1 Tawarikh 22:7-16 (TB) kata Daud kepada Salomo: "Anakku, aku sendiri bermaksud hendak mendirikan rumah bagi nama TUHAN, Allahku,
tetapi firman TUHAN datang kepadaku, demikian: Telah kautumpahkan sangat banyak darah dan telah kaulakukan peperangan yang besar; engkau tidak akan mendirikan rumah bagi nama-Ku, sebab sudah banyak darah kautumpahkan ke tanah di hadapan-Ku.
Sesungguhnya, seorang anak laki-laki akan lahir bagimu; ia akan menjadi seorang yang dikaruniai keamanan. Aku akan mengaruniakan keamanan kepadanya dari segala musuhnya di sekeliling. Ia akan bernama Salomo; sejahtera dan sentosa akan Kuberikan atas Israel pada zamannya.
Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku dan dialah yang akan menjadi anak-Ku dan Aku akan menjadi Bapanya; Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya atas Israel sampai selama-lamanya.
Maka sekarang, hai anakku, TUHAN kiranya menyertai engkau, sehingga engkau berhasil mendirikan rumah TUHAN, Allahmu, seperti yang difirmankan-Nya mengenai engkau.
Hanya, TUHAN kiranya memberikan kepadamu akal budi dan pengertian dan membuat engkau menjadi pemegang perintah atas Israel, supaya engkau memelihara Taurat TUHAN, Allahmu.
Maka engkau akan berhasil, jika engkau melakukan dengan setia ketetapan-ketetapan dan hukum-hukum yang diperintahkan TUHAN kepada Musa untuk orang Israel. Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan janganlah tawar hati.
Sesungguhnya, sekalipun dalam kesusahan, aku telah menyediakan untuk rumah TUHAN itu seratus ribu talenta emas dan sejuta talenta perak dan sangat banyak tembaga dan besi, sehingga beratnya tidak tertimbang; juga aku telah menyediakan kayu dan batu. Tetapi baiklah engkau menambahnya lagi.
Lagipula engkau mempunyai sangat banyak pekerja, yakni pemahat-pemahat batu, tukang-tukang batu dan kayu dan orang-orang yang ahli dalam segala macam pekerjaan
emas, perak, tembaga dan besi, yang tidak terhitung banyaknya. Mulailah bekerja! TUHAN kiranya menyertai engkau!"
Daud dalam segala kebesarannya ternyata tidak bisa membangun Bait Allah yang dicitakan nya.
Semata karena Allah punya rencana lain. Yaitu Salomo, anak Daud, penerus atau follower nya yang akan menjadikan cita-cita nya menjadi kenyataan.
Dalam kehidupan kita pun melihat demikian. Sang bapak yang merupakan generasi pertama membangun dengan susah payah, berhemat sepanjang hidupnya. Generasi kedua mematangkan usahanya dan menjadikannya kuat. Mungkin generasi ketiga bisa saja memecah dan menghancurkannya. No body know.
Tapi sebagai seorang leader, Tuhan tunjukkan cara, untuk membuat lebih kuat dan indah yaitu dengan mempersiapkannya untuk dikerjakan oleh pengikut atau followers nya.
Mempersiapkan ini untuk seorang Daud tidak juga mudah. Perlu waktu lama di sela peperangan yang harus dihadapinya, sambil mengumpulkan semua resources yang diperlukan untuk membangun cita-cita nya.
Allah jelas melihat upaya Daud sebagai seorang pemimpin, tapi tiap pemimpin ada masa dan tugasnya. Tugas Daud bukan membangun Bait Allah yang megah, tugasnya mengamankan Israel umat Allah dari serangan dan menguatkan wilayahnya.
Salomo yang mendapatkan tugas berikutnya, membangun Bait Allah.
Tiap pemimpin ada masa dan tugasnya. Masalahnya apakah kita melakukan tugas dan tanggungjawab kita dengan baik dan sempurna, dan mempersiapkan jalan bagi pemimpin berikutnya yang Tuhan tunjuk.
True leaders don't creates followers, they create more leaders