Dropshipper Lokal Kuenya Makin Terkikis... Benarkah Demikian?
Fakta menunjukkan bawah para dropshipper saat ini sedang kelimpungan, diantara penyebabnya adalah...
1. Kompetisi makin ketat, karena barrier to entry ke model bisnis dropshipper kecil sekali, akhirnya orang mudah masuk dan akan bersaing banting-bantingan harga, yang menang adalah yang memiliki modal besar atau yang memiliki biaya rendah. Contoh yang berbiaya rendah misalnya Anda yang memiliki karyawan akan kalah bersaing dengan mahasiswa jika produk dan cara jual yang di lakukan sama.
2. Sumber traffik sudah menjadi komoditas. Keterampilan mendatangkan traffic memang penting tapi saat ini faktanya tidak cukup hanya itu untuk memenangkan persaingan. Siapapun sekarang sudah banyak yang bisa akses FB ads, Google Adwords ditambah lagi sebuah fitur baru salah satu Marketplace terbesar di Indonesia yang mengeluarkan fitur buka iklan alias marketplace + Facebook ads yang di integrasikan. Akhirnya siapapun sudah bisa menggunakan beriklan dengan murah.
3. Platform Marketplace saat ini lebih mendukung ke orang yang memiliki produk langsung dibuktikan dengan berbagai fitur yang memudahkan para pemain hulu untuk menjual produknya langsung ke konsumen tanpa harus harus melalui perantara. Sekarang pun para pemain hulu di offline pun mulai beralih maen di marketplace online.
PERPINDAHAN PRILAKU BELANJA
Teknik se-proven apapun kalo sudah di-bombardir banyak orang maka bisa dipastikan akan saturated dan kuenya bakal mengecil. Model bisnis M2C (manufacturer to consumer; pabrik/produsen/importir langsung ke customers) bakal banyak di adaptasi banyak orang, dan saat itu terjadi maka rantai distribusi bakal terpotong.
Kenapa ini bisa terjadi, salah satunya adanya kemudahan para pebisnis hulu ini untuk mengakses media pemasaran langsung ke konsumen, salah satunya marketplace. Kalau konsumen udah pada tau di marketplace banyak tangan pertama, dan edukasi pihak marketplace pun massive dengan kucuran dana nya yang luar biasa besar, maka para dropshipper akan kelimpungan karena bagiannya (baca: omsetnya) bakal mengecil.
Prilaku konsumen juga sekarang sudah mulai terlihat membandingkan antara produk yang di jual di social media dengan marketplace. Ini adalah salah satu penyebab penurunannya omset para dropshipper, orang bisa aja tau produknya dari iklan yang berseliweran di timeline, tapi decision making process nya terjadi di marketplace.
Extremenya bisa aja mereka merasa "tertipu" karena produk yang berseliweran di timeline jauh lebih mahal di bandingkan marketplace, akhirnya adanya disloyalitas konsumen dan mereka mulai berpindah ke marketplace.
Saya cek salah satu marketplace mengalami minimal pertumbuhan 4 kali lipat, bisa di lihat dari bid iklannya yang batas atasnya jadi 4 kali lipat dari sebelumnya. karena fenomena ini sudah makin terlihat, jangan salahkan omset turun karena platform social media yang ga work.
Tapi mindset & cara bermainnya yang mesti di rubah. makin ke depan di industri ini persaingan ga akan jadi makin mudah, tapi makin sulit untuk yang gak mampu beradaptasi dengan cepat.
TRANSFORMASI BISNIS...
Anda harus berubah agar tidak terjebak pada persaingan yang gontok-gontkan banting harga, sampai-sampai menjual dengan harga modal dan hanya mengharapkan profits dari cashback ongkir.
Berikut yang bisa Anda lakukan mulai dari sekarang:
1. INOVASI - Untuk mengembangkan sebuah produk, diperlukan ide-ide baru dan lebih baik dari sebelumnya. Anda bisa dapatkan melalui riset dengan menggunakan berbagai teknik dan teknologi.
2. BERBEDA - Lihatlah produk anda, dan sebutkan apa saja yang dimiliki oleh produk anda tetapi tidak dimiliki oleh kompetitor. Fokuslah pada faktor pembeda utama yang dapat Anda pasarkan guna meningkatkan nilai keuntungan untuk pelanggan-pelanggan Anda.
3. VALUE - Berikan benefit dan value yang lebih besar dari yang dibayarkan oleh konsumen.
4. SPESIFIK - Bangun market yang jelas dan spesifik target customernya.
5. TIDAK KUDET (Kurang Update) - Pantau terus tren pasar baik itu secara online ataupun offline, untuk mengetahui tren apa yang sedang ramai dan bisa disesuaikan dengan pruduk atau jasa Anda.
6. PerMUDAH - Permudah cara pembelian, misalnya dengan memiliki semua rekening Bank yang dominan dipakai oleh konsumen. Contoh lain, jika Anda membidik pasar di area sekitar anda, anda bisa menerapkan cash on delivery.
7. Fokus SOLUSI - Fokus pada solusi produk yang Anda tawarkan. Karena konsumen tidak peduli dengan produk Anda, yang mereka pedulikan dan butuhkan adalah solusi. Cara terbaik untuk menjual adalah dengan mengedepankan solusi yang Anda buat untuk permasalahan mereka
By Tatan