Percayalah (Mat 14:22-33)
1. Tuhan yang membawa kita ke dalam badai adalah Tuhan yang berkuasa memelihara kita.
Ada badai penghajaran, saat Allah mendisplinkan Kita. Contoh Yunus yang tidak taat kepada Allah
Ada badai penyempurnaan, saat Allah mendidik kita. Murid2 taat kepada Tuhan dan harus disempurnakan.
Murid2 dilatih agar percaya walau tidak melihat, dipersiapkan untuk tugas mereka setelah Ia pergi.
Badai terjadi setelah memberi makan 5000 orang. Gereja mulai dianiaya setelah jadi 5000 orang.
Perahu murid2 berada jauh di tengah danau (5-6km) dari tepi. Kian jauh dari tepi , kian tidak berdaya melawan badai.
Hingga perahu berada sejauh mungkin dari darat, semua harapan manusia berakhir, Yesus belum tiba.
2. Tuhan yang akan mendatangi kita.
Tuhan lihat murid2 membutuhkanNya, tahu kesulitan mereka. Ia tahu kapan saat Ia paling dibutuhkan mereka.
Tuhan bisa saja langsung teduhkan badai, tetapi ia justru berjalan di atas air untuk menyatakan.
Apa yang murid2 takutkan (air bergelora) hanyalah tempat pijakan kakiNya untuk mendatangi mereka.
3. Tuhan yang membawa Kita ke dalam badai adalah Tuhan yang mau totalitas Iman kita.
Iman Petrus goyah saat pandangannya beralih dari Tuhan Dan mulai lihat keadaan sekelilingnya.
Ketakutan bisa menggeser fokus hidup kita, menjadi berfokus kepada ketakutan. Ketakutan membuat kita lumpuh , kemampuan seakan lenyap Dan tidak bisa optimal kerjakan apa2.
Tuhan bisa saja tolong Petrus dengan sepatah kata tapi Ia ingin Petrus merasakan kasih dan kuasaNya.
Badai reda saat Tuhan naik perahu. Badai Tak hanya dipakai. Tapi juga dihentikannya.
Tuhan selalu pegang kendali secara penuh. Yang berserah padaNya benar2 merasa aman.
..
Benar kiranya badai yang saat ini sedang saya hadapi merupakan badai penghajaran dan penyempurnaan, dan saat ini saya harus menjalaninya. Menantikan jawaban dan kehendak Tuhan atas pemyelesaian masalah kita.