DISRUPT YOURSELF
(Catatan akhir tahun 2017)
Tahun 2017 sebentar lagi akan kita tutup. Dan dinamika business pada tahun ini banyak sekali diwarnai oleh perubahan, innovations dan disruption.
Tetapi sebenarnya apakah arti disruption dalam context pengembangan diri dan karier kita?
Kita ikuti cerita di bawah ini ...
Pantai East Coast di Singapore adalah tempat favorite kami untuk bersepeda bersama keluarga. Apalagi sekarang kami sudah bisa menyewa sepeda melalui apps, dan bisa mengambil sepeda yang tersedia dan meninggalkannya di manapun kami mau. Hari itu kami bersepeda bersama istri dan anak-anak saya, menelusuri jalur sepeda di pantai itu.
Di tengah jalan, Adrian, anak saya yang ketiga minta makan roti kaya toast dan telur setengah matang untuk sarapan.
Kami pun berhenti di caffe langganan kami di sana.
Sambil menunggu pesanan, tanpa saya duga, datanglah menyapa seorang teman lama, sebut saja namanya Joey.
Dengan senang hati saya pun mengajaknya breakfast bersama kami.
Joey sekarang bekerja di sebuah perusahaan IT di Singapore dengan coverage meliputi Asia Pacific. Dia bertanggungjawab untuk Customer experience untuk para usernya, yang biasanya adalah para IT director.
Yang Joey keluhkan adalah seringnya organisasinya berubah seolah-olah tanpa di plan.
Joey bilang,"Saya sudah bekerja di beberapa perusahaan sebelumnya. Dan memang di tempat kerja saya sebelumnya kami iuga melakukan perubahan organisasi. Tetapi semuanya terplanning dengan baik, dan tidak terkesan terbirit-birit seperti ini.
Di perusahaan saya yang sekarang semuanya kelihatan tidak terplanning dengan baik, dan seolah olah kita panik dan selalu berubah dalam waktu cepatz Sebelum sebuah perubahan selesai, perubahan berikutnya sudah dimulai. Bagaimana kami mau mengikuti atau beradaptasi? What do you think?"
Kejadian yang dialami Joey memang sering kali terjadi saat ini. Bisnis bergerak begitu cepat, akibatnya perubahan juga harus berjalan lebih cepat lagi. Kita hanya punya dua pilihan, berubah atau mati.
Dan kita semua seringkali gagal mengantisipasi perubahan itu, baik kita sebagai individu dalam karier kita, maupun perusahaan dalam mengantisipasi perubahan bisnis.
Seorang penulis terkenal dari Inggris bernama Rene Carayol, pada tahun 2015 mengumpulkan 25 CEO ternama di Inggris dan mengajak mereka menuliskan prediksi bisnis individual mereka untuk lima tahun ke depan (tahun 2020).
Apa hasilnya ? Hampir separuh prediksi mereka sudah terjadi sekarang, hanya dua tahun setelah mereka meramalkan (dan bukan lima tahun lagi).
Jadi mereka mampu memprediksi apa yang terjadi di dunia bisnis (ya iyalah, mereka kan expertnya). Cuma mereka gagal meramal bahwa perubahan itu ternyata akan terjadi jauh lebih cepat.
Dan memang itulah perubahan, seringkali kita tidak mampu melakukan perubahan tepat pada waktunya (ya iyalah, siapa yang mampu meramalkan masa depan dengan tepat? Gak ada kan).
Makanya perubahan itu hanya bisa dilakukan ternyata dengan dua cara ini : terlalu lambat atau terlalu cepat.
Kalau terlalu lambat, konsekwensinya fatal, lihat saja apa yang terjadi pada Xerox, Kodak dan Nokia.
Kalau terlalu cepat, kita mungkin terasa terbirit birit atau tim kita susah mengikuti, tetapi ternyata itu akan membuat kita survive di masa depan.
Jadi apa kuncinya?
Kita seringkali mendengar kata disruption, seolah olah kata disruption itu hanya berlaku untuk bisnis perusahaan kita.
Padahal Mahatma Gandhi pernah berkata,"Be the change you want to see in this world"
Berarti kalau kita mah disrupt the business, kita harus berani disrupt our team and sebelumnya kita harus berani disrupt ourselves.
Apa sih artinya ? Artinya mengganggu diri kita sendiri, keluar dari kestabilan dan keluar dari zona nyaman!
Baru setelah itu kita bisa ready dan lebih agile terhadap perubahan bisnis yang akan terjadi di masa depan.
How to disrupt ourselves?
Kita ikuti lima langkah di bawah ini ...
0. READ, OBSERVE, LISTEN, LEARN, AGAIN and AGAIN
0. LEARN from UNDER 25
0. BE CAREFULL OF YOUR STRENGTH, THEY CAN KILL YOU
0. DISRUPT YOURSELF: LEARN NEW THING EVERY DAY, LEARN NEW COMPETENCES EVERY YEAR
0. STRETCH YOURSELF: LOOK FOR NEW CHALLENGES
Jadi ingat ya, untuk mempersiapkan kita agar selalu siap dengan perubahan di masa depan, lakukan kelima langkah ini ...
0. READ, OBSERVE, LISTEN, LEARN, AGAIN and AGAIN
Dunia terus berputar dan berubah. Satu satunya cara untuk mengikuti adalah dengan menganggap gelas (pikiran dan ilmu) kita masih belum penuh dan kita haus pengetahuan (yang ada di luar sana).
Baca (buku, majalah, internet).
Dengarkan dan lihat (TV, radio dan YouTube yanv bermutu).
Belajar , belajar dan belajar lagi.
Seraplah ilmu sebanyak mungkin.
Hauslah pada pengetahuan yang ada di luar sana.
0. LEARN from UNDER 25
Kenapa kita biasanya hanya belajar dari yang lebih senior (atau yang lebih tua)? Mereka itu memang hebat pada jamannya. Mereka memang berprestasi pada masa lalu.
Tetapi perusahaan yang hebat di masa lalu iuga belum tentu sukses di masa depan kan?
Orang orang tua yang dulunya sukses di masa lalu juga belum tentu mengerti dan memahami apa yang akan terjadi di masa depan kan?
Tentu saja kita harus belajar dari mereka dan dari apa yang mereka lakukan.
But They are all oriented to the past! You also need to understand the future!
Dari siapa lagi kita harus belajar? Dari anak anak muda yang berusia di bawah 25 tahun.
⁃ Mereka menyuarakan suara consumer di masa depan
⁃ Mereka yang akan mengubah dunia di masa depan
⁃ Mereka selalu "connected" (gak ada wifie 5 menit saja sudah kelimpungan), berarti mereka selalu connect dengan apa yang terjadi di dunia ....
⁃ Learn from them, learn from what they know, and apply in your business ...
0. BE CAREFULL OF YOUR STRENGTH, THEY CAN KILL YOU
Kuncinya disruption adalah menyadari bahwa kekuatan yang kita punya sekarang belum tentu berguna di masa depan.
Jadi meskipun anda sudah hebat di suatu bidang, jangan merasa sombong, jangan merasa bahwa kekuatan anda akan mampu membuat anda sukses seterusnya!
Dunia akan berubah cepat, dan ada kemungkinan bahwa strength yang anda punya mungkin tidak relevant lagi, lihat saja apa yang terjadi pada beberapa profesi atau beberapa industri yang sedang mengalami krisis saat ini ....
0. DISRUPT YOURSELF: LEARN NEW THING EVERY DAY, LEARN NEW COMPETENCES EVERY YEAR
Kemudian, anda juga harus berani disrupt anda sendiri ....
Belajarlah dan tekunilah sebuah kompetensi baru (atau ambillah sertifikat baru, atau kuliah lagi) , setiap tahun anda harus mempelajari sesuatu yang baru!
Apakah itu project management, HR, finance, marketing ...atau apapun, asalkan anda mempelajari hal baru yang belum pernah anda pelajari dan akan menambah portfolio kompetensi anda.
0. STRETCH YOURSELF: LOOK FOR NEW CHALLENGES
Teori itu bagus untuk dipelajari, tetapi sebaiknya anda praktekkan kan? Salah satu cara untuk mempraktekkan adalah dengan mencari challenge baru.
Cari pekerjaan yang baru.
Sebaiknya di perusahaan yang sama dan mengerjakan hal yang berbeda (dari finance ke marketing, dari sales ke HR, dari HR ke function lain ...etc).
Kalau anda mengerjakan langkah 1-4 kan anda sudah mempunyai kompetensi pelengkap untuk mencari challenge baru kan?
Kalau anda tidak mendapatkan peluang di perusahaan yang sama, ya cari peluang di perusahaan lain.
You have to look for new challenges, inside or outside, masa depan anda dipertaruhkan di sini ....
Something has to change in your job or your life, differenf job, different company , different country or different industry.
That s how you build your agility, by disrupting yourself!
Jadi ingat ya, untuk mempersiapkan kita agar selalu siap dengan perubahan di masa depan, lakukan kelima langkah ini ...
0. READ, OBSERVE, LISTEN, LEARN, AGAIN and AGAIN
0. LEARN from UNDER 25
0. BE CAREFULL OF YOUR STRENGTH, THEY CAN KILL YOU
0. DISRUPT YOURSELF: LEARN NEW THING EVERY DAY, LEARN NEW COMPETENCES EVERY YEAR
0. STRETCH YOURSELF: LOOK FOR NEW CHALLENGES
Selamat Tahun Baru 2018.
Hope you will really disrupt yourself this year.
Salam Hangat
Pambudi Sunarsihanto
Copas Dari WAG oleh:
Fanky Christian
fankychristian.blogspot.com
fankychristian.blogspot.com