Translate

Monday, August 13, 2018

STENGTHEN YOUR MENTAL and PHYSICAL STAMINA


STENGTHEN YOUR MENTAL and PHYSICAL STAMINA

Namanya Lilian, seorang profesional di bidang HR dan sekaligus seorang pelari marathon. Malam itu kami dinner di Outback, Kuningan City.
Kami bertemu pertama kali di Singapore. Dan setelah beberapa kali di reschedule , akhirnya kami pun bisa makan malam bersama.

Lilian malam itu menceritakan tentang hobbynya marathon, dan dia sudah menyelesaikan lari marathon di beberapa kota, bahkan pernah marathon di Berlin. Akhir tahun ini dia akan ke Chicago.

Lilian yang malam itu kelihatan anggun dengan gaun hitamnya bercerita,"Tentu saja marathon itu berat. Tetapi saya menggunakan marathon itu memperkuat stamina saya , baik secara fisik maupun secara mental."

Lilian tahu, pekerjaannya berat, dan memerlukan ketahanan stamina untuk jangka yang panjang. Makanya stamina harus diperkuat. 
"Setiap kali saya berlari, saya selalu men-challenge diri saya sendiri. Saya harus mampu. Apalagi marathon itu menempuh jarak berkilo-kilometer. Setiap kali   saya memulai , kilometer pertama dan kilometer kedua selalu terasa berat. Kilometer ketiga mulai termotivasi. Tetapi pada phase-phase berikutnya, akan ada saja faktor-faktor yang membuat motivasi naik turun. Setiap kali selalu ada titik yang membuat saya ingin menyerah dan berhenti. Tetapi saya tidak mau menyerah dan mencoba mengalahkan diri saya sendiri agak terus menerus bersemangat dan akhirnya selesai sampai tujuan."

Wow! Bukankah itu juga yang terjadi di dunia kerja. Bahwa setiap kali selalu saja ada titik titik tertentu dan membuat motivasi kita naik dan turun.
Dan bukankah pada saat motivasi kita tinggi kita tidak boleh lupa diri dan harus senantiasa open mind dan tetap belajar.
Dan bukankah pada saat motivasi kita rendah, memang itu bukan alasan kita untuk menyerah? Bukankah itu saat kita harus menguatkan diri kita sendiri, tetap tabah dan berusaha sekeras mungkin dengan berbagai cara agar kita segera lulus dari "ujian berat" itu?

Seperti halnya Lilian (dalam cerita di atas) yang berlari marathon untuk melatih ketahanan fisik dan mentalnya. Bukankah kita semua juga sedang berlari di marathon (kehidupan) kita masing-masing, berjuang keras, meningkatkan stamina, meningkatkan ketahanan (fisik dan mental) agar kita lebih tabah dan lebih kuat menjalani pekerjaan dan kehidupan kita!

Terima kasih Lilian, yang sudah mengingatkan kita dengan marathon kehidupan yang kita jalani bersama, baik saat menjalani pekerjaan kita, organisasi, rumah tangga maupun kehidupan kita pada umumnya.

Terus , bagaimana kita bisa
membina ketahanan fisik dan mental kita?
Coba kita ikuti lima rekomendasi di bawah ini ...

a) THINK POSITIVELY

Seorang pelari marathon tidak berani makan rujak, gado-gado atau makanan yang berbahaya sehari sebelum marathon. Takut diare! Mereka hanya makan makanan yang sehat!

Sama , dalam kehidupan anda sebaiknya anda juga hanya memenuhi pikiran anda dengan pikiran positive.
Pilihlah teman, social media, WhatsApps group dan lingkungan yang membuat anda tersenyum dan lebih berbahagia.

Hindarkan teman, kenalan, bahkan saudara , sosial me dai yang hanya bisa membuat pikiran anda tambah negative dan tambah stress.

Kita selalu bisa melihat dunia dari dua kaca mata, positive dan negative. Gunakan lensa yang positive dalam kehidupan anda.

b) USE VISUALIZATION

Seorang pelari marathon selalu membayangkan betapa indahnya garis finnish dan betapa bahagianya mereka di sana!

Sama, seberat apapun ujian yang anda hadapi, bayangkan bahwa di akhir ujian, apapun hasilnya, beban anda akan berkurang, anda akan tersenyum bahagia, dan terutama anda akan naik "kelas" karena sudah bisa melampaui ujian berat itu.

Ingat, visualisasikan hasil akhirnya!
Ini akan menambah motivasi anda.

c) PLAN WHAT TO DO, WHEN THINGS GO WRONG

Siapkan rencana cadangan, siapkan plan B. Siapkan apa yang akan anda lakukan, bila apa yang anda lakukan ternyata akan gagal (mungkin saja kan?)
Masalahnya kalau anda tidak punya rencana cadangan anda akan makin stress dan justru tidak perform dengan baik.
Kalau anda punya Plan B, anda akan berusaha sekeras mungkin, kalau berhasil kan bagus, kalau belum berhasil, pelajari dari pengalaman itu!

d) MANAGE STRESS

 Bahwa yang namanya kehidupan itu pasti stress itu sangat wajar, baik itu stress dalam pekerjaan maupun dalam kehidupan pada umumnya.
Manage-lah stress anda denga  menginbanginya dengan melakukan hal hal yang menyenangkan bagi anda (hobby yang membuat anda melupakan stress anda).
Kegiatan religious dan  berdoa juga sangat bagus untuk mengimbangi stress anda.

e) SLEEP WELL

Terakhir, seorang pelari marathon pasti tidur  nyenyak dan banyak semalam sebelum mereka lari.
Pada saat kita menjalani pekerjaan dan kehidupan kita (yang kadang-kadang stress), kita seringkali melupakan kebutuhan tubuh kita untuk beristirahat dan tidur yang cukup.
Pada malam hari, Dengarkan musik, mandilah air hangat, berdoalah, atau lakukan apapun agar tidur anda menjadi nyenyak (dan banyak!)

Jadi ingat ya,
untuk meningkatkan ketahanan mental dan stamina anda , lakukan kelima langkah di bawah ini:

a) THINK POSITIVELY
b) USE VISUALIZATION
c) PLAN WHAT TO DO, WHEN THINGS GO WRONG
d) MANAGE STRESS
e) SLEEP WELL

Terimakasih banyak Lilian, untuk dinner nya yang sangat menyenangkan dan untuk pelajaran dari marathon yang juga bisa kita terapkan dalam kehidupan kita!


Salam Hangat

Pambudi Sunarsihanto
Fanky Christian
IT Infrastructure Specialist
Smartcityindo.com
StartSmeUp.Id

Chairman DPD DKI APTIKNAS
Vice Chairman ASISINDO
Secretary ACCI