Translate

Saturday, August 04, 2018

Sama atau Berbeda? Konsep Industri 4.0 dan Konsep Smart City?


Sama atau Berbeda? Konsep Industri 4.0 dan Konsep Smart City?


Tahukah kamu ?
Seperti yang tertulis pada unggahan artikel sebelumnya mengenai Industri 4.0 :
Dunia mulai melakukan sedikit demi sedikit revolusi terhadap bagaimana cara Industri 4.0 bekerja. Dengan menggunakan konsep dari Industri 4.0 tersebut maka diharapkan tingkat dari kinerja serta produksi sebuah Industri akan menjadi lebih baik. Tidak hanya sebatas industri saja, konsep dasar dari industri 4.0 yang berbasis cerdas secara sengaja / tidak sengaja, akan diterapkan pada bagian pembangunan kota. Contohnya adalah pembangunan Smart City.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, sering kita dengar atau baca dari media dan berita tentang konsep Smart City yang mulai diterapkan di beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Balikpapan, Makasar, dan Surabaya. Konsep ini merupakan impian bagi hampir seluruh kota-kota di Indonesia. Konsep ini diyakini dapat menyelesaikan berbagai masalah perkotaan seperti kemacetan, kriminalitas, banjir, pemborosan energi, dan insiden yang berpotensi menggangu keamanan dan kenyamanan penduduk kota secara lebih cepat, tepat dan efisien.
Lalu, bagaimanakah bentuk konsep Smart City itu sendiri?
Smart City merupakan konsep kota cerdas di mana masyarakat bisa ikut serta dalam membantu pengelolaan sumber daya yang ada dan berpartisipasi dalam memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat lainnya atau lembaga pemerintahan terkait sehingga informasi atau aduan tersebut dapat segera ditangani dan diantisipasi sebelum menjadi kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan. Selain mengumpulkan informasi dari masyarakat, konsep Smart City juga diharapkan mampu mengumpulkan berbagai macam data dan informasi dari berbagai sensor dan CCTV (Closed Circuit TeleVision) yang terpasang di setiap sudut kota. Kemudian data tersebut diproses dan disajikan sesuai dengan kebutuhan dari lembaga terkait untuk dipantau lebih lanjut dari pusat komando dan kendali kota (Command Center). Dengan adanya pengumpulan data atau informasi secara terpusat, lembaga pemerintahan yang mengelola kota dapat lebih mudah untuk mengambil tindakan secara real-time terhadap keadaan darurat. Metode yang digunakan untuk membuat Smart City ini adalah berbasis IoT (Internet of Things). Salah satu contoh perangkat lunak yang dapat digunakan untuk solusi dari pengembangan Smart City adalah aplikasi IoC (IBM Intelligent Operations Center). IoC sendiri merupakan salah satu aplikasi perangkat lunak dari IBM yang mampu menampilkan dashboard berisi informasi lengkap tentang situasi darurat kota yang disertai dengan berbagai kemampuan. Beberapa kemampuan yang dimiliki oleh IoC adalah sebagai berikut:
1.Memberikan rekomendasi prosedur serta penentuan personil, aparat, atau lembaga keamanan untuk penanganan peristiwa.
2.Analisis untuk mengidentifikasi kemungkinan keterkaitan satu peristiwa dengan peristiwa lainnya dengan teknologi SPSS yang sudah diintegrasikan di dalam software IoC.
3.Pengelolaan peristiwa yang dapat ditampilkan dalam bentuk KPI (Key Performance Indicator).
4.Melakukan data modelling dan penyaringan data dari berbagai sumber data.
5.Kolaborasi antara masyarakat, operator, dan lembaga penanganan peristiwa untuk berbagi informasi dengan aplikasi citizen collaboration yang pengembangan perangkat lunaknya (SDK, Software Development Kit) telah disediakan di dalam software IoC.
Setelah mendapatkan secercah pengertian serta contoh dari smart city, dapat disimpulkan tidak semua dari penerapan dari industry 4.0 digunakan dalam smart city. Hanya berupa konsep yang merupakan integrasi secara terpusat pada suatu sistem yang kemudian sistem tersebut akan dikelola secara pintar oleh sistem. Tetapi dalam kasus Smart City, dalah sistem Smart City masih menggunakan peran masyarakat untuk objek pengumpulan data oleh sistem. jadi apakah konsep Industri 4.0 dan konsep Smart City adalah sama ? Jawabannya adalah hampir sama.
Belajar mengenai pembuatan aplikasi pintar untuk penerapan dalam Smart City dapat diperoleh di Program Studi S1 Rekayasa Perangkat Lunak Institut Teknologi Telkom Purwokerto. Segera daftar di Program Studi S1 Rekayasa Perangkat Lunak Institut Teknologi Telkom Purwokerto. Untuk pendaftaran silahkan kunjungi http://pmb.st3telkom.ac.id, khusus siswa/siswi lulusan SMK RPL akan mendapat potongan 50% dana pembangunan. Segera daftarkan diri anda sebelum tanggal 8 September 2017.
Kuliah bergengsi prospek kerja pasti.
Come & Join Us!
Untuk pendaftaran silahkan menghubungi Customer Service Center ST3 Telkom di Jl. DI. Panjaitan No. 128 Purwokerto (0281) 641629.
Fan Page: ST3 TELKOM
Instagram: pmbst3telkom
Line: st3telkom
WA: 081228319222 (Prima) atau 085101624154 (Ira)

sumber:http://se.ittelkom-pwt.ac.id/sama-atau-berbeda-konsep-industri-4-0-dan-konsep-smart-city/