*"JOHANES PEMBAPTIS"*
Oleh: H.Oktavianus
*_Renungan Natal Kudus_*
Bagai awan hitam gelap memeluk erat Bumi dan tiada nampak seberkaspun cahaya mentari, demikian kuasa dosa merasuki tubuh, jiwa dan roh manusia.
Kemunafikan, keserakahan, kelicikan, kesombongan dan keangkuhan tersembunyi dibalik kulit yang membungkus jiwa.
Keagungan kasih Illahi dan kepahitan hidup tiada membuat jera menuntun pada pertobatan.
Waktu berjalan meninggalkan jejak-jejak dosa di dataran pasir gurun kehidupan anak-anak manusia.
Dosa menawan hati manusia...
Dosa membuat jiwa mengerang...
Dosa membutakan pandangan hidup...
Dosa menjerat dan menyesatkan...
Dosa dibanggakan dan diagungkan...
Keinginan dosa menjadi alasan pemuas nafsu yang menyesatkan.
Sirna kasih sayang...
Sirna kepedulian..
Sirna kebersamaan...
Sirna keadilan...
Sirna kebenaran...
Sirna kedamaian...
Di saat kekelaman semakin kelam
Di saat kegelapan semakin gelap
Di saat takut akan Tuhan hampir menjadi cerita, berkelip seberkas cahaya surgawi.
Terdengar suara menggelegar di tengah buaian dosa, nyaring dikumandangkan suara mengajak pulang ke jalan kebenaran dan keselamatan.
Tampil dengan kesederhanaan berkalungkan bait-bait suci dan berbaju jirahkan kesetiaan.
Walau nyawa taruhannya seruan pertobatan terus dikumandang.
*YOHANES PEMBAPTIS* anak Zakharia diutus untuk menyambut KRISTUS Anak Betlehem lahir di dunia sebagai Terang Baka yang membebaskan manusia dari kungkungan dan kutuk dosa.
*YESUS KRISTUS* anak Betlehem seberkas cahaya surgawi di tengah-tengah pupusnya harapan dan keselamatan hidup manusia, dikumandangkan Yohanes si Pembaptis.
Kisah *YOHANES PEMBAPTIS* mengajak kita untuk mengetahui dan memahami bahwa,
1. Jalan dan
Kebenaran dan
Hidup hanya
merupakan
anugerah kasih
Karunia Allah, dan
bukan sekedar untuk
diketahui juga
didengar akan tetapi
agar setiap orang
mengenal,
merasakan dan
mengalaminya.
2. Setiap orang yang
mengaku Kristen
diingatkan dan
selalu termotivasi
menjadikan dirinya
sekaligus aktivitas
kesehariannya
menyerukan serta
menyaksikan
Kebenaran Kasih
Allah kepada orang-
orang yang berada
disekitarnya.
3. Sikap
keserdehanaan
mengawali hati jauh
dari keserakahan dan
ketidakpuasan yang
dapat menyesatkan
jiwa.
Mengajar untuk
selalu hidup
bersyukur atas
segala hal.
4. Berani menyatakan
benar itu benar dan
salah itu salah.
Jangan bersikap
mendua tapi jadilah
orang yang punya
prinsip hidup yang
ideal.
*_"Selamat merayakan Natal Kudus"_*
*Kemuliaan bagi TUHAN ditempat mahatinggi. Damai sejahtera bagi orang yang berkenan kepada-NYA"*