Bagaimanakah New Normal Pelayanan Publik di masa kini, terutama setelah pandemi ini yang mengharuskan kita 'hidup bersama' dengan virus Corona.
Ini adalah satu satu contoh bagus dan sangat tepat yang dilakukan di Desa Genteng Wetan, Banyuwangi.
Mari kita pelajari bersama..
Pertama, faktor infrastruktur. Kantor pelayanan publik di tingkat terkecil di Kabupaten Banyuwangi ini semua telah terhubung dengan jaringan FIBER OPTIC. Dengan demikian tidak akan ada kendala untuk aplikasi apapun dipasang disana.
Kedua, Banyuwangi mengembangkan aplikasi SMART KAMPUNG. Aplikasi ini memang aplikasi web server yang servernya ada di ruangan kepala desanya. Konsepnya sangat sederhana, dengan tampilan interface web-based, sehingga bisa diakses dari berbagai perangkat. Aplikasi ini juga memungkinkan melakukan konsolidasi dari tiap server di ruang pelayanan publiknya untuk terintegrasi dengan server pusat yang ada di kabupaten. Aplikasi tidak harus kompleks, tapi tepat guna, dan inilah kemudahan dan powerful aplikasi Smart Kampung.
Ketiga, kearifan lokal. Mungkin untuk sebagian orang kantor kepala desa, atau sekarang dikenal juga sebagai kantor pelayanan publik itu harus sangat bagus. Kenyataannya banyak kantor kepala desa seadanya, tapi di dalamnya memiliki kesamaan pelayanan publik yang diberikan. Bila kita datang kesana, hampir di tiap kantor kepala desa itu ada ruangan terbuka yang bisa digunakan untuk berbagai aktifitas, disampingnya ada ruangan atau bahkan saung dimana anak muda desa bisa datang ke sana untuk mengakses Internet. Di video diatas ditunjukkan perkembangan terbaru, dimana salah satu ruang pelayanan publik desa menjadi sangat modern dan memanjakan warganya.
Keempat, tidak perlu biaya mahal. Semua diatas tidak perlu biaya yang sangat mahal, tapi harus tepat guna dan bermanfaat bagi masyarakat sebagai pengguna utama. Bila anda sempat, mampirlah ke mal pelayanan publik di kota Banyuwangi, dan kunjungi salah satu pelayanan publik di desa, Semua sangat terintegrasi, satu tempat dan mereka bisa mengakses apapun, mengurus apapun, hingga bank pun ada di dalamnya. Layanan terintegrasi ini akan memudahkan masyarakat, sehingga tidak harus repot kesana-kesini untuk mengurus surat-surat mereka.
Kelima, tetap memperhatikan kesehatan para pelayan publik. Mungkin yang berbeda saat ini adalah para pelayan publik yang masih muda dan semangat melayani itu akan bersarung tangan, ber-face-shield dan menggunakan masker, sehingga tidak bisa melihat muka cantik dan segar mereka dalam melayani masyarakat. Tapi inilah new-normal yang harus kita jalani di masa pandemi ini, dan sangat mungkin menjadi hal yang biasa dalam beraktifitas selanjutnya.
Inti dari pelayanan publik sendiri tetap adalah melayani publik sebaik mungkin, dan segala daya upaya dapat dilakukan meskipun kita harus hidup berdamai dengan wabah yang ada di sekitar kita saat ini