Translate

Wednesday, January 31, 2018

Temukan PASSION anak anda

Saya sdh pernah membaca, tetapi tetap menarik untuk introspeksi diri: Prof. Ng Aik Kwang dari University of Queensland, dalam bukunya *"Why Asians Are Less Creative Than Westerners"* yang dianggap kontroversial tapi ternyata menjadi "best seller", mengemukakan beberapa hal tentang bangsa-bangsa Asia yang telah membuka mata dan pikiran banyak orang :

1. Bagi kebanyakan orang Asia, dalam budaya mereka, ukuran sukses dalam hidup adalah banyaknya materi yang dimiliki (rumah, mobil, uang dan harta lain). 
Passion (rasa cinta terhadap sesuatu) kurang dihargai. Akibatnya, bidang kreativitas kalah populer oleh profesi dokter, lawyer, dan sejenisnya yang dianggap bisa lebih cepat menjadikan seorang untuk memiliki kekayaan banyak.

2. Bagi orang Asia, banyaknya kekayaan yang dimiliki lebih dihargai daripada CARA memperoleh kekayaan tersebut. Tidak heran bila *lebih banyak orang menyukai* cerita, novel, sinetron atau film yang bertema orang miskin jadi kaya mendadak karena beruntung menemukan harta karun, atau dijadikan istri oleh pangeran dan sejenis itu. 
Tidak heran pula bila *perilaku koruptif* pun ditolerir/diterima sebagai sesuatu yg wajar.

3. Bagi orang Asia, pendidikan *identik dengan hafalan* berbasis "kunci jawaban" *bukan pada pengertian*. 
Ujian Nasional, tes masuk PT dll, semua berbasis hafalan. Sampai tingkat sarjana, mahasiswa *diharuskan hafal* rumus-rumus ilmu pasti dan ilmu hitung lainnya *bukan diarahkan untuk memahami* kapan dan bagaimana menggunakan rumus-rumus tersebut.

4. Karena berbasis hafalan, murid-murid di sekolah di Asia *dijejali sebanyak mungkin* pelajaran. Mereka *dididik menjadi "Jack of all trades, but master of none" (tahu sedikit- sedikit tentang banyak hal tapi tidak menguasai apapun).*

5. Karena berbasis hafalan, banyak pelajar Asia *bisa jadi juara dalam Olimpiade Fisika, dan Matematika*. 
Tapi *hampir tidak pernah ada orang Asia yang menang Nobel atau hadiah internasional lainnya yang berbasis inovasi dan kreativitas.*

6. *Orang Asia takut salah (KIASI) dan takut kalah (KIASU).* Akibatnya *sifat eksploratif* sebagai upaya memenuhi rasa penasaran dan *keberanian untuk mengambil risiko kurang dihargai.*

7. Bagi kebanyakan bangsa Asia, *bertanya artinya bodoh*, makanya rasa penasaran tidak mendapat tempat dalam proses pendidikan di sekolah.

8. Karena *takut salah dan takut dianggap bodoh*, di sekolah atau dalam seminar atau workshop, peserta Asia jarang mau bertanya tetapi setelah sesi berakhir peserta mengerumuni guru/narasumber untuk minta penjelasan tambahan.


Dalam bukunya Profesor Ng Aik Kwang *menawarkan beberapa solusi* sebagai berikut:

1. *Hargai proses*. Hargailah orang karena pengabdiannya bukan karena kekayaannya.

2. *Hentikan pendidikan berbasis kunci jawaban*. 
_Biarkan murid memahami *bidang yang paling disukainya.*_

3. *Jangan jejali murid dengan banyak hafalan*, apalagi matematika. 
Untuk apa diciptakan kalkulator kalau jawaban utk X x Y harus dihafalkan? 
*Biarkan murid memilih sedikit mata pelajaran tapi benar-benar dikuasainya*.

4. *Biarkan anak memilih profesi berdasarkan PASSION (rasa cinta) nya pada bidang itu*, bukan memaksanya mengambil jurusan atau profesi tertentu yang lebih cepat menghasilkan uang.

5. *Dasar kreativitas adalah rasa penasaran berani ambil resiko*. AYO BERTANYA!

6. *Guru adalah fasilitator*, _*bukan dewa*_ yang harus tahu segalanya. 
Mari akui dengan bangga kalau KITA TIDAK TAHU!

7. *Passion manusia adalah anugerah Tuhan*...
sebagai orang tua kita *bertanggung-jawab untuk mengarahkan* anak kita _untuk menemukan passionnya dan mensupportnya._

_Mudah-mudahan dengan begitu, kita *bisa memiliki anak-anak dan cucu yang kreatif, inovatif tapi juga memiliki integritas dan idealisme tinggi* tanpa korupsi_
Semoga bermanfaat


Copas dari WAG

Friday, January 26, 2018

10 Kunci Awet Muda

Refleksi 
*10 KUNCI AWET MUDA*

*1. TIDAK MEMBENCI*
Jangan sekali-kali membenci seseorang walaupun dia berbuat kesalahan kepadamu tetapi doakan dia untuk berubah dan menjadi baik

*2. TIDAK BERKELUH KESAH*
Jangan berkeluh kesah karena apa yang kita alami sebuah proses untuk kita menjadi lebih dewasa dalam banyak hal ,sebaliknya perbanyaklah berdoa kepada Allah

*3. HIDUP SEDERHANA*
Hidup sederhana walaupun punya kedudukan tinggi & harta melimpah karena apa yang kita terima semuanya titipan 

*4. BERPRASANGKA BAIK*
Senantiasa berfikir positif meskipun kerap ditimpa musibah karena dari setiap persoalan kita dapat merasakan bahwa Allah tidak pernah memberi cobaan melebihi kekuatan kita

*5. SELALU TERSENYUM*
Senyumlah walaupun hati terluka karena hinaan orang dengan  satu pemahaman kita mengampuni dia karena dia tidak tau apa yang dia perkatakan kepada kita .

*6. SELALU MEMBERI*
Gemar memberi dan berbagi walaupun kita tidak berlebih karena kita sesungguhnya bendahara Allah didunia ini .

*7. BERDOA TANPA SEPENGETAHUAN MEREKA*
*Jangan lelah dan jemu jemu selalu mendoakan anak2 kita, saudara2 kita, sahabat -2 kita untuk kebaikan mereka tanpa  sepengetahuannya.*

*8. TIDAK DENGKI & IRI HATI*
Jangan iri & dengki dengan kejayaan dan kesuksesan teman-teman anda, karena setiap orang yang menerima lebih akan diminta lebih dalam hidup ini , sehingga kita tidak perlu iri

*9. MUDAH MEMAAFKAN*
Jangan merasa malas dan susah dalam memaafkan kesalahan orang lain, karena terdapat kelegaan dan ketenangan dalam kita memaafkan

*10. HINDARI PERMUSUHAN*
Jangan menganggap orang yang berbeda pendapat sebagai lawan, karena sesungguhnya dia tetap saudara kita yang kita kasihi.

Selamat beraktivitas, semangat ya...

ENGAGE EVERYBODY IN INNOVATIONS

ENGAGE EVERYBODY IN INNOVATIONS

Kali ini kita coba memulai diskusi kita dengan sebuah pertanyaan.
"Dalam bahasa Inggris, sebutkan 4 (empat) nama hari dalam seminggu yang dimulai dengan huruf T?"

Yuk coba jawab.
Banyak di antara anda hapal nama-nama hari dalam bahasa Inggris... Monday, Tuesday, Wednesday .... etc. Dan anda akan ketemu dua nama hari : Tuesday and Thursday.  
Terus apa nama dua hari yang lain? Yuk fikirkan lagi ....

Ada yang mencoba dengan menjawab "Twelve of January, Twenty of January, ...."
No, itu tanggal, bukan nama hari. Coba lagi .....







Dan beberapa akan menemukan jawabannya ...
Dua nama hari yang lain yang dimulai dengan huruf T adalah Today dan Tomorrow!

Beberapa di antara anda tidak menemukan jawaban, karena kita seringkali terjebak dalam paradigma lama bahwa nama-nama hari itu hanya Monday, Tuesday, Wednesday ... etc
Padahal Today and Tomorrow are also english words and representing the specific days.

That's thinking outside of the box. That's creativity. Ini adalah salah satu cara untuk menyelesaikan masalah baru dengan cara baru dan mendobrak dogma dan paradigma yang lama. 

Dan itulah yang saat ini kita hadapi dalam bisnis kita.
Permasalahan yang kita hadapi saat ini semuanya masalah baru, lebih rumit, lebih rancu (ambigu). Dan tentunya ini menuntut kita untuk berdikir dengan cara-cara baru yang belum pernah kita lakukan sebelumnya!

Kita dengarkan cerita Martha, seorang CEO di sebuah perusahaan yang sukses luar biasa selama puluhan tahun.
Hari itu saya Dinner dengan Martha di sebuah restoran Italy di Plaza Senayan.
Sambil minum aperitive, Martha memulai ceritanya....

Perusahaan Martha sudah sukses selama puluhan tahun. Business growthnya phenomenal, double digit growth selama 15 tahun.
Mereka memang punya product andalan yang sangat innovative. Jadi mereka juga memetik buah yang sudah ditanamkan oleh para pendahulu mereka.
Masalahnya sekarang competition sudah semakin keras, pesaing mereka datang dengan product yang lebih menarik, harga yang lebih murah, dan marketing yang lebih agresive!
Dan tahun ini untuk pertama kalinya growth mereka kecil sekali. 
Kompetisi semakin ketat,
mereka harus berinovasi.

Masalahnya inovasi tidak bisa dilakukan oleh segelintir orang. Inovasi itu bukan hanya menciptakan product, tetapi juga menciptakan proses, cara baru mendekati customer ...etc.
Dan ini harus dilakukan oleh semua orang di organisasi.
Padahal seringkali di sebuah perusahaan, mereka sudah terbiasa dengan cara cara lama.

Kita dengarkan lagi cerita Martha...

Dulu product kami laris manis, bahkan kami tidak perlu menjual sebenarnya, pelanggan sudah antri, karena jumlah demand jauh lebih banyak daripada supply. Itu dulu. Sekarang competitor kami banyak. Kami harus mengganti pola pikir dan cara kerja kami. 

Sayangnya banyak sekali perusahaan yang mengalami nasib seperti Martha. Begitu banyak karyawan yang merasa loyal dengan perusahaan, sudah bekerja puluhan tahun dengan perusahaan, tetapi tidak mau berubah. Masih tenggelam dalam mimpi dan ilusi jaman dulu. Dipikirnya bahwa apa yang dilakukan dulu (dan pernah membuat perusahaan menjadi jaya waktu itu), masih bisa dikerjakan terus menerus.

Heiiiyyyy!!! You cannot solve the new problem with the old way of thinking, the old way of doing and the old way of working! It wont work!

Kita harus mengubah mindset dan cara kerja kita, menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi di luar sana. Change or die!

Terus bagaimana menjalankan inovasi agar semua orang dapat terlibat?
Ikuti lima langkah di bawah ini ...

0. Creativity

Ajarkan ulang tentang creativity kepada semua orang. It is about looking at things from different perspective. Cari sudut pandang lain untuk melihat sebuah masalah, dan mencoba melahirkan solusi-solusi baru sebanyak-banyaknya sebelum diterapkan . Jangan sampai mengulang ulang cara lama.
Jangan sampai juga baru ketemu satu solusi langsung diterapkan.
Keep inventing new solutions to your business challenges.

0. Connected

Pastikan bahwa semua karyawan anda mengenal pelanggan anda. Connect to your customer. Understand their behaviors . Anticipate their behavior change with the updated product and services that you offer. This can only happen if your employees are connected and understand your customers
 
0. Consistent

Perusahaan anda, product anda punya roh, perusahaan anda punya brand identity. Meskipun anda berinovasi, anda tetap harus consistent pada brand identity anda.

Misalnya , Kalau customer anda mengenal anda, karena quality anda yang paling bagus, ya inovasi anda juga harus mempunyai standard quality yang tinggi!

0. Communicate

Komunikasikan inisiative perusahaan untuk berinisiatif secara internal dan external.
Semuanya harus mengerti tentang inovasi yang dikerjakan. Bukan hanya "what" dan "how" nya. Tetapi terutama "why" nya.
Semua orang harus mengerti mengapa inovasi harus dilakukan. Terangkan bahwa itu wajib dilakukan untuk memastikan kesuksesan perusahaan pada jangka panjang!

0. Celebrate together

Terakhir, celebrate together. It will take a lot of effort and harworks from everybody.
Jangan menunggu sampai garis finnish. Rayakan keberhasilan di setiap etape bersama sama.
Reward beberapa individu yang memegang peranan penting dalam proses inovasi tersebut!

Jadi ingat ya, untuk memastikan bahwa semua orang akan terlibat dalam proses inovasi di perusahaan anda, anda harus memperhatikan kelima faktor di bawah ini ...

0. Creativity
0. Connected
0. Consistent
0. Communicate
0. Celebrate together

Salam Hangat

Pambudi Sunarsihanto

Sunday, January 21, 2018

7 hal dalam Pernikahan dan keluarga

*Ibu dari Negara Terbesar di Asia Berkata: Bukan "Barang Bermerek" yang Membuat Seseorang Menjadi Terkenal, Melainkan "1 Hal" yang Diremehkan 90% Orang Ini!*

Peng Liyuan (Ibu Negara Tiongkok) mengatakan tujuh hal tentang "pernikahan dan keluarga" ini kepada putrinya:

*1. Karakter yang baik adalah "merek" terbaik dalam hidupmu*

Orang yang memiliki karakter baik akan jauh lebih dikenal daripada mereka yang hanya menggunakan barang-barang bermerek

Untuk memiliki karakter yang baik tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun

Kamu hanya perlu memperbaiki emosi kamu, memperbaiki kualitas diri, berpikir positif, dan memperkaya batin

Maka semua perkataan, sikap, dan perilaku kamu akan berubah menjadi baik.

*2. Jangan mempedulikan orang lain secara berlebihan dan jangan terlalu mengurusi urusan orang lain*

Di dunia ini, akan selalu ada orang yang membuatmu sedih, cemburu, dan marah

Namun itu sebenarnya bukan karena mereka yang jahat, tapi karena kamu yang terlalu mengambil hati omongan, sikap, dan perilaku mereka

Untuk memiliki hidup yang tenang, maka pertama-tama harus belajar untuk tidak ambil pusing

Kalau kamu tidak ambil pusing dengan apa mereka katakan atau lakukan, maka kamu tidak akan merasa tersakiti

Kalau kamu tidak ambil pusing, maka kamu tidak akan merasa marah

Sekalinya kamu menyimpan dendam karena perkataan atau perbuatan buruk mereka padamu, kamu sudah kalah

Orang yang tidak ambil pusing, selamanya tidak akan terkalahkan.

*3. Orang yang hidupnya "cuek", mudah merasa bahagia, sedangkan orang yang hidupnya terlalu waspada, mudah merasa khawatir*

Ini karena orang yang waspada selalu melihat kenyataan

Semakin melihat kenyataan, maka akan semakin khawatir

Sedangkan orang yang hidupnya "cuek"

Walaupun sederhana dan sulit, namun akan lebih terasa lebih bermakna.

*4. Untuk menjadi orang yang berpengaruh, harus memiliki karakter yang kuat*

Orang yang memiliki karakter kuat, nada suaranya tegas, sifatnya tidak sombong, tidak memaksakan kehendaknya, elegan, tenang, dan sederhana

Orang yang memiliki karakter kuat, dapat berperan dengan baik dalam kelompok dan melakukan tanggung jawabnya dengan serius

Dia tidak akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan ketenaran dan keuntungan

Mereka bisa membuat dunia lebih terang

Walaupun suatu saat terpuruk sekalipun, namun dengan karakternya yang kuat, mereka akan bisa bangkit dengan mudah.

*5. Nasihat hidup*

Walaupun jalan panjang dan berliku, namun jika dijalani selangkah demi selangkah dengan pantang menyerah pasti akan tiba di garis akhir

Walaupun jalan pendek dan lurus, jika kamu tidak mulai melangkah, tetap tidak akan tiba di garis akhir

Jangan menjadikan masalahmu di hari kemarin menjadi batu sandunganmu di hari ini

Orang yang mengikuti jalan orang lain adalah orang yang meremehkan kemampuannya sendiri

Keserakahan adalah kemiskinan yang paling hebat, sedangkan bersyukur adalah kekayaan yang paling nyata

Setelah merasakan dingin, baru tahu apa artinya kehangatan matahari

Orang-orang yang sudah mengalami kesulitan dalam hidup baru bisa memahami betapa berharganya hidup.

*6. Jadilah sabar dan tekun*

Hilangkan ketidaksabaranmu, kurangi kemalasanmu

Ubahlah sifatmu yang mudah marah dan tidak tahan godaan

Cungkillah matamu yang mudah tertarik pada apapun

Jahitlah mulutmu yang suka membicarakan gosip

Lakukanlah apa yang harus kamu lakukan dengan tenang

Bekerjalah dengan keras jika itu memang harus.

*7. Kekasih adalah jalan, teman adalah pohon*

Hidup perlu memilih jalan yang benar dengan banyak pohon di sampingnya

Saat banyak uang jangan sampai tersesat, saat tidak punya uang bersandarlah pada pohon

Saat bahagia jangan lupakan jalan, saat beristirahat bernaunglah di bawah pohon.

Saturday, January 20, 2018

TEACH YOUR CHILDREN TO BE INDEPENDENT

TEACH YOUR CHILDREN TO BE INDEPENDENT

(Bagaimana mendidik anak-anak kita agar independent)

- Pambudi Sunarsihanto

Di sebuah kota tua di Eropa Utara, ada sebuah museum kecil. Dan di sana dipajang sebuah botol yang usianya sudah ratusan tahun. Di dalam botol itu ada selembar kertas tua yang digulung, warnanya sudah kecoklatan dimakan waktu. Tidak ada yang tahu apa yang tertulis di kertas itu. Setiap kali ada pengunjung musemum yang bertanya, seorang kurator akan bercerita.

Pada jaman dahulu kala ada seorang Raja yang sakit keras dan akan meninggal. Kemudian dia berpesan kepada Putra Mahkota yang baru berumur 16 tahun,"Anakku , sebentar lagi aku akan meninggal. Kamu yang akan berkuasa di Kerajaan ini"
"Tapi aku belum siap, Ayah"
"Kamu sudah siap. Kamu akan menjadi Raja yang baik."
"Tapi bagaimana kalau ada masalah besar , Ayah"
"Jangan khawatir, Aku sudah menyapkan jawabannya. Ini ada botol. Di dalamnya ada jawaban dari masalah apapun yang kamu alami. Jadi pecahkanlah botol itu, kalau kamu sedang menghadapi masalah"
"Oh, terimakasih Ayah"
"Tetapi ingat Anakku, kamu hanya punya satu botol"
"Jadi setiap kali kamu ingin memecahkan botol itu. Yakinlah bahwa itu masalah terbesar yang akan kamu hadapi seumur hidupmu"

Raja pun meninggal, dan Putra Mahkota menjadi Raja.
Dia terkenal sebagai Raja yang cukup bijaksana. Tetapi tetap saja terkadang menghadapi masalah yang besar. Dan dia pun tergoda untuk memecahkan botol itu. Tapi dia teringat pesan Almarhum Ayahnya. Dan karena dia yakin di masa depan akan ada masalah yang lebih besar dia pun terus berusaha untuk memecahkan masalah tanpa memecahkan botol peninggalan ayahnya. Dan ternyata masalahnya berhasil dia atasi. Begitu seterusnya sampai akhirnya dia pun sakit keras. Dan dia pun meninggalkan botol dan pesan yang sama kepada anaknya. Dan begitu seterusnya sampai ratusan tahun kemudian, botol itu tetap tersimpan rapi di museum, dan tidak ada yang tahu sebenarnya apa isi pesan di dalam botol itu.
Karena mereka selalu berusaha "memecahkan masalah tanpa memecahkan botol" itu.

Negara-negara di Eropa Utara sangat kaya dan mereka banyak mempunyai minyak di dalam bumi mereka. Tetapi bagi mereka minyak itu adalah pesan di dalam botol. Sekali mereka mengambil minyak mereka tahu bahwa mereka tidak akan bisa mengambilnya lagi. Jadi mereka tidak menggali minyak itu. Mereka bahkan mempunyai referendum, di mana mayoritas warga negara harus setuju sebelum mereka menggali minyaknya. Artinya mereka selalu berusaha sekeras mungkin bekerja sebelum menggali minyak. Ternyata suatu saat seandainya ekonomi dunia hancur dan semua negara bangkrut, mereka masih punya minyak.
Mungkin ini sindiran halus bagi negara yang terburu buru menjual semua sumber alamnya ke luar negeri sebelum bekerja keras. (Saya lupa nama negara itu :-).
Sementara negara negara Eropa Utara lebih suka bekerja keras dan menggunakan otaknya sebelum mereka memecahkan botol terakhir mereka (minyak).

Seorang teman saya, sebut saja namanya David, menggunakan prinsip yang sama kepada anak perempuannya.
"Dila, kamu sebentar lagi lulus SMA.  Papa akan memberikan kamu tabungan senilai Seratus Ribu Dollar. Terserah kamu. Kamu boleh menggunakan uang itu untuk kuliah S-1 di mana saja. Tapi ingat, itu adalah tabungan terakhir yang akan Papa berikan seumur hidupmu. 
Atau ... kamu bisa juga belajar keras dan mendapatkan beasiswa dan menggunakan uang itu untuk kuliah S2.
Atau ... kamu bisa juga mencari beasiswa S1 dan S2 dan menggunakan tabungan itu untuk memulai usahamu kelak.
Atau kamu bisa juga mencari investor untuk usahamu dan menggunakan uangmu untuk apapun yang kau mau.
Tapi ingat uang itu adalah "pesan dalam botol sang Raja". Apapun yang kamu lakukan terserah kamu. Tetapi sekali kamu mengambil uang itu, Papa tidak akan pernah memberi uang lagi ke kamu seumur hidupmu!
And I mean it.
Dila belajar keras , mendapatkan nilai yang tertinggi dan sekarang mendapat beasiswa di Amerika untuk program S-1 nya. Bayangkan, betapa hebatnya David mengajarkan anak anaknya untuk hidup mandiri dan independent.
Sementara saya mengenal banyak teman teman saya yang membayark kuliah anak anak mereka , S1, S2, membantu mencarikan pekerjaan, membelikan mobil setelah anaknya bekerja, bahkan membelikan rumah pada saat anak anaknya menikah.
Bagaimana anak anak mereka akan bisa mandiri dan independent.

Sama seperti anak anak yang belajar baik sepeda waktu kecil. 
Mereka tidak akan pernah bisa naik sepeda kalau kita selalu memegangi sepeda mereka dari belakang.

When you raise your children,
Let them ride.
Let them try.
Let them fall.
Let them feel the pain.
Let them cry.
Let them learn from their mistake.
Let them stand up again and again.
Do not hold their hands all the time.
Let them
explore the world by themselves.
Let them fly ...

Intinya kita harus mengajarkan anak anak kita untuk mandiri, independent dan berani menjelajahi dunia tanpa pertolongan kita.

Terus bagaimana dong, prakteknya agar kita bisa mendidik mereka untuk menjadi independent?

1. Biasakanlah mereka untuk mengerjakan pekerjaan mereka sendiri .

Membereskan kamar, mengatur baju, mengatur budget mereka dari uang saku mereka. 

2. Ajarkan bahwa kunci sukses itu adalah dengan bekerja lebih keras.

If you want to achieve more, you just have to work harder and more ....
There is no such thing as work hard not smart.
You have to work harder and smarter.

3. Ajarkan mereka keseimbangan antara prestasi akademis, kepribadian, olahraga dan seni. 
Itu semua akan sangat diperlukan dalam kehidupan mereka di masa depan.

4. Invest in their future. Siapkan budget yang cukup untuk sekolah mereka sekarang, jangan irit kalau
mereka mau beli buku buku, dan invest in their hobby.
Remember, when you invest your "brain", one day you will see the result in their future in their "wallet"

5. Give them pressure but balance it with Support and reward 

Seorang anak hanya akan perform kalau mendapatkan balance antara motivasi, pressure, support and reward.
Jugglinglah dengan semua itu agar anak anda menjadi karakter dan pribadi yang seimbang.

6. GIVE THEM EXAMPLE HOW YOU WORK HaRD
Action talk louder than words
Kalau anda ingin anak anak anda bekerja keras, anda juga harus  bekerja keras dan memberikan contoh (teladan ) kepada anak anak anda

Cobalah.
Terapkanlah.
Laksanakanlah.
Memang berat pada awalnya.
Tetapi pada akhirnya anak anak anda akan sangat berterimakasih kepada anda.

Salam Hangat

Pambudi Sunarsihanto

Monday, January 15, 2018

Bank Indonesia melarang Bitcoin

Bank Indonesia kemarin kembali membuat pernyataan baru secara resmi utk mengingatkan tentang bahaya melakukan perdagangan cryptocurrency semacam Bitcoin karena resiko kehilangan yang sangat besar bisa terjadi pada publik dan kalau hal itu sampai terjadi bahkan  dapat menjadi ancaman bagi kestabilan  sistem keuangan di Indonesia.

Sebelumnya Bank Indonesia (BI) telah menyatakan bahwa cryptocurrency bukanlah media pertukaran yang sah sehingga bisa dipakai sebagai alat pembayaran di Indonesia.

"Kepemilikan mata uang virtual sangat tinggi resikonya dan rentan terhadap spekulasi karena tidak ada otoritas yang bertanggungjawab,  tidak ada pengelola resminya dan tidak ada jaminan aset authority who takes sebagai dasar dari nilai tukarnya", demikian menurut juru bicara dari BI Agusman yg disampaikan pada Jumat malam 12 Jan 2018 lalu.

Lebih lanjut Agusman mengatakan  bahwa mata uang virtual juga dapat dijadikan sebagai cara melakukan tindak pidana pencucian uang serta pendanaan terorisme.  Karena faktor-faktor inilah mata uang virtual dapat menjadi ancaman bagi kestabilan sistem keuangan dan mengakibatkan kerugian yang luas pada masyarakat.  

"(Cryptocurrency) bukanlah media pertukaran yang sah. Kami mengingatkan  (kepada masyarakat) tentang resiko-resikonya. Ketika resiko itu terjadi maka kerugian akan dialami oleh masyarakat luas.  BI memiliki kewajiban untuk melindungi konsumen dan melindungi mereka dari bubble", ditegaskan sekali lagi oleh Agusman melalui pembicaraan telepon hari Sabtu kemarin.

Ketika ditanya bahwa pernyataan resmi BI ini apakah tidak akan menimbulkan kepanikan kepada para investor yang sudah terlanjur berinvestasi dalam cryptocurrency, Agusman me jawab, "Mereka juga tidak berkonsultasi kepada kami saat mmemutuskan membeli .... bantulah kami untuk membuat orang-orang tersebut menjadi sadar"

Otoritas Indonesia telah menaikkan peringatannya bahkan bulan lalu BI juga mengeluarkan peraturan yang melarang issued a penggunaan cryptocurrency oleh perusahaan fintek yang berhubungan dengan kegiatan sistem pembayaran di Indonesia, BI juga sedang mempertimbangkan untuk mengeluarkan peraturan resmi untuk menertibkan perdagangan berbasis pada pertukaran mata uang virtual.

Otoritas Korea Selatan minggu ini mengeluarkan aturan yang berakibat harga bitcoin di seluruh dunia jatuh dan menjadikan pasar uang virtual dunia kalang kabut ketika Menteri Kehakiman Korea Selatan, Park Sang-ki, mengatakan bahwa pemerintah Korea sedang menyiapkan undang-undang untuk menghentikan perdagangan cryptocurrency.

Namun harga bitcoin kembali menguat seperti dinyatakan oleh perusahaan asal Luksemburg Bitstamp yang berani membeli  Bitcoin senilai USD $14.116 dalam perdagangan Sabtu kemarin setelah sebelumnya Bitcoin sempat jatuh ke USD $12.800 pada awal Minggu ini.

Bitcoin.co.id, sebuah layanan penukaran cryptocurrency online di Indonesia menuliskan di website mereka bahwa bitcoin saat ini dihargai senilai Rp 217,44 juta  (atau setara dengan USD $16.288) per unit.

Beberapa pedagang di Indonesia seperti supplier daring perlengkapan untuk bayi menyatakan bahwa mereka menerima pembayaran dalam mata uang Bitcoin.

(Catatan saat ini kurs USD $1 = Rp 13,350 rupiah)

(Dilaporkan oleh Agustinus Beo Da Costa and Tabita Diela; Ditulis oleh Ed Davies; Diedit oleh Simon Cameron-Moore dari Kantor Berita Reuters.  Diterjemahkan oleh Kris Pujianto Halim)

GROWTH, ENGAGEMENT, REVENUE

GROWTH, ENGAGEMENT, REVENUE

Pada saat kita memulai sebuah inovasi (new product development), kadang kadang kita dituntut untuk segera menghasilkan pendapatan (revenue). Padahal kita tahu, akan memerlukan waktu sebelum akhirnya sebuah inovasi menghasilkan. Itupun kalau menghasilkan uang, karena pada saat berinovasi kita kadang kala berhasil, kadang kala gagal (still, you have to innovate anyway, because the risk of not innovating at all is much bigger!).
Jadi gimana dong? 
Well, mari kita simak cerita nyata dari founder dan creator LinkedIn.

Namanya Reid Hoffman, dia adalag founder dan creator LinkedIn, sebuah social media platform yang paling popular untuk para profesional.
Dari awal Reid berpendapat (which I fully agree) bahwa setiap profesional harus menjadi CEO dari kariernya sendiri.
Bahwa setiap profesional harus investasi sendiri untuk Riset and Development bagi kariernya (Continuous Learning), dan mereka harus menginvestasikan waktu, energi dan uang dari sebagian revenue mereka (gaji yang mereka terima setiap bulan).
Maka sebagai CEO (of their ow   areer) mereka juga harus marketer dari kariermereka sendiri.

Di sinilah Reid  melihat peluang tentang kebutuhan adanya sebuah plaform di mana para profesional akan "menjajakan" dirinya (atau tepatnya menjajakan competence mereka), dan di mana para perusahaan akan berusaha menemukan profesional dengan competence yang relevant untuk kebutuhan mereka.

Di sini terlihat bahwa Reid sudah mempunyai ide yang bagus pada awalnya. Namun dia harus menjual idenya dan menawarkan kepada para investor.
Sayangnya pada awalnya semuanya meragukan bahwa ide Reid akan bisa menjadi sebuah bisnis yang menghasilkan revenue yang besar.
Semua mempertanyakan apakah value yang akan diberikan Reid kepada subsribernya dan berapa revenue yang akan dihasilkan.

Reid bersikeras bahwa revenue itu bukan prioritasny sekarang. Dia berpendapata bahwa dalam bisnisnya ketiga tahapan yang penting adalah Growth, Engagement dan Revenue.
Artinya dia harus mencari customer atau subscriber sebanyak banyaknya dulu, membuat mereka mempunyai keterikatan emosional yang tinggi dan setelah itu barulah revenue akan datang.

Dan di sinilah Reid dites dan diuji. Karakter pertama yang harus dimiliki oleh seorang entrepreneur adalah persistence, perserverance, kegigihan, keuletan, tahan banting atau keukeuh!
Dan Reid pun meneruskan perjuangannya, menjual ideanya, mencari investor yang akan mengucurkan dananya untuk ide bisnis ini.

The rest is history! Sekarang LinkedIn sudah berhasil menjadi platform yang digunakan oleh hampir semua profesional.
Sebagian besar perusahaan juga menggunakan LinkedIn untuk mencari kandidat untuk posisi posisi penting di perusahaan.
Growth sudah tercapai, Engagement sudah terbangun, dan tentu saja Revenue pun mengalir deras!

Dalam sebuah interview, Reid Hoffman, menyampaikan 3 kunci keberhasilannya dalam perjalanannya sebagai seorang entrepreneur ...

0. EXECUTE YOUR BIGGEST IDEA

Coba pikirkan beberapa ide untuk bisnis anda. Terutama ide yang benar benar bisa menjadi solusi untuk masalah besar yang dihadapi calon customer anda.
Pikirkan dari kacamata "must have" (harus dipunyai untuk menyelesaikan masalah terbesar mereka) dan bukannya yang "nice-to-have" (sesuatu yang ok kalau kita punya tapi kalo enggak juga gak apa apa).

Banyak perusahaan yang punya masalah mencari kandidat dengan profile yang cocok. Dan banyak executive yang juga ingin mengetes market dan menjajakan competence nya. Dua masalah inilah yang dijdikan oleh LinkedIn sebagai ide awal dari bisnis mereka.

Dan kemudian implementasikan ide anda yang paling besar (yang akan membawa manfaat terbesar bagu customer anda, dan akan bisa membawa impact kepada banyak perusahaan atau individual).

0. BUILD AN EXTREME DIFFERENTIATOR

Sejak awal, anda sudah harus memikirkan apakah yang akan membedakan product anda dengan yang lainnya.
Saya menyebutnya sebagai extreme differentiator (bukan hanya differentiator).

LinkedIn  berbeda dari yang lain karena mereka khusus digunakan oleh para profesional executive untuk me-market-kan profesional skills mereka.
Data base mereka juga luar biasa besar. Dan mereka mempunyai algoritma yang canggih dan super cepat untuk search engine mereka.

You have to think what is your extreme differentator, why your customer will choose you (and eventually will pay you).

0. LAUNCH EARLY TO THE MARKET

Jangan menunggu product anda untuk menjadi sempurna!
Luncurkan product anda ke market, pelajari kekurangannya, perbaiki  :-! luncurkan lagi.
Lakukan itu berulang ulang agar product anda semakin baik.
Kalau anda menunggu product yang sempurna, dan anda menunda-nunda, competitor anda akan lebih cepat dan lebih dulu daripada anda.

Launch, learn, improve and re-launch. Do it repetitively!


Jadi ingat ya, the 1-2-3 rules of Entrepreneurship yang kita pelajari dari LinkedIn ...

0. EXECUTE YOUR BIGGEST IDEA
0. BUILD AN EXTREME DIFFERENTIATOR
0. LAUNCH EARLY TO THE MARKET



Salam Hangat

Pambudi Sunarsihanto

Saturday, January 13, 2018

Seperti Raja

Budi Harta Winata, 
Pengusaha Baja/Pemilik PT. Artha Mas Graha Andalan. 
Ketika ditanya rahasia suksesnya menjadi Pengusaha, jawabnya singkat:
"Jadikan Orang Tuamu Raja, maka rezeki mu seperti Raja". 

Pengusaha yang kini tinggal di Cikarang ini pun bercerita bahwa orang hebat dan sukses yang ia kenal semuanya memperlakukan Orang Tuanya seperti Raja.

Mereka menghormati, memuliakan, melayani dan memprioritaskan Orang Tuanya. 
Lelaki asal Banyuwangi ini bertutur, "Jangan perlakukan Orang Tua seperti Pembantu". 

Orang Tua sudah melahirkan dan membesarkan kita, lha kok masih tega-teganya kita minta harta ke mereka, pada hal kita sudah dewasa.

Atau Orang Tua diminta merawat anak kita sementara kita sibuk bekerja.

Bila ini yang terjadi maka rezeki orang itu adalah rezeki pembantu, karena ia memperlakukan Orang Tuanya seperti pembantu. 

Walau suami/istri bekerja, rezekinya tetap kurang bahkan nombok setiap bulannya.

Menurut sebuah lembaga survey yang mengambil sampel pada 700 keluarga di Jepang, anak-anak yang sukses adalah : mereka yang memperlakukan dan melayani orang tuanya seperti seorang Kaisar.

Dan anak-anak yang sengsara hidupnya adalah mereka yang sibuk dengan urusan dirinya sendiri dan kurang perduli pada orang tuanya.

Tapi juga JANGAN mendekati orang tua hanya untuk mendapatkan hartanya.

Mari terus berusaha keras agar kita bisa memperlakukan orang tua seperti raja. Buktikan dan jangan hanya ada di angan-angan.

Beruntunglah bagi yang masih memiliki orang tua, masih BELUM TERLAMBAT untuk berbakti. Sebelum mereka kembali keharibaan Allah.

UANG bisa dicari, ilmu bisa di gali, tapi kesempatan untuk mengasihi orang tua kita takkan terulang kembali.

SHARE artikel ini ke Anak-Cucu kita supaya mereka juga SUKSES di Dunia dan Akherat... Aamiin..🙏

BIORITME 12 SHIO DI TAHUN ANJING 2018

BIORITME 12 SHIO DI TAHUN ANJING 2018 ( 戊戎年 )

ANJING : 太岁,剑逢,驚天
BERUSAHA MAJU, HARUS BERJUANG, JANGAN EMOSI, HARUS MENDENGARKAN NASEHAT ORANG. HINDARI PERTENGKARAN. HATI2 RAWAN LUKA.

AYAM : 太阳,天空,劫杀
USAHA MAJU, ADA REJEKI, JANGAN BERJUDI, HARUS MENJAGA KEHARMONISAN KELUARGA.

MONYET : 喪门,地雉,地丧
JAGA KESEHATAN & KESELAMATAN, SAKIT HARUS CEPAT BEROBAT, ADA REJEKI TAK TERDUGA, JANGAN MELAYAT.

KAMBING : 太阴,勾紋,天喜
 HINDARI PERTENGKARAN, JAGA KEHARMONISAN KELUARGA, JAGA EMOSI, JAGA KESEHATAN, JANGAN PUTUS ASA, HARUS SEMANGAT. 

KUDA : 五鬼,官符,三合
KETRAMPILAN BAGUS, ADA REJEKI, SUKSES, HINDARI FOYA2, JANGAN MENCAMPURI URUSAN ORG LAIN, JANGAN KONG SI .

ULAR : 死符,小耗,月德
SEMUA LANCAR, HINDARI PERTENGKARAN, JAGA KESEHATAN, ADA KABAR BAIK, JANGAN MEMBANGGAKAN DIRI. 

NAGA : 歲破,大耗,月恩
 HARUS TEGAS DLM MENGAMBIL KEPUTUSAN, KENDALIKAN EMOSI, JANGAN TAMAK, HATI2 PENIPUAN, JANGAN MUDAH TERGODA. 

KELINCI : 龍德,天危,紫微
 HATI2 KECURIAN & KEHILANGAN, JANGAN BERKONG SI, ADA REJEKI, HINDARI PERSELISIHAN. 

MACAN : 白虎,一大雄,地杀
 KELUARGA BAHAGIA & SELAMAT, PERCAYA DIRI, JANGAN CONGKAK, SAKIT CEPAT BEROBAT, JAGA KESEHATAN, HATI2 TIKAMAN DARI BELAKANG, ADA KEMAJUAN.

KERBAU : 福德,卷舌,天德
SUKSES & TENTRAM, ADA REJEKI, USAHA ADA HAMBATAN, JODOH BELUM ADA, HINDARI PERTENGKARAN. 

TIKUS : 天狗,八座,吊客
MUJUR & DAMAI, SANDANG PANGAN CUKUP, HATI2 TIKAMAN DARI BELAKANG, WASPADA KECURIAN.

BABI : 符凶,六合,陌越
 ADA REJEKI, BISA PINDAH SEKOLAH/ PEKERJAAN, JANGAN TERLALU LELAH/ CAPAI, JAGA KESEHATAN, JANGAN TENGOK ORANG SAKIT, HINDARI TEMPAT BANYAK ANGIN & AIR, ADA KABAR GEMBIRA

Wednesday, January 10, 2018

Tahun 2018 Lebih Optimistis?

Sharing pagi hari dan sedikit ngotak...

*Tahun 2018 Lebih Optimistis?*
Rabu, 6 December 2017

Penulis: *Muhamad Chatib Basri* Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Menteri Keuangan 2013-2014
 

EKONOM adalah seseorang yang mampu meramal apa yang akan terjadi di masa depan dan kemudian menjelaskan mengapa ramalannya salah dengan cara yang meyakinkan. Lelucon sinis itu mungkin ada benarnya. Membuat ramalan mengenai angka pertumbuhan, nilai tukar, dan berbagai indikator lain apalagi sampai dua angka di belakang koma hanya menunjukkan bahwa seorang ekonom punya selera humor yang baik. Jika begitu, apa gunanya diskusi mengenai prospek ekonomi?

Arah pertumbuhan

Saya kira yang paling penting adalah arah. Bagaimana arah pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2018? Apakah ada alasan untuk lebih optimistis? Jawaban saya ya, dengan beberapa catatan. Apa alasannya? Pertama, pertemuan tahunan IMF/World Bank pada Oktober lalu memperkirakan harga minyak dunia akan berada dalam kisaran U$50-U$60, lebih tinggi daripada kisaran dua tahun terakhir. Studi World Bank menunjukkan kenaikan harga minyak cenderung diikuti kenaikan harga energi nonmigas dan komoditas.

Karena itu, kita bisa berharap harga komoditas dan energi diperkirakan akan masih tetap relatif kuat setidaknya sepanjang tahun depan. Ada beberapa alasan untuk itu. Ekonomi dunia, misalnya, sudah mulai menujukkan tanda-tanda perbaikan. Ekonomi Amerika Serikat di triwulan III 2017 sudah tumbuh 3,3%. Pertumbuhan ekonomi di Eropa juga mulai terjadi.

Di antara negara-negara ASEAN dan Vietnam, kita melihat akselerasi pertumbuhan ekonomi di mana-mana, pada triwulan ketiga, Vietnam tumbuh 7,5%, Filipina 6,9%, Singapura 5,2%, Malaysia 6,2%. Sayangnya, Indonesia masih mandek di 5,06%. Situasi yang lebih optimistis ini juga didukung pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang lebih baik daripada perkiraan.

Apa implikasinya bagi Indonesia? Karena 60% dari ekspor Indonesia adalah ekspor yang memiliki kaitan dengan energi dan komoditas, kenaikan harga ini mendorong peningkatan pertumbuhan ekspor. Itu sebabnya pertumbuhan ekspor Indonesia di triwulan III 2017 meningkat dengan tajam. Selain itu, perbaikan ekonomi AS membuat ekspor kita ke negara tersebut mengalami peningkatan.

Kedua, bagaimana dengan konsumsi rumah tangga? Data menunjukkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga memang mengalami perlambatan bila dibandingkan dengan periode 2011. Dalam periode awal 2011, konsumsi rumah tangga tumbuh 5,8% dan dalam periode 2015 sampai sekarang konsumsi rumah tangga tumbuh dalam kisaran 5% dan bahkan triwulan III 2017 tumbuh 4,9%. Penyebabnya, berakhirnya boom komoditas dan energi, yang kemudian memukul konsumsi rumah tangga. Lalu orang menyimpulkan daya beli melemah.

Di sisi lain, sebagian orang menganggap bahwa perlambatan ini terjadi karena semakin maraknya bisnis online yang menggeser bisnis ritel konvensional. Data memang menunjukkan pertumbuhan bisnis online dan logistik meningkat luar biasa dalam tiga tahun terakhir. Bagaimana menjelaskan ini? Saya kira kedua argumen ini benar. Data menunjukkan pertumbuhan konsumsi sebenarnya relatif tak bergerak dalam 3 tahun terakhir, tumbuh di kisaran 5%.

Sayangnya, ini tak bisa menjelaskan keseluruhan cerita. Kita harus melihat perilaku di tiap segmentasi konsumen. Karena perilaku konsumen sangat berbeda di tiap segmen. Konsumen bisnis online tentunya akan bergantung kepada komputer dengan internet, dan terutama telepon pintar (smartphone). Harga komputer dan smartphone masih tergolong mahal bagi penduduk Indonesia untuk dimiliki secara pribadi.

Karena itu, ada kemungkinan bahwa penggunanya datang dari kelas menengah ke atas. Selain itu, sistem pembayaran dari bisnis online utamanya menggunakan layanan perbankan, baik itu ATM, kartu debit, kartu kredit, layanan m-banking, ataupun internet banking. Data menunjukkan mereka yang memiliki akses terhadap perbankan di Indonesia masih kurang dari 40%. Dari segi demografi, penggunaan aplikasi smartphone cenderung didominasi kelompok muda. Dari gambaran ini, kita bisa melihat bahwa konsumen dari bisnis online cenderung berasal dari kelompok pendapatan menengah ke atas, perkotaan, dan muda. Itu sebabnya segmentasinya hanya terbatas. Perkiraan nilai e-commerce di Indonesia baru mencapai sekitar 2%-4%.

Namun, bagaimana dengan kelompok menengah ke bawah? Data BPS menunjukkan upah harian (riil) petani mengalami penurunan dari Rp38.955 (Oktober 2014) menjadi Rp37.860 (Oktober 2017), sedangkan upah buruh harian (riil) mengalami penurunan dari Rp67.305 (Oktober 2014) menjadi Rp64.894. Nilai tukar petani tercatat sebesar 102,87 (Oktober 2014) menjadi 102,78 (Oktober 2017). Di sini kita bisa melihat bahwa upah riil kelas bawah mengalami penurunan, sedangkan nilai tukar petani praktis tak berubah.

Data-data ini menunjukkan bahwa daya beli di tingkat menengah bawah mungkin sekali mengalami tekanan. Temuan ini konsisten dengan survei yang dilakukan AC Nielsen, pernyataan Bank Indonesia, dan Kepala Badan Pusat Statistik, yang menunjukkan bahwa kelas menengah bawah mengalami tekanan dalam daya beli.

Sebenarnya hal ini mudah dijelaskan. Kelompok menengah atas umumnya bekerja di sektor modern dan formal, di saat gaji disesuaikan dengan kenaikan inflasi. Selain itu, mereka memiliki pendapatan dari investasi di sektor keuangan seperti saham dan obligasi, yang memang dalam beberapa tahun terakhir mengalami kenaikan.

Sementara itu, mereka yang dari kelas bawah bekerja di sektor informal tak mengalami penyesuaian kenaikan upah sesuai dengan inflasi. Akan tetapi, bukankah pertumbuhan PPN relatif tinggi? Itu cerminan bahwa transaksi terjadi. Benar sekali. Pertumbuhan PPN yang tinggi didorong pertumbuhan transaksi di sektor formal yang masuk cakupan pajak mencerminkan pertumbuhan konsumsi kelas menengah atas.

Sayangnya, pola konsumsi kelas menengah bawah ini tak bisa sepenuhnya dideteksi melalui pertumbuhan PPN. Mengapa? Karena mereka umumnya tidak berbelanja di sektor informal, tetapi warung-warung sederhana atau pedagang pinggir jalan yang tak mengenakan PPN karena tak memiliki NPWP.

Di sini kita bisa kedua argumen itu benar karena memang ada pola yang berbeda. Kelompok menengah atas cenderung mengalami peningkatan pertumbuhan konsumsi, sedangkan yang menengah bawah mengalami kemandekan atau tekanan. Pada kelompok menengah atas, sejalan dengan peningkatan pendapatan, pola konsumsinya berubah dari barang kebutuhan pokok kepada leisure. Pola ini sejalan dengan hukum Engel yang mengatakan ketika pendapatan meningkat, porsi konsumsi kepada kebutuhan pokok akan menurun. Inilah yang menjelaskan mengapa pertumbuhan konsumsi rumah tangga untuk makan dan minuman di luar restoran serta pada kelompok pakaian, alas kaki, dan jasa perawatan dan perumahan serta perlengkapan rumah mengalami perlambatan.

Sementara itu, pertumbuhan konsumsi rumah tangga untuk transportasi, komunikasi, dan restoran serta hotel naik karena konsumsi bergeser ke leisure. Kelompok menengah bawah tentu belum sanggup untuk mengonsumsi leisure karena mereka masih berjuang dalam memenuhi kebutuhan dasar.

Ketiga, ke depan, dengan membaiknya harga komoditas dan energi, bukankah konsumsi akan meningkat juga? Benar, tetapi ia membutuhkan waktu. Mengapa? James Duesenberry, ekonom dari Harvard University, mengajukan sebuah teori yang menarik, walau pendapatan seseorang mengalami penurunan, pola konsumsinya tak akan menurun banyak. Alasannya, orang akan mencoba mempertahankan konsumsinya pada tingkat yang paling tinggi. Mudahnya, walau pendapatan turun, orang tak mudah menurunkan gaya hidupnya.

Duesenberry benar. Karena itu, ketika pendapatan penduduk Indonesia menurun karena anjloknya harga komoditas sejak 2013, mereka mencoba mempertahankan konsumsi dengan menggunakan tabungan. Setelah tabungannya susut, mungkin ia akan mulai meminjam demi mempertahankan konsumsinya. Setelah mereka tak bisa meminjam lagi, barulah orang akan menurunkan konsumsinya.

Inilah yang menjelaskan bahwa ketika pertumbuhan ekonomi kita turun ke kisaran 5% dalam 3 tahun terakhir dari sebelumnya di atas 6% pertumbuhan konsumsi bertahan pada kisaran 5%. Di sisi lain, kita juga melihat pertumbuhan dana pihak ketiga mengalami perlambatan sampai dengan akhir 2016. Namun, sejalan dengan membaiknya harga batu bara dan kelapa sawit, pendapatan masyarakat yang berada di daerah-daerah penghasil komoditas dan batu bara juga mulai meningkat.

Namun, dampaknya tak seketika pada peningkatan konsumsi. Mengapa? Mereka harus melakukan konsolidasi keuangan pribadi dengan mulai membayar utang, meningkatkan tabungan, dsb, sebelum meningkatkan konsumsi. Perbaikan ini baru akan tecermin pada peningkatan konsumsi seharusnya 3-4 triwulan sejak harga sumber daya alam membaik. Jadi dari sisi ini sebenarnya ada harapan bahwa konsumsi rumah tangga akan sedikit membaik tahun depan.

Keempat, bagaimana investasi? Data BPS menunjukkan pola yang menggembirakan. Pada triwulan III 2017, pertumbuhan investasi meningkat menjadi 7,1% (antartahun). Ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan investasi sejak Juni 2013. Jika dilihat secara lebih rinci, pertumbuhan investasi yang terjadi disebabkan pertumbuhan investasi dalam mesin dan peralatan.

Memang yang menimbulkan pertanyaan ialah bahwa pertumbuhan investasi yang meningkat ini tak sejalan dengan data pertumbuhan kredit investasi yang cenderung menurun. Dugaan saya, ekspansi ini lebih didorong investasi pemerintah atau investasi yang dibiayai dari sebagian arus modal yang masuk ke Indonesia. Lepas dari sumbernya, kenaikan investasi ini sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan impor, yang sebagian besar didominasi bahan baku dan barang modal.

Jadi meningkatnya pertumbuhan impor sejalan dengan kecenderungan perusahaan untuk melakukan ekspansi usahanya. Hal lain yang saya kira juga mendorong investasi ialah membaiknya iklim usaha, sejalan dengan perbaikan rangking doing business.

Tetap waspada
Dari perspektif ini saya kira Indonesia punya alasan untuk lebih optimistis pada 2018. Dengan gambaran ini, saya memperkirakan pertumbuhan ekonomi ada pada kisaran 5,1%-5,3%. Pertanyaannya ialah apakah ini akan berkesinambungan? Apa risiko yang mungkin mengganggu? Di sini saya kira seberapa jauh pertumbuhan ekonomi akan meningkat bakal masih bergantung kepada konsumsi rumah tangga karena porsinya masih relatif besar.

Jika dampak positif dari kenaikan komoditas dan energi akan terasa di konsumsi rumah tangga, kita berharap pertumbuhan ekonomi akan meningkat. Namun, bila pertumbuhan konsumsi rumah tangga tetap mandek karena belum ada perbaikan daya beli yang signifikan di kelas bawah, ekspansi investasi tak akan berkesinambungan. Alasannya apa gunanya meningkatkan ekspansi usaha jika tak ada permintaan?

Selain itu, jika kenaikan tabungan tak ditransmisikan pada investasi karena kekhawatiran politik menjelang pemilu atau kekhawatiran akan pajak, investasi tak akan meningkat tajam. Hal lain yang perlu diperhatikan tentunya ialah kondisi eksternal. Asumsi dasar dari analisis ini ialah bertahannya harga komoditas dan energi karena ekonomi dunia yang membaik.

Namun, bila ekonomi dunia terganggu, misalnya karena gelembung di pasar keuangan di AS atau gangguan pada perekonomian Tiongkok, kita tampaknya tak bisa seoptimistis itu. Beberapa waktu lalu Jeffrey Frankel, guru besar dari Harvard University, mengingatkan saya mengenai risiko gelembung di pasar modal AS. Ia menyampaikan kekhawatirannya mengenai gelembung yang terjadi di pasar modal di AS. Ia menyarankan supaya sektor keuangan lebih berhati-hati.

Jadi, walau ada alasan untuk lebih optimistis pada 2018, Indonesia tetap harus waspada. Begitu banyak ketidakpastian yang mengadang di depan kita, termasuk risiko geopolitik di Semenanjung Korea. Banyak variabel yang tak bisa sepenuhnya diduga. Karena itu, baik bagi kita untuk mengingat lelucon ini, ekonom adalah seseorang yang mampu membuat prediksi mengenai apa yang akan terjadi di masa depan, dan kemudian mampu menjelaskan mengapa prediksinya salah, dengan cara yang meyakinkan....!

Tuesday, January 09, 2018

THINKING BEYOND THE OBVIOUS

THINKING BEYOND THE OBVIOUS

Pada tahun 2010 kami tinggal  di Singapore. Kami tinggal di sebuah apartemen di Alexandra Road, tepat di depannya Ikea.  Jadi setiap hari saya bangun pagi dan membuka jendela apartemen langsung melihat logo Ikea besar besar di atas building mereka. 
Saya belajar banyak sekali mengenai cara-cara mereka melakukan bisnis. 
Salah satunya adalah bagaimana cara mereka memperlakukan pelanggan. 

Mari kita lihat beberapa perbandingan antara toko toko mebel lain dan Ikea:

1) Perlakuan kepada pelanggan: 
Toko toko mebel lain berlomba lomba meningkatkan pelayanan ke pelanggan dengan meningkatkan jumlah pelayan toko atau tenaga penjualan. Jadi ketika kita masuk ke sebah toko biasana seorang pelayan toko akan menemui kita dan menanyakan apa yang kita perlukan.
(Which is sometimes helpfull, but sometimes very annoying also when we just want to walk around). 
Di Ikea pada saat anda masuk tidak ada yang menemui anda, anda akan jalan-jalan tanpa terganggu oleh siapapun. Anda boleh memutuskan untuk membeli, atau cuma berjalan-jalan dan pulang tanpa membeli apa-apa dan tidak akan ada yang menunjukkan kekecewaanya kepada anda. 

2) Toko-toko lain didesign sedemikian hingga kita mudah menemukan product yang kita cari.  Di Ikea kita masuk toko dan seringkali harus mencari sendiri product yang kita mau, perjalanan menemukan product itu seringkali lama san kadang-kadang kita tersesat. Tetapi anehnya kita enjoy experience tersebut. Kita disuguhi pemandan menarik (product product lain) dan bahkan kita jadi tertarik dan membeli product lain yang tidak kita rencanakan. 

3) Toko-toko lain berlomba-lomba mendekati pusat perkotaaan. Ikea membuka toko-tokonya jauh di luar pusat perkotaan. Di Singapore Ikea mempunyai toko lain di Tampines (yang jauh dari Orchard area), dan pada saat mereka membuka Ikea di Indonesia mereka membukanya di Alam Sutra.  Mereka begitu yakin bahwa pelanggan tetap akan datang ke toko mereka meskipun lokasi tokonya jauh. 

4) Pada saat toko-toko lain berfokus kepada menjual mebel, Ikea menjual product product lain seperti mainan anak-anak, alat tulis, peralatan dapur dan lain-lain untuk menambah alasan kenapa pelanggan datang ke toko mereka. 

5) Toko-toko lain menggunakan brand, kualitas product, kualitas pelayanan ...dll sebagai cara menarik pelanggan mereka, selain hal-hal tersebut, Ikea menyediakan restoran yang enak dan murah. Believe me, this is not a profitable business. Tetapi mereka menggunakan restoran mereka sebagai crowd attractor. Sarana menarik pelanggan. Dengan harapan,  pelanggan yang tadinya datang untuk makan makan bersama keluarga siapa tahu mereka kemudian akan berbelanja. 

Ok let's stop here. Because today  don't want to discuss about customer service. Tetapi hari ini saya ingin men challenge and mem provoque the way you think? 
Bagaimana anda begitu yakin bahwa apa yang anda ketahui selama ini ternyata satu-satunya yang benar. Bagaimana seandainya ada cara cara lain berbisnis yang lebih efektif dan membawa hasil yang lebih bagus? 
Apakah kita harus selalu setia pada stigmata lama tentang bisnis kita?
Apakah ada cara cara baru untuk mencapai objective kita dengan lebih baik. Apakah dunia sekeliling kita sudah berganti and we have to change accordingly? Apakah competitor kita sudah lebih open melihat dunia? Apakah kita sudah begitu merasa sempurnanya dan tidak mau belajar lagi? 

Mari kita lihat beberapa phenomena yang terjadi di bawah ini:
- Kodak tidak mampu membaca trend bahwa orang tidak akan mencetak foto lagi. 
- Nokia menolak tawaran kerjasama dari Google (pada saat Google belum sebesar sekarang).
- Disc Tarra tutup pada saat orang tidak lagi membeli CD dan DVD. 

Sementara itu:
- AirAsia tumbuh pesat pada saat menawarkan konsep you pay what you need
- Formula1 di Eropa tumbuh pesat pada saat menawarkan konsep hotel tanpa pelayan (self service hotel)
- Cirque du soleil berhasil karena menjual sirkus tanpa binatang

Apa yang harus anda lakukan untuk bisnis anda?

Mari kita melakukan self reflection:

- Apa yang selama ini kita lakukan ( activites)
- Apa yang ingin kita capai (Objective)
- Mengala kita melakukan dengan cara yang selama ini kita lakukan (why do we do things the way we always did): 
- Apakah ada cara cara cara lain yang bisa kita lakukan untuk mencapai objective kita dengan lebih baik? (Alternative way of working)

Ask those questions continuousy. 

Because often we need to achieve something
We should NEVER starting by asking WHAT (to do) or HOW (we do things), but we should always start by asking WHY we need to do it.

Salam Hangat

Pambudi Sunarsihanto

Thursday, January 04, 2018

Mengangkat UMKM dengan Apps

Tulisan ku kembali diterbitkan oleh Harian Bernas 4 Jan 2018

Download disini 

DEVELOP YOURSELF and BECOME THE PILOT OF YOUR CAREER

 DEVELOP YOURSELF and BECOME THE PILOT OF YOUR CAREER

(Catatan awal tahun 2018)

Kita baru saja mengawali tahun 2018. Semoga tahun ini kita bisa mengembangkan diri kita sendiri dan menjadi pilot dari karier kita.
Kita ikuti cerita di bawah ini

Hari Minggu pagi itu saya melakukan hobby saya untuk driving arround di highway. Saya bangun Subuh dan sudah menancap gas keluar dari Jakarta. Dan ternyata perjalanan saya mampir daerah di mana seorang sahabat saya tinggal di sana kalau week end. Sebut saja namanya David (bukan nama sebenarnya), seorang Vice President di sebuah perusahaan consumer goods yang menjadi market leader di Indonesia.
(By the way, kalau di perusahaan dia Vice President itu sudah yang paling tinggi ya, hanya selapis di bawahnya President Director. Bukan seperti di industry lain yang kadang kadang dalam sebuah perusahaan bisa ada seratus VP 😃).
Dia dengan ramah menyambut telpon saya,”Mampir aja sekalian. Saya gak ke mana mana. Tapi rumah saya berantakan ya ....”
Saya pun keluar toll dengan tak lupa membayar dengan e-money lengkap dengan tong-tollnya dan menuju ke rumahnya ....


David dan istrinya menyambut kedatangan saya dengan sarapan roti panggang dan jus jeruk yang diperas fresh.
Memang rumahnya masih berantakan, ternyata mereka baru pindahan.
Dan David pun bercerita,”Waktu kami pindahan , istri saya menemukan arsip semua kontrak kerja saya sejak saya memulai bekerja sampai sekarang, termasuk ada jumlah gaji saya di situ, since my first job until now”

Wah kebayang, David yang selalu mendapatkan promosi setiap tiga tahun itu pasti mempunyai grafik kenaikan gaji yang membuat banyak orang akan merasa salut (atau iri😃).
David dulunya adalah insinyur yang menjalani kerja lapangan, kemudian dia sangat ambisius dalam kariernya, dan juga sangat commitmen untuk belajar terus menerus (pantesan rumahnya dipenuhi ribuan buku).
Dan dari hanya sekedar competency teknologi sebagai seorang insinyur, sekarang David sudah melengkap kompetensinya dengan leadership, project management, business strategy, ... dll.
No wonder he got promotion every 2-3 years, since the beginning of his career.
And  no wonder now he landed in a high profile job with a high salary!

Saya pun penasaran dan bertanya,”How did you do that? What is the secret of your successfull career development?”

David mengunyah roti panggangnya, tersenyum sebentar, minum jus jeruk freshnya dan kemudian menerangkan dalam bahasanya sendiri ....

Kita semua kan leader. Sebagai leader kita kan harus develop our business, develop our team dan develop ourselves. Nah tiga-tiganya itu harus jalan. Jangan sampai ada yang dikesampingkan. Berarti setiap hari kita harus serius menjalankan tiga hal itu.

Develop the business: berarti kita serius dan komitmen untuk menjalankan tugas kita, komitment untuk mencapai objective kita dan kontribusi untuk kesuksesan organisasi baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang
Develop the team: berarti kita serius memotivasi dan mengembangkan anak buah kita dengan menggunakan beberapa macam cara pengembangan dan pelatihan karyawan.
Develop yourself: berarti selain kedua hal di atas, kita juga harus memastikan bahwa kita juga develop ourselves (baca buku, ikut training, mengerjakan pekerjaan baru yang belum pernah dilakukan, dan minta feedback dari yang lain)

Hanya dengan cara itulah, objective tercapai, anak buah berkembang dan kita sendiri juga maju dalam berkarier!

Wah keren juga ya?
“David, apa kuncinya untuk selalu sukses menjalankan ketiga hal tersebut?”

David selalu menggunakan projet management approach dalam ketiga hal tersebut di atas (mengembangkan bisnis,
anak buah dan timnya sendiri).
Jadi dalam setiap aktivitas itu dia selalu mengetahui
task: apa yang harus dilakukan
key persons involved: siapa yang harus dilibatkan
deadline: kapan task itu harus diselesaikan

Dan kemudian hal itu dimonitor dan di follow up dengan disiplin!
Jadi seandainya ada pekerjaan (dalam bisnis) yang tidak dilakukan, kan David akan dimarahi bossnya.
Sama, kalau David melalaikan tugasnya untuk mendevelop dirinya sendiri (dan anakbuahnya), maka David akan memarahi dirinya sendiri.
Intinya adalah execution discipline!

Terakhir , David menambahkan, bahwa semua orang seharusnya menjadi pilot dari pengembangan kariernya.
Pilot itu mungkin dibantu orang lain: traffic controller, co-pilot, pramugari, teknisi mesin ...dll, tetapi tetap saja pilot yang memegang kendali penuh.
Sama, perusahaan bisa saja membantu, atasan bisa saja meng-coaching, HR bisa saja menyediakan training, tetapi yang harus memegang kendali penuh tetap adalah diri kita sendiri.
Dan itu berarti adalah, kalau kita sukses mengembangkan karier, the glory will bellong to us.
Tetapi kalau karier kita tidak berkembang, berarti satu-satunya orang yang kita bisa salahkan juga adalah diri kita sendiri!
(Bukannya komplain tentang bossnya di wall Facebook -nya 😃).

Hari mulai siang dan saya pun pamitan, sudah terlanjur janji mau mengantarkan anak anak saya kursus horse riding.

Tapi dalam perjalanan pulang, saya masih membayangkan pembicaraan saya dengan David tentang pengembangan karier ...
Dan saya juga teringat bahwa
di tengah tengah pembicaraan tadi David  menyampaikan bahwa dalam
mengembangkan kariernya David selalu menanyakan 5 pertanyaan ini ....

WHERE AM I?

Di mana sekarang posisi saya?
Apakah kompetensi yang menjadi strength dan keunggulan saya?
Apakah kompetensi yang menjadi gap saya dan harus saya pelajari?

WHERE WILL I BE IN 3 YEARS?

Apakah jenjang karier dan posisi yang saya ingin capai dalam 3 tahun lagi?

WHY DO I WANT TO BE THERE?

Mengapa? (Idealnya karena posisi itu akan semakin melengkapi portfolio anda ke depannya).
Dan semoga alasan ini akan membuat anda semakin termotivasi dan terobsesi untuk mencapainya.

HOW DO I GO THERE?

Tentukan langkah langkah apa yang harus dilakukan untuk mengembangkan kompetensi, menambah kesiapan anda ke karier selanjutnya , mengembangkan network anda dan membuka oppprtunity anda.
Caranya ? Ya bisa saja dengan baca buku, ikut training, eLearning, mengerjakan pekerjaan baru yang belum pernah dilakukan, dibantu coach, dibantu mentor dan minta feedback dari yang lain), ikut networking event, mulai menjadi pembicara agar dikenal public, menulis karangan yang menjadikan anda pioneer anda dalam bidang itu, atau apapun ....
Kemudian implementasikan langkah langkah itu dengan penuh disiplin!

WHAT IS MY DMA? (Difference-Making-Action)

Setelah anda melakukan semua step 1-4,
pikirkan satu hal lagi, your differentiators!

Apapun yang terjadi, career development adalah sebuah kompetisi. Anda perlu separate yourself from the crowd. Anda perlu mempunyai sesuatu yang membedakan anda dari yang lain....
Differentiator itu bisa saja sertifikasi, bahasa asing, kemampuan khusus (public speaking, conducting training ...etc), networking yang lebih luas ...etc.
Apa saja, asalkan itu membedakan anda dengan yang lain.
Dan tentunya selama beberapa tahun ke depan, lakukan DMA anda, langkah langkah yang bisa anda lakukan untuk membentuk , membangun dan menambah differentiators anda.

Jadi ingat ya, dalam pengembangan karier anda, anda adalah pilotnya sendiri. Dan itu berarti anda harus selalu menanyakan lima pertanyaan ini ....

WHERE AM I?
WHERE WILL I BE IN 3 YEARS?
WHY DO I WANT TO BE THERE?
HOW DO I GO THERE?
WHAT IS MY DMA? (Difference-Making-Action)

Salam Hangat

Pambudi Sunarsihanto

Wednesday, January 03, 2018

Tetap semangat dalam Krisis 2018

*Selamat Datang Krisis 2018*

Tahun 2018 adalah tahun yang tidak mudah, bukan saja kehadiran lawan-lawan yang tidak terlihat _(Silent Competitor)_ yang langsung menerebos ke rumah konsumen tanpa melalui jalur konvensional _(conventional distribution channel)_, tetapi melalui online.

Smartphone jalur digital/online memungkinkan produk menerebos langsung dihadapan customer, berbiaya murah (lebih efisien) dan tidak terlihat oleh pesaing. 

Tantangan Disruption ini memang tak terelakkan, industri lama, para incumbent yang tak mau berubah langsung kena dampak.

Online telah membuat semua produk kehilangan jarak, dunia tanpa jarak, tanpa perantara manusia, produsen dan konsumen semakin dekat, barang-barang dari luar negeri pun bisa menyelinap hadir di tangan kita dengan mudah. 

Inilah market baru _(disruptive market)_ yang lebih efisien, sederhana dan tentunya murah (biaya distribusi/marketing lebih efisien).

*Disruption ini telah membuat retail besar atau incumbent  bertumbangan atau mengatur kembali strategi mereka (Matahari, Ramayana, Debenhams, Lotus, Crocs, Blue Bird, dll).*

Regulator atau pemerintah bingung bersikap mau membiarkan ini terjadi atau memproteksi pemain lama, semua jadi serba salah, karena disruption memang tak terelakkan.  

*Pemain lama (incumbent) bingung karena perubahan yang begitu cepat, bahkan sulit merespon karena terbelit persolan internal yang tidak mau berubah (Giant Sleep).*

Khusus bagi kalangan business, bukan hanya disruption (perubahan yang mengganggu) *tetapi Tahun 2018 akan membawa busines seperti roller coaster (naik turun atau volatility) yang tajam.*

Menghadapi masa liburan Lebaran ditambah rangkaian event yang akan memancing market slow down.

Banyaknya Hari Libur Tahun 2018 akan diawali dengan Liburan Natal dan Tahun baru yang membuat efektifitas pekerjaan baru benar-benar mulai di pertengahan Januari 2018 dimana target baru di-setting dan budget baru di approve, yang pasti penjualan belum mengangkat.

Baru liburan panjang, eh! Sudah  akan di sambut dengan Liburan Imlek (Chinese New Year) pada pertengahan Februari.   

Penjualan baru akan jalan efektif setelah minggu ke-3 Februari 2018 hingga sampai awal bulan puasa di Mei 2018 (3 bulan saja), yang akan terus flat/no special karena efektifitas di bulan Mei sampai Juni (Ramadhan mood) yang pasti datar saja (kecuali kuliner).

Apalagi ditambah liburan bersama Lebaran 14 s/d 20 Juni 2018, yang kemudian dilanjutkan dengan BBN alias Bulan Begadang National, karena adanya FIFA World Cup yang berlangung dari 14 Juni s.d 15 Juli 18 (satu bulan penuh) yang disiarkan TransCorp.

Rasa kantuk dan lemas akan melanda para karyawan sementara market belum pulih benar ditambah dengan heboh PILKADA Serentak di 171 kota/daerah di Indonesia pada tanggal 27 Juni 2018.

Yang pasti ditambah dengan drama kampanye antar partai yg akan menghangatkan suasana, khususnya di sosial media dan news online.

Selesai Pilkada dan Piala Dunia Sepak Bola, kita kembali di sambut oleh event Asia terbesar yaitu Asian Games ke-18 pada tanggal 27 Agustus s.d 3 September 2018.  

Jika kurang oke penyelenggaraannya atau hasil pencapaian tim Indonesia-nya akan berimbas pada situasi sosial media dan keamanan, karena semua akan terasa atau berbau "PILPRES", Pokoknya bisa berpotensi ramai di sosial media.

*Oktober akan diwarnai Geopolitik dimana ada: sidang IMF and World Bank di Bali 8-14 Oktober dan dibarengi dengan Date Line Brexit (UK akan keluar dari UE) secara kasat mata akan berpengaruh terhadap situasi moneter Indonesia.*

November dan Desember 2018 mulai semakin panas suhunya dengan gembar-gembor Capres dan Cawapres serta persiapan PILPRES 2019.

Disini pasti akan kembali terjadi perang kampanye (termasuk Black Campaign), dll.

Di tahun 2018, ada hal lain yaitu agenda-agenda dibidang ekonomi dan politik Nasional/Internasional yang akan berimbas pada ekonomi dan pasar nasional, baik secara langsung ataupun tidak langsung.

*Bagaimana kita menghadapi semua ini?* 

Motivasi saja Tidak Akan Cukup.
*Yang dibutuhkan adalah Transformasi.*

_•Pertama_,  *Jangan  menyangkal* bahwa dunia sedang dan terus berubah menuju tantangan yg semakin besar & berat.

*Stabilitas adalah mitos, anda harus belajar nyaman berhadapan dengan situasi2 yg tidak pasti dan turbulensi perubahan.* (Denise Waitley)

_•Kedua_, *Perubahan Mindset dimulai dari diri kita sebagai karyawan maupun pelaku bisnis.* 

_•Ketiga_, Milikilah *Growth Mindset* pemikiran yang berkembang, berani berinovasi, selalu belajar serta menyadari dan mau meninggalkan cara lama yang tidak efektif lagi (Iteration).

_•Keempat_, Dua Kata yang penting adalah *be Creative and Innovative* (Disruption).

Memang tidak perlu untuk khawatir yang berlebihan *karena manusia adalah makhluk yg paling adaptif, krn kita akan selalu punya cara untuk mengatasinya.*

*Yuk semua Mempersiapkan Diri*

(Selamat Tahun Baru 2018)

SEO - Taktik Dan metode

*SEO - Taktik & Metode*
Teknik SEO dikelompokkan menjadi dua kategori besar:
White Hat SEO - Teknik yang direkomendasikan mesin pencari sebagai bagian dari desain yang bagus.
Black Hat SEO - Teknik mesin pencari yang tidak menyetujui dan berusaha memperkecil efeknya. Teknik ini juga dikenal sebagai spamdexing.

*White Hat SEO*
Taktik SEO dianggap sebagai White Hat jika memiliki fitur berikut:
1. Ini sesuai dengan pedoman mesin pencari.
2. Itu tidak melibatkan penipuan apapun.
3. Ini memastikan bahwa konten yang diindeks oleh indeks mesin telusur, dan selanjutnya peringkatnya, adalah konten yang sama yang akan dilihat pengguna.
4. Ini memastikan bahwa konten halaman web seharusnya dibuat untuk pengguna dan tidak hanya untuk mesin pencari.
5. Ini memastikan kualitas halaman web yang baik.
6. Ini memastikan ketersediaan konten yang berguna di halaman web.

Selalu ikuti taktik White Hat SEO dan jangan coba-coba membodohi pengunjung situs Anda. Jujurlah dan Anda pasti akan mendapatkan sesuatu yang lebih.

*Black Hat atau Spamdexing*
Taktik SEO, dianggap sebagai Black Hat atau Spamdexing jika memiliki fitur berikut:
1. Mencoba perbaikan peringkat yang tidak disetujui oleh mesin pencari dan / atau melibatkan penipuan.
2. Mengalihkan pengguna dari halaman yang dibangun untuk mesin pencari ke mesin yang lebih ramah terhadap manusia.
3. Mengalihkan pengguna ke halaman yang berbeda dari halaman peringkat mesin pencari.
4. Melayani satu versi halaman untuk mencari spider / bot mesin dan versi lain untuk pengunjung manusia. Ini disebut taktik Cloaking SEO.
5. Menggunakan teks tersembunyi atau tak terlihat atau dengan warna latar belakang halaman, menggunakan ukuran huruf kecil atau menyembunyikannya dalam kode HTML seperti bagian "tidak ada bingkai".
6. Mengulangi kata kunci di metatag, dan menggunakan kata kunci yang tidak terkait dengan konten situs web. Ini disebut metatag isian.
7. Menghitung penempatan kata kunci dalam halaman untuk meningkatkan jumlah kata kunci, variasi, dan kerapatan halaman. Ini disebut isian kata kunci.
8. Membuat halaman web berkualitas rendah yang mengandung konten sangat sedikit tapi malah diisi dengan kata kunci dan frase yang sangat mirip. Halaman ini disebut Doorway atau Gateway Pages.
9. Cermin situs web dengan hosting beberapa situs web - semuanya dengan konten yang mirip secara konseptual namun menggunakan URL yang berbeda.
10. Membuat salinan nakal dari situs web populer yang menampilkan konten yang mirip dengan aslinya ke perayap web, namun mengalihkan peselancar web ke situs web yang tidak terkait atau berbahaya. Ini disebut pembajakan halaman.


_Selalu jauhi salah satu taktik Black Hat di atas untuk meningkatkan peringkat situs Anda_

Sri Mulyani : East Asia Rising Stat

At the World Bank Group's annual meetings in Washington DC in October, there was notable optimism in anticipation of an upswing in the global economy. The International Monetary Fund's latest World Economic Outlook projects that global growth will accelerate to 3.6% in 2017, and to 3.7% in 2018. Not surprisingly, investment, trade, industrial production, and business and consumer confidence have continued to increase in several key economies and regions.

Indonesia intends to capitalize fully on this upswing. In 2017, it consistently posted a respectable growth rate of around 5%—better than most emerging economies—owing to increased investment and consumption, and a recovery in exports, partly due to the pick-up in commodity prices. In fact, exports are becoming an increasingly reliable third engine of growth for the country.

Better still, Indonesia's macroeconomic indicators are sound. The country is experiencing solid growth in new jobs and real wages, and low and stable inflation of around 4%. Moreover, food prices are steady, consumer confidence is strong, interest rates are low, and the exchange rate has remained consistent. Domestic and foreign direct investment have been picking up, too, thanks to increased infrastructure spending.

These positive trends have added momentum to ongoing reforms. After all, the best time to mend one's roof is when the sun is shining. Accordingly, President Joko Widodo's government is pushing ahead with key measures that will create a strong foundation for higher long-term competitiveness. And alongside structural reforms, we are pursuing prudent fiscal and monetary policies, with our sights set well beyond the horizon.

The proof of Indonesia's progress is in the pudding. Indonesia has gained growing international recognition, with three major rating agencies having issued the country an investment-grade credit rating. According to an OECD/Gallup Poll, 80% of Indonesians have confidence in the national government—the highest among all countries surveyed.

Moreover, Indonesia's standing in the World Bank's ''Ease of Doing Business'' ranking has skyrocketed 34 places since the current government took office in 2014. Owing to its improved business and investment climate under President Joko Widodo's leadership, Indonesia has been named a top-10 reformer.

Towards the end of 2017, the Indonesian parliament approved a robust 2018 national budget, which aims to boost confidence further, increase productivity, and enhance the country's competitiveness. For the past three years, the government has pushed hard to invest in the future by closing the country's infrastructure and human-capital gaps. The new budget will continue that work by increasing investments in both areas to unprecedented levels.

Even more than our natural resources and strategic location, our people are the most precious assets of all. As the world's fourth most populous country, Indonesia has a large and vibrant young workforce that will fuel inclusive growth well into the future. Indonesian millennials are more connected, creative and confident than any previous generation. They are our future entrepreneurs, job creators, professionals, civil-society leaders and taxpayers. And they are already competing vigorously in the digital economy, where technological innovations will continue to introduce new opportunities and challenges.

The next generation will have to start preparing today for the jobs and opportunities of tomorrow. To that end, the government has placed special emphasis on investments in human capital. More than 20% of the 2018 national budget is allocated for education and vocational training, and another 5% is dedicated to the health sector.

Furthermore, the government is providing support for the country's poorest and most vulnerable communities. Through social safety nets, cash transfers, cash-for-work programs and other innovations, we are lifting people out of the vicious cycle of poverty. The government's flagship 'Indonesia Pintar' education program will ensure that around 20.3 million school-age children stay in school. The 'Indonesia Sehat' health initiative is expanding access to basic health services for the masses. And large-scale micro credit programs have been introduced to kick-start local economies.

With more than 17,000 islands spread over three time zones, Indonesia is the world's largest archipelago. Fortunately, ongoing investments in infrastructure will leave the economy more interconnected than it has ever been. As logistical costs fall and efficiency improves, we will likely see the emergence of new growth centers beyond the main islands.

Lastly, the government is working hard to strengthen Indonesia's institutions. We have introduced a comprehensive tax-reform plan to make collection more effective, and to broaden the tax base. And we are taking steps to ensure financial inclusion, and to improve trade and investment policies, all of which will fuel competitiveness.

Any businessperson or investor who overlooks Indonesia risks missing out on the opportunities offered by a global economic success story. As a member of the G20, Indonesia is the largest economy in Southeast Asia, and on its way to becoming the fifth-largest economy in the world by 2030. When Indonesia thrives, everyone benefits.

Indonesians are doing their part to contribute to the dynamism of East Asia. As the Indonesian economy continues to gain momentum, so, too, will the current government's efforts to establish a strong foundation for the future.


This is Sri Mulyani's article at Nikkei Asian Review December 15, 2017: https://asia.nikkei.com/Viewpoints/Sri-Mulyani-Indrawati/East-Asia-s-rising-star?page=1

Tuesday, January 02, 2018

LESSON FROM THE TOP

Dari Website Bu Illah Sailah. Ada kutipan referensi & gambar dari buku2 Priyosaksono & Sembel.
"Component of Success" & "Our Education System"

For your turn of the year reading...

Happy New Year Friends.
Salam
Prof. Roy Sembel
LinkedIn/FB: Prof. Roy Sembel
Twitter/ Instagram: @ProfRoySembel

*"LESSON FROM THE TOP"*

Ada pelajaran menarik yg dpt diambil dr sebuah buku berjudul *"Lesson From The Top"* _karangan *Neff dan Citrin*_ (1999).

Pada tahap pertama, penulis buku meminta kpd sekitar 500 org (CEO dr berbagai Perusahaan, LSM, dan Dekan/Rektor Perguruan Tinggi) agar mrk menominasikan 50 nama orang2 yg menurut mrk tersukses di Amerika. Dari mrk, akhirnya diperoleh 50 nama yg bbrp diantaranya adalah :
*• Jack Welch* _(General Electric)_
*• Bill Gates* _(Microsoft)_
*• Andy Grove* _(Intel)_
*• Lou Gerstner* _(IBM)_
*• Michael Dell* _(Dell Computer)_
*• Mike Armstrong* _(AT&T)_
*• John Chambers* _(Cisco System)_
*• Frederick Smith* _(Federal Express)_
*• Steve Case* _(America Online)_
*• Elizabeth Cole* _(American Red Cross)_
*• Bob Eaton* _(Daimler Chrysler)_
*• Michael Eisner* _(Walt Disney)_
*• Ray Gilmartin* _(Merck)_
*• Hank Greenberg* _(AIG)_
*• Sandy Weill* _(CitiGroup)_
*• Alex Trotman* _(Ford Motor Company)_
*• Bill Steere* _(Pfizer)_
*• Howard Schultz* _(Starbucks)_
*• Ralph Larsen* _(Johnson&Johnson)_
*• Walter Shipley* _(Chase Manhattan)_

Tahap berikutnya, penulis buku mewawancarai 50 org terpilih tsb satu-per-satu. Dalam wawancara tsb antara lain ditanyakan rahasia sukses para pengusaha tsb.

Jawaban mrk kemudian di rangkum di dlm bab kesimpulan yg memuat 10 kiat yg menurut 50 org tsb paling menentukan kesuksesan mrk.

Tahukah Anda? 
Dari 10 kiat sukses tsb *tak satupun menyebut pentingnya memiliki keterampilan teknis alias hard skills sbg persyaratan utk sukses di dunia kerja.* 50 org tsb seolah sepakat bhw yg paling menentukan kesuksesan mrk *bukanlah Keterampilan Teknis, melainkan Kualitas Diri yg termasuk dlm katagori Keterampilan Lunak (Soft Skills) atau keterampilan berhubungan dgn org lain (People Skills)*. Di Jerman dikenal juga dgn istilah *Strategical Skills* atau *Key Qualifications.*

Berikut  ini adalah 10 Kiat Sukses 50 org tersukses di Amerika tsb.

_*10 Common Traits of the Best Business Leaders*_
*01. Passion*
*02. Intelligence and Clarity of Thinking*
*03. Great Communication Skills*
*04. High Energy Level*
*05. Egos in Check*
*06. Inner Peace*
*07. Capitalizing Early Life Experience*
*08. Strong Family Lives*
*09. Positive Attitude*
*10. Focus on "Doing The Right Things Right"*

Mari kita perhatikan, kiat sukses nomor satu ternyata adalah *"passion", gairah, atau semangat yg membara.*

Orang bijak menterjemahkan semangat sbg burning desire yg diwujudkan dlm bentuk : _*"bersedia mencurahkan apapun yg dipunyai utk apapun yg sdg dikerjakan."*_

Karena definisinya demikian, tak heran jika 50 org sukses tadi menempatkan "semangat" sbg modal pertama utk meraih kesuksesan.

Yang menjadi pertanyaan, "semangat" itu "andaikan bisa diajarkan" akan diajarkan melalui mata pelajaran apa dan diajarkan oleh siapa dgn cara bagaimana?

_*"Kata orang bijak, semangat itu tidak bisa diajarkan, tetapi bisa ditularkan."*_

Ceritera diatas tadi bukan berarti tdk mementingkan hard skills dlm dunia usaha dan dunia kerja atau dunia bisnis sekalipun. Namun bbrp buku selalu menekankan bhw :
_di dalam dunia nyata tsb soft skills sangat menonjol peranannya dlm membawa org mampu bertahan di puncak,_ sukses. 

Dengan kata lain :
_"We HIRE people for their technical skills,_ but then ... _We FIRE them for behavioral faults"_

Selain 10 kiat sukses tsb, para pengusaha didlm buku Lesson From the Top juga menambahkan :

*6 Prinsip Utama* (Six Core Principles)  bagi suksesnya org2 sukses, yaitu :
*1. Live With Integrity,*
*2. Develop a Winning Strategy,*
*3. Build a Great Management Team,*
*4. Inspire Employees,*
*5. Create a Flexible Organization,* and
*6. Implement Relevant Systems.*

*10 Kiat Sukses* dan *6 Prinsip Utama* tsb di atas semakin menegaskan pentingnya soft skills bagi para lulusan perguruan tinggi sbg Calon Pekerja dan Pengusaha serta Pemimpin Masyarakat.

Sadar atau tidak, diri kita seringkali menilai org lain (terutama yg kita kagumi) dr sikap dan perilakunya.

Artinya apa? 
Kita pun akan dinilai org krn sikap dan perilaku kita. Jadi betapa pentingnya bagi kita utk selalu memelihara sikap dan perilaku yg menyenangkan dan diterima baik oleh masyarakat.

Apabila dicermati dr kenyataan yg ada, baik dr perbincangan informal maupun hasil penelusuran atau kajian formal, maka rasio kebutuhan soft skills dan hard skills di dunia kerja/usaha berbanding terbalik dgn pengemban yg membawa atau mempertahankan org di dlm sebuah kesuksesan di lapangan kerja yaitu 80% ditentukan oleh mind set yg dimilikinya dan 20% ditentukan oleh technical skills.

Namun, di perguruan tinggi atau sistem pendidikan kita saat ini, soft skills hanya diberikan rata2 10% saja dlm kurikulumnya.

Jadi, bgm baiknya agar proses pendidikan kita dpt mensinergikan antara soft skills dan hard skills dgn baik?, sementara jumlah satuan kredit mahasiswa sdh cukup banyak.

Sumber:

_"Wishing you a fabulous 2017 with full of great achievements and experiences. A meaningful chapter waiting to be written"_ *'Happy New Year 2018!'*

Fanky Christian
Director
PT. DAYA CIPTA MANDIRI SOLUSI
mobile: 62-812-1057533 / 0881-8857333
skype: fankych1211