Translate

Monday, September 18, 2017

Membangun Daya Juang untuk anak kita

BUILDING FIGHTING SPIRIT in OUR CHILDREN

MEMBANGUN "SEMANGAT JUANG" PADA ANAK-ANAK KITA

Seorang teman saya bernama Tony malam itu bertemu dengan saya dan ngobrol panjang lebar dan ingin curhat. Sayangnya kehidupan Tony saat ini bagaikan roller coaster yang sedang di bawah. Bisnisnya mengalami kebangkrutan 3 tahun yang lalu. Dan sejak itu dia belum juga menemukan peluang lain. Terpaksa keluarganya mengharapkan nafkah dari istrinya yang bekerja sebagai Manager di sebuah bank swasta.
Mau tidak mau mereka terpaksa hidup agak susah dan memotong banyak hal di anggaran keluarga. Dan akibatnya seluruh keluarga termasuk anak-anaknya pun merasakan hal ini.

"Anehnya tuh Pam, sejak saat itu, anak-anak gua rajin belajar ....Sekarang nilai nilai mereka bagus banget, dapet rangking satu tiga-tiganya . Mengapa begitu ya?"

Interesting, sejak Tony bangkrut, anaknya jadi rajin belajar? Apa sih yang sedang terjadi. Saya menyelami lebih jauh, dan setelah Tony bercerita panjang lebar, saya pun mulai mengerti.

Quick reminder, untuk keberhasilan seseorang kita membutuhkan keseimbangan antara :
- IQ (Intelectual Quotient, kecerdasan), kecerdasan tetap diperlukan meskipun bukan satu-satunya
- EQ (Emotional Quotient, kemampuan mengendalikan emosu)
- AQ (Adversity Quotient, daya juang)
- SMQ (Stress Management Quotient, kemampuan mengendalikan emosi)

Dalam cerita Tony, kelihatannya anak anaknya memang cerdas, tetapi mereka tidak punya daya juang dan kegigihan. Mungkin karena selama ini mereka dimanjakan secara materi oleh orang tuanya (antar jemput pakai sopir dan Mercedes, liburan ke luar negeri, concert K-Pop, dan gadget seperti iPhone dan iPad). Mereka sudah pernah merasakab nikmatnya bergelimang "materi". Pada saat ayahnya bangkrut, kenikmatan itu diambil dari mereka. Dan kebayang sakitnya anak-anak yang harus menurunkan life-stylenya.  Mereka kesakitan beberapa lama, shocked, sedih, mungkin marah, dan untung banget akhirnya ibunya  berhasil mengarahkan kesedihan dan kemarahan tersebut menjdi energy positif, yang membuat Adversity Quotient mereka meningkat dan mereka pun  bekerja keras (dan belajar keras) untuk mengubah nasib mereka! This is a positive change!
Seharusnya orang tua yang berada dalam kesulitan ekonomi seperti Tony mampu menumbuhkan positive change tersebut.

Bukan hanya itu, semua orang tua (terlepas dari mereka dalam kesulitan ekonomi atau tidak) seharusnya mampu menumbuhkan daya juang, kegigihan, keuletan, semangat pantang menyerah, agar anak-anak mereka rajin belajar dan bekerja keras untuk mengubah nasib mereka menjadi lebih baik lagi di kemudian hari ....

Saya sendiri mengajarkan anak-anak saya untuk mandiri dengan bilang bahwa kami akan berinvestasi dengan baik pada saat anak-anak kami masih belajar di SD sampai SMA, tapi kami bilang bahwa mereka harus mandiri dan mencari beasiswa sendiri pada saat mereka kuliah nanti. Akibatnya mereka belajar mati-matian untuk mendapatkan beasiswa itu. Mereka tahu betapa besarnya persaingan untuk mendapatkan beasiswa di level S-1 di luar negeri. Sekarang anak pertama kami sudah mendapatkan beasiswa di Amerika dan dia sedang sibuk memotivasi adik-adiknya untuk belajar dan bekerja keras.
Itu adalah hanyalah satu cara dan anda  bisa mengembangkan dan menerapkan cara anda sendiri.
Tapi intinya kembangkanlah daya juang (fighting spirit atau adversity quotient) anak anak anda agar mereka bisa membangun masa depan yang cemerlang buat mereka sendiri!

Terus bagaimana kita
mengembangkan daya juang (fighting spirit) mereka? Kita coba terapkan kelima langkah di bawah ini .....

1. HELP THEM TO BUILD THEIR DREAMs (not yours)

Tanyakan cita-cita mereka, bantu mereka memimpikan masa depan mereka. Saya bilang cita-cita mereka dan masa depan mereka ya. Berarti masa depan yang mereka inginkan! Bukan yang orang tua inginkan.
Banyak orang tua mempengaruhi (bahkan memaksakan) agar anaknya mengambil jalur karier tertentu, padahal belum tentu mereka enjoy. Yang dokter ingin anaknya jadi dokter. Yang pengusaha ingin anaknya jadi pengusaha. Yang kaya ingin anaknya kuliah di Amerika sekedar agar Facebook mereka bagus dan penuh foto foto mereka waktu nganter anaknya kuliah di sana.
Saya mengenal seorang teman yanv saking penginnya anaknya menjadi kedokteran, akhirnya anaknya dimasukkan ke sebuah universitas gak jelas, asalkan fakultas kedokteran. Kasihan banget. 
Remember, do not compromise the dream of your children in exchange of your pride!

2. MOTIVATE THEM TO ACHIEVE THEIR DREAMS

Setelah mereka mengetahui mimpi mereka, cita-cita mereka yang ingin dicapai, motivasi mereka untuk bekerja keras mencapainya.
Ceritakan betapa enaknya, betapa bahagianya dan betapa nyamannya hidup mereka nanti kalau mereka bisa mencapai mimpi mereka.
Ceritakan betapa bangganya anak-anak mereka pada mereka.
Kalau perlu ceritakan apa yang bisa mereka nikmati di masa depan.
Hal-hal itu akan membuat mereka termotivasi untuk belajar dan bekerja keras untuk masa depan mereka sendiri.
Tell them how success looks like.

3. SUPPORT THEM WITH EVERYTHING THEY NEED (NOT WHAT THEY WANT)

Nah di sini penting, anda yang sekarang harus beinvestasi demi masa depan mereka. Investasilah dan belilah apa saja yang akan mendukung mereka belajar.
Jangan sampai ngirit dalam hal perlengkapan belajar, buku buku tambahan, laptop yang bagus dan nyaman,'gadget kalau perlu, buku kumpulan soal dan lain lain.
Tentu saja anda masih mengontrol bahwa semuanya masih mereka gunakan untuk belajar (misalnya laptop dan gadget) dan bukan untuk bermain main.

Jangan ngirit, jangan pelit, anda sedang berinvestasi untuk masa depan mereka!

4. SURROUND THEM WITH POSITIVE ENVIRONMENT

Ciptakan suasana belajar yang menyenangkan untuk mereka.
Mulai dari kamar belajar yang menyenangkan, nyaman dan membuat mereka betah dan ingin tinggal di situ.
Monitor apakah sekolah mereka dan teman-temannya memang mendukung motivasi belajar mereka. Dan bilamana perlu, pindahkan dan cari sekolah yang lebih baik.
Jangan merasa sayang membuang uang pendaftaran atau uang SPP yang sudah dibayarkan.
I have to remind you again and again, you are investing for the future of your children. Provide the best environmemt!

5. REWARD and CELEBRATE THEIR HARDWORK

Ingat bahwa mereka juga manusia, jangan juga diberikan pressure yang terlalu tinggi. Balance kan dengan reward atau hadiah untuk mereka.
Kesempatan jalan jalan bersama temannya, makan bersama, nonton film atau malah nonton konser musik group kesukaan mereka.
Berikan reward itu setelah mereka bekerja keras, setelah mereka menunjukkan effort yang luar biasa.
Ajarkan pada mereka konsep "Work Hard, Play Hard (after)"

Jadi ingat ya, beberapa rekomendasi ini bisa dilakukan untuk membantu anak anak anda membangun semangat juang mereka..,

1. HELP THEM TO BUILD THEIR DREAMs (not yours)
2. MOTIVATE THEM TO ACHIEVE THEIR DREAMS
3. SUPPORT THEM WITH EVERYTHING THEY NEED (NOT WHAT THEY WANT)
4. SURROUND THEM WITH POSITIVE ENVIRONMENT
5. REMIND THEM TO TAKE A BREAK
6. REWARD and CELEBRATE THEIR HARDWORK
 
Salam Hangat

Pambudi Sunarsihanto

Fanky Christian
mobile: 08121057533
fankychristian.blogspot.com