Translate

Sunday, September 06, 2020

Bisnis apa di masa pandemi ?

 Semua yang punya bisnis saat ini sedang berpikir keras. Berpikir agar bisnisnya bisa bertahan, atau mungkin berkembang di masa sulit pandemi ini.

Membangun bisnis itu bukan hal mudah, ada yang melakukan itu sedari muda, mungkin usia usahanya sudah diatas dua puluh tahun.

Tapi saya yakin, semua belum pernah mengalami resesi akibat pandemi. Karena pandemi terakhir hampir seratus tahun lalu. Kita memasuki semua hal VUCA bersama-sama.

VUCA yang merupakan singkatan dari Volatile (bergejolak), Uncertain (tidak pasti), Complex (kompleks), dan Ambigue (tidak jelas) merupakan gambaran situasi di dunia bisnis di masa kini. Istilah ini awalnya diciptakan oleh militer Amerika untuk menggambarkan situasi geo-politik saat itu. Namun karena kesamaan makna, maka istilah VUCA kini diadopsi oleh dunia bisnis.

Lalu apa yang bisa kita ambil dari VUCA ini ?

Pertama, menetapkan target jangka panjang. Waktu pandemi masuk ke Indonesia, di maret 2020, di bisnis, kami membuat target jangka pendek (hingga akhir tahun 2020), dan target jangka panjang (2022). Hal ini karena berdasarkan data dan analisa, dampak pandemi ini akan terjadi hingga 2022. Vaksin mungkin akan ditemukan di akhir 2021, dan masih perlu waktu untuk memulihkan semua. Termasuk ekonomi dan bisnis. Sekarang ini, target jangka pendeknya membuat perusahaan bertahan, bisa menggaji karyawan, dan tetap memberikan pelayanan terbaik. Target jangka panjang tiap perusahaan bisa berbeda. Dan disesuaikan. Kami sudah mulai merevisi target jangka panjang, karena ada hal-hal yang tidak bisa lagi kami jual, kami harus mencari hal baru, yang mungkin customer butuhkan, dan membutuhkan persiapan SDM agar bisa bertahan, dan berkembang tentunya.

Kedua, adaptif. Uncertainty, faktor kedua ini membuat kita semua harus adaptif. Seperti kami, karena sulit mendapatkan pekerjaan di structure cabling dan data center, kami meminta tim kami belajar tentang AC dan CCTV. Ini dua hal yang banyak ditemukan dan dibutuhkan masyarakat. Mungkin akan bersaing dengan banyak pemain existing, tapi tetap ada celah, ada peluang. Kami fokus di AC presisi dan CCTV premium. Adaptif juga harus dilakukan tim kami lainnya, yang semula berfokus menguasai produk monitoring system tools, sekarang harus belajar tentang Cloud. Karena semua butuh Cloud.

Ketiga, Create more Leaders. Usaha kami memasuki tahun kelima belas, dan kami sudah beberapa tahun ini memiliki lini manager. Sekarang, saya sedang mempersiapkan 'more leaders'. Para manager harus dilengkapi terus agar bisa memimpin, mengambil keputusan di masa sulit. Ini masa pembentukan dan ujiannya. Kompleksitas kita akan temukan dalam keseharian kita, terutama di saat ini. Jadi, daripada mengambil alih semuanya dan dikerjakan sendiri, buatkan tim kuat dan terbaik. Buatlah leaders. Kami mulai membiasakan mengambil keputusan bersama, tidak melulu keputusan saya. Tujuan saya, membuat more leaders, sehingga saya bisa lebih fokus ke hal strategis, bukan operasional. Para manager juga bisa mengambil keputusan dengan baik, karena tiap saat mereka dilatih dan dilengkapi. Mendampingi mereka, itulah tugas saya saat ini.

Keempat, Jangan Takut. Awal pandemi masuk, saya banyak membaca buku, mendengar seminar, dan semuanya untuk menjawab kekuatiran, dan ketakutan saya memasuki pandemi, padahal kita belum resesi. Sekarang ini beda, sudah resesi. Pembelian menurun drastis, penjualan menurun tajam. Ketakutan bisa saja menguasai hidup kita. Tapi saya belajar, dalam beberapa bulan ini, materi dan kekayaan bukanlah tujuan hidup saya. Saya memiliki tujuan lebih luas, menjadi saluran berkat. Dan ini yang terus saya tanamkan dalam tim kerja kami. Menjadi saluran berkat, tidak berarti berkat melimpah, berkat melimpah artinya tidak disalurkan, disimpan. Kami ingin usaha kami tetap ada. Jadi kami menjaga cash flow. Kami menjaga kepercayaan customer, kami berusaha tidak kehilangan mereka. Harga dan diskon bukan menjadi acuan utama sales kami, tapi kepuasan customer, itu yang sangat penting. Apapun yang terjadi, jangan kecewakan customer kita. Itu pesan jelas. Menjadi Saluran Berkat mungkin sudah saatnya dijadikan moto perusahaan kami. Karena itu adalah jiwa kami. Maka kami tidak takut. Usaha ada saatnya untung, ada saatnya buntung. Usaha ada kalanya maju, ada saatnya diam tak bergerak. Tapi semua tergantung pada pemeliharaan Tuhan. Sang pemberi berkat. 

Mungkin anda bertanya, lalu apa bisnis yang cocok di masa pandemi ? Saya harus bilang, yang cocok adalah tentu bisnis yang anda sudah jalankan dan kuasai selama ini. Apabila ini semakin buruk, tidak berkembang dan mengarah ke kerugian, maka bersiaplah untuk mencari bisnis lain. Ambil alih bisnis (take over bisnis) akan lebih baik. Lihat yang sedang berkembang. 

Ingat, masih ada sampai 2022 kita akan terus begini. Dan yang berkembang saat ini adalah yang berhubungan dengan kebutuhan utama (makanan, minuman, singkatnya sembako). Kemudian, bisnis terkait kesehatan. Meskipun tidak semua, tapi umumnya berkembang dengan baik. Lalu semua barang perlu diantar, perlu delivery, maka bisnis logistik akan tetap ada dan bertumbuh. Dan semua akan perlu teknologi informasi dan komunikasi (TIK), maka bisnis TIK akan tetap ada dan bertumbuh. Bila ada kondisi dimana terpaksa anda dirumahkan, tidak bekerja, maka bekerjalah secara freelance. Jangan terpaku harus bekerja. Mulailah bekerja secara freelance, ini tetap bisa berjalan. Jangan berpikir rumit, apapun yang anda bisa, anda bisa ajarkan ke orang lain. Anda bisa mengajar online sekarang.

Tetap semangat di masa pandemi.