BUILD YOUR MENTAL STRENGTH
(Membangun kegigihan mental anda)
Nelayan-nelayan Jepang mencari nafkah dengan membawa ikan dari laut dan menjualnya kepada konsumen mereka di tengah kota, mentah-mentah. Orang Jepang memang suka memakan ikan mentah. Tetapi, ternyata, perjuangan nelayan Jepang untuk mendatangkan ikan-ikan itu ke tengah kota sangatlah berat. Ikan-ikan itu berada di tengah laut yang jauh. Dan, pelanggan mereka ada di tengah kota. Jadi, mereka harus berpikir keras mencari cara agar ikan itu tetap fresh pada saat disajikan.
Pertama kali, mereka mengambil ikan-ikan itu di laut dengan jala, kemudian mereka bawa ke kota. Akan tetapi, lamanya perjalanan membuat ikan-ikan itu bau. Dan pelanggan tidak suka.
Kedua, mereka membawa kulkas besar di kapal mereka. Dan, mereka bawa ikan-ikan itu dalam kulkas agar tidak bau. Ternyata, ikan-ikan di dalam kulkas tetap saja rasanya berbeda dengan ikan-ikan di laut. Pelanggan mereka menolak ikan dari kulkas.
Ketiga kali, mereka membuat kolam kecil di dalam kapal mereka. Jadi, ikan-ikan itu berenang selama perjalanan menuju ke kota. Sekarang, ikan-ikan itu sampai di daratan dalam keadaan fresh. Tetapi, ternyata, karena ikan-ikan itu malas berenang selama dalam perjalanan (karena kolamnya jauh lebih kecil daripada lautan), akhirnya ikan-ikan itu menghasilkan lemak yang jauh lebih banyak dalam dagingnya dan rasanya pun berbeda dengan ikan yang banyak berenang di lautan. Pelanggan pun tidak suka makan daging ikan itu.
Nelayan-nelayan Jepang terus berpikir, bagaimana menyelesaikan masalah ini?
Seandainya Anda menjadi nelayan Jepang, apakah yang akan Anda lakukan? Putus asa?
Untungnya, orang Jepang tidak mudah putus asa. Mereka memang tidak dikarunia keadaan yang mudah. Contohnya, tanah mereka yang sangat berisiko dilanda gempa bumi. Akibatnya, semua bangunan harus disiapkan agar tahan gempa. Ternyata, keadaan yang tidak mudah membuat orang Jepang menjadi pantang menyerah.
Jadi, nelayan Jepang pun terus-menerus memikirkan bagaimana membawa ikan-ikan dari tengah lautan ke tengah kota dan menyajikannya dengan mentah, fresh, dan rasanya enak seperti diinginkan pelanggan.
Akhirnya, mereka menemukan cara dengan melepaskan ikan hiu kecil di kolam dalam perjalanan dari lautan menuju kota. Akibatnya, karena ada ikan hiu kecil tadi, ikan-ikan yang lain ketakutan dan terus-menerus berenang menghindarkan diri dari hiu kecil itu. Akibatnya, mereka pun tetap fresh seperti baru diambil dari air laut.
Voila, mereka menemukan solusinya.
Intinya, seberat apa pun masalah Anda, jika terus-menerus berusaha, Anda akan berhasil.
Ternyata, kesuksesan tidak ditentukan oleh mudah atau susahnya hambatan yang Anda hadapi. Semua orang, jika mau sukses, pasti akan mengalami hambatan yang berat.
Sukses ditentukan oleh keteguhan, ketegaran, dan keuletan Anda pada saat Anda menghadapi masalah (gagal naik kelas, tidak diterima di universitas yang Anda mau, tidak diterima di perusahaan yang Anda impikan, bangkrut dalam usaha, ditipu, atau apa pun cobaan Anda).
Jika mau mencapai sukses, Anda tidak akan pernah punya pilihan untuk menghindar dari masalah-masalah itu. Kuncinya adalah ketegaran, keuletan, dan keteguhan Anda. Persistence and perseverance!!!
Padahal, apa pun yang kita lakukan, biasanya selalu melalui perjuangan yang keras, jalan yang terjal, dan sering sekali banyak rintangan. Di situlah kita diuji. Dan, hanya mereka yang tahan banting akan mencapai kesuksesan!
Jadi, pada saat Anda sedang berjuang keras untuk mencapai Anda, dan pada saat hambatan-hambatan itu datang bertubi-tubi dan ketika motivasi Anda sedang rendah-rendahnya, apa yang bisa Anda lakukan?
Hanya karena Anda belum bisa melihat apa pun, meskipun Anda telah berusaha meraih tujuan Anda, tak berarti tidak terjadi apa-apa. Anda mungkin lebih dekat ke impian Anda daripada yang Anda kira. Jangan menyerah, bisa jadi, Anda tinggal selangkah lagi dari keberhasilan yang dituju.
Meraih tujuan yang besar, tidaklah mudah. Dalam perjalanan itu, bisa jadi Anda ingin berhenti. Jangan menyerah. Jalani hidup terbaik Anda dengan pantang menyerah. Mulailah dengan menerapkan strategi yang telah disebutkan tadi.
Cobalah lakukan langkah-langkah berikut ini …
a) Jadikan pola pikir "pantang menyerah"
Coba masukkan dan terapkan pola pikir tidak pernah menyerah. Terobsesilah pada keberhasilan itu. Dan lakukan apa pun yang diperlukan untuk mencapainya.
b) Lihat keteguhan orang lain
Lihatlah orang lain yang juga pernah berjuang. Lihat film Pursuit of Happiness dan lihat bagaimana dia harus menderita, berjuang keras, dihina, dicela, menangis, meratap, ditinggal istrinya, tidur bersama gelandangan, sebelum akhirnya mencapai kesuksesannya. Baca biografi orang sukses, lihat film biografi mereka, dan itu akan mengajarkan kepada Anda apa yang harus diperjuangkan sebelum Anda mencapai keberhasilan.
c) Kembali ke "mengapa" Anda
Ingat bahwa pada awal perjuangan Anda, ada alasan tertentu mengapa Anda memulai perjuangan ini. Mungkin, karena ingin mengubah nasib, mungkin karena ingin membangun masa depan yang lebih baik, ingin membuktikan kepada orang lain bahwa Anda mampu, ingin menjadi kebanggaan anak-anak Anda, ingin membuat mantan Anda menyesal, atau apa pun …. Ingat bahwa tujuan itu tidak akan tercapai jika Anda menyerah dan orang lain mungkin akan tersenyum karena mereka merasa benar (setelah mereka meremehkan Anda).
d) Temukan "cara" yang berbeda
Teruslah mencoba, tapi ubah caranya. Ingat, ada seribu jalan menuju Roma. Jika gagal, Anda harus mencoba cara lain.
Albert Einstein berkata, "Kebodohan adalah melakukan hal yang sama berulang-ulang dan mengharapkan hasil yang berbeda."
Explore, experiment, and try new way of doing things.
e) Berhasil di bidang lain
Kadang kala, merasa tidak berhasil membuat Anda terdemotivasi.
Anak kedua saya mengalami hal itu. Pada saat pindah ke Indonesia, dia harus menyesuaikan diri dengan kurikulum baru, sekolah baru, dan teman-teman. Nilai rapornya kurang bagus. Kemudian, kami menganjurkan dia berolahraga senam. Ternyata, dia senang dan berprestasi di situ, sampai mendapatkan empat medali waktu ikut kejuaraan di Manila
Dari situ, tumbuh rasa percaya dirinya dan dia berpikir, "Ternyata, aku bisa menjadi juara!" Tahun berikutnya, dia belajar keras dan kemudian nilai-nilai akademisnya termasuk yang terbaik di sekolahnya.
Anda bisa melakukan cara yang sama. Saat Anda sudah mencoba dan masih gagal, lakukan hal lain yang berbeda. Bangun kesuksesan Anda di area lain dan bangun rasa percaya diri Anda hingga Anda bisa mencobanya lagi.
f) Gunakan kegagalan sebagai batu loncatan
Pelajari apa yang telah Anda lakukan:
• apa yang berjalan dengan baik.
• apa yang bisa ditingkatkan.
Dan, teruslah memperbaiki diri sehingga Anda bisa lebih dekat ke kesuksesan.
g) Teruslah mencoba
Teruslah berusaha. Anda tak tahu sudah sedekat apa Anda dengan tujuan Anda. Jadi, tetaplah berusaha dan jangan mudah menyerah.
Salam Hangat
Pambudi Sunarsihanto
Fanky Christian
IT Infrastructure Specialist
Smartcityindo.com
StartSmeUp.Id
Chairman DPD DKI APTIKNAS
Vice Chairman ASISINDO
Secretary ACCI
IT Infrastructure Specialist
Smartcityindo.com
StartSmeUp.Id
Chairman DPD DKI APTIKNAS
Vice Chairman ASISINDO
Secretary ACCI