Seharian keluar kantor tidak membuat aku lelah di malam harinya, dengan berbekal tidur sedikit, aku kunjungi beberapa tempat, dan memang masih banyak yang harus aku kejar.
Meeting demi meeting aku lalui, dan selalu, ide-ide baru keluar dengan sendirinya dalam diskusi-diskusi kami. Dengan mantap, next-step selalu menjadi agenda terakhir pembicaraan saya dengan beberapa client dan rekan, sesekali menyeruput cafelatte yang ada di depanku.
Percakapan menarik mengenai bisnis mobile content dan masa depan bisnis tersebut di Indonesia seolah menghiasi pikiran saya hari ini. Harapan untuk mencapai hal yang lebih baik lagi sedikit banyak timbul dalam ide-ide dan konsep-konsep yang kami bicarakan hari ini, dan seolah hari tidak kompromi berlalu cepat hingga sore hari.
Sore hari, kembali meeting terakhir saya datangi, tempat perkumpulan dan hangout para mantan pejabat masa kejayaan Ibu Mega, dan saya menjumpai beberapa orang di sana. Hangat, akrab - meskipun kami baru kenal, terlibat pembicaraan yang tidak ada habisnya, tentang ini dan itu, bagaimana bisnis masa dulu, dan masa jaman SBY saat ini. Dan yang menarik yang bisa saya garisbawahi adalah betapa komitmen yang besar terhadap pemberantasan korupsi memang benar-benar ada, dan sang komisaris independen dari salah satu BUMN ini benar-benar menyatakan hal tersebut ada dan benar adanya.
Saya pikir tadinya, usaha itu semata wacana, ternyata benar ada, dan memang change management yang harus dilakukan rekan baru saya ini, luar biasa. Tantangan yang besar dan keras, tidak hanya dia hadapi saat ini, tetapi dari beberapa waktu terdahulu pun sudah sangat besar. Dan memang tidak mudah memposisikan dirinya - yang setiap saat harus mempertanggungjawabkan tindakan yang diambilnya - di gedung bundar. Istilah yang mendadak menjadi akrab di telingaku sore ini.
Yang menarik, bukan hanya cerita bagaimana rekan saya ini menghadapi tantangan luar biasa, tetapi juga dukungan SBY yang besar - baik secara pribadi ataupun sebagai Bapak Bangsa ini. Dan ini yang saya hargai.
Di akhir cerita, kembali KKN kami bahas, dan memang, bisnis di Indonesia, hampir semua bisnisnya, mau tidak mau, kembali KKN, kita akan berbisnis dengan orang yang kita kenal, yang kita tahu, kita percaya, dan tidak semua orang kita kenal dengan baik. Oleh sebab itulah, KKN ini penting. Tapi mungkin kita ralat sedikit KKN yang kita inginkan ini, KKN kita ini adalah Kenal Kompeten Network !
Kenal karena inilah rekan bisnis yang kita tahu dengan baik.
Kompeten karena inilah, merekalah yang ahlinya dibidangnya.
Network karena inilah, merekalah yang kita saling kenal, saling tahu dalam jaringan rekan-rekan kita.
Jadi jelas, KKN ya perlu, tapi KKN apa dulu, dan KKN ini ya berbeda. Ada nilainya, ada valuenya, ada tujuannya - win-win, bukan hanya melulu memikirkan kepentingan pribadi yang ujung-ujungnya bisa masuk Gedung Bundar tadi, tapi juga memikirkan apa hasilnya, bagaimana pengembalian uangnya, apalagi kalo pakai uang negara.
Terimakasih kawan baruku, karena telah berbagi.
Salam Entrepreneur Indo !