Translate

Tuesday, March 30, 2021

BANYAK AKAL

Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak hancur terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa. (2 Korintus 4:8)

Habis akal, pernah alami ?  Kita bingung mau lakukan apa lagi, tidak bisa apa-apa lagi. Pernah alami kan.

Coba pikir apa yang anda lakukan saat itu datang. 

Diam dan tidak bicara apa-apa ? Menangis ? Berdoa ? Menunduk sedih ?

Nah, keadaan yang sama juga dihadapi oleh sebagian kita karena pandemi ini. Kita terkena PHK, terkena pengurangan gaji, terkena masalah ini dan itu. 

Tapi Tuhan tidak pernah tinggal diam. Dia menolong kita pada waktunya. 

Saturday, March 27, 2021

Infrastruktur Bagus Jamin Ketersediaan Data Center

   Dalam webinar Building Better Infrastructure Talk#4 yang diadakan oleh EVENTCERDAS didukung oleh Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (APTIKNAS) pada 26 Maret 2021, membahas hal yang jarang diperhatikan, lingkungan (environment) data center.

Data Center, atau ruang server yang merupakan tempat dimana server, dan berbagai perangkat jaringan ditempatkan, umumnya selalu didukung oleh pendingin ruangan (AC). Namun yang diperhatikan hanya faktor suhu dingin saja. Sedangkan hal lain, seperti kelembaban, tegangan, arus, termasuk kebocoran dan bencana api yang mungkin terjadi tidak diperhatikan di awal pembangunan. 

Suhu, kelembaban umumnya dihitung sesuai dengan kebutuhan awal, tapi seiring berkembangnya data center, dengan bertambahnya perangkat, maka lingkungan data center sering menjadi tidak terkendali. 

Oleh karena itu, diperlukan data center environment monitoring system (EMS) yang kali ini membahas solusi dari AKCP (www.akcp.com). Presentasi disampaikan oleh Reza Hafidz , engineer dari PT Daya Cipta Mandiri Solusi yang berkonsentrasi dalam implementasi EMS sejak 2010. 

Problem yang kerap terjadi di data center, seperti sistem kelistrikan, UPS down, temperature  humidity di atas rata-rata, serta kebocoran air yang terjadi, demikian ungkap Reza Hafidz.  

Ikuti video selengkapnya di bawah ini.

Ikuti berbagai kegiatan menarik lainnya di EventCerdas.

SUMBER: https://www.kompasiana.com/startmeup/605e854b8ede48489f3112c2/infrastruktur-bagus-jamin-ketersediaan-data-center

Tuesday, March 23, 2021

Atasan seperti Boas, bawahan seperti Rut.

 RUT 2


 1  Naomi itu mempunyai seorang sanak dari pihak suaminya, seorang yang kaya raya dari kaum Elimelekh, namanya Boas.
 2  Maka Rut, perempuan Moab itu, berkata kepada Naomi: "Biarkanlah aku pergi ke ladang memungut bulir-bulir jelai di belakang orang yang murah hati kepadaku." Dan sahut Naomi kepadanya: "Pergilah, anakku."
 3  Pergilah ia, lalu sampai di ladang dan memungut jelai di belakang penyabit-penyabit; kebetulan ia berada di tanah milik Boas, yang berasal dari kaum Elimelekh.
 4  Lalu datanglah Boas dari Betlehem. Ia berkata kepada penyabit-penyabit itu: "TUHAN kiranya menyertai kamu." Jawab mereka kepadanya: "TUHAN kiranya memberkati tuan!"
 5  Lalu kata Boas kepada bujangnya yang mengawasi penyabit-penyabit itu: "Dari manakah perempuan ini?"
 6  Bujang yang mengawasi penyabit-penyabit itu menjawab: "Dia adalah seorang perempuan Moab, dia pulang bersama-sama dengan Naomi dari daerah Moab.
 7  Tadi ia berkata: Izinkanlah kiranya aku memungut dan mengumpulkan jelai dari antara berkas-berkas jelai ini di belakang penyabit-penyabit. Begitulah ia datang dan terus sibuk dari pagi sampai sekarang dan seketikapun ia tidak berhenti."
 8  Sesudah itu berkatalah Boas kepada Rut: "Dengarlah dahulu, anakku! Tidak usah engkau pergi memungut jelai ke ladang lain dan tidak usah juga engkau pergi dari sini, tetapi tetaplah dekat pengerja-pengerja perempuan.
 9  Lihat saja ke ladang yang sedang disabit orang itu. Ikutilah perempuan-perempuan itu dari belakang. Sebab aku telah memesankan kepada pengerja-pengerja lelaki jangan mengganggu engkau. Jika engkau haus, pergilah ke tempayan-tempayan dan minumlah air yang dicedok oleh pengerja-pengerja itu."
10  Lalu sujudlah Rut menyembah dengan mukanya sampai ke tanah dan berkata kepadanya: "Mengapakah aku mendapat belas kasihan dari padamu, sehingga tuan memperhatikan aku, padahal aku ini seorang asing?"
11  Boas menjawab: "Telah dikabarkan orang kepadaku dengan lengkap segala sesuatu yang engkau lakukan kepada mertuamu sesudah suamimu mati, dan bagaimana engkau meninggalkan ibu bapamu dan tanah kelahiranmu serta pergi kepada suatu bangsa yang dahulu tidak engkau kenal.
12  TUHAN kiranya membalas perbuatanmu itu, dan kepadamu kiranya dikaruniakan upahmu sepenuhnya oleh TUHAN, Allah Israel, yang di bawah sayap-Nya engkau datang berlindung."
13  Kemudian berkatalah Rut: "Memang aku mendapat belas kasihan dari padamu, ya tuanku, sebab tuan telah menghiburkan aku dan telah menenangkan hati hambamu ini, walaupun aku tidak sama seperti salah seorang hamba-hambamu perempuan."
14  Ketika sudah waktu makan, berkatalah Boas kepadanya: "Datanglah ke mari, makanlah roti ini dan celupkanlah suapmu ke dalam cuka ini." Lalu duduklah ia di sisi penyabit-penyabit itu, dan Boas mengunjukkan bertih gandum kepadanya; makanlah Rut sampai kenyang, bahkan ada sisanya.
15  Setelah ia bangun untuk memungut pula, maka Boas memerintahkan kepada pengerja-pengerjanya: "Dari antara berkas-berkas itupun ia boleh memungut, janganlah ia diganggu;
16  bahkan haruslah kamu dengan sengaja menarik sedikit-sedikit dari onggokan jelai itu untuk dia dan meninggalkannya, supaya dipungutnya; janganlah berlaku kasar terhadap dia."
17  Maka ia memungut di ladang sampai petang; lalu ia mengirik yang dipungutnya itu, dan ada kira-kira seefa jelai banyaknya.
18  Diangkatnyalah itu, lalu masuklah ia ke kota. Ketika mertuanya melihat apa yang dipungutnya itu, dan ketika dikeluarkannya dan diberikannya kepada mertuanya sisa yang ada setelah kenyang itu,
19  maka berkatalah mertuanya kepadanya: "Di mana engkau memungut dan di mana engkau bekerja hari ini? Diberkatilah kiranya orang yang telah memperhatikan engkau itu!" Lalu diceritakannyalah kepada mertuanya itu pada siapa ia bekerja, katanya: "Nama orang pada siapa aku bekerja hari ini ialah Boas."
20  Sesudah itu berkatalah Naomi kepada menantunya: "Diberkatilah kiranya orang itu oleh TUHAN yang rela mengaruniakan kasih setia-Nya kepada orang-orang yang hidup dan yang mati." Lagi kata Naomi kepadanya: "Orang itu kaum kerabat kita, dialah salah seorang yang wajib menebus kita."
21  Lalu kata Rut, perempuan Moab itu: "Lagipula ia berkata kepadaku: Tetaplah dekat pengerja-pengerjaku sampai mereka menyelesaikan seluruh penyabitan ladangku."
22  Lalu berkatalah Naomi kepada Rut, menantunya itu: "Ya anakku, sebaiknya engkau keluar bersama-sama dengan pengerja-pengerjanya perempuan, supaya engkau jangan disusahi orang di ladang lain."
23  Demikianlah Rut tetap dekat pada pengerja-pengerja perempuan Boas untuk memungut, sampai musim menuai jelai dan musim menuai gandum telah berakhir. Dan selama itu ia tinggal pada mertuanya.

Siapa sangka bertemu dengan atasan yang baik sekali, perhatian dan memberikan kesempatan untuk berkembang...

Mungkin itu pikir Rut, tapi coba cek, apakah sebenarnya kita bahkan pernah mengalami nya sendiri. 

Saya sendiri juga bersyukur, dalam kehidupan karir saya, ada atasan yang sangat mendukung, dan bahkan luar biasa memberikan kesempatan untuk berkembang. 

Perhatian, waktu, mata dan telinga atasan memang sungguh menyejukkan bagi kita yang bawahannya. Apalagi bila diberikan kesempatan untuk mengembangkan diri, meskipun kerap kali, kita membuat kesal atasan kita. 

Nah, Boas itu seperti itu. Kenal juga tidak, tapi memberikan kesempatan seorang 'asing' yang baru muncul untuk ikut bisa bersama-sama bekerja di ladangnya. Mungkin dia sudah ada dengar cerita sedih soal Rut dan Naomi. Mungkin dia ada dengar cerita yang menggugah hatinya. Tapi bila dia tidak punya 'hati' itu, maka belum tentu dia akan mengijikan Rut bekerja di ladangnya, bahkan memperhatikannya lebih. Memastikan dia aman, dan tidak diganggu selama berada di ladangnya. 

Harapan kecil Rut sungguh berbeda. Dia hanya berharap bisa bekerja, mengambil sisa bulir yang jatuh, tapi dia diberikan kesempatan lebih. 

Maka, bagi kita yang memiliki atasan seperti ini, yang memperhatikan kehidupan kita, yang memberikan waktu, tenaga dan pikirannya untuk kita bawahannya, apakah kita kurang mensyukuri nya? apakah kita tidak akan mendoakannya siang dan malam ? Ataupkah sebaliknya, kita akan tetap membuat dia pusing dan sakit kepala mengurus kita.

Apalagi bila kita diberikan kesempatan. Bila kita salah, maka baiklah meminta maaf. Bila kita tidak benar, baiklah kita kembali bekerja dengan benar. Karena kesempatan tidak datang kedua kali, bahkan ketiga kali kita akan dipecatnya. 

Sabarlah bagi kita yang belum memiliki atasan seperti ini, karena nanti akan tiba waktunya. 

Bagi kita yang telah menjadi atasan, contohlah Boas. Yang perhatian, memberikan waktu, tenaga dan pikirannya membantu bawahannya, meskipun hanya bawahan biasa. Karena kita yakin, tanpa mereka pun kita akan kesulitan. Tiap orang telah punya fungsinya. 

Monday, March 15, 2021

KURANG BERPIKIR TENTANG DIRI SENDIRI

 MARKUS 1:1-8


 1  Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah.
 2  Seperti ada tertulis dalam kitab nabi Yesaya: "Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu;
 3  ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya",
 4  demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan: "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu."
 5  Lalu datanglah kepadanya orang-orang dari seluruh daerah Yudea dan semua penduduk Yerusalem, dan sambil mengaku dosanya mereka dibaptis di sungai Yordan.
 6  Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan.
 7  Inilah yang diberitakannya: "Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak.
 8  Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus."

Berapa banyak anda memikirkan diri anda sendiri ?

Kalau itu ternyata 3-5 jam per hari, waktu itu sungguh sia-sia terbuang 

Mengapa ?

Coba belajar dari Yohanes, yang mempersiapkan jalan Tuhan. Apakah dia memikirkan dirinya sendiri ? Mengapa dia tidak memikirkan dirinya sendiri, daripada memikirkan jalan Tuhan..

Ternyata kuncinya adalah karena dia RENDAH HATI. Rendah hati artinya tidak memikirkan diri sendiri, itulah yang dilakukan Yohanes. Dia tidak memikirkan dirinya sendiri, karena dia tahu, dia punya tugas. 

Tugas inilah yang membedakan kita dengan oran lain. Orang lain yang hanya memikirkan dirinya sendiri, tidak akan pernah mencapai tujuannya. Kok bisa ?
Karena , dengan hanya fokus ke diri sendiri, maka kita semua akan mencapai cara dengan apa pun, tidak peduli orang lain. Padahal hidup kita, sebagai manusia, tidak pernah lepas dari orang lain. Itulah yang pertama diyakini Yohanes. 

Kedua, Yohanes tahu soal tujuan, Dia melakukan tugas nya. Ada banyak dari kita yang tahu tujuannya, tapi tidak melakukan tugasnya. 

Maka Tujuan dan Tugas ini tidak pernah bisa kita hilangkan, dan ini tidak boleh melulu soal diri kita sendiri.

Memikirkan tujuan perusahaan, akan menghasilkan tugas perusahaan. Saya selalu menekankan tujuan perusahaan, misi dan visi perusahaan, tapi juga tetap berusaha melakukan tugas dan kewajiban kita. 

Maka kurangilah berpikir tentang diri sendiri, jadilah rendah hati. 


Wednesday, March 03, 2021

Jika saya divaksin..

*Di Singapura pada bingung dgn Vaksin* *Dari warga senior Singapura, Andrew Lee, saya membaca ini dan harus berbagi.*

 Mari membangunkan pikiran beberapa orang ...
 Apa yang terjadi jika Anda memutuskan untuk "divaksinasi" (selain fakta bahwa Anda bisa menjadi sangat sakit atau bahkan mati) ???

 Berikut adalah 12 pertanyaan dan jawaban penting sebelum mempertimbangkan untuk divaksinasi:

 ● "Jika saya divaksinasi, bisakah saya berhenti memakai masker?"

 Pemerintah: "TIDAK"

 ● "Jika saya divaksinasi, apakah restoran, bar, sekolah, klub kebugaran, salon rambut, dll. Akan dibuka kembali dan akankah orang dapat kembali bekerja seperti biasa?

 Pemerintah: "TIDAK"

 ● "Jika saya divaksinasi, apakah saya akan kebal terhadap Covid?"

 Pemerintah: "Mungkin. Kami tidak tahu persis, tapi mungkin tidak."

 ● "Jika saya divaksinasi, setidaknya saya tidak akan menularkan ke orang lain - bukan?"

 Pemerintah: "TIDAK. Vaksin tidak menghentikan penularan."

 ● "Jika saya divaksinasi, berapa lama vaksin tersebut bertahan?"

 Pemerintah: "Tidak ada yang tahu. Semua" vaksin "Covid masih dalam tahap percobaan."

 ● "Jika saya divaksinasi, dapatkah saya menghentikan jarak sosial?"

 Pemerintah: "TIDAK"

 ● "Jika orang tua, kakek nenek, dan saya semua mendapatkan vaksinasi, bisakah kami berpelukan lagi?"

 Pemerintah: "TIDAK"

 ● "Jadi, apa manfaat vaksinasi?"

 Pemerintah: "Berharap virus tidak membunuhmu."

 ● "Apakah Anda yakin vaksin tidak akan melukai atau membunuh saya?"

 Pemerintah: "TIDAK"

 ● "Jika secara statistik virus tidak membunuh saya (tingkat kelangsungan hidup 99,7%), mengapa saya harus divaksinasi?"

 Pemerintah: "Untuk melindungi orang lain."

 ● "Jadi jika saya divaksinasi, saya dapat melindungi 100% orang yang berhubungan dengan saya?"

 Pemerintah: "TIDAK"

 ● "Jika saya mengalami reaksi merugikan yang parah, efek jangka panjang (masih belum diketahui) atau meninggal karena vaksin apakah saya (atau keluarga saya) akan diberi kompensasi dari pembuatan vaksin atau Pemerintah?"

 Pemerintah: "TIDAK - pemerintah dan produsen vaksin memiliki tanggung jawab nol 100% terkait obat percobaan ini"

 Jadi untuk meringkas, "vaksin" Covid19 ......

 *Tidak memberikan kekebalan*
 *Tidak menghilangkan virus*
 *Tidak mencegah kematian*
 *Tidak menjamin Anda tidak akan mendapatkannya*
 *Tidak menghentikan Anda untuk menyebarkannya kepada orang lain*
 *Tidak menghilangkan kebutuhan akan larangan bepergian*
 *Tidak menghilangkan kebutuhan akan penutupan bisnis*
 *Tidak menghilangkan kebutuhan akan penguncian*
 *Tidak menghilangkan kebutuhan akan masking*
 *Tidak menjamin apapun*

 *Setelah membaca ini, Anda dapat membuat keputusan akhir sendiri apakah akan menerimanya atau tidak.*
 *Masing-masing dari kita harus bertanggung jawab sendiri untuk membuat keputusan.*

Monday, March 01, 2021

Webinar Building Better Infrastructure (BBI)Talk membahas Membangun Data Center / Ruang Server dengan standar SNI 8799

 Kita akan bahas Building Better Infrastructure sepanjang Maret 2021, dimulai terkait Membangun Data Center / Ruang Server dengan standar SNI 8799:2019 - 4 Maret 2021..



Segera daftar di https://s.id/bbitalk1 

Free ya.


#aptiknas #ruangserver #datacenter #sni8799 #dcmsolusi