Translate

Thursday, July 11, 2019

COPING WITH RAPID CHANGE


Namanya  Tito, hari itu kami ngobrol via telephone di sebuah sabtu pagi yang cerah.
Tito terbiasa bekerja di perusahaan multi nasional sejak dia lulus dari Universitas.
Dua bulan yang lalu , Tito memutuskan untuk pindah jalur. Setelah lima tahun bekerja di sebuah perusahaan asing, dia memutuskan pindah ke perusahaan lokal yang bergerak di sektor lain.
Tito suka  , karena industrynya baru dan budaya kerjanya berbeda. Dia merasa akan belajar banyak, good balance of LEARNING and EARNING!

Ternyata ...oh ternyata....
dua bulan kemudian Tito merasa shock. Perubahan yang terjadi ternyata begitu cepat.
Waktu dulu Tito bekerja  di perusahaan multinasional, Tito merasa perubahannya datang dari global office, kemudian ke regional office , barulah datang ke organiasi Tito di Indonesia.
Masalahnya ini perusahaan lokal, global office nya ya di Jakarta, berarti Tito sangat dekat dengan "center of gravity" dan irama perubahan pun semakin cepat!
"Apa yang harus saya lakukan, Mas?"

Pertanyaan ini menarik dan mari kita bahas. Banyak di antara kita yang komplain karena perubahan terjadi begitu cepat. Perubahan yang satu belum selesai, dan kemudian kita belum sepenuhnya beradaptasi, eh malah datang perubahan berikutnya. Banyak yang bernostalgia bahwa dulu (atau di perusahaan sebelumnya),  perubahan itu tidak secepat ini, atau planningnya jauh lebih baik.
Apa yang sedang terjadi?

Yang sedang terjadi adalah bisnis kita memang berubah lebih cepat karena dunia yang berubah begitu cepat: teknology , regulasi dan komepetisi yang memang berubah begitu cepat.
Ternyata memang jarang sekali perubahan yang terjadi pada waktu yang tepat. Sebagian besar perubahan selalu terjadi lebih cepat atau terlambat.
Masalahnya kalau perubahannya terlambat, akibatnya fatal bagi perusahaan.
Lihat saja Malaysia Airlines (yang dulu menjadi kebanggaan negara tetangga kita), sekarang tertinggal jauh oleh Air Asia.
Lihat saja Kodak, Nokia phone, Blackberry dan banyak perusahaan hebat yang kini bangkrut?
Jadi ... karena jarang sekali perubahan yang terjadi tepat waktu, mana yang anda pilih? Terlalu lambat (dan bangkrut) atau terlalu cepat (dan survive)?
Jawabannya mudah kan? Karena kita ingin survive. Berarti jangan complain lagi, kalau perubahan itu terlalu cepat. Itu berarti tanda-tanda bagus bahwa perusahaan kita akan survive.
Lebih suka mana? Comfort (nyaman) dan bangkrut? Atau uncomfortable (karena terlalu perubahan yang terlalu cepat) dan survive?

Tetapi tetap saja, kita harus mempersiapkan diri agar kita mampu menghadapi perubahan itu kan? Apalagi kalau perubahan itu berjalan dengan (terlalu) cepat. Terus, apa yang kita bisa lakukan agar bisa menyesuaikan diri dengan irama perubahan yang begitu cepat? 

Kita ikuti empat rekomendasi di bawah ini:

a) Recognize the emotions caused by change

Pertama kali, anda harus mengerti bahwa memang selama proses perubahan akan ada beberapa emosi yang akan keluar dan tereskspresikan. Berarti memang harus menyadari bahwa dalam perubahan itu sangat normal
kalau kadang kadang anda sedih, kecewa, menangis bahkan marah.
Accept the reality. And it is normal that you feel that way.
Kuncinya adalah menganggap bahwa perasaan negative itu normal di masa perubahan, kemudian accept reality dan kemudian segera move on to the next steps of the change.

b) See change as a fresh start

Memang kadang-kadang perubahan terasa berat. Tetapi, bukankah bangun tidur di pagi hari kadang juga berat. Tidur itu nyaman banget, dan kita begitu comfortable berada di pulau kasur. Tetapi tetap saja kita harus bangun tidur dan memulai aktivitas kita kan.
Karena secara tidak sadar, subconscious mind kita mengatakan,"Memang tidur itu nyaman, tetapi bangun dan memulai aktifitas adalah sebuah keharusan"
Sama, pada saat memulai sebuah perubahan, katakan pada diri anda,"Situasi sebelumnya memang nyaman, Tetapi kita tidak bisa kembali ke masa itu. Beradaptasi dengan perubahan adalah sebuah sesuatu yang HARUS saya lakukan"
This is a new fresh start, a new beginning and a new opportunity to grab.

c) Create your own FLAN (flexible plan)

Suasana bisnis saat ini tidak bisa di prediksi. Begitu banyak hal yang bisa saja terjadi di luar kontrol kita. Terus bagaimana ? Make your plan, but be prepared to be flexible and change your plan. Make your FLAN (flexible plan).
Artinya tetap membuat rencana, Plan A (kalau semua berjalan seperti rencana), tetapi bersiaplan dengan alternative B dan alternative C (seandainya ada hal hal yang terjadi di luar rencana kita). Dengan mempersiapkan alternative B dan C, seandainya memang terjadi , kita sudah lebih siap secara mental dan tidak panik lagi.

d) Keep smiling. 
Keep thinking positively.

Jangan panik menghadapi change yang berulang kali terjadi. Relax. Pikirkan secara positive, pasti ada hal-hal yang positive yang bisa dipelajari.
Keep learning and keep smilling.

Jadi ingat ya, kalau ingin menyesuaikan diri dengan irama perubahan yang begitu cepat, lakukan keempat hal ini:
a) Recognize the emotions caused by change
b) See change as a fresh start
c) Create your FLAN
d) Keep smiling. Keep positive thinking.
 It's time for a new beginning and grab new opportunity

Salam Hangat

Pambudi Sunarsihanto

Fanky Christian
IT Infrastructure Specialist
Smartcityindo.com
StartSmeUp.Id

Chairman DPD DKI APTIKNAS
Vice Chairman ASISINDO
Secretary ACCI