HIRE THE RIGHT PEOPLE
Pagi itu Ananta uring-uringan. Ananta adalah seorang CEO di sebuah perusahaan Amerika di Indonesia.
Pagi itu kami breakfast di Ritz Carlton Asia Pacific. Kami memang secara regular makan pagi bareng. I learned a lot about the business from him. Dan dia juga suka curhat dan menceritakan permasalahan yang dihadapinya dengan teamnya.
Dan pagi itu kamu mendiskusikan tentang seorang anak buahnya (sebut saja namanya Widya) yang menduduki posisi penting di perusahaanya.
"Gua nggak tahu siapa yang dulu merekruit Widya. Karakternya dia sama sekali gak match sama budaya perusahaan ini. Akibatnya meskipun dia pinter, tetapi sangat sulit bagi Widya untuk mendapatkan support dari senior-seniornya, peernya dan juga anak buahnya. Style Widya sama sekali gak nyambung dengan budaya perusahaan itu.
- Widya hanya memikirikan pencapaian target teamnya sendiri
- Widya kelihatan suka menjilat seniornya tetapi suka menginjak bawahannya
- Widya menggunakan kata kata yang kurang sopan bahkan membentak dalam berkomunikasi
- Widya tidak pernah menawarkan untuk membantu teman lain
- Widya memarahi anak buah nya di depan meeting besar.
Jadi meskipun Widya sangat pintar (dan punya nama besar di inustry itu), tetap saja sangat susah bagi Widya untuk berinteraksi dengan yang lain, dan akibatnya prestasi Widya pun jeblok.
Ananta meneruskan,"Gua gak ngerti kenapa orang seperti Widya bisa dihire di perusahaan ini."
Ananta pun kemudian menghela nafas dan kemudian mulai makan egg benedict di depan matanya.
Kasihan ya Ananta, harus menghandle kesalahan pendahulunya yang merekruit orang yang salah.
Dan ini masalah penting dalam recruitment.
70 persen masalah kita dalam mengelola karyawan itu disebabkan kesalahan kita waktu merekruit orang.
Dan itu sebagian besar karen kita terlalu memfokuskan pada competence, diploma dan experience.
Lihat saja pertanyaan pertanyaan yang biasanya ditanyakan pada saat interview:
- Anda dulu lulusan dari mana?
- Dulu anda berpengalaman apa saja?
- Ceritakan prestasi anda yang paling bagus?
- Menurut anda apa saja strength anda ...?
Lihat bahwa pertanyaan pertanyaan interview itu semuanya memfokuskan pada CDE (competence, diploma dan experience).
Padahal seringkali kita merekruit orang orang yang pinter, tetapi ternyata tidak bisa kerja di perusahaan kita. Mengapa demikian? Karena semua makhluk hidup akan lebih berprestasi kalau berada di habitatnya. Ikan akan berenang dengan lincah di air, belut di lumpur, burung terbang di udara dan kuda lari di darat. Coba anda taruh burung di air, mati dia!
Atau anda taruh ikan di lumpur, dia tidak akan bisa berenang cepat.
Ini berarti bahwa anda bukan hanya mengassess kemampuan renang para binatang, tetapi juga kecocokannya dengan habitatnya.
Berarti anda tidak boleh hanya mengasses competence candidate (CDE, competence, diploma dan experience).
Tetapi ternyata yang lebih penting lagi adalah karakternya.
Attitued , Behaviors and Chatacters.
Saya menyebutkan itu sebagai sebuah rumus ...
ABC itu lebih penting daripada CDE.
Attitude, Behavior dan Experience itu lebih penting Competences, Diploma and Experiences!
Jadi bagaimana meng-assess karakter? Tanyakan pertanyaan pertanyaan di bawah ini, misalnya:
- Kapankah anda benar benar berada di masa tersulit dalam hidup anda, bagaimana anda mengatasinya?
- Sebutkan situasi di mana anda berada dalam kesulitan dan harus minta tolong dengan rekan anda? Bagaimana caranya?
- Sebutkan perubahan hebat yang pernah terjadi dalam hidup anda , dan bagaimana anda menyesuaikan diri dengannya?
Those questions ask about the real condition, and your candidate should demonstrate their real chatacters!
Ok, kita kembali kepada permasalahan Ananta. Well, kebetulan Widya akhirnya mengundurkan diri dan keluar dari pekerjaannya.
Jadi sekarang Ananta harus mencari pengganti Widya. Dan Ananta harus meyakinkan bahwa dia tidak melakukan kesalahan yang sama dengan pendahulunya. He has to hired the right person!
Apa yang bisa dilakukan Ananta? Saya akan merekomendasikan lima langkah di bawah ini ....
1. BUILD YOUR CREDIBILITY as a GOOD EMPLOYER (and a good leader)
Pertama anda harus membangun reputasi sebagai great company and great leader.
Talent yang bagus punya choice.
Mereka akan memilih sebuah pekerjaan karena 3 parameter ini:
- the right industry (where they can learn)
- the right company (where they can be proud of)
- the right leader (they want to work with)
Faktor perusahaan dan leader sangat penting. And we cannot lie to them. They talk each other. Kalau anda mengexploitasi karyawan anda, memperlakukan mereka dengan tidak fair, tidak mendevelop mereka dan bersikap kasar kepada karyawan anda, mereka akan bilang ke teman teman mereka . Dan akibatnya talent talent yang bagus tidak akan mau join perusahaan anda. Remember the good talents have a choice!
2. BE PROACTIVE WITH YOUR EFFORT: WIDEN YOUR NET
Kedua, perluaslah kolam di mana anda akan memancing ikan. Kolam yang sama sudah jenuh. Industri itu kecil. Talent yang bagus ya itu itu saja. Untuk menambah pilihan anda , perluaslah kolam anda. Think outside the box!
Ananta rajin menjalin networking dengan talent talent di luar industrinya. Saya dulu rajin ke Singapore untuk membujuk talent talent yang bagus untuk kembali ke tanah air. Dengan begitu kita menambahkan pilihan karena kita juga melakukan pemilihan lintas negara dan lintas industry.
3. FILTER With COMPANY CULTURE
Anda harus benar benar mengerti budaya perusahaan anda. Ada perusahaan yang memang benar benar fokus pada growth, speed, execution!
Ada perusahaan yang fokus pada inovasi dan mengutamakan brainstorming of new ideas.
Ada perusahaan yang mengutamakan harmony dan relationship.
Which one is your company?
Anda perlu mengerti itu agar anda mampu menyeleksi fit candidate anda dengan perusahaan.
4. CHARACTER is more important than COMPETENCE
Seperti yang saya sampaikan di atas, jangan hanya berfokus kepada competence. Ingat, karakter itu lebih penting. Daripada merekruit orang pintar yang gak bisa kerja mendingan rekruit orang yang sedang sedang saja, tetapi punya passion dan semangat yang tinggi untuk bekerja.
Carilah orang yang open mind, suka belajar dari yang lain, bisa bekerja sama dalam team dan pekerja keras.
5. CONDUCT THE REFERENCE CHECK
Last but not least, dont believe whatever your candidates said. Check , check and check.
Gunakan network anda. Cek performance dan perilakunya di perusahaan perusahaan sebelumnya denga menanyakan kepada bekas boss nya, HR di perusahaan yang lama, mantan anak buahnya, mantan peernya dan juga networking anda di industry tersebut.
Jadi ingat ya, anda bisa mencoba lima langkah ini untuk me-rekruit the right people to your organization ...
1. BUILD YOUR CREDIBILITY as a GOOD EMPLOYER (and a good leader)
2. BE PROACTIVE WITH YOUR EFFORT: WIDEN YOUR NET
3. FILTER With COMPANY CULTURE
4. CHARACTER is more important than COMPETENCE
5. CONDUCT THE REFERENCE CHECK
Salam Hangat
Pambudi Sunarsihanto
Fanky Christian
HP.08121057533
HP.08121057533