiapkan rencana bisnis ke depan, diselenggarakan pada:

Rabu, 16 Desember 2020

Pukul: 15.00 – 16.30

Platform: Zoom Webinar

.

GRATIS pendaftaran silahkan klik: https://bit.ly/digitalks_web

.

Informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami di 0812 808 90003




.

#umkmindonesia #umkm #digitalindonesia #indonesia4.0 #ecommerceindoensia #digitalks #webinardigitalks #e2ecommid #webinar

Sunday, December 06, 2020

DIGITALISASI UMKM STRATEGI HADAPI ERA NEW NORMAL DENGAN INDONETWORK - 11 DES 2020

DIGITALISASI UMKM STRATEGI HADAPI ERA NEW NORMAL DENGAN INDONETWORK

Simak pembahasannya bagaimana Indonetwork membantu banyak UMKM hadapi era new normal dengan digitalisasi UMKM, pada Jumat 11 Des 2020 - jam 15-16 WIB. 


Daftar segera di http://s.id/dna11des


Bagaimana DIGITAL TRANSFORMASI DI JARINGAN (NETWORK) sangat diperlukan ?

 Bagaimana DIGITAL TRANSFORMASI DI JARINGAN (NETWORK) sangat diperlukan ?

Apa yang bisa kita siapkan dengan NETWORK / JARINGAN kita ?

Pelajari semua di tanggal 10 Des 2020, jam 15-16 WIB 


Segera daftar di http://s.id/dna10des