Translate

Tuesday, February 11, 2020

HOW TO ADAPT AS A NEWCOMER

HOW TO ADAPT AS A NEWCOMER

(Bagaimana seorang pendatang baru harus beradaptasi?)

Danang baru saja bercerita ke saya bahwa anaknya tidak cocok kuliah di Australia.
6 bulan yang lalu anaknya (sebut saja namanya Ines) berangkat kuliah ke sana mengambil jurusan International business.
Tetapi ternyata Ines sulit sekali beradaptasi dengan suasana di sana. Cuaca, makanan, universitas, teman teman baru dari negara yang berbeda, dan dosen dosen baru.
Setelah 6 bulan Ines pulang ke Jakarta.
Karena Ines terlihat stress, Danang pun mengajaknya ke psikolog.
Dan ternyata psikolog menganggap bahwa masalah Ines sangat serious, memerlukan penanganan khusus dan tidak merekomendasikan Ines kembali ke Australia. Sementara Ines harus deket deket dengan orangtuanya dulu.
Wah ternyata kuliah ke luar negeri tidak semudah itu ya?
Selain kemampuan akademis, diperlukan juga kemampuan beradaptasi.
Tetapi bukankah yang namanya beradaptasi memang tidak mudah?
Apakah itu berasaptasi dengan negara baru, lingkungan baru, boss baru dan juga perusahaan tempat bekerja yang baru.
Di tempat kerja, selain memerlukan kemampuan bekerja juga diperlukan kemampuan beradaptasi.

Seminggu kemudian saya bertemu dengan seorang teman lain, sebut saja namanya David.
David bercerita bahwa anaknya (sebut saja namanya Dila) juga sedang liburan di Indonesia.
Enam bulan yang lalu Dila pergi ke Amerika kuliah di jurusan Teknik Kimia.
Saya pun bertanya pada David ,"Bagaimana anakmu? Bisakah dia bersosialisasi dan menyesuaikan diri"
David menjawab,"O iya, Dila sepertinya beradaptsi dengan baik. GPA nya 4.0 di jurusan yang termasuk sulit. Dia punya banyak teman dari berbagai negara, bahkan dia active dan menjadi pengurus organisasi kemahasiswaan di sana. Kalau week end dia diundang keluarga Amerika untuk nginep di rumah mereka."
Wah ... keren juga, beda banget dengan Ines yang susah beradaptasi.
Maka saya pun bilang ke David untuk bertemu dengan Dila.
Saya ingin bertanya ke Dila apa sih caranya Dila untuk beradaptasi dengan mudahnya di Amerika.
Dan saya yakin banyak yang kita bisa pelajari dari situ bukan hanya untuk beradaptasi ke negara lain, tetapi juga beradaptasi ke lingkungan baru, boss baru dan perusahaan tempat bekerja yang baru.

Sabtu pagi itu saya bertemu dengan Dila di Daily Bread di daerah Pondok Indah. Dila berbaju santai dengan rambut yang di highlight warna emas, seperti anak muda yang mengikuti trend, jauh dari kesan kutu buku (meskipun GPA score nya 4.0).
"Apa kabar Om?" sapanya santai.
Saya pun berbasa-basi sebentar dan kemudian mulai bertanya-tanya tentang bagaimana Dila bisa beradaptasi dengan begitu smooth nya di Amerika.

Dan ternyata Dila memang inspiring. Sejak usia muda memang sudah bertekad untuk mendapat beasiswa di Amerika. Padahal dia tahu bahwa beasiswa untuk S-1 (bahelor degree) di Amerika itu sulit didapat.
Dila mendownload foto universitas yang dia inginkan, dia print A3 dan dia pasang di depan meja belajarnya sejak dia klas 3 SMP. Kemudian dia belajar keras terus terusan selama 4 tahun untuk mendapatkan SAT dan TOEFL yang tinggi. Dan ternyata SAT nya berada di Percentile 98 (berarti dia termasuk di Top 2 % in the world).
Dan akhirnya dia pun mendapatkan beberapa bea siswa di Amerika. Jadi dia tinggal memilih salah satunya.

Kemudian dia pun berangkat sendirian ke Amerika tanpa diantar orang tuanya (sebelumnya Dila belum pernah ke sana), mencari kos asrama sendiri, mendaftar di universitas sendiri dan mencari teman sendiri.
Inspiring? Yes!

Kemudian apa yang dilakukan Dila agar dia bisa beradaptasi di lingkungan barunya?
Di bawah ini saya ringkaskan 7 karakter yang saya ringkas dari pembicaraan saya dengan Dila.
Kita bahas dulu yuk?

A) CONFIDENT

Pertama-tama kita harus mempunyai rasa pecaya diri, confident!
Ingat pasti kita punya quality dalam hal tertentu yang membuat kita lebih dari orang lain. Fokus ke situ dan build your self confidence.
Kalau membahas masalah kelemahan semua orang pasti punya kelemahan.
Jangan fokus ke sana.
Be confident! Trust yourself before you ask others to trust you!
Dila merasa percaya diri karena dia mendapat beasiswa ke Amerika.
Anda harus percaya diri karena keunikan anda sendiri yang tidak dipunyai orang lain.

B) REACH-OUT

Jangan menunggu untuk orang lain datang ke anda.
Take initiative!
Beranikan diri untuk menghampiri orang lain. Menyapa, bertanya , ngobrol, memperkenalkan diri, bahkan tanya apa yang anda bisa bantu.
Gak ada gunanya Jaga Image, nunggu orang lain datang ke anda dan ternyata malah orang lain gak ada yang datang.
Reach Out.
Take Initiatives!
Come to others, first.
Dila selalu memberanikan diri untuk memperkenalkan dirinya kepada teman teman barunya.
Dan dia dengan bangga bilang bahwa dia berasal dari Indonesia.
Meskipun teman-temannya tidak tahu di mana itu Indonesia, Dila tidak tersinggung dan dengan senang hati dia menerangkan tentang Indonesia.

C) COMFORTABLE WITH UNCOMFORTABLE

Nah pada saat anda memasuki lingkungan baru, pada saat mengenal teman baru, memasuki negara baru, mencoba makanan baru, menyesuaikan diri dengan budaya baru, pasti pada awalnya anda akan merasa tidak nyaman.
Ini wajar! Otak, hati, pikiran dan tubuh anda sudah terbiasa dengan lingkungan yang lama.
Jawabannya ... anda harus merasa nyaman dengan ketidaknyamanan ini. Get used to it.
Ingat ketidaknyamanan ini akan membawa kemajuan bagi anda. Dila juga menyadari bahwa pada awalnya dia pasti tidak nyaman. Tapi kalau dia terus menerus menangis pasti tidak akan menyelesaikan masalah.
Lebih baik dia mencoba dan mencoba terus untuk menesuaikan diri.

D) TAKE INITIATIVE TO ADAPT
Dunia tidak akan berubah untuk memenuhi keinginan anda. Jangan "ja-im" dan berharap bahwa dunia atau teman teman anda yang akan berubah.
Anda yang harus berubah untuk menyesuaikan diri.
Dila tahu bahwa teman temannya memang berbeda karakter dengan teman teman lamanya.
Dila tahu bahwa makanan di sana memang sama sekali tidak ada rasanya.
Dila tahu bahwa dosen dosen di sana memang terlalu terkesan angkuh.
But it's ok.
Dila yang berubah.
Dila yang mengubah ekspektsi Dila sendiri.
Dila yang melakukan langkah pertama, mendekati mereka, mengenal mereka dan menyesuaikan diri dengan mereka.

E) POSITIVITY

Di tempat baru akan begitu banyak pengaruh baru yang masuk ke anda.
Ada pengaruh yang positve dan pengaruh negative.
Ada teman teman baru yang akan membawa pengaruh negative, jauhi mereka. Lindungi diri anda dari kontak dengan mereka.
Spend your time with people who will bring energy positive to you.
Di Indonesia kadang kadang ada istilah,"Jangan pilih-pilih teman"
Well, you have to do the opposite!
Dila benar benar pilih pilih teman!
Kalau teman membawa pengaruh jelek, dia jauhin.
Kalau ada teman yang membawa pengaruh positive (karena sama sama gemar belajar atau berorganisasi), Dila akan dekatin mereka.
Dila will do extra effort to approach them, to build and maintain relationship with them!

F) . WILLING TO HELP
Salah satu kunci untuk beradaptasi dan diterima di lingkungan yang baru adalah dengan bersedia membantu teman teman baru.
Dalam hal apa saja, selama kita bisa membantu.
Banyak yang berharap menerima sesuatu terlebih dahulu. Padahal you have to give and give and give before receiving something.
Karena nilai matematika Dila yang tinggi, Dila menawarkan bantuan untuk menerangkan matematika kepada mereka yang memerlukan.
Tidak harus matematika kan? Tapi pasti ada sesuatu yang bisa anda tawarkan sebagai bantuan.

G) KEEP YOUR PROMISE

Pada awalnya mereka belum percaya kepada anda. They dont trust you yet. Trust is earned not given. You have to work hard to get your trust.
Di sinilah pentingnya anda membangun credibility anda dengan selalu menepati janji dan komitmen anda.
Dila juga mencoba menerapkan itu. Merasa menjadi orang baru, Dila berusaha berteman, tapi Dila tidak berani mengobral janji, lebih baik membuat sedikit janji tapi bisa menepati.

Voila!
Jadi ingat ya, ringkasnya, kalau anda ingin sukses beradaptasi di tempat baru, ini yang sebaiknya anda lakukan:
A) CONFIDENT
B) REACH-OUT
C) COMFORTABLE WITH UNCOMFORTABLE
D) TAKE INITIATIVE TO ADAPT
E) POSITIVITY
F) WILLING TO HELP
G) KEEP YOUR PROMISE

Dan kalau kita perhatikan, ternyata ketujuh karakter itu bisa juga kita terapkan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, bukan hanya di universitas baru. Tetapi juga di perusahaan baru, kompleks perumahan baru (kalau kita pindah rumah), menyesuaikan diri dengan boss baru ... dst .. dst.
In the end of the day, change is change, and as a new comer (new student, new employee, new leader or new CEO) you will have to take the initiative to adapt to the new enviornment.

Salam Hangat

Pambudi Sunarsihanto