Translate

Saturday, April 30, 2022

Rack dan Power Distribution Unit di Data Center Smart City

  Kembali EVENTCERDAS dan APTIKNAS melakukan kegiatan edukasi seputar solusi Smart City, khususnya infrastruktur IT di smart city. Kali ini dengan dukungan dari LEGRAND Indonesia, kegiatan webinar Smart City Solutions mengangkat pembahasan terkait Rack dan Power Distribution Unit. 

Smart City yang dikembangkan oleh berbagai pemerintah daerah dalam lima tahun belakangan ini sangat beragam. Apapun pengembangan smart city yang ada, pastinya semua akan menggunakan satu tempat yang disebut dengan data center, atau ruang server. 

Hal ini disampaikan oleh Fanky Christian yang menjadi moderator, sekaligus ketua APTIKNAS DKI Jakarta dan juga pendiri dan pengelola portal smartcityindo.com. Dimana Kota Cerdas atau Smart City yang ada dikembangkan selama ini pastinya menggunakan infrastruktur terpusat di data center. 

Komponen Kota Cerdas - Koleksi Pribadi 

 Komponen kota cerdas dimana ada sistem digital kota yang banyak dikembangkan pemerintah daerah kabupaten kota saat ini. Memang dalam beberapa tahun ada moratorium pembangunan data center terkait rencana pemerintah untuk membangun juga Pusat Data Nasional, namun dalam prakteknya sekarang ini banyak dipasang solusi Smart Rack yang merupakan rak pintar dan umum disebut juga sebagai Edge Data Center.  Dan minimal spesifikasi ini disampaikan oleh Fanky Christian.

Minimal DC Smart City - Koleksi Pribadi

Bahkan sekarang ini sudah ada standar pengukuran baru yang disebut dengan CRUR (Computer Room Utilization Ratio) yang dikeluarkan oleh EPI , dimana standar ini akan membantu pengukuran ratio utilisasi ruang server, data center yang telah ada. Dan saat ini DCM Solusi ditunjuk menjadi mitra untuk Indonesia.

CRUR metric utilisasi data center - Koleksi Pribadi

LEGRAND Indonesia yang memiliki banyak solusi dan pengalaman data center di Indonesia membagikan pengalamannya dengan menghadirkan pembicara Bizardy Ilham, CDCP. Pembahasan difokuskan kepada solusi Rack dan Power Distribution Unit (PDU) yang digunakan dalam rak. 

Pengalaman Legrand yang mendunia - Koleksi Pribadi

Salah satu solusi yang sering ditawarkan adalah Rack dan Power Distribution Unit. Rak sendiri menjadi faktor utama saat ini, karena sekarang ini semua perangkat telah mengikuti standar penempatan dalam rak. Di dalam rak sendiri juga ada outlet listrik yang disebut dengan Power Distribution Unit (PDU). Bedanya PDU sekarang telah dilengkapi dengan sistem monitoring dan kontrol, sehingga dapat diketahui penggunaan daya listrik, bahkan fungsi untuk mematikan atau menyalakan outlet listrik.

Tantangan utama Data center - Koleksi Pribadi

Hal ini disampaikan oleh Bizardy, atau akrab dikenal dengan Pak Bi, dimana ada 4 tantangan utama data center saat ini, yaitu Efisiensi, Ketersediaan , Skalabilitas dan terakhir Keamanan. Semua ini bisa dijawab dengan solusi Rack dan PDU dari LEGRAND. 

Lihat secara lengkap pembahasannya dalam video terkait kegiatan tersebut dibawah ini.

Jangan lupa ikuti terus kelanjutan kegiatan berbagai solusi smart city, serta secara khusus membahas berbagai update terkait Data Center, daftar di EventCerdas.com dan APTIKNAS.id . 

Saya ucapkan Selamat Menyambut Hari Raya Idul Fitri 2022, Mohon Maaf Lahir dan Batin. 

sumber: https://www.kompasiana.com/startmeup/626c9c43ef62f601480d2472/rack-dan-power-distribution-unit-di-smart-city-data-center




Tuesday, April 05, 2022

Bincang Ringan Soal Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial di Indonesia

*Bincang Ringan Soal Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial di Indonesia*

_TNA_ 

Terkait dengan kajian dan upaya penerapan *Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial* di Indonesia, ada baiknya kita melakukan studi komparasi dengan inisiatif yang juga dilakukan beberapa negara adidaya terkait dengan nilai strategis _artificial Intelligence_. 

US sebagai salah satu negara pelopor dalam bidang pengembangan sains dan pemanfaatan teknologi di era pemerintahan Trump telah mengeluarkan _Executive Order_ 13859 yang bertarikh 11 Februari 2019, yang antara lain berisi 5 prinsip dasar inisiatif KA Amerika Serikat yang isinya adalah sebagai berikut:

_(a) The United States must drive technological breakthroughs in AI across the Federal Government, industry, and academia in order to promote scientific discovery, economic competitiveness, and national security._

_(b) The United States must drive development of appropriate technical standards and reduce barriers to the safe testing and deployment of AI technologies in order to enable the creation of new AI-related industries and the adoption of AI by today's industries._

_(c) The United States must train current and future generations of American workers with the skills to develop and apply AI technologies to prepare them for today's economy and jobs of the future._

_(d) The United States must foster public trust and confidence in AI technologies and protect civil liberties, privacy, and American values in their application in order to fully realize the potential of AI technologies for the American people._

_(e) The United States must promote an international environment that supports American AI research and innovation and opens markets for American AI industries, while protecting our technological advantage in AI and protecting our critical AI technologies from acquisition by strategic competitors and adversarial nations._

Tak hanya itu saja, selain 5 prinsip dasar yang menjadi "ruh" strategi pengembangan KA di USA, dalam seksi 2 _executive order_ atau setara Keputusan Presiden di RI itu, terdapat arahan terkait dengan tujuan (objective) dalam penerapan KA di berbagai fungsi eksekutif pemerintahan federal US yang diharapkan dapat menjamin dan meningkatkan kapasitas US dalam konteks penerapan KA di berbagai bidang strategis.

Adapun _objectives_ di seksi 2 _Executive Order_ 13859 itu antara lain adalah sebagai berikut:

_(a) Promote sustained investment in AI R&D in collaboration with industry, academia, international partners and allies, and other non-Federal entities to generate technological breakthroughs in AI and related technologies and to rapidly transition those breakthroughs into capabilities that contribute to our economic and national security._

_(b) Enhance access to high-quality and fully traceable Federal data, models, and computing resources to increase the value of such resources for AI R&D, while maintaining safety, security, privacy, and confidentiality protections consistent with applicable laws and policies._

_(c) Reduce barriers to the use of AI technologies to promote their innovative application while protecting American technology, economic and national security, civil liberties, privacy, and values._

_(d) Ensure that technical standards minimize vulnerability to attacks from malicious actors and reflect Federal priorities for innovation, public trust, and public confidence in systems that use AI technologies; and develop international standards to promote and protect those priorities._

_(e) Train the next generation of American AI researchers and users through apprenticeships; skills programs; and education in science, technology, engineering, and mathematics (STEM), with an emphasis on computer science, to ensure that American workers, including Federal workers, are capable of taking full advantage of the opportunities of AI._

_(f) Develop and implement an action plan, in accordance with the National Security Presidential Memorandum of February 11, 2019 (Protecting the United States Advantage in Artificial Intelligence and Related Critical Technologies) (the NSPM) to protect the advantage of the United States in AI and technology critical to United States economic and national security interests against strategic competitors and foreign adversaries._

Sementara di Indonesia ada fenomena yang menarik, dimana inisiatif untuk menggulirkan Strategi Nasional Kecerdasan Artificial berasal dan bersumber dari partisipasi aktif para pemangku kepentingan (stakeholder) yang secara tidak langsung merepresentasikan unsur pentahelix. Perwakilan cendekiawan berlatar akademisi dan praktisi, bersama pemangku kebijakan berlatar birokrasi, unsur bisnis, dan perwakilan komunitas bersama membangun konsep _society_ yang bersifat partisipatoris aktif dalam menggulirkan inisiatif bersama yang diharapkan mampu menggerakkan potensi lintas sektoral. 

Cakupan pengembangan KA dan penerapannya dalam multi lapis dimensi secara vertikal dan multi aspek secara transversal telah melahirkan panduan Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial melalui wadah kelembagaan PIKA yang semula bernaung di BPPT-BRIN dan kini estafetnya sebagian diteruskan oleh KORIKA sebagai representasi pemangku kepentingan yang diharapkan dapat menjadi _strategic think tank partnership_ dalam merumuskan berbagai kebijakan lintas disiplin terkait dengan upaya mengakselerasi inisiasi proses adopsi teknologi KA sebagai salah satu upaya kita untuk melakukan _quantum leap_ dalam penguasaan teknologi _avant garde_. 

Strategi komprehensif yang telah dikembangkan  diharapkan mampu mengakomodir semua aspek dan prasyarat untik terciptanya ekosistem riset dan pengembangan KA di Indonesia. Mulai dari ranah pendidikan, manajemen talenta, kemitraan dan alih teknologi, fasilitasi riset dan pengembangan, sampai pemetaan dan perencanaan strategis optimasi pemanfaatan KA dalam  berbagai bidang adalah salah satu upaya sistematik yang niscaya dapat dilakukan. 

Edukasi secara berkesinambungan tentang kapasitas dan kemampuan KA dalam mengoptimasi utilitas sistem lintas sektoral perlu ditekankan agar melahirkan kesadaran akan kebutuhan (needs) pada kelompok pengguna potensial. 

Seiring dengan terbangunnya ekosistem riset dan inovasi lintas genre yang dapat menghasilkan inovasi terobosan tepat guna yang sesuai dan kebutuhan riil yang dihadapi oleh berbagai sektor, misal di domain pelayanan publik, mitigasi kebencanaan, agroindustri, sampai kesehatan dan kesejahteraan rakyat. 

Integrasi berbagai potensi dasar yang saat ini menjadi _national capital_ seperti _big data_ dan adanya upaya standarisasi satu data nasional, serta penerapan konsep _distributed ledger_ termasuk oleh lembaga-lembaga pengolah data kredensial adalah potensi besar yang dapat dikembangkan sebagai titik acuan menuju _smart nation system_ berbasis KA.

Tentu semua inisiatif tersebut di sisi lain harus mampu pula mengakomodir terciptanya suatu model bisnis yang dapat menghadirkan habitat sehat bagi entitas bisnis multigenre untuk mengembangkan kapasitas produksinya, wa bil khusus yang terkait dengan produk KA. 

Jika sudah terencana cetak biru yang dapat menghubungkan setiap titik fungsional (connecting the dots) dalam kerangka besar strategi nasional KA, kita mulai dapat mengembangkan pendekatan _multi layer_ yang diharapkan dapat mengakomodir kehadiran _support system_ seperti infrastruktur, sumber daya, dan juga kebijakan yang memberi jaminan bahwa penerapan strategi nasional KA dapat dijaga kebersinambungannya. πŸ™πŸΏπŸ‡²πŸ‡¨

THE TEST OF A LEADER

THE TEST OF A LEADER
**
Masih banyak yang berpikir bahwa saya terlalu menakut-nakuti, atau membuat orang lain dengan panik, pada saat saya menulis bahwa kita harus berubah atau punah. Bahkan ada yang menyampaikan hal itu setelah selesai membaca buku terakhir yang saya tulis bersama teman-teman saya ("Berubah Atau Punah"), yang diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas (best seller, dan sudah dicetak ulang).
Padahal perubahan sedang terjadi begitu dahsyat, dalam dunia bisnis, dalam kehidupan pada umumnya dan pada perilaku pelanggan.
Perusahaan-perusahaan maskapai besar dunia sedang kelimpungan menangani krisis karena pandemi. Perusahaan-perusahaan harus berjuang keras untuk terus survive dan berjaya setelah pandemic.
Profesional yang tidak terobsesi dengan belajar, akan digantikan talent yang lebih muda , yang lebih murah, dan mempunyai semangat baja.
Atlet-atlet olahraga yang tidak bekerja keras seperti waktu mereka muda, harus siap digantikan oleh atlet-atlet yang lebih muda.
**
Italia adalah salah satu negara terhebat dalam sepakbola. Berkali-kali menjadi Juara Dunia, atau Juara Eropa. Klub-klub mereka begitu berjaya (dulunya), bahkan pernah pada jaman di mana ada 3 kejuaraan club Eropa (waktu itu masih bernama C1, C2, dan C3), ketiga-tiganya dimenangkan oleh klub Italia. Negara lain tidak kebagian satu apapun.  Italia berjaya, dan terakhir kali bahkan menjadi Juara Eropa, tahun lalu.
Seperti halnya semua siklus alam. Kalau tidak waspada, kalau tidak berubah, kita akan menelan pil pahit, dan dipaksa menerima kenyataan. Minggu lalu, Italia dikalahkan oleh negara kecil, dengan team sepak bola anak bawang dari Macedonia Utara. Hal yang tidak terpikirkan di masa lalu, kini terjadi.
Dan kekalahan itu menyingkirkan Italia dari Piala Dunia yang akan datang. 
Yang jelas, suporter team Italia tidak perlu menangis pada Piala Dunia nanti, karena air mata mereka akan kering sebelum Piala Dunia dimulai. Mengapa tragedi ini terjadi?
Tiga hal: teamnya terlalu tua, semangat teamnya tidak sehebat dulu, dan kompetisi Italia tidak berkembang lagi.
**
Kalau kita melihat team Italia sekarang, ternyata banyak sekali pemain tua. Ini adalah olahraga keras, di mana usia dan stamina fisik menjadi faktor penting. Bahkan Perancis yang disepelekan di Piala Dunia di Rusia, berhasil menjadi Juara Dunia, dengan team termuda di turnamen itu.
Karena banyak pemain tua, yang merasa jaya dan kaya, mereka tidak terlalu semangat lagi. Tidak akurat. Tetap bermain dengan baik, tetapi tembakannya meleset, dan tidak masuk ke gawang. Tidak produktuf!
Terakhir, kompetisi sepakbola sebuah negara adalah sumber pencetakan pemain bola terbaik. Liga Italia tidak berkembang lagi, membosankan, kalah jauh dibandingan dengan Liga Inggris.
Lengkaplah sudah!
**
Saya menulis artikel ini 
untuk mengingatkan kita semua sebagai leader, bahwa sehebat apapun kita, maka kita tidak akan bisa lepas dari siklus alam. Berubah atau Punah. Tetap waspada, atau suatu saat akan sengsara. 
Hal ini berlaku bagi bisnis, dan bagi karier seorang leader.
Maka semua leader harus percaya diri (tidak boleh rendah diri), tetapi juga tidak boleh lupa diri, dan harus tetap mawas diri.
Sehebat apapun kita, kalau tidak open mind, tidak belajar lagi, maka kita akan menyusul nasih Kodak, Nokia Phone, Photocopy Xerox, dan team sepakbola Italia, yang kehilangan relevancy-nya.
Yes, relevancy! It is the right word. Dengan terus menerus relevant, maka kita akan bisa bertahan dalam bisnis di masa depan.
**
Terus sebagai leader, apa yang bisa kita lakukan untuk selalu mawas diri?
Robert Kaplan, dalam bukunya Fear Your Strength, merekomendasikan 3 hal ini:
a) ACCEPT YOURSELF
b) TEST YOURSELF
c) OFFSET YOURSELF
**
Kita bahas satu persatu.
ACCEPT YOURSELF
Pertama, jangan terlalu "keras" pada diri kita sendiri. Kalau kita berada dalam posisi ini, berarti pasti ada banyak hal-hal tepat yang kita lakukan. Enjoy, and celebrate.
Dan menerima diri kita itu berarti bukan hanya menerima yang positive, tetapi juga mengenali, memahami dan menerima hal-hal yang perlu diperbaiki dalam diri kita.
Jangan membuat diri kita "insecure", tetapi catatlah untuk perbaikan diri kita sendiri.
Kalau anda sendiri tidak bisa menerima anda, siapa yang akan menerima?
Accept your self as you are, not what you wish you want-to-be.
**
 
TEST YOURSELF
Setelah menerika diri kita, apa adanya, mari kita mengetes diri kita. Mampukah kita untuk mengerjakan tantangan yang lebih berat, atau tanggung jawab yang lebih besar atau jabatan yang lebih tinggi?
Test lah diri anda. Jangan telalu lama berkutat pada jabatan yang sama, belasan tahun, dan baru sadar kita tidak belajar hal baru dan karier kita tidak berkembang.
Cobalah cari dan apply untuk jabatan baru. Kalau sudah bertahun-tahun di jabatan itu di perusahaan itu, dan tidak ada vacant position, ya coba cari di luar. Intinya? Otak harus berkembang, karier harus berkembang, pendapatan harus bertambah.
Kita semua dilengkapi dengan 100 milyard sel otak sejak lahir. Gunakan itu untuk mencoba hal baru, belajar hal baru, mengerjakan hal baru, sampai bisa.
Sometimes we have to force ourself. Hasil akhirnyaakan  sangat menggembirakan! You succed or you learn. Try, learn , experiment!
Kalau gagal gimana? Learn, Improve quickly and try again!

OFFSET YOURSELF
Dunia diciptakan dengan dua sisi yang saling menyeimbangkan. Malam dan Siang. Yin dan Yang. Gelap dan Terang.
When you are a leader, you will feel lonely at the top. Pada saat anda sendirian, anda merasa percaya diri, kadang lupa diri. Louis XVI hancur karena merasa kekuasannya mutlak. "L'etat c'est moi" (artinya negara itu adalah saya, apapun yang saya omongkan, akan menjadi undang undang yang harus dituruti). Akhirnya dia hancur!
Leader yang baik membuat sistem "oposisi" yang sehat, mengelilingi dirinya dengan orang-orang pintar untuk memperingatkan dia.
Steve Jobs sangat keras kepala dan temperamental. Suatu saat dia mau mengambil keputusan siapa partner yang akan diberikan contract untuk memberikan chip maker. Saat dia memutuskan "A", seorang staffnya menentang keras, dan menyarankan "B". Mereka berdebat keras, dan akhirnya Steve Jobs berkata,"Saya tidak bisa menentang talent yang cerdas seperti anda. Dan itulah mengapa saya merekrut anda.". Akhirnya mereka memutuskan "B".
DDC: debate, decide, commit.  Ada waktu untuk melahirkan ide yang visionaire, ada waktu untuk menchallenge diri kita sendiri dengan mendengarkan talent-talent cerdas di sekeliling kita.
**
Ingat, the test of leadership, bagaimana membuat kita terus relevant, ada tiga hal: Accept Yourself, Test Yourself and Offset Yourself.
**
Salam Hangat

Pambudi Sunarsihanto

Sunday, April 03, 2022

Perumpamaan Tentang Talenta [ Mat 25 : 14 – 30 ]

 25:14 “Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka.

25:15 Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.

25:16 Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta.

25:17 Hamba yang menerima dua talenta itu pun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta.

25:18 Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya.

25:19 Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka.

25:20 Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta.

25:21 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.

25:22 Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta.

25:23 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.

25:24 Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.

25:25 Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!

25:26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?

25:27 Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya.

25:28 Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu.

25:29 Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.

25:30 Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.”

Lima, Dua, dan Satu Talenta

• Setiap orang mempunyai talenta paling sedikit satu.

• Tidak ada orang yang mempunyai semua talenta.

• Talenta setiap orang berbeda dari talenta orang lainnya.

• Jika talenta itu digunakan, maka Tuhan akan melipatgandakannya.

• Jika talenta itu tidak digunakan, maka Tuhan akan mengambilnya kembali.
TALENTA, secara literal adalah ukuran Timbangan dimana “1” Talenta sama dengan “60 Mina” atau sama dengan “34 Kg”.
Dalam Matius 25:14, 15, Tuhan Yesus menjadikan Talenta sebagai perumpamaan untuk memberikan pengertian yang mudah secara rohani, dimana arti talenta seperti yang Yesus maksudkan adalah “KEPERCAYAAN YANG TUHAN BERIKAN KEPADA KITA UNTUK DIKELOLA DAN DIKEMBANGKAN DENGAN BAIK”.

TALENTA, melambangkan semua kemampuan, waktu, sumber daya dan kesempatan yang Allah berikan untuk kita melayani DIA ketika masih hidup.
Sedikitnya ada 3 hal yang bisa kita pelajari, Mengapa Allah memberikan Kepercayaan pada kita ?
1. AGAR KITA MENJADI PRIBADI YANG BERTANGGUNG JAWAB.
– Orang yang bertanggung Jawab adalah orang yang TIDAK LALAI dalam Tugas yang diberikannya atau yang menjadi tanggung jawabnya.

– Ciri – ciri orang yang Bertanggung Jawab :
1. Dapat dipercaya , diandalkan

2. Setia , Tekun

3. Menyelesaikan Tugas dengan baik.
2. KELUAR DARI ZONA KENYAMANAN
Ayat 15, menegaskan pada kita bahwa Tuhan memberikan Talenta sesuai dengan kesanggupan kita. Ketika Talenta atau Kepercayaan itu diberikan, kita dituntutNya untuk mengembangkan dan mengelolanya semaksimal mungkin.

Dan untuk mengembangkan dan mengelolanya, maka kita harus berani keluar dari Zona Kenyamanan. Karena Tuhan tidak menyukai Zona nyaman dalam hidup kita terus dipertahankan. Karena Zona Nyaman justru tanpa kita sadari sering membuat kita mulai melupakan dan menjauh dari Tuhan.
Yang diberi 5 talenta, dia memiliki tanggung jawab yang lebih besar dan lebih berat. Ada banyak godaan yang harus dia hadapi. Bukankah dia bisa melaporkan kepada Tuannya keuntungan yg dia terima, bukan 5 tapi 4 talenta. Dan yang 1 talenta bisa dia simpan untuk dirinya?.
Setia pada perkara yang kecil, maka Tuhan akan berikan kepercayaan yang lebih dasyat lagi. Jangan biarkan perkara kecil (seperti Sakit Hati, Kecewa, Akar kepahitan, kebencian, dosa dll) menghancurkan kepercayaan besar yang sedang Tuhan persiapkan.
Keluar dari Zona Kenyamanan, itulah jawaban yang tepat.
Agar supaya Talenta kita berkembang, maka kita harus mau tinggalkan kebiasaan lama kita. Kita harus mau berjuang, korbankan waktu, tenaga bahkan harta kita hanya untuk meningkatkan kualitas hidup kita. (Study, Kursus, training, mengikuti seminar dll ).

Dan Zona Ketidak Nyamanan itu semua ada masanya (ay.19) “… Lama sesudah itu “… Yah … pada saat masanya sudah tiba, Zona ketidak nyamanan berakhir, sesungguhnya Tuhan sedang mulai hitung-hitungan berkat dengan kita.

3. MENJADI YANG TERBAIK ; LEBIH DARI ORANG LAIN.

Talenta yang dibagikan adalah 5 ; 2 ; 1. Dan bilamana dibaca terbalik maka akan terbaca 1 ; 2 ; 5. Pertanyaannya, mengapa Tuhan berikan angka 5, bukannya 3, 4, atau lainnya. Bukankah Tuhan punya hak mutlak. Waktu saya merenungkannya, sungguh Roh Kudus berikan satu jawaban yang luar biasa.
Dalam bilangan yang umum, adalah 1 , 2 , 3 dst. akan tetapi tentang Perumpamaan tentang Talenta, Tuhan memberikan bilangan special buat kita, yaitu 1 , 2 , 5 .

Melalui angka 5, (dan bukan 3) menegaskan bahwa Tuhan mau agar kita menjadi Umat Allah yang BUKAN BIASA-BIASA saja melainkan harus LEBIH DARI ORANG LAIN atau DIATAS RATA-RATA dari orang lain.

Tuhan Yesus mau agar kita mengembangkan talenta dan MENJADI YANG TERBAIK.
Jangan seperti orang yang mendapat 1 talenta, dia mau cari aman dengan mengubur talenta itu, hasilnya, Tuhan Marah dan membuang orang itu.

Kembangkan Talentamu dan jadilah yang Terbaik dan yang menyukakan hati Tuhan.