Saya hanya seorang yang berpikiran sederhana, mencoba memahami dunia penuh kerumitan, mensyukuri setiap langkah yang diberkati, mendoakan harapan dan berharap hidup saya membuat banyak orang merasa sungguh hidup..
Translate
Saturday, May 29, 2021
Cerita Linda, Perempuan Berhijab di Manado yang Belikan Alkitab untuk Oma Since Kumparan, 2021/05/16
Monday, May 24, 2021
Saling Menopang
Sunday, May 23, 2021
Pentakosta di masa Pandemi
Pentakosta, hari ke lima puluh, hari turunnya Roh Kudus. Roh Kudus yang bagi umat Kristiani, adalah pengganti sementara kehadiran Tuhan Yesus Kristus, sambil menunggu kedatangannya yang kedua kali.
Tugas Roh Kudus ini lah yang seringkali kurang dipahami, dimengerti umat. Roh Kudus di saat masa pandemi ini , justru sangat kita perlukan. Karena dengan adanya Roh Kudus, Tuhan yang ada di dalam kita, kita memiliki keberanian, kekuatan untuk menjalani hidup masa pandemi.
Tidak sedikit, dalam keseharian kita, kita bertemu dengan orang yang putus asa. Mereka yang tidak punya pengharapan lagi. Bingung karena kehidupan mereka yang terpuruk, terlebih karena masa pandemi. Tidak bisa lagi mereka menabung, mereka menggantungkan hidupnya dari hari ke hari. Tekanan ekonomi kita rasakan terutama bagi mereka yang terkena dampak pengurangan karyawan. Tadinya mereka memiliki penghasilan, sekarang mereka bekerja serabutan.
Roh Kudus menguatkan mereka yang kesulitan ekonomi, dengan memahami bahwa penyertaan Tuhan dalam kehidupan kita sehari-hari. Tidak hanya perusahaan kecil, perusahaan yang maha besar sekalipun terkena dampak Pandemi ini. Tapi apakah kita hanya mau berdiam diri, pasrah dan tidak melakukan apa-apa ?
Kita justru harus bangkit. Mengerjakan apa yang kita bisa. Di kawan-kawan saya sendiri, toko mereka mendadak sepi, semua beralih belanja online, dan persaingan jadi lebih hebat lagi, tanpa mengenal batas. Mereka kalap, dan pindah ke bisnis lain. Dan mereka membuka usaha baru, yang tidak ada hubungannya dengan bisnis sebelumnya. Tapi itulah manusia, diberikan kemampuan untuk bisa beradaptasi dengan baik. Maka Roh Kudus akan memimpin kita, menemukan yang Tuhan inginkan dalam hidup kita.
Karyawan yang mendadak tidak punya penghasilan, berusaha serabutan. Beberapa menemukan pola baru dalam usaha kuliner, usaha kesehatan, dan lainnya. Itulah kuasa Roh Kudus. Dia memampukan kita melihat, ada peluang. Dibalik krisis ini ada peluang.
Bagaimana Roh Kudus bisa membantu kita ? Pertama, tentu kita harus percaya, sepenuhnya hidup kita ini adalah milik Tuhan, dan Tuhan tidak akan membiarkan kita terjatuh, tergeleletak. Bila kita tidak punya hubungan baik dengan Tuhan, inilah saatnya. Kita bergantung penuh kepada Tuhan.
Kedua, membiarkan Tuhan memimpin. Setelah kita mengenal Tuhan dengan baik, kita akan melihat, bahwa hidup kita ini adalah milik Tuhan. Tuhan akan mengijinkan kita jatuh, tapi juga Tuhan yang sama akan memimpin kita bangkit. Yang kita harus lakukan, hanya menyerahkan sepenuhnya dalam pimpinan Tuhan. Jangan biarkan ego, kerakusan, dan ketakutan anda menguasai hidup anda.
Ketiga, berkaryalah. Orang berpikir, semua untuk dirinya sendiri, coba pikirkan untuk orang lain. Berkarya itu tidak untuk diri sendiri, tapi untuk orang lain. Pada saat berkarya untuk orang lain, semua akan terbuka. Jalan akan terbuka yang semula tidak ada, akan ada jalan keluar. Karena kita bekerja untuk orang lain. Bahwa nantinya ada keuntungan untuk diri kita, itu adalah akibat usaha , karya untuk orang lain.
Sesungguhnya penyertaan Roh Kudus akan terus kita perlukan dalam hidup kita, tidak hanya di masa pandemi , dan peringatan Pentakosta kali ini sungguh bermakna. Sudah kali kita memperingatinya di kala Pandemi, masih bisa lihat kah pimpinan Tuhan, pimpinan Roh Kudus dalam hidup anda selama ini ??
sumber : https://www.kompasiana.com/startmeup/60a9e810d541df0c4a2bc433/pentakosta-di-tengah-pandemi
PERUBAHAN
Saturday, May 22, 2021
Telor Asin Cara Saya Berhemat
Sunday, May 16, 2021
Entrepreneur harus bangun pagi
YOHANES 8:2
Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka.
Meneladani Yesus,dan sangat mungkin berbagai tokoh agama lain yang menggunakan waktu mereka dengan sangat baik di pagi hari. Mereka menyediakan waktu untuk berdiam diri, berdoa dan bekerja.
Dia tidak membuang waktu dengan santai-santai di pagi hari, tetapi langsung bekerja. Dan pekerjaan Yesus pada waktu itu adalah mengajar, maka Dia sudah berada di Bait Allah, dan banyak orang datang kepadaNya dan mendengar Dia mengajar.
Jelas, kita pun demikian seharusnya. Tidak bisa santai dan malas di pagi hari. Pagi hari adalah penuh dengan kekuatan baru. Oleh karena itulah, saya selalu bangun pagi dan menggunakan waktu yang ada untuk melakukan banyak hal, dan menutupnya jam 8 atau jam 9 dengan menulis artikel.
Ternyata, banyak entrepreneur dunia lain pun juga menggunakan waktu mereka di pagi hari dengan sangat baik. Bill Gates menggunakan waktu paginya untuk berolahraga (treadmill) sambil menonton video edukasi.
Almarhum Steve Jobs juga demikian, menggunakan waktu paginya untuk memikirkan, merenungkan apa yang harus dilakukannya, mengevaluasi diri. Bahkan Mark Zuckerberg pun sangat efisien dengan waktunya, dia tidak menghabiskan banyak waktu memilih baju, dan selalu gunakan t-shirt sederhana dalam memulai harinya.
Banyak contoh di atas menunjukkan bahwa apabila kita ingin sukses (berguna bagi orang lain), maka kita harus bangun pagi dan mempersiapkan segala sesuatunya.
Mari bangun pagi hari !!
SUMBER: https://www.kompasiana.com/startmeup/60a0cf7f8ede4851e03f47a2/entrepreneur-harus-bangun-pagi
Saturday, May 15, 2021
Keluar Dari Zona Nyaman Gereja Online
Bertemu dengan salah satu jemaat gereja, dia bertanya singkat, kapan gereja kembali dibuka ?
Pertanyaan ini dengan jelas langsung saya jawab, Juli ini gereja kembali dibuka. Kenapa perlu waktu lama untuk membuka kembali gereja ?
Pertanyaan kedua ini, dengan sangat hati-hati saya jawab, ya karena untuk mencegah agar tidak terjadi cluster covid19 di gereja.
Dia hanya tersenyum kecil, dia bilang, kenapa lama sekali, sekarang semua orang sudah ke mall, sudah kemana-mana, kecuali gereja.
Benar juga kan. Kita sudah kembali bekerja, sudah jalan kesana-kesini, ke mall, tempat belanja, meskipun dengan protokol kesehatan yang ketat, kita sudah bisa menerima kenyataan bahwa kita harus selalu bermasker, mencuci tangan, membawa hand sanitizer di dalam saku kita, dan bahkan mencegah makan di tempat.
Tapi mengapa ke gereja, yang notabene hanya maksimal satu jam saja jadi begitu lama dan rumit ?
Sudah saatnya sekarang gereja-gereja kembali membuka dirinya, keluar dari zona nyaman. Bayangkan selama ini banyak yang tadinya rajin ke gereja, sekarang mereka sudah menonton di youtube saja, dan bisa menonton sesuka waktunya. Tidak ada lagi komitmen kebersamaan untuk menonton di waktu yang sama. Padahal ini adalah hal utama dalam beribadah, persembahan waktu. Meluangkan waktunya untuk Tuhan.
Lalu, banyak gereja juga kehilangan uang yang diperoleh dari jemaatnya. Mereka harus berhemat di masa pandemi, dan mengurangi berbagai bentuk kegiatan. Karena memang tidak bisa lagi berkegiatan offline, atau onsite, dan menggantinya dengan kegiatan online. Padahal ini adalah hal kedua, persembahan dana.
Berbagai kegiatan yang semula dilakukan offline, mendadak jadi online, dan mendadak hanya segelintir jemaat saja yang bisa ikut, padahal ini adalah persembahan tenaga.
Serta jumlah jemaat yang hadir, secara offline, atau onsite yang berbeda jauh. Kita sulit mengukur kehadiran mereka, bagaimana mereka bertumbuh secara jumlah, bukan kualitas. Ini adalah komponen persembahan diri.
Maka sudah saatnya, kembali gereja harus membuka diri, keluar dari zona nyaman 'bersembunyi' di balik agar tidak menjadi cluster covid19. Maka gereja harus mempersiapkan ruang-ruang ibadahnya agar bisa mengatur sirkulasi udara, mengurangi jumlah kapasitas jemaat, dan dengan ketat menerapkan protokol kesehatan. Tidak ada yang tahu kapan covid19 ini berakhir, yang gereja bisa lakukan adalah menyesuaikan diri dan terus membuka diri, merangkul jemaat yang selama ini terpecah dan tercerai berai tidak mendapatkan pelayanan optimal.
Zona nyaman gereja online harus segera kita tinggalkan, dan mempersiapkan diri terus bekerja di ladang Tuhan.
SUMBER: https://www.kompasiana.com/startmeup/609f27278ede486a1f6fd462/keluar-dari-zona-nyaman-gereja-online
LKKJ dan tempatnya dalam kehidupan jemaat
(Catatan dan Beberapa Poin Diskusi LKKJ – 25 Maret 2013)
- Indikator Persembahan Diri : jumlah anggota jemaat; pertambahan dan pengurangan anggota, komposisi usia, gender, pendidikan, pekerjaan, etnis.
- Indikator Persembahan Waktu: rata-rata kehadiran kebaktian & kegiatan lain, data kegiatan jemaat.
- Indikator Persembahan Tenaga : perbandingan aktifis dg anggota jemaat, rasio guru sekolah minggu dan anak sekolah minggu.
- Indikator Persembahan Dana : realisasi penerimaan, dan pengeluaran, biaya per bidang, rapp.
Desain LKKJ seperti ini diharapkan membantu setiap jemaat membaca tren dan persoalan-persoalan dalam rangka merumuskan kebijakan yang relevan dengan kondisi riil.
- Adanya sikap skeptis dan anggapan bahwa LKKJ tidak bermanfaat, sulit dikerjakan dan merupakan beban.
- Adanya pandangan bahwa kualitas lebih penting dari pada sekedar berputar dengan data-data kualitatif.
- Kebingungan dalam mengerjakan LKKJ secara benar.
- Tidak adanya sistem pencatatan dan kompilasi data.
- Tidak disiplin dalam mencatat dan meng-update data.
- Pemeliharaan data tidak berjalan secara secara sinambung mengingat pengumpulan dan pemeliharaan data sangat tergantung pada orang-orang tertentu; pergantian orang biasanya akan diikuti dengan terhentinya LKKJ
- kesulitan membaca tren yang ada dalam kehidupan jemaat (profile dan kinerja jemaat).
- Ketidakmampuan mengembangkan strategi pengembalaan yang sesuai dengan tantangan di tengah jemaat.
- Kesulitan mengelola keuangan jemaat,
- Pengambilan keputusan dan penyusunan Renstra (Rencana Strategis) tidak memiliki basis data yang baik.
- pertanggungjawaban program tidak didukung data.
- Di tiap jemaat dan klasis perlu dibentuk pokja Litbang yang akan mengumpulkan, mengelola dan memelihara data-data LKKJ, termasuk di dalamnya memastikan bahwa pengumpulan data akan berlangsung secara sinambung
- Pokja Litbang perlu didukung tenaga khusus (full timer) dalam rangka pengerjaan LKKJ. Hal ini sekaligus merespon kesulitan jemaat dalam mengerjakan, mengompilasi dan membaca data untuk penyusunan program dan Renstra jemaat. Keberadaan tenaga full timer juga dapat mengurangi gejolak yang biasanya ditimbulkan oleh pergantian orang dalam kepengurusan.
- Saat ini pokja Litbang yang berada di bawah PPDI telah memiliki program sederhana untuk meng-input data. Program seperti ini perlu untuk dipelajari bersama-sama di tingkat jemaat, termasuk mendialogkannya dengan berbagai usulan pengembangan LKKJ
- Dibutuhkan pendalaman – melalui serangkaian diskusi – beberapa konsep penting, yakni: (a) Ekklesia, (b) perjumpaan manusia dengan Tuhan dan (c) kinerja. Pendalaman terhadap ketiga konsep ini akan memperkaya pengumpulan data dalam rangka membaca iklim bergereja (visi-misi, kepemimpinan, tempat warga jemaat sebagai subjek dan sebagainya).
- LKKJ perlu diperkaya dengan pendekatan modal sosial agar tingkat akseptabilitas gereja di tengah masyarakat bisa dibaca, termasuk dampaknya terhadap misi gereja.
- Dibutuhkan upaya bersama untuk menemukan langkah-langkah yang tepat dalam rangka menyusun deskripsi tebal mengenai kondisi jemaat (teologi, budaya dan dinamika yang hidup di tengah jemaat). Deskripsi ini akan membantu jemaat untuk membaca secara mendalam apa yang tampak dipermukaan (data-data kuantitatif).
Thursday, May 13, 2021
Tugas dan Penuh Harapan, Makna di Balik Kenaikan Tuhan
Tiap kali memasuki hari-hari setelah kebangkitan Tuhan Yesus, saya seringkali bergumul dengan apa yang menjadi tugas dan kewajiban saya sebagai orang Kristen.
Dan ternyata, ini juga yang digumuli oleh para pengikut, murid-murid Tuhan di waktu awal. Mereka mengharapkan Tuhan yang bangkit akan membebaskan dan menjadi Raja bagi mereka. Kebangkitannya membuktikan bahwa Dia berbeda dengan orang lain. Dan ini memberikan harapan besar bagi murid-muridNya di kala itu.
Tapi Tuhan berkehendak lain, Dia menunjukkan di waktu yang ada, selama 40 hari, bagaimana seharusnya murid-murid menggunakan waktu mereka untuk mempersiapkan diri, menerima tugas baru, yang tidak mudah bagi semua. Yaitu mengabarkan Injil, mengabarkan kabar sukacita bahwa kebangkitanNya membebaskan umat manusia.
Dan ini yang Tuhan kehendaki sewaktu Dia terangkat ke surga, pertama adalah mengerti sesungguhnya bahwa Dia benar Tuhan, Dia telah bangkit dan sekarang naik ke surga. Ada kehidupan selepas kematian kita di dunia ini. Dan mengingatkan kembali kepada kita bahwa hidup kita ini sementara, ada kehidupan yang lebih kekal di surga.
Kedua, tugas yang diberikan kepada kita, menjadikan semua bangsa muridKu, mengabarkan kabar sukacita Injil. Ini berbeda dengan melakukan Kristenisasi, ini adalah memberikan berita, mengabarkan berita. Bukan menjadikan mereka sebagai orang Kristen, tugas kita hanya cukup mengabarkan, menyampaikan. Karena sukacita itu sungguh milik semua orang.
Maka buat kita, ini semua mengingatkan kita kembali, bahwa kita memiliki tugas maha penting, yang harus kita lakukan, memberitakan kabar sukacita Allah menyelamatkan manusia melalui Yesus Kristus. Dan kita harus memiliki kehidupan yang penuh harapan, menantikan kedatangan Tuhan kembali.
Selamat merayakan Hari Kenaikan Tuhan Yesus. Tuhan memberkati.
SUMBER:
Wednesday, May 12, 2021
Remote Work, Split Work atau Hybrid Work
Tidak hanya di Indonesia, perkembangan untuk bekerja secara remote (Remote Work), atau bekerja bergantian (Split Work) juga melanda dunia global.
Khususnya perusahaan finansial yang selama ini sangat ketat dalam kehadiran, kinerja kerja yang salah satu faktor diukurnya adalah kehadiran di kantor. Mereka semua sekarang telah melakukan Work From Home selama setahun ini, kecuali di cabang yang umumnya bekerja secara bergantian.
Bekerja secara remote sendiri telah menimbulkan kerumitan di kalangan pengusaha, dan pekerja sendiri. Mereka harus memastikan semua sistem bisa diakses dari remote, khususnya dari rumah. Padahal sistem finansial sendiri sangat rentan terhadap serangan keamanan siber dan jaringan. Maka mau tidak mau mereka mengubah banyak hal, dari teknologi hingga prosedur.
Coba kita tengok perkembangan yang terjadi di dunia, Goldman Sachs menyatakan bahwa karyawannya harus kembali bekerja di pertengahan juni 2021 ini, sedangkan lainnya lagi, seperti Deutsche Bank, HSBC mereka memilih untuk Hybrid Work untuk jangka panjang, termasuk Norges Bank Investment Management meminta karyawannya hanya masuk di Selasa dan Kamis.
Siasat split work, bekerja bergantian memang juga telah merubah banyak hal. Selain cara bekerja, juga memastikan mereka bekerja optimal dan mencapai target yang ditentukan, akan merubah semua fokus manager dan direksi perusahaan.
Bagaimana dengan Indonesia ? Mau cenderung ke mana? Remote Work , Split Work atau Hybrid Work.
Satu hal yang jelas harus diperbaiki adalah MINDSET pekerja. Dimana meskipun mereka di rumah, atau tidak di lingkungan pekerjaan, mereka tetap bisa bekerja secara optimal. Pekerja harus diukur dengan PENCAPAIAN / TARGET bukan KEHADIRAN. Maka pola Key Performance Indicator pekerja harus dirubah, tidak bisa pakai KPI berdasarkan kehadiran, tapi pencapaian. Pola lain yang bisa dijajaki adalah OKR (Objective Key & Result) yang harus digunakan.
Ayo, apa pilihan anda ?
sumber: https://www.kompasiana.com/startmeup/60973b72d541df214e3cbeb2/remote-work-split-work-atau-hybrid-work
Sukses Mengelola Tim Freelancer
Dalam bahasan sebelumnya, saya membahas 6 Modal utama menjadi Freelancer , nah kali ini saya akan membahas dari sisi perusahaan yang menggunakan jasa tim freelancer.
Freelancer sendiri ada yang bekerja secara pribadi, perorangan, secara umum ini yang paling banyak. Tapi ada juga yang bekerja secara tim, jadi lebih dari satu orang. Biasanya tim ini juga adalah kumpulan orang yang biasa bekerja secara freelance.
Bagaimana mengelola mereka ?
Pertama, Diversity & Inclusion. Menjadi freelancer umumnya karena mereka memiliki skill tertentu. Tentu kita harus melihat perbedaan ini, artinya orang freelancer ini memiliki nilai lebih, karena ada skill yang mereka miliki . Uniknya mereka ini, tim atau perorangan freelancer memang berbeda tapi harus bisa terlibat dalam tim yang ada sekarang. Nah ini artinya, tim kita sendiri juga harus punya keterbukaan untuk bisa menerima tim freelancer ini untuk bekerja bersama.
Kedua, Decision Making. Salah satu ketrampilan yang harus kita miliki dalam mengelola tim freelancer adalah ketegasan mengambil keputusan. Mungkin saja mereka 'juga mengerjakan' banyak pekerjaan lain, yang mau tidak mau kita harus bisa kontrol adalah ketepatan target yang ditentukan. Maka pengambilan keputusan menjadi penting, kita yang lambat, tidak melakukan detail kontrol maka akan terkena masalah berikutnya, yaitu pencapaian target kerja yang meleset.
Ketiga, Strategic Thinking. Mengelola mereka yang notabene bukan tim kita sendiri ini tidak mudah juga. Berpikir strategis adalah berpikir untuk mencapai tujuan. Mengelola tim freelancer harus memastikan tim mencapai tujuan yang kita tentukan. Dan kitalah yang menentukan strateginya, mereka yang melakukan detailnya.
Keempat, Fasilitas. Tim freelancer harus dipastikan bisa bekerja dengan optimal, termasuk dukunga fasilitas. Bila terkait komputer, laptop, pastikan mereka punya itu, bila terkait koneksi Internet, kita pun harus memastikan mereka ada internet dan ada pulsa. Fasilitas lain yang mungkin terkait dengan pekerjaan juga harus dipastikan. Bila tidak ada,tinggal tentukan mau bagaimana polanya, kita yang sediakan , atau mereka yang sediaan tapi bisa ditagihkan ke perusahaan.
Kelima. Teamwork, kerja tim. Jadi tim freelancer ini juga adalah bagian dari tim kita, tapi mungkin ada batasannya. Tidak bisa kita kontrol sepenuhnya, tapi tetap harus bisa bekerjasama dengan tim yang ada. Maka memastikan adanya kesatuan, blended ini harus bisa terjadi dengan tim internal yang ada.
Keenam, Perhatikan budaya. Ada beberapa tim freelancer yang memiliki gaya bahasa, logat, tata bahasa, hingga cara berpakaian yang tidak umum, dibandingkan dengan tim internal yang bekerja di perusahaan. Maka kita harus perhatikan jelas hal ini. Dan ini sebenarnya tidak menjadi kendala, bila kita saling memahami.
Itulah ada beberapa hal yang harus dimiliki pemahaman dari sisi perusahaan bila bekerjasama dengan tim atau perorangan secara freelancer. Ingat, pola freelancer ini akan menjadi tren umum dalam lima tahun ke depan, dan perusahaan harus siap menerima dan mempersiapkan diri.
SUMBER: https://www.kompasiana.com/startmeup/6090a8f4d541df06400e2df3/sukses-mengelola-tim-freelancer
6 Modal Utama Pekerja Freelancer
Berapa banyak dari kita yang kehilangan pekerjaan di masa pandemi ini?
Saya sendiri juga baru saja melepas tim yang selama ini ikut bekerja dengan saya hampir dua tahun, dan saya katakan "kamu jadi freelancer saja .."
Awalnya dia tertegun, dalam otak dia dan orangtuanya, bekerja itu jauh lebih baik sebagai karyawan. Tapi track record-nya mengatakan lain, mengapa?
Karena, dia hanya bisa bekerja berdasarkan target bukan kehadiran. Jadi bila anda memiliki kebiasaan mengerjakan sesuatu sesuai target, tapi waktu kerjanya tidak mau diatur, maka lebih baik mengambil keputusan menjadi freelancer.
Kok bisa? Karena faktanya, sepanjang tahun, kehadirannya di kantor selalu terlambat. Tapi mungkin target kerjanya tidak terlambat, dia masih bisa mengejar deadline dari tugas-tugas yang diberikan.
Lalu di masa pandemi ini, memang sebagian kantor menerapkan WFH atau waktu bekerja bergantian, sehingga memudahkan mereka yang bisa mengerjakan tugasnya, bisa mengerjakannya di rumah. Mungkin tidak semua bisa, buruh atau karyawan yang harus bekerja secara fisik pastinya tidak bisa menerapkan ini, dan mereka akan masuk ke jenis lain, yaitu datang bergantian ke kantor.
Tapi untuk jenis pekerjaan yang bisa dilakukan di rumah, tentu opsi WFH jadi pilihan utama. Nah, yang jadi masalah adalah tidak semua perusahaan tidak bisa menerima sepenuhnya karyawan yang bekerja di WFH , karena sebagian besar dari mereka tidak mencapai target yang diharapkan.
Maka tentu kantor, perusahaan menjadi kecewa, karena produktivitas tidak tercapai. Maka perlu pendekatan lain.
Menjadi freelance memang menjadi opsi yang semakin terbuka saat ini. Freelancer, kerja paruh waktu dapat dikerjakan oleh sebagian orang yang memang bidang pekerjaannya bisa dilakukan di rumah, seperti pekerjaan administrasi, hingga programmer komputer. Tapi negara kita belum sepenuhnya memikirkan nasib freelancer ini. Maka harus ditentukan dengan baik, bagaimana freelancer ini bisa bekerjasama dengan perusahaan.
Apa yang diperlukan dari seorang freelancer?
1. Listening Skill, kemampuan mendengar dengan baik. Untuk bisa berkomunikasi dengan perusahaan, perwakilan perusahaan, maka harus mendengar dulu dengan baik. Ini akan memudahkan mendengar harapan dan target yang diharapkan.
2. Business Communication, kemampuan berkomunikasi bisnis. Apa bedanya dengan komunikasi personal? Ada tata bahasa yang harus disesuaikan saat berkomunikasi untuk urusan kantor dan pekerjaan. Baik itu melalui verbal, ataupun text seperti yang sekarang ini sedang marak.
3. Business Wriring, kemampuan menulis, untuk apa? Tentu untuk membuat laporan progress pekerjaan. Perusahaan tetap menuntut profesionalisme dari seorang freelancer, termasuk laporan, maka perlu dilatih kemampuan menulis progress dengan baik, bukan hanya laor verbal ataupun via whatsapp saja.
4. Business etiquette , bisnis etik, etika bisnis. Tetap seorang freelancer harus profesional mengikuti kaidah, etika bisnis yang ada. Dalam hal ini terkait cakupan pekerjaan, laporan progress pekerjaan, serta pencapaian dari target yang diberikan.
5. Conflict management, manajemen konflik. Kalau kita ada di kantor, seringkali yang kita repot dan rumit atasi adalah ini, konflik dengan rekan kerja dengan manajemen , rekan kerja. Nah, sebagai freelancer pun sangat mungkin terjadi, sehingga perlu mengerti apa yang harus ditangani, dihadapi, dan bagaimana menghadapinya.
6. Interpersonal feedback, memberikan masukan, menerima masukan secara personal. Seringkali sebagai freelancer , kita terkenal keras kepala, mau nya sendiri, sehingga tidak bisa bekerja dalam tim di perusahaan, padahal tidak. Tetap kita harus bisa bekerjasama dengan tim.
Inilah enam modal utama anda apabila mau menjadi freelancer, tentu freelancer yang profesional. Selamat mempersiapkan diri.
sumber: https://www.kompasiana.com/startmeup/608e01348ede4838ad2ece52/6-modal-utama-pekerja-freelancer?page=2
Saturday, May 01, 2021
O2O, tapi tetap super produktif
Kembali bulan ini saya mendapatkan ENTERPRISE MANAGER di HDI, komunitas entrepreneur yang luar biasa. Lantas, kawan saya bertanya, kok bisa sih atur waktunya gimana ? kamu kan setiap hari sibuk online dan offline..
Saya menjawab singkat, karena SUPER .. apa itu super ?
S - selalu belajar
Satu trik berhasil di HDI dan berbagai jaringan entrepreneur lainnya adalah selalu belajar. Dan sangat beruntung HDI memiliki orang-orang leader yang pembelajar dan pengajar. Karena inilah kunci suksesnya HDI bisa sukses hingga 28 tahun di Indonesia, lingkungan pengajar dan pembelajar. Entrepreneur itu harus selalu belajar, dan HDI sangat cocok bagi anda yang haus belajar dan mengajar.
U - upayakan terus
Upayakan terus. Saya tahu saya juga kurang maksimal, karena kesibukan saya yang ONLINE dan OFFLINE , istilahnya O2O. Tapi di HDI pun juga demikian, banyak materi pembelajaran dan pengajaran secara ONLINE, lihat saja youtube channel terkait HDI sangat banyak. Demikian juga kegiatan offline mungkin masih bisa dilakukan tapi lebih ke one to one, sedikit orang. Upayakan terus belajar dan mengajarkan tentang produk dan manfaat HDI.
P - pertahankan target
Ini mungkin yang sering lolos dari perhatian orang yang telah bergabung. Saya pun kerap demikian, kalau kendor sedikit saja, tentu melorot. Saya berusaha menaikkan level dari waktu ke waktu, jadi bukan hanya pertahankan target, tapi kejar target baru.
E - encourage orang lain
Inti dari pelajaran entrepreneur HDI adalah mendorong orang lain, untuk bisa ambil bagian dan ikut berperan di dalamnya. Mereka akan mendapatkan lingkungan pembelajaran luar biasa, tools dan jaringan baik online ataupun offline bersama dengan para leader. Bila leader anda melempem, atau istilah nya muntaber (mundur tanpa berita), anda harus tetap lihat orang lain di leader-leader lain, dan tetap bina tim anda, siapa pun mereka.
R - rasakan nikmat nya..
Nah, ini bagian ternikmatnya , yang kebanyakan orang ingin capai, tapi tidak mau usaha. Merasakan sukacita dan nikmatnya tentu akan berbeda dari waktu ke waktu, dari level ke level . Maka tetap semangat mencapai tingkat terbaik yang anda bisa capai untuk merasakannya.
Segera gabung lingkungan entrepreneur luar biasa di HDI. Dan jangan kuatir, bisnis ini anda bisa lakukan secara Online atau Offline.. seperti saya lakukan..
sumber: https://www.kompasiana.com/startmeup/608ca7138ede4867996786e2/o2o-tapi-tetap-super-produktif