Hukum Parkinson berkata "Work expands to fill the thime available for its completion"
"Tugas akan mengkuti waktu yang diberikan untuk menyelesaikannya"
Ini bicara soal target waktu. Berapakah waktu yang diperlukan untuk selesaikan pekerjaan ini ?
Itu pertanyaan yang sering saya tanyakan ke tim pada waktu mendapatkan pekerjaan.
Dan itu kami hitung dalam satuan mandays. Semua akan berkaitan dengan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan. Semakin lama tentu akan semakin mahal.
Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan. Amsal 19:20
Parkinson Law ini masih valid meskipun ini kalimat dikeluarkan tahun 1955
Semua pekerjaan kita akan selesai pada waktunya apabila kita DISIPLIN
Perencanaan dan kedisiplinan adlah kunci untuk meraih sukses. Kita harus disiplin dan berani keras pada diri kita sendiri, supaya kita bijak di masa depan. Tanpa disiplin kita tidak akan mencapainya.
Saya hanya seorang yang berpikiran sederhana, mencoba memahami dunia penuh kerumitan, mensyukuri setiap langkah yang diberkati, mendoakan harapan dan berharap hidup saya membuat banyak orang merasa sungguh hidup..
Translate
Monday, August 28, 2017
Sunday, August 27, 2017
Cahaya di ujung terowongan
THE LIGHT AT THE END OF THE TUNNEL
(Pada saat anda sedang dalam masalah yang berat, dan lama, teruslah berusaha, teruslah bekerja, dan suatu saat PASTI anda melihat
cahaya di ujung terowongan itu)
Pagi itu Andi mengajak saya ngobrol di coffe sambil breakfast. Sebenarnya saya sibuk, tetapi karena nadanya mendesak, saya ajak juga dia Breakfast jam 7 pagi.
Andy adalah seorang insinyur perminyakan, lulusan Institut Teknologi terbaik di negeri ini, dan setelah lulus dan bekerja selama dua tahun di Indonesia, dia langsung ditempatkan di luar negeri. Dan sejak itulah dollar pun mengalir kencang di tabungannya.
Sampai kemudian ternyata harga minyak turun, dan perusahaan perusahaan minyak pun memotong jumlah expatriatenya.
Andy pun harus pulang ke tanah air tanpa pekerjaan.
Tadinya dia masih berharap banyak untuk mendapatkan pekerjaan baru di Indonesia, dia kan insinyur dari Institut Teknology yang top kan? Tentunya "percaya diri" nya segede "gajah" , seperti simbol almamaternyaπ.
Ternyata .... di Indonesia perusahaan minyak juga tidak merekrut. Dan Andy pun menghabiskan berbulan-bulan di depan computer untuk mencari lowongan di perusahaan minyak, dan setiap hari dia pun merengek-rengek dan bertanya ,"Kapan harga minyak naik lagi?" supaya perusahaan minyak itu bisa merekrut karyawan lagi.
Dan ternyata miracle belum juga tiba, sampai hari ini.
Dan pagi itu Andy datang dengan lesu, stress dan percaya dirinya mulai pudar perlahan - lahan.
"I dont know what to do anymore. I am good. I am one of the best. Graduated from best University. Great Index Prestasi. Worked in the best oil company. Had international experience. And now? Nothing !!! What should I do?"
Dia hampir menangis menceritakan nasibnya. Minum teh sebentar kemudian dia bertanya,"Kata Pak Pam kan saya harus mempersiapkan diri menjadi global talent. I have all the requirement, lulusan ITB Perminyakan, IP hampir 4, English fluent, pengalaman luar negeri 7 tahun. Kok susah dapet kerjaan? What's wrong with the world?"
Andy sedang berada di dalam terowongan gelap, dan dia sudah cukup lama di dalam terawangan, bahkan dia belum melihat cahaya di ujung terowongan ...., jadi akibatnya dia hanya melihat kegelapan yang gulita. Pantas lah kalau Andy agak frustasi dan stress .
Dan hal ini sering terjadi, baik untuk career maupun bisnis kita.
Andy sedang mengalami itu dalam karienya. Beberapa perusahaan juga mengalami penurunan performance karena persaingan yang keras dan macro economy yang tidak mendukung.
Hidup, karier dan bisnis adalah perjalanan naik toller coaster. Kadang kita naik , kadang kita turun.
That's life thatbwe face now ...
Cerita ini mengingatkan saya kepada seorang teman saya yang lain . Sebut saja namanya Jeremy, teman saya juga 10 tahun lalu waktu saya bekerja di Singapore.
Jeremy adalah orang Amerika, kolega saya dalam bidang HR. Suatu saat dia harus kembali ke Texas karena dia harus mengurus ibunya yang sakit kanker (dan akhirnya meninggal 3 tahun lalu).
Dan sejak Jeremy pulang, dia pun sibuk mencari pekerjaaan. Tetapi waktu itu kayaknya ada krisis yang melanda Amerika yang membuat Jeremy susah sekali mencari pekerjaan dalam bidang HR (di mana dia sangat expert). Hampir sama seperti Andy tadi.
Bedanya setelah 1-2 tahun Jeremy tidak menemukan pekerjaannya juga, Jeremy mencoba menemukan passion dan strength yang lain. Dan dia teringat bahwa dulu dia hobby beracting dan maun theatre. Dia dalami lagi dunia acting. Dan sekarang Jeremy sering tampil menjadi pemeran pembantu dalam beberapa film seri seperti NCIS, Criminal Minds ..etc.
Voila! Jeremy did it right. Saat anda berada di terowongan panjang
Anda harus terus berjalan
mencari cahaya terang
Terus berlari, berjalan dan bergerak
Jangan putus asa
Jangan terdiam
Teruslah bergerak, berjalan dan berlari. Pada saat perusahaan anda sedang mengalami decline of performance ... seluruh perusahaan harus berusaha mencari inisiatif baru, berinovasi dan bekerja keras agar performance naik lagi.
Pada saat karier Andy lagi gak jelas, karena industri perminyakan yang sedang tidak menentu ya dia harus mencoba mencari terowongan lain yang bisa dimasuki untuk mencari cahaya terang.
Apa yang harus Andy lakukan? Apa yang harus anda lakukan seandainya anda (atau bisnis anda) sedang berada di
Seperti Jeremy yang mencoba karier di dunia acting, Andy juga harus mencoba mencari strength yang lain. Sama perusahaan anda juga harus berusaha mencari sumber pendapatan lain di luar product yang selama ini diandalkan ...
Lengkapnya kita ikuti langkah-langkah di bawah ini ...
1. REEVALUATE YOUR STRENGTH
Coba gali potensi anda , pasti anda punya kelebihan kelebihan lain yang mungkin tidak tergali.
Mungkin saja anda jago dalam
- berorganisasi
- berkomunikasi
- influencing others
- berdagang
- utak atik computer system
- bahasa asing lain
- ...etc
Seperi Jeremy yang mencoba menggali potensinya selain di HR, dan akhirnya ketemu dalam bidang acting.
2. SHARPEN YOUR SHAW
Asahlah gergaji anda. Maksudnya asahlah kompetensi anda. Belajarlah lebih banyak lagi. Baik secara teori maupun praktek. Bekerjalah untuk sukarelawan dan tanpa dibayar, asalkan pekerjaannya menarik dan membuat anda belajar lebih banyak!
Jangan hanya berdiam dan meratapi diri.
3. LOOK, LISTEN, READ, OBSERVE, LEARN
Perhatikan trend yang sedang terjadi. Bidang apa yang sekarang menjadi trend. Bidang apa yang akan menjadi trend di masa depan. Mulai belajar .
Kan sekarang ada waktu buat belajar?
4. REACH-OUT: USE YOUR NETWORK, HELP THEM
Connect lagi dengan networking anda. Dikusikan. Nah , di sini ingat satu hal yang penting. Jangan minta pekerjaan ke mereka. Bayangin, temen anda sudah lama gak ketemu dengan anda, eh ketemu ketemu anda butuh bantuan. Dia akan gedheg!
Justru anda harus mencoba bertanya apa yang anda bisa bantu. That's networking!
Barangkalai saja ada hal hal yang anda bisa bantu secara sukarela (dan tidak dibayar). Mungkin proyek kecil, mungkin penelitian, mungkin CSR atau apapun that you can help.
By doing that, anda nggak akan nganggur, anda bertambah pengalaman, dan anda bertambah network anda.
5. CREATE YOUR OWN OPPORTUNITY
Ingat seringkali opportunity tidak datang. And that's ok. You have to create your own opportunity !
Ciptakan kesempatan anda sendiri. Bisa dengan memulai bisnis baru. Bisa dengan menciptakan product baru. Bisa mempelajari consumer behavior dan mencari atau menciptakan sesuatu yang dibutuhkan mereka.
Andy is good, lulusan terbaik dari universitas terbaik. Gunakan kompetensi itu dong untuk create something new yang akan membuka peluang baru.
6. BE PERSISTENT, THE LIGHT WILL COME
Jangan terlalu khawatir secara berlebihan. Yakinlah bahwa suatu saat masa masa sulit akan berlalu. Bersiaplah. Berusahalah. Belajarlah. Bekerjalah. Tetapi tetap jangan lupa bersenang-senang dan enjoy life secukupnya.
The most important thing is being persistence and perserverance no matter how difficult your situation is.
Keep fighting, and you will see the light in the end of the tunnel.
Ingat, kalau anda sedang berada di terowongan gelap, coba terapkan keenam hal ini:
1. REEVALUATE YOUR STRENGTH
2. SHARPEN YOUR SHAW
3. LOOK, LISTEN, READ, OBSERVE, LEARN
4. REACH-OUT: USE YOUR NETWORK, HELP THEM
5. CREATE YOUR OWN OPPORTUNITY
6. BE PERSISTENT, THE LIGHT at the end of the tunnel WILL COME
Salam Hangat
Pambudi Sunarsihanto
Fanky Christian
HP.08121057533
HP.08121057533
Monday, August 21, 2017
FIVE ELEMENT OF LEADERSHIP CHANGE's MESSAGE
FIVE ELEMENT OF LEADERSHIP CHANGE's MESSAGE
(Bagaimana mengkomunikasikan sebuah perubahan bisnis di perusahaan anda)
Beberapa minggu yang lalu saya diundang ke Batam untuk menyampaikan sharing tentang change management di depan puluhan Komisaris dan Direktur Utama BUMN.
Event yang menarik, di tengah suasana uncertainty, mereka masih menyempatkan diri untuk terus-menerus belajar. Setelah acara selesai, datanglah seorang Direktur perusahaan yang menghampiri saya dan menceritakan pengalamannya.
Sebut saja namanya Pak Jaka. Pak Jaka menyadari bahwa perusahaannya memang harus berubah. Dan untuk itu tentunya kompetensi yang dibutuhkan tentu saja berbeda. Masalahnya memang ada beberapa karyawan yang sangat bisa beradaptasi dan bisa mempelajari kompetensi baru yang dibutuhkan. Tetapi banyak yang tidak bisa belajar lagi, tidak bisa meng-upgrade kompetensi mereka, meskipun sudah diberikan kesempatan beberapa kali.
Jadi akhirnya keputusan management adalah untuk men-strukturisasi perusahaan, meremajakan company capability dengan mengganti karyawan-karyawan tersebut dengan karyawan-karyawan baru yang competence nya lebih relevant.
Tapi kita semua tahu, pasti akan ada challenge dari banyak pihak. Mengapa perusahaan yang sedang untung kok malah mem-PHK-kan karyawannya? Pak Jaka menanyakan bagaimana cara yang tepat untuk mengkomunikasikan perubahan tersebut?
Pak Jaka memang melakukan langkah yang tepat . Bukan berarti perusahaan untung maka sekarang semua boleh bersantai-santai. Semuanya harus waspada. Pada saat itu Kodak juga untung luar biasa, tetapi mereka tidak meng-upgrade competence mereka (dari analog photography menjadi digital photography). Mestinya mereka meng-upgrade staff mereka dari para insinyur kimia menjadi insinyur software.
Mereka tidak melakukan itu, dan akibatnya fatal, mereka bangkrut!
Hal yang sama juga akan dialami perusahaan pak Jaka, seandainya tidak senantiasa melihat trend ke depan dan tidak terus menerus meng-upgrade capability mereka.
Jadi pak Jaka sudah mengambil keputusan yang tepat untuk perusahaannya.
Memang berat, memang akan penuh tantangan, tetapi keputusan itu tetap harus diambil demi keberlangsungan perusahaan di masa depan!
Masalahnya adalah bagaimana mengkomunikasikannya? Karena sudah tentu banyak yang akan menentang, banyak yang men-challenge, protes bahkan mungkin demo atau mogok kerja.
Memang akan selalu ada resiko. Kita tetap tidak bisa menghapuskan resiko
menjadi nol. Yang bisa dilakukan adalah meminimisir resiko tersebut dengan melakukan komunikasi yang baik dan direncanakan dengan matang.
Lima tips ini bisa diterapkan untuk melakukan komunikasi tersebut.
1. STATE THE EXISTING CONDITION
Pertama-tama, mereka semu harus mengerti mengapa kita melakukan hal ini. Sending the sense of urgency!
Seorang dokter yang baik harus menjelaskan kondisi pasien sebelum melakukan operasi.
Leader yang baik juga begitu. Jelaskan kondisi sekarang.
Jelaskan trend dan tantangan di masa depan. Dan itu akan membuat mereka semua untuk sedikit lebih terbuka dengan perubahan yang harus dijalankan.
2. DISCONNECT FROM THE PAST
Jelaskan apa saja yang harus dilakukan di masa depan.
Jelaskan apa saja kompetensi yang dibutuhkan di masa depan.
Jelaskan talent-talent yang seperti apa yang dibutuhkan.
Jelaskan the new way of working yang harus diadopt di masa depan.
Dan jelaskan mengapa way of working,
kompetensi dan talent-talent yang kita miliki sekarang tidak akan bisa lagi menjawab tantangan di masa depan dan tidak akan memungkinkan kita untuk meraih kesuksesan jangka panjang.
3. ACKNOWLEDGE THE PAST EFFORT
Meskipun masa depan sulit, dan apa yang dilakukan di masa lalu tidak relevant lagi, kita tetap harus menghargai usaha-usaha di masa lalu.
Karena memang ...
- mereka bekerja keras untuk itu
- apa yang dilakukan di masa lalu itu memang menghasilkan kesuksesan yang kongkrit
- dan bahwa dengan melakukan transformasi, itu bukan berarti yang dulu merekan lakukan itu salah, ini hanyalah tuntutan jaman yang berganti
4. DESCRIBE THE FUTURE DIRECTION
Di phase ini anda menerangkan, bagaimana sukses di masa depan itu terlihat. Sebaiknya anda banyak banyak menggunakan visualisasi dan story telling ....
Motivasi mereka dengan indahnya masa depan yang sedang anda tuju bersama.
Kemudian motivasi mereka untuk melakukan hal-hal yang berbeda dengan cara-cara yang berbeda dan membutuhkan kompetensi yang berbeda.
Kuncinya adalah ... to achieve the future which is different from now, you need to do different things, in a different way, with different competences!
5. GROOM and CALL FOR CHANGE AGENTS
Phase terakhir ini sangat penting. Perubahan tidak akan terjadi kalau anda berjalan sendirian.
Pepatah afrika berkata,"Kalau anda mau pergi cepat,
pergilah sendirian. Kalau anda mau pergi jauh, pergilah bersama-sama dengan yang lain."
Ajaklah tim anda untuk ikut bersama-sama mengawal dan mengimplementasikan perubahan ini.
Katakan pada mereka bahwa kontribusi mereka pada perubahan ini akan sangat berguna bagi perusahaan dan juga bagi pengembangan karier mereka sendiri. Mereka akan belajar banyak dari pengalaman mereka mengimplementasikan transformation ini.
So before you deliver your LEADERSHIP CHANGE'S MESSAGE, remember this simple formula of CDEFG (karena ini tentang Change, maka singkatannya pun dimulai dengan huruf C, CDEFG!)
1. C: CONDITION, STATE THE EXISTING CONDITION
2. D: DISCONNECT, DISCONNECT FROM THE PAST
3. E: EFFORT, ACKNOWLEDGE THE PAST EFFORT
4. F: FUTURE, DESCRIBE THE FUTURE DIRECTION
5. G: GROOM and CALL FOR CHANGE AGENTS
Salam Hangat
Pambudi Sunarsihanto
Fanky Christian
HP.08121057533
HP.08121057533
Sebuah Botol
Sebuah *BOTOL* πΆ
~Kalau diisi air mineral, harganya 3 ribuan...
~Kalau diisi jus buah, hargan ya 10 ribuan...
~Kalau diisi Madu, harganya ratusan ribu...
~Kalau diisi minyak wangi harganya bisa jutaan!.
~Kalau diisi air comberan, hanya akan dibuang dalam tong sampah karena tidak ada harganya...
*Sama-sama dikemas dalam BOTOL tetapi berbeda nilainya, sebab "isi" yang ada di dalamnya berbeda...*
Begitu juga dgn kita; semua sama... semua manusia...
Yang membedakannya adalah; *KARAKTER* yg ada didalam diri kita.
Ilmu dan pemahaman yg benar akan membangun karakter yg benar.
*"Sukses tidak diukur dari posisi yg kita capai, tapi dari kesulitan'2 yg berhasil kita atasi ketika berusaha meraih sukses"*
_Bila kita mengisi hati, dgn penyesalan masa lalu & kekhawatiran akan masa depan, hampir pasti kita *tidak akan memiliki hari ini untuk kita syukuri.*_
_Hujan & badai akan selalu kita temui dalam perjalanan hidup, namun..._
*"Hujan besar itu seperti tantangan hidup. Tidak perlu berdoa memohon hujan berhenti, tetapi cukup berdoa agar Payung kita bertambah kuat"*
*Ingat! Umur itu seperti es batu.*
_dipakai atau tidak dipakai akan tetap mencair... digunakan atau tidak digunakan umur kita tetap akan berkurang dari "jatah" yg telah ditetapkan._
*"Selagi masih tersisa jatah usia kita, lakukanlah KEBAIKAN sebanyak yg kita mampu lakukan."*
π― Ada 3 hal dalam hidup yang tidak bisa kembali:
*1. Waktu*
*2. Ucapan*
*3. Kesempatan*
Jagalah itu, jangan sampai kau menyesal karenanya...
π― Ada 3 hal yang dapat menghancurkan hidup seseorang:
*1. Amarah*
*2. Keangkuhan*
*3. Dendam*
Hindarilah ia selalu...
π― Ada 3 hal yang tidak boleh hilang :
*1. Harapan *
*2. Keikhlasan *
*3. Kejujuran *
Peliharalah ketiganya...
π― Ada 3 hal yang paling berharga :
*1. Kasih Sayang *
*2. Cinta *
*3. Kebaikan *
Pupuklah itu semua...
π― Ada 3 hal dalam hidup yang tidak pernah pasti:
*1. Kekayaan*
*2. Kejayaan*
*3. Mimpi*
Jangan terobsesi karenanya...
π― Ada 3 hal yang dapat membentuk watak seseorang :
*1. Komitmen*
*2. Ketulusan*
*3. Kerja Keras*
Upayakanlah sekuatnya...
π― Ada 3 hal yang membuat kita sukses :
*1. Tekad*
*2. Kemauan*
*3. Fokus*
Usahakan dengan sungguh-sungguh...
π― Ada 3 hal yang tidak pernah kita tahu :
*1. Rezeki*
*2. Umur *
*3. Jodoh *
Mintalah pada Allah...
π― TAPI, ada 3 hal dalam hidup yang PASTI :
*1. Tua *
*2. Sakit *
*3. Kematian *
Persiapkanlah dengan sebaik-baiknya...
π― Semoga kita semua senantiasa dalam kebahagiaan dan selamat dunia-akhirat... ππ»ππ»ππ»
Fanky Christian
HP.08121057533
HP.08121057533
Monday, August 14, 2017
WHEN THERE IS A STRONG WIND, DO YOU BUILD A WALL OR A WINDMILL?
WHEN THERE IS A STRONG WIND, DO YOU BUILD A WALL OR A WINDMILL?
(How to adapt to different leadership style)
His name is Johan (obviously not his real name), a good friend of mine when we worked together in Nokia long time ago. He is now a Product Maanager in a multinational company. He came to our house on Sunday morning with his family. And when his wife chatted with mine, he started to tell his story.
Everything in his workplace was fine, until 9 months ago. He was hired 2 years ago by the Managing Director, he worked very well with him, he performed well, he got big bonus and even he was put in a High Potential program. What more can he expect?
Then suddenly his roller coaster started ....
9 months ago , the Managing Director has decided to go back to his home country. The replacement is a young superstar from another company. In the beginning Johan was impressed with his new boss. He thought he can learn from him and that the new boss would be open to exchane ideas and challenge each other. So Johan continue to use his style as a "challenger" , that he usually used with his previous boss. After all, the new boss come from another industry and need to learn the insight of both this company and this industry. This is why , with all good intentions, Johan keeps challenging his boss, often in front of others, expecting that his challenge will complete the boss's idea and together they will build a better plan before they implement.
And the nightmare started ...
Apparently the boss did not like this style at all. The relationship and chemistry went very badly. The boss keep the distance from Johan, started to reject all the ideas from Johan, talk negatively about Johan's performance in public, and now we started to hear the rumor that the boss will bring someone from his previous company to replace Johan.
Johan's life in the office is becoming very painful, and obviously it started to impact on his personal life.
Johan started to desesperately looking for another job, with no luck so far ....
"What should I do, mas Pam? What should I do ....."
We took a break, and walked arround the park near my house in Bogor area, where I spend the week ends with my family.
What happen to Johan is a classic situation when a top performer could struggle during a change of leadership. Johan needs to realize that things changed. Like everything else in life ... the world has changed, the macro economy has changed, the business has changed, the consumer behavior has changed and .... sometimes the leadership can change ....
There is a chinesse proverb saying that "When there is a strong wind, some people build a wall (resistance to a change), some people will build a windmill (creating opportunity from a change). Which one are you?
Clearly , Johan did not even realize that he needed to adapt to a new leadership style. And he keeps going with his old working style (since it worked before). But the fact that he perform well with his old style in the past, is not a guarantee that he will perform well also in the new environment. Remember, your past performance is a lousy predictor of your future performance. Whatever worked in the past may not work in the future anymore. Whatever you know in the past could be wrong.
You have to continuously listen, observe and learn about the change, before you behave! Learn first then decide how you can adapt to the new change, or the new style .
Johan is now looking for another job, which is not a good alternative to do today. Which company (or which boss) would hire a desesperate man? (Please do not think that HR and the new boss cannot read your mind through your body language, facial expression and your choice of words). And even if he manages to get a job (probably from a company or a boss who are as desesperate as him), it would not look good in his CV (you move every 2 years? what are you looking for? Dont you need to show a consistent track record first?)
Lets go back to the Chinesse proverb, when there is strong wind, some people build a wall, others build a windmill. Which one are you? If you build a wall, it might be ok for now. But the wind will get stronger and stronger, and one your wind will fall appart anyway!
If you build a windmilles, you get big result from that opportunity.
And actually the stronger the wind (change) will even bring bigger result. And that's what Johan needs to do ! Creating opportunity from this change rather than resisting, crying and keep doing the same things!
So, what Johan needs to do exactly. Lets follow these 5 steps ....
1. REALIZE THAT THING HAS CHANGED
First thing, first. Dont look back. Things have changed. You cannot go back to the past. Nothing will be the same anymore. You dont expect things to be like before.
Move on. Forget the past.
Johan need realize this and forget about whatever the previous boss did, said or think!
He has a new boss now! He need to observe, watch, listen to the new boss and adapt his working style.
Now, lets get it clear, I am not asking you to be a "kiss-ass" or a "teacher pet", no! I am asking you to learn and adjust your style to the new boss, which is completely different!
And remember, without adjusting his style, there is now way Johan could achieve his objectives. Hence Johan has no choice but to observe and adapt!
2. LEARN FROM THE CHANGE
Johan learned a lot from his previous boss, its normal, because they had great relationship and chemistry.
But Johan should not close his mind. The new boss has been hired by people who are much smarter and know more than him (usually a team or a pannel with the boss of his boss, a combination between business and HR top ranks). They cannot be wrong. Johan should consider to really observe the new boss and learn as much as possible from him.
- Why is he so good?
- Why the people like him so much so that they all agreed to hire him, eventhough he must be very very expensive?
- What are the technical competences that he has
- What are the business and communication skills that he har (and others dont)
Watch, watch, watch!
Observe, observe, observe!
And learn, learn, learn!
3. BREATH and BEHAVE in the NEW ENVIRONMENT
It is not enough to adapt and learn, you have to really breath and behave in the new environment.
You walk on the road. Before you go to the lake, you observe and you learn how to swim. But once you throw yourself to the lake, there is no choice but to swim, or otherwise you would die!
Actually it is even better if he enjoy to swim.
Same thing with Johan, he has to breath, behave and enjoy doing it in his new environment.
He needs to adopt a new habit.
What does it means? Really understand the new direction, really buy-in the new paradigm and really committed to contribute his maximum in the new environment, while enjoy and having fun doing all of the above!
4. USE YOUR STRENGTH and CREATE NEW OPPORTUNITY in the new ENVIRONMENT
By now Johan should have gained credibility as a good teamworker. Which is a mandatory prerecquisite before he move to the next step, as a good performer!
Now it is time to start to use his strength at his advantage and use them for the benefits of his team and the company.
But now it is different, because he understand the full picture of the new objectives that they have to achieve and the new paradigm in which he lives in.
And obviously, it is completely different, and it will be much more effective to build chemistry and relationship, but ultimately to deliver the common objective for the team. Voila!
What does it means? Find his strength, analyze the relevancy with the current situation, and apply what you think could bring the maximum contributions!
5. GO AHEAD, SCORE IT , PERFORM at MAX and IMPRESS EVERYBODY!
If you reach here, you already have all ingredients to succeed, wait no ... there is still one thing missing. The excution. Come on , its time to execute now!
You are on the right tracks. There will be still challenges, blood , sweats and tears, but you are on the right track, with the persistence and perserverance, you will get there!
Just remember, the 5 things that you need to do to learn, adapt and excel with the change ...
1. REALIZE THAT THING HAS CHANGED
2. LEARN FROM THE CHANGE
3. BREATH and BEHAVE in the NEW ENVIRONMENT
4. USE YOUR STRENGTH and CREATE NEW OPPORTUNITY in the new ENVIRONMENT
5. GO AHEAD, SCORE IT, PERFORM at MaX and IMPRESS EVERYBODY!
By the way, read again those 5 recommendations. Because you might apply them for any change in your life: change of boss, job, company, promotion, moving to another city or even moving to another country.
Good luck with your "change", you might struggle in the beginning, but you will learn a lot from it!
Warm regards,
Pambudi Sunarsihanto
Fanky Christian
HP.08121057533
HP.08121057533
Friday, August 11, 2017
5 step to hire the right people
HIRE THE RIGHT PEOPLE
Pagi itu Ananta uring-uringan. Ananta adalah seorang CEO di sebuah perusahaan Amerika di Indonesia.
Pagi itu kami breakfast di Ritz Carlton Asia Pacific. Kami memang secara regular makan pagi bareng. I learned a lot about the business from him. Dan dia juga suka curhat dan menceritakan permasalahan yang dihadapinya dengan teamnya.
Dan pagi itu kamu mendiskusikan tentang seorang anak buahnya (sebut saja namanya Widya) yang menduduki posisi penting di perusahaanya.
"Gua nggak tahu siapa yang dulu merekruit Widya. Karakternya dia sama sekali gak match sama budaya perusahaan ini. Akibatnya meskipun dia pinter, tetapi sangat sulit bagi Widya untuk mendapatkan support dari senior-seniornya, peernya dan juga anak buahnya. Style Widya sama sekali gak nyambung dengan budaya perusahaan itu.
- Widya hanya memikirikan pencapaian target teamnya sendiri
- Widya kelihatan suka menjilat seniornya tetapi suka menginjak bawahannya
- Widya menggunakan kata kata yang kurang sopan bahkan membentak dalam berkomunikasi
- Widya tidak pernah menawarkan untuk membantu teman lain
- Widya memarahi anak buah nya di depan meeting besar.
Jadi meskipun Widya sangat pintar (dan punya nama besar di inustry itu), tetap saja sangat susah bagi Widya untuk berinteraksi dengan yang lain, dan akibatnya prestasi Widya pun jeblok.
Ananta meneruskan,"Gua gak ngerti kenapa orang seperti Widya bisa dihire di perusahaan ini."
Ananta pun kemudian menghela nafas dan kemudian mulai makan egg benedict di depan matanya.
Kasihan ya Ananta, harus menghandle kesalahan pendahulunya yang merekruit orang yang salah.
Dan ini masalah penting dalam recruitment.
70 persen masalah kita dalam mengelola karyawan itu disebabkan kesalahan kita waktu merekruit orang.
Dan itu sebagian besar karen kita terlalu memfokuskan pada competence, diploma dan experience.
Lihat saja pertanyaan pertanyaan yang biasanya ditanyakan pada saat interview:
- Anda dulu lulusan dari mana?
- Dulu anda berpengalaman apa saja?
- Ceritakan prestasi anda yang paling bagus?
- Menurut anda apa saja strength anda ...?
Lihat bahwa pertanyaan pertanyaan interview itu semuanya memfokuskan pada CDE (competence, diploma dan experience).
Padahal seringkali kita merekruit orang orang yang pinter, tetapi ternyata tidak bisa kerja di perusahaan kita. Mengapa demikian? Karena semua makhluk hidup akan lebih berprestasi kalau berada di habitatnya. Ikan akan berenang dengan lincah di air, belut di lumpur, burung terbang di udara dan kuda lari di darat. Coba anda taruh burung di air, mati dia!
Atau anda taruh ikan di lumpur, dia tidak akan bisa berenang cepat.
Ini berarti bahwa anda bukan hanya mengassess kemampuan renang para binatang, tetapi juga kecocokannya dengan habitatnya.
Berarti anda tidak boleh hanya mengasses competence candidate (CDE, competence, diploma dan experience).
Tetapi ternyata yang lebih penting lagi adalah karakternya.
Attitued , Behaviors and Chatacters.
Saya menyebutkan itu sebagai sebuah rumus ...
ABC itu lebih penting daripada CDE.
Attitude, Behavior dan Experience itu lebih penting Competences, Diploma and Experiences!
Jadi bagaimana meng-assess karakter? Tanyakan pertanyaan pertanyaan di bawah ini, misalnya:
- Kapankah anda benar benar berada di masa tersulit dalam hidup anda, bagaimana anda mengatasinya?
- Sebutkan situasi di mana anda berada dalam kesulitan dan harus minta tolong dengan rekan anda? Bagaimana caranya?
- Sebutkan perubahan hebat yang pernah terjadi dalam hidup anda , dan bagaimana anda menyesuaikan diri dengannya?
Those questions ask about the real condition, and your candidate should demonstrate their real chatacters!
Ok, kita kembali kepada permasalahan Ananta. Well, kebetulan Widya akhirnya mengundurkan diri dan keluar dari pekerjaannya.
Jadi sekarang Ananta harus mencari pengganti Widya. Dan Ananta harus meyakinkan bahwa dia tidak melakukan kesalahan yang sama dengan pendahulunya. He has to hired the right person!
Apa yang bisa dilakukan Ananta? Saya akan merekomendasikan lima langkah di bawah ini ....
1. BUILD YOUR CREDIBILITY as a GOOD EMPLOYER (and a good leader)
Pertama anda harus membangun reputasi sebagai great company and great leader.
Talent yang bagus punya choice.
Mereka akan memilih sebuah pekerjaan karena 3 parameter ini:
- the right industry (where they can learn)
- the right company (where they can be proud of)
- the right leader (they want to work with)
Faktor perusahaan dan leader sangat penting. And we cannot lie to them. They talk each other. Kalau anda mengexploitasi karyawan anda, memperlakukan mereka dengan tidak fair, tidak mendevelop mereka dan bersikap kasar kepada karyawan anda, mereka akan bilang ke teman teman mereka . Dan akibatnya talent talent yang bagus tidak akan mau join perusahaan anda. Remember the good talents have a choice!
2. BE PROACTIVE WITH YOUR EFFORT: WIDEN YOUR NET
Kedua, perluaslah kolam di mana anda akan memancing ikan. Kolam yang sama sudah jenuh. Industri itu kecil. Talent yang bagus ya itu itu saja. Untuk menambah pilihan anda , perluaslah kolam anda. Think outside the box!
Ananta rajin menjalin networking dengan talent talent di luar industrinya. Saya dulu rajin ke Singapore untuk membujuk talent talent yang bagus untuk kembali ke tanah air. Dengan begitu kita menambahkan pilihan karena kita juga melakukan pemilihan lintas negara dan lintas industry.
3. FILTER With COMPANY CULTURE
Anda harus benar benar mengerti budaya perusahaan anda. Ada perusahaan yang memang benar benar fokus pada growth, speed, execution!
Ada perusahaan yang fokus pada inovasi dan mengutamakan brainstorming of new ideas.
Ada perusahaan yang mengutamakan harmony dan relationship.
Which one is your company?
Anda perlu mengerti itu agar anda mampu menyeleksi fit candidate anda dengan perusahaan.
4. CHARACTER is more important than COMPETENCE
Seperti yang saya sampaikan di atas, jangan hanya berfokus kepada competence. Ingat, karakter itu lebih penting. Daripada merekruit orang pintar yang gak bisa kerja mendingan rekruit orang yang sedang sedang saja, tetapi punya passion dan semangat yang tinggi untuk bekerja.
Carilah orang yang open mind, suka belajar dari yang lain, bisa bekerja sama dalam team dan pekerja keras.
5. CONDUCT THE REFERENCE CHECK
Last but not least, dont believe whatever your candidates said. Check , check and check.
Gunakan network anda. Cek performance dan perilakunya di perusahaan perusahaan sebelumnya denga menanyakan kepada bekas boss nya, HR di perusahaan yang lama, mantan anak buahnya, mantan peernya dan juga networking anda di industry tersebut.
Jadi ingat ya, anda bisa mencoba lima langkah ini untuk me-rekruit the right people to your organization ...
1. BUILD YOUR CREDIBILITY as a GOOD EMPLOYER (and a good leader)
2. BE PROACTIVE WITH YOUR EFFORT: WIDEN YOUR NET
3. FILTER With COMPANY CULTURE
4. CHARACTER is more important than COMPETENCE
5. CONDUCT THE REFERENCE CHECK
Salam Hangat
Pambudi Sunarsihanto
Fanky Christian
HP.08121057533
HP.08121057533
Thursday, August 10, 2017
Waduk untuk memberi
"TUHAN telah memberi kita dua tangan, yang satu untuk menerima dan yang satu lagi untuk memberi."
"Kita bukan waduk yang dibuat untuk menimbun; kita adalah suatu saluran yang dibuat oleh Tuhan untuk berbagi."
(Billy Graham,)
"Orang biasa kepingin menjadi orang luar biasa. Dan anehnya banyak Orang yang luar biasa kepingin menjadi orang biasa."
(Samuel Mp)
Selamat beraktivitas.
TETAP SEMANGAT PAGI.
*Sukses dan selalu Sehat,*
*Sehat dan selalu Sukses,*
*Salam Sejahtera.
ππ«π³π¬ππ«π³π¬π
Fanky Christian
HP.08121057533
HP.08121057533
Intisari kehidupan
Ada seorang pria, tidak lolos ujian masuk universitas, orang tuanya pun menikahkan ia dengan seorang wanita.
Setelah menikah, ia mengajar di sekolah dasar. Karena tidak punya pengalaman, maka belum satu minggu mengajar sudah dikeluarkan.
Setelah pulang ke rumah, sang istri menghapuskan air mata nya, menghiburnya dengan berkata: "Banyak ilmu di dalam otak, ada orang yang bisa menuangkannya, ada orang yang tidak bisa menuangkannya. Tidak perlu bersedih karena hal ini. mungkin ada pekerjaan yang lebih cocok untukmu sedang menantimu."
Kemudian, ia pergi bekerja keluar, juga dipecat oleh bosnya, karena gerakannya yang lambat.
Saat itu sang istri berkata padanya, kegesitan tangan-kaki setiap orang berbeda, orang lain sudah bekerja beberapa tahun lamanya, dan kamu hanya belajar di sekolah, bagaimana bisa cepat?
Kemudian ia bekerja lagi di banyak pekerjaan lain, namun tidak ada satu pun, semuanya gagal di tengah jalan.
Namun, setiap kali ia pulang dengan patah semangat, sang istri selalu menghiburnya, tidak pernah mengeluh.
Ketika sudah berumur 30 tahun-an, ia mulai dapat berkat sedikit melalui bakat berbahasanya, menjadi pembimbing di sekolah luar biasa tuna rungu wicara.
Kemudian, ia membuka sekolah siswa cacat, dan akhirnya ia bisa membuka banyak cabang toko yang menjual alat-alat bantu orang cacat di berbagai kota.
Ia sudah menjadi bos yang memiliki harta kekayaan berlimpah.
Suatu hari, ia yang sekarang sudah sukses besar, bertanya kepada sang istri, bahwa ketika dirinya sendiri saja sudah merasakan masa depan yang suram, mengapa engkau tetap begitu percaya kepada ku?
Ternyata jawaban sang istri sangat polos dan sederhana.
Sang istri menjawab: sebidang tanah, tidak cocok untuk menanam gandum, bisa dicoba menanam kacang, jika kacang pun tidak bisa tumbuh dengan baik, bisa ditanam buah-buahan; jika buah-buahan pun tidak bisa tumbuh, semaikan bibit gandum hitam pasti bisa berbunga. karena sebidang tanah, pasti ada bibit yang cocok untuknya, dan pasti bisa menghasilkan panen dari nya.
Mendengar penjelasan sang istri, ia pun terharu mengeluarkan air mata. Keyakinan kuat, katabahan serta kasih sayang sang istri, bagaikan sebutir bibit yang unggul;
Semua prestasi pada dirinya, semua adalah keajaiban berkat bibit unggul yang kukuh sehingga tumbuh dan berkembang menjadi kenyataan.
Di dunia ini tidak ada seorang pun adalah sampah. hanya saja tidak ditempatkan di posisi yang tepat.
Setelah membaca cerita ini, jangan dibiarkan saja, sharing dan teruskan ke orang lain, Anda adalah orang yang berbahagia.
Delapan kalimat di bawah ini, semuanya adalah intisari kehidupan:
1. Orang yang tidak tahu menghargai sesuatu, biarpun diberi gunung emas pun tidak akan bisa merasakan kebahagiaan.
2. Orang yang tidak bisa toleransi, seberapa banyak teman pun, akhirnya semua akan meninggalkannya.
3. Orang yang tidak tahu bersyukur, seberapa pintar pun, tidak akan sukses.
4. Orang yang tidak bisa bertindak nyata, seberapa cerdas pun tidak akan tercapai cita-cita nya.
5. Orang yang tidak bisa bekerjasama dengan orang lain, seberapa giat bekerja pun tidak akan mendapatkan hasil yang optimal.
6. Orang yang tidak bisa menabung, terus mendapatkan rejeki pun tidak akan bisa menjadi kaya.
7. Orang yang tidak bisa merasa puas, seberapa kaya pun tidak akan bisa bahagia.
8. Orang yang tidak bisa menjaga kesehatan, terus melakukan pengobatan pun tidak akan berusia panjang.
~Berbagi sebuah tulisan motivasi yang sangat bagus dengan Anda. Dan terima kasih jika sahabat ku mau membagikannya ke orang lain.
Fanky Christian
HP.08121057533
HP.08121057533
Wednesday, August 09, 2017
Anomali data ekonomi makro Dan mikro
Kolom Opini Kompas
ANOMALI DATA MAKRO DAN MIKRO
Oleh
Ari Kuncoro, Dekan dan Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia
Beberapa minggu terakhir ini media massa, media sosial, dan kelompok Whatsapp diramaikan oleh perdebatan terjadinya perbedaan (discrepancy) antara data makroekonomi Indonesia, yaitu pertumbuhan produk domestik bruto, dan data/survei mikro di pasar retail.
Beberapa foto yang menunjukkan betapa sepinya beberapa pusat perbelanjaan yang terkenal turut menghiasi diskursus masyarakat tersebut.
Pertanyaan mendasar adalah mengapa walaupun pertumbuhan ekonomi pada 2017 triwulan III cukup baik, yaitu sebesar 5,01 persen, tetapi pada saat yang sama beberapa sumber menunjukkan terjadi pelemahan di pasar retail, seperti penurunan konsumsi semen nasional sebesar 1,2 persen year on year (yoy) pada semester I-2017, penurunan penjualan pakaian sebesar 15 persen pada saat Lebaran, dan tingkat kekosongan perkantoran di area pusat perkotaan (CBD) sebesar 18,4 persen.
Yang menarik kemudian di sela-sela perdebatan ini adalah pendapat beberapa pakar bahwa yang terjadi sebenarnya adalah bukan perlambatan, melainkan pergeseran dari tren belanja barang ke daring (online). Pendapat ini menegaskan bahwa pengamatan mikro pada satu sektor saja tidaklah cukup untuk menarik kesimpulan tentang keseluruhan perekonomian (economy wide). Untuk itulah kita perlu melihat data makro yang lebih rinci sehingga gambaran makro-mikro tidak putus.
Pengamatan tersebut dapat dilakukan jika ada data konsumen yang langsung dapat disandingkan dengan data pertumbuhan ekonomi. Pengeluaran retail adalah bagian dari konsumsi, sementara konsumsi masyarakat adalah bagian dari produk domestik bruto (PDB). Yang diperlukan adalah data konsumsi yang memiliki rincian yang cukup lengkap menangkap beberapa tingkah laku masyarakat dalam mengonsumsi, tidak sekadar hanya konsumsi agregat. Data triwulanan terakhir PDB Badan Pusat Statistik memiliki informasi cukup lengkap untuk memenuhi kebutuhan ini.
Makin menengok ke belakang, misalnya ke triwulan I-2011, pertumbuhan PDB lebih tinggi sekitar 2,5 persen yoy dibandingkan dengan pertumbuhan konsumsi rumah tangga. Perbedaan tersebut menangkap tahun-tahun terakhir dari ekspor boom yang berasal dari komoditas. Semakin menuju ke waktu terkini, dimulai dari triwulan III-2013, dua garis tersebut bersatu atau mengalami konvergensi yang menunjukkan bahwa dinamika pertumbuhan PDB tidak dapat dipisahkan dari pertumbuhan konsumsi.
Dengan kata lain dinamika pertumbuhan konsumsi mendominasi pertumbuhan PDB karena pangsanya adalah yang terbesar dalam PDB. Dinamika dari PDB sebagian besar ditentukan oleh perkembangan konsumsi rumah tangga. Jika pertumbuhan konsumsi masyarakat relatif datar, maka demikian juga dengan pertumbuhan PDB.
Setelah akhir 2013, dalam waktu yang cukup lama, konsumsi rumah tangga sebagai komponen pengeluaran yang terbesar dalam PDB (pertumbuhan rata-rata 4,7 persen) suka tidak suka telah menjadi motor penggerak perekonomian karena porsinya paling besar dalam PDB, yaitu rata-rata 54,4 persen. Ditambah kontribusi dari komponen pengeluaran agregat lain yang lebih kecil dan tidak bervariasi banyak, tidaklah mengherankan jika pertumbuhan PDB hampir selalu berada pada kisaran 5 persen yoy mengikuti dinamika konsumsi rumah tangga.
Pada gilirannya dinamika konsumsi rumah tangga akan ditentukan oleh apa yang menjadi komponennya. Konsumsi masyarakat dapat dibagi menjadi beberapa kategori: (1) makanan dan minuman selain di hotel dan restoran; (2) piranti rumah tangga, termasuk pakaian dan sepatu; (3) perlengkapan rumah tangga; (4) pendidikan dan kesehatan; (5) transportasi dan komunikasi; dan (6) hotel dan restoran.
Yang terakhir ini menangkap aktivitas menikmati waktu luang atau leisure, seperti menginap di hotel, makan di restoran, dan melakukan perjalanan atau sekadar makan di luar sambil window shopping di mal.
Pertumbuhan belanja makanan dan minuman selain di hotel dan restoran relatif tetap, yaitu sekitar 5 persen yoy. Yang menurun cukup signifikan adalah konsumsi piranti rumah tangga, termasuk sepatu dan pakaian. Pembelian perlengkapan rumah tangga (tahan lama) sedikit menurun. Pendidikan dan kesehatan sedikit berfluktuasi walaupun sempat mengalami penurunan, tetapi pertumbuhan di triwulan III-2017 melonjak cukup tajam. Yang menarik adalah kategori konsumsi hotel dan restoran yang juga dapat menunjukkan tingkat affluence masyarakat setelah kebutuhan yang lebih pokok terpenuhi.
Pergeseran pola konsumsi
Makan di restoran merupakan salah satu contoh dari perilaku affluence atau gaya hidup hedonis. Gaya hidup hedonis sendiri mempunyai beberapa tingkatan. Tingkat menikmati waktu luang dengan berekreasi dianggap lebih tinggi daripada sekadar membeli barang tahan lama.
Tampaknya ada gejala di mana rumah tangga mencoba mempertahankan gaya hidup leisure. Konsumsi kategori ini cenderung bertahan walaupun ada sedikit fluktuasi, tetapi pada periode akhir pengamatan besarannya justru meningkat. Kemacetan yang terjadi di Jalan Tol Jagorawi ke arah Bogor/Puncak, Malang-Surabaya, Yogyakarta-Magelang; bandara yang sibuk pada hari Jumat; dan tiket kereta api yang terjual habis pada saat long-weekend sepertinya menggambarkan keinginan sebagian besar rumah tangga (kelas menengah) untuk menikmati waktu luang keluar dari rutinitas. Tampaknya mereka berasal dari segala lapisan pendapatan di kelas menengah.
Jika diambil satu merek saja di antrean gerbang tol, misalnya Toyota Kijang, hampir semua tahun pembuatan ada, dari tahun 1980-an sampai keluaran terbaru. Dalam kondisi pendapatan yang pas-pasan sebagai kelas menengah, mereka menjadi sadar anggaran (budget conscious). Dalam perencanaan keuangan, mereka tahu benar apa yang menjadi prioritas. Yang bukan lagi prioritas utama adalah konsumsi piranti rumah tangga, termasuk pakaian dan sepatu serta perlengkapan rumah tangga.
Yang menjadi pertanyaan, mengapa pergeseran ini dirasakan sekali sebagai perlambatan di sektor retail. Penulis teringat partisipasi sebagai salah seorang panelis di diskusi panel ahli ekonomi yang diselenggarakan Kompas pada November 2016. Dalam diskusi tersebut terungkap bahwa terdapat stagnasi pada upah riel. Kenaikan upah secara nominal hanya cukup secara pas-pasan untuk mempertahankan daya beli dan gaya hidup hedonis yang sudah digemari masyarakat. Perilaku konsumsi gaya baru ini ditularkan melalui pengamatan terhadap sekitar, media televisi, media sosial, dan lain-lain.
Waktu itu kami belum terlalu mengerti bahwa ujung-ujungnya akan seperti ini. Walaupun upah nominal naik, banyak pabrik mengurangi jam kerja (karena permintaan luar negeri dan dalam negeri melemah), sehingga pendapatan riil juga tidak meningkat banyak, bahkan cenderung turun dan bukan semata-mata karena inflasi. Sebagai akibatnya, untuk mempertahankan tingkat pendapatan yang cukup, mereka harus mengambil pekerjaan sambilan, misalnya menjadi pengojek. Cara lain adalah dengan mengerahkan anggota keluarga untuk turut bekerja guna menambah pendapatan rumah tangga (collective household income).
Untuk membeli kebutuhan pokok memang masih mencukupi (terlihat dari konstannya pertumbuhan konsumsi makanan dan minuman di luar restoran). Akan tetapi, karena sudah telanjur menikmati affluence dari gaya hidup hedonis tingkat awal, tampaknya mereka bersedia menunda konsumsi barang tahan lama asalkan dapat menikmati waktu luang (tecermin dari tetap tingginya pertumbuhan konsumsi "hotel dan restoran").
Gaya hidup hedonis menikmati waktu luang (termasuk jalan-jalan sebagai turis domestik) tampaknya mulai menggeser gaya hidup hedonis dengan mempertontonkan barang atau gadget. Yang tadinya membeli baju baru setahun sekali waktu Lebaran, mungkin sekarang cukup puas dengan memakai baju lama yang penting bersih.
Kalau dulu telepon genggam diganti setiap enam bulan sekali, mungkin sekarang cukup ganti dua tahun sekali. Yang dulu membeli semua kebutuhan pokok di Indomaret dan Alfamart, sekarang untuk sebagian kebutuhan cukup membelinya di tukang sayur dekat rumah. Mereka mungkin masih mengunjungi mal-mal untuk makan di food court bersama keluarga, tetapi secara keseluruhan bundel belanjanya mengecil. Mereka juga rela menahan belanja barang konsumsi tahan lama sekadar untuk dapat menabung guna merayakan Lebaran di kampung halaman di mana mereka merasa menjadi wong.
Seandainya saja terdapat kenaikan pendapatan riel rumah tangga, perubahan pola konsumsi rumah tangga menuju konsumsi yang lebih affluence mungkin tidak akan berdampak terlalu drastis seperti yang dirasakan sekarang oleh industri retail. Kategori piranti dan pelengkapan rumah tangga secara bersama-sama mengambil porsi sekitar 10 persen dari PDB sehingga penurunan pertumbuhan akan segera berdampak signifikan terhadap sektor retail.
Tanpa kompensasi dari pertumbuhan konsumsi hotel dan restoran serta komponen besar pengeluaran agregat, seperti konsumsi pemerintah, investasi, dan ekspor; pertumbuhan PDB dapat saja jatuh sedikit di bawah 5 persen per tahun. Hal ini memberi gambaran mengapa pertumbuhan ekonomi (makro) masih di atas 5 persen per tahun walaupun industri retail mengalami penurunan pertumbuhan.
Perkembangan sisi pengeluaran konsumsi kemudian dipadankan dengan beberapa produk terpilih sektor manufaktur. Industri makanan dan minuman mempunyai pertumbuhan yang solid sesuai dengan pertumbuhan pengeluaran konsumsi untuk hotel dan restoran. Tekstil dan garmen tampaknya mempunyai masalah dalam mempertahankan pertumbuhan yang positif.
Hal ini sesuai dengan perlambatan sisi pengeluaran konsumsi piranti rumah tangga. Sebaliknya produk kulit dan sepatu mempunyai pertumbuhan yang cukup baik seiring dengan makin populernya gaya hidup berkegiatan di luar rumah, seperti berkemah, naik sepeda, dan atletik. Bukan tidak mungkin fasilitas belanja daring turut membantu kinerja industri ini.
Produk kayu dan rotan menunjukkan perkembangan yang sejalan dengan tekstil dan garmen terkena dampak lesunya pengeluaran konsumen untuk perangkat rumah tangga. Bahan kimia, farmasi, dan obat-obatan menunjukkan pertumbuhan yang baik seiring dengan solidnya pengeluaran konsumen untuk kesehatan. Barang metal, komputer, elektronik, dan furnitur mengalami kelesuan sejalan dengan menurunnya pertumbuhan pengeluaran konsumsi untuk perlengkapan rumah tangga.
Menggerakkan ekonomi
Salah satu hal yang menyebabkan perekonomian tetap dapat tumbuh sekitar 5 persen per tahun adalah penduduk Indonesia yang berjumlah 250 juta yang merupakan konsumen sekaligus produsen. Anugerah ini bukanlah alasan untuk berpangku tangan, melainkan dapat dianggap sebagai modal dasar. Tampaknya fenomena anomali makro-mikro yang banyak diperdebatkan orang lebih disebabkan oleh pergeseran pola konsumsi rumah tangga ke arah kehidupan konsumtif hedonis menikmati waktu luang.
Fenomena ini merupakan peluang baru yang dapat dimanfaatkan pemerintah untuk menggunakan wisata domestik sebagai salah satu penggerak perekonomian dalam negeri.
Agar perekonomian tumbuh di atas 5 persen, tetap diperlukan kontribusi pengeluaran pemerintah, investasi, dan ekspor. Investasi dan ekspor harus digalakkan terus sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dengan menekan ekonomi biaya tinggi dan memperbaiki sistem logistik di dalam negeri. Dalam hal penghematan anggaran yang dilakukan pemerintah, struktur pemungutan anggaran harus tetap memperhatikan dampak dari stimulus anggaran terhadap perekonomian.
Jika tujuannya adalah untuk menggerakkan perekonomian, dampak pengganda (multiplier) terbesar adalah di satu daerah yang mempunyai struktur ekonomi yang lengkap, mulai dari pertanian hingga industri manufaktur dan jasa-jasa. Jika pengeluaran pemerintah diarahkan ke sektor pertanian di perdesaan di daerah yang padat penduduknya, efek penggandanya akan berputar semakin lama melalui hierarki desa, kota kecil, kota menengah, dan akhirnya kota besar, menciptakan proses pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Rencana pemerintah untuk merevitalisasi 1.600 kilometer jalan kereta api yang tidak aktif dapat dikategorikan sebagai kebijakan "sapu jagat" karena akan melibatkan daerah penduduk perkotaan dan perdesaan yang relatif padat penduduknya (pertumbuhan inklusif) melalui public work, sektor pariwisata termasuk usaha penginapan yang berbasis rumah tangga (home stay), dan industri manufaktur kerajinan rakyat berbasis rumah tangga.
Fanky Christian
HP.08121057533
HP.08121057533
5 KESALAHAN kronis perusahaan
*LIMA KESALAHAN KRONIS PERUSAHAAN YANG MEMBAWA PADA KEMUNDURAN & KEBANGKRUTAN*
( By Freddy Liong, MBA, CBA, ACMC - Specialist Strategic Business Plan & Leadership System )
Perusahaan jamu terkemuka, Nyonya Meneer, dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri (PN) Semarang pada Kamis (3/8/2017) pekan lalu. Ketuk palu pailit cukup mengejutkan banyak orang, lantaran produk jamu perusahaan yang berbasis di Semarang tersebut dikenal luas masyarakat, dengan tagline-nya yang sangat terkenal: Berdiri Sejak 1919.
Apa yang bisa dipelajari dari kejadian kejatuhan berbagai perusahaan besar dan perusahaan yang menjadi pioneer di industrinya, namun berakhir tragis?
Berbagai kesalahan klasik yang umumnya terjadi pada perusahaan seperti ini adalah :
1. *Tidak adanya business master plan yang terintegrasi* untuk jangka waktu 3 – 5 tahun kedepan. Kalaupun ada business plan :
itupun hanya dipakai sebatas formalitas saja, tidak dipakai sebagai panduan atau kompas dalam operasional
tidak mengintegrasikan perencanaan seluruh bagian dalam perusahaan. Seringkali planning yang ada hanya planning dibagian marketing dan produksi saja
tidak tahu cara menyusun strategis business plan dan bagaimana cara memakainya didalam operasional
2. *Perusahaan hanya focus pada "perdagangan" saja*. Pada umumnya sebuah perusahaan, sejarahnya akan dimulai dari business owner yang jago dagang. Seiring business nya bertumbuh, gaya kepemimpinannya masih seperti mindset dagang saja. Padahal perusahaan butuh kemampuan leadership dan managerial yang modern untu bisa menghadapi berbagai ancaman dan persaingan.
3. *Perusahaan tidak mempunyai Leadership System* yang bisa berjalan secara otomatis.Jangan lupa, setiap leader diperusahaan Anda membawa gaya dan mindset leadership yang berbeda-beda, bila perusahaan gagal men standarisasi gaya kepemimpinan para Leader yang ada, maka yang terjadi adalah gaya leadership "nano-nano". Yang ujung-ujungnya akan banyak sekali terjadi mis-komunikasi dan konflik internal
4. *Tidak membangun corporate culture yang produktif & kompetetif*. Yang ada adalah budaya kerja peninggalan orde lama yang lambat, dengan kesalahan yang berulang-ulang tanpa ada perbaikan, dan berbagai kebiasaan kerja yang tidak produktif. Banyak Top Management tidak mementingkan untuk membenahi budaya kerja perusahaan dengan pemikiran omzet nya masih bagus ( mindset dagang saja )
5. *Tidak ada budaya continuous improvement*. Yang ada setiap leader bekerja "business as usual". Budaya improvement tidak di sistemkan, tidak diwajibkan. INovasi & kreativitas sedang tertidur. Yang ada adalah budaya "tergantung kesadaran masing-masing". Semua leader sibuk melakukan rutinitas dan "memadamkan api yang sama". Energi yang terbuang sangat banyak, sia-sia dan bikin emosi
Yang lebih mencengangkan, ketika lima point diatas terjadi, para Top Management tidak bertindak apa-apa, sampai seringkali situasinya sudah gawat darurat dan TERLAMBAT diobati.
Pelajaran penting untuk kita semua : EITHER WE GROW or DIE
Freddway International Coaching memiliki pengalaman panjang dan specialist membantu para top management memperbaiki lima kondisi diatas hingga terjadi transformasi .
Jadilah Climber Sejati
Selamat Pagi?
Semangat!
Semangaat!
Semangaaat!
Apa kabar? Dasyat, Luaarr Biasa! Yes 3x. Boom.
-----------------------------------------------------
Pesan Etos :
Hidup ini bagaikan mendaki gunung, jadilah Climber sejati.
Oleh Paul Stold, penulis buku AQ (Adversity Quotient) (Kecerdasan menghadapi kesulitan) menyebutkan 3 (tiga) tipe karyawan, pebisnis, pemimpin dalam menghadapi target, masalah dan atau situasi tertentu.
Ketiga tipe tersebut adalah sbb.:
1. Quitter.
Tipe quitter adalah :
Orang yang mudah
menyerah dalam
menghadapi masalah,
target kerja dan situasi
lainnya. Dalam istilah
karakter menyerah
sebelum berjuang
Kalimat yg sering
diucapkannya: Target ini
terlalu tinggi, saya tidak
sanggup mencapainya
dan kalimat2 pesimis
lainnya.
2. Camper.
Camper adalah orang
yang memiliki cepat puas
ketika sudah mencapai
target.
Bagaikan pendaki
gunung.
Ketika gunung yang
didakinya terdapat
sedikit dataran
langsung istirahat dan
berkemah. Pada hal
waktu/cahaya
masih terang.
Kalimat yang sering
diucapkannya : Wah
sudah mantap hasil yg
saya capai ini, Orang
belum berhasil mencapai
targetnya, sedangkan
saya sudah mencapai
target, istirahat dululah,
besok lanjut lagi.
3. Climber Sejati.
Climber sejati adalah
orang yang memiliki
keyakinan yang penuh.
Selalu optimis berhasil
dalam mencapai target yg
diamanahkan padanya.
Mampu bekerja keras
dalam mencapai target
dan tangguh menghadapi
kesulitas demi kesulitan.
Kalimat yang sering
terucap dari seorang tipe
climber sejati ; Gunung ini
memang tinggi, tetapi
saya pasti mampu
mendaki ke puncaknya.
Masalah ini memang
berat, tetapi Tuhan akan
memberikan kekuatan dan
hikmat pada saya dan
pasti ada solusinya.
Saat ini memang pasar
lesu, tetapi jika saya
berdoa, tekun dan kreatif
menjual produk/jasa ini
pasti banyak pelanggan
yang membeli.
Pesan:
Baik tipe quitter, Camper maupun Climber sejati bukanlah bawaan lahir atau terjadi begitu saja. Ketiga tipe ini adalah buah dari proses pembiasaan dalam merespons atas situasi dalam pekerjaan dan situasi di masayakat dan bangsa.
Sahabat2ku yang baik:
Berdoa, berlatih, berjuanglah menjadi Climber Sejati. Anda pasti bisaaaa.
Kutipan:
Anda akan menjadi sesuai kebiasaan anda.
Sambutlah hari ini dengan SOS (Semangat, Optimis dan Sukacita).
Salam Etos,
Bigger,
Higher,
Better.
Oleh:
Mr. Spirit Saut Sitompul, M.Si.,CEM.
14 tips untuk hidup berkualitas
Tahukah Anda bahwa di Harvard, salah satu universitas paling bergengsi di dunia, kursus yang paling populer dan sukses mengajarkan Anda bagaimana cara menjadi lebih bahagia?
Kelas The Positive Psychology yang diajarkan oleh Ben Shahar menarik 1.400 siswa per semester dan 20% lulusan Harvard mengikuti kursus pilihan ini.
Menurut Ben Shahar, kelas yang berfokus pada kebahagiaan, harga diri dan motivasi - memberi siswa alat untuk sukses dan menghadapi kehidupan dengan lebih banyak kegembiraan.
Guru berusia 35 tahun ini, yang dianggap oleh beberapa orang sebagai "guru kebahagiaan" , Memberikan 14 tip utama untuk meningkatkan kualitas status pribadi kita dan berkontribusi pada kehidupan positif:
π©Tip 1. *Bersyukur kepada Tuhan atas semua yang kamu miliki*
Tuliskan 10 hal yang Anda miliki dalam hidup Anda yang memberi Anda kebahagiaan. Fokus pada hal-hal yang baik!
π©Tip 2. *Melakukan aktivitas fisik *
Para ahli mengatakan berolahraga membantu memperbaiki mood. 30 menit latihan adalah obat penawar terbaik melawan kesedihan dan stres.
π©Tip 3. *Sarapan*
Beberapa orang melewatkan sarapan karena kurang waktu atau takut gemuk. Studi menunjukkan bahwa sarapan memberi Anda energi, membantu Anda berpikir dan melakukan aktivitas Anda dengan sukses.
π©Tip 4. *Assertive*
Minta apa yang Anda inginkan dan katakan apa yang Anda pikirkan. Menjadi asertif membantu meningkatkan harga diri Anda. Merasa tertinggal dan berdiam diri menciptakan kesedihan dan keputusasaan.
π©Tip 5. *Menggunakan uang Anda untuk menikmati pengalaman *
Sebuah studi menemukan bahwa 75% orang merasa lebih bahagia saat mereka mengeluarkan uang mereka untuk wisata, kursus dan kelas; Sementara sebagian mengatakan mereka merasa lebih bahagia saat berbelanja.
π©Tip 6. *Hadapi tantanganmu*
Studi menunjukkan bahwa semakin Anda menunda sesuatu, semakin banyak kecemasan dan ketegangan yang Anda hasilkan. Tulis daftar tugas mingguan singkat dan kerjakan.
π©Tip 7. *Letakkan kenangan indah, ungkapan dan foto dari orang yang Anda cintai *
Tempel kulkas Anda, komputer Anda, meja Anda, kamar Anda, dengan kenangan indah dari KEHIDUPAN ANDA.
π©Tip 8. *Selalu menyapa dan bersikap baik kepada orang lain*
Lebih dari 100 pernyataan mengatakan bahwa dengan hanya tersenyum dapat mengubah suasana hati.
π©Tip 9. *Kenakan sepatu yang nyaman*
Jika kaki Anda sakit, Anda menjadi moody, kata Dr. Keinth Wapner, Presiden Asosiasi Ortopedi Amerika.
π©Tip 10. *Jaga postur tubuhmu*
Berjalan lurus dengan bahu Anda sedikit membusung dan pandangan depan membantu menjaga suasana hati yang baik.
π©Tip 11. *Mendengarkan musik*
Terbukti bahwa mendengarkan musik membangkitkan Anda untuk bernyanyi, ini akan membuat hidup Anda bahagia.
π©Tip 12. *Apa yang Anda makan memiliki dampak pada mood Anda *
Jangan melewatkan makan, makan ringan setiap 3 sampai 4 jam dan menjaga kadar glukosa tetap stabil. - Hindari tepung putih dan gula berlebih. - Makan semuanya! Sehat - Variasikan makanan Anda.
π©Tip 13. *Jaga dirimu dan rasakan atraktif*
70% orang mengatakan bahwa mereka merasa lebih bahagia saat mereka berpikir mereka terlihat baik.
π©Tip 14. *Sungguh percaya pada Tuhan*
Dengan Dia tidak ada yang mustahil!
Kebahagiaan itu seperti remote control, kita kehilangannya setiap saat, kita menjadi gila mencarinya, dan berkali-kali tanpa menyadarinya, kita sedang duduk di atasnya ...
Fanky Christian
HP.08121057533
HP.08121057533
Tuesday, August 08, 2017
HOW TO BE A PIONEER IN A HOPELESS WORLD?
HOW TO BE A PIONEER IN A HOPELESS WORLD?
Namanya Rudy, dia adalah seorang enterpreneur yang sukses. Selepas kuliah dia merintis bisnis yang sekarang sudah termasuk sukses berskala besar, dan sering masuk media cetak, bahkan sering diminta menjadi pembicara seminar.
Tentunya semuanya bukan melalui jalan yang mudah dan mulus, tetapi banyak sekali challenge yang harus dihadapinya.
Namun Rudy yang memang haus tantangan (hobbynya rock climbing dan mendaki gunung), jadi semua tantangan itu berhasil dijalani.
Dan sekarang (setelah bisnisnya sukses dan sudah bisa ditangani oleh orang lain), Rudy ingin tantangan baru.
Pucuk dicinta ulam tiba, sebuah perusahaan besar ingin merecruit dia sebagai Head of Innovations. Perusahaan itu membutuhkan orang orang seperti Rudy untuk "wake-up" the whole organization.
Dan bagi Rudy ini tantangan baru karena Rudy belum pernah memimpin project innovasi dengan skala sebesar ini.
Jadi mestinya ini adalah "perfect match".
Tapi ternyata Rudy galau, karena setelah dia tanya-tanya, dia investigasi dan dia cari banyak informasi, situasi di perusahaan itu sedikit "menakutkan".
Perusahaan itu perusahaan yang sudah lama berdiri, dengan sukses yang luar biasa menjual product yang mereka kembangkan belasan tahun yang lalu. Inilah saatnya mereka harus men-drive innovations.
Problemnya bagaimana perusahaan mau men-drive innovations kalau sebagian besar karyawan sudah ada di situ selama belasan tahun, menikmati kesuksesan masa lalu, dimanjakan dengan bonus (dan kenaikan gaji) yang besar setiap tahun, bahkan dientertain oleh partner-partner mereka.
Jadi banyak sekali karyawannya yang masih "complacent", lengah, santai, enjoy life, dan hanya berkata "innovasi itu penting" tapi tidak pernah berinovasi apapun!
Rudy pun galau, apakah dia mampu memimpin project-project inovasi di tempat seperti itu? Apakah dia harus meneruskan niatnya untuk join perusahaan itu? Atau ....?
Dan malam itu Rudy menanyakan hal itu sambil kami makan malam di sebuah rumah makan Perancis terkenal di Jalan Senopati.
"What should I do? It seems that I will be entering a hopeless world?"
Ternyata saya mengamati banyak Rudy-Rudy yang lain saat ini.
Bisa di perusahaan apapun di industry apapun.
Bisa sebagai Head of Innovations,
marketing, HR, finance head atau jabatan apapun.
Saat HR ingin mengimplementasikan Talent Management, saat Sales ingin menerapkan Road To Market, saat Marketing ingin menjalankan Digital Marketing, saat Procurement ingin memulai paperless and fully digital procurement system ...
Semuanya sebenarnya sama, bagaimana kita mampu menjadi pioneer in a hopeless world.
Menjadi pioneer dan membawa perubahan itu memang susah. Kita pikir ide kita bagus, kita pikir boss dan CEO mendukung kita. Tetapi pada saat implementasi banyak banget yang tidak setuju dan menjadi resistence.
Padahal change tidak akan terjadi kalau hanya CEO dan boss kita yang mendukung.
Terus bagaimana dong? Apa yang sebaiknya kita lakukan?
Saya biasanya menerapkan lima langkah di awah ini ....
1. Curious (Be Curious)
Meskipun anda direkrut dengan competence dan capability yang tidak diragukan lagi, tetaplah humble dan rendah hati. Siaplah untuk belajar dari mereka. Meskipun mungkin di mata anda mereka competence nya rendah, tapi lihatlah bahwa mereka juga sukses secara bisnis selama belasan tahun lebih. Be open mind. Be Curious. Learn from them.
- Apa saja yang membuat mereka sukses di masa lalu?
- Budaya atau perilaku apa yang mereka punya?
- Apa sih, the real differentiators yang membuat mereka sukses?
Pelajari dulu semua itu.
Dan ini berarti anda harus mengenal mereka , memulai hubungan baik dengan mereka, membantu mereka (sebelum anda ingin dibantu).
Dan sebagai orang baru, anda yang harus memulai semua itu!
2. Critical
Nah, setelah anda "curious", anda akan belajar banyak dari situ. Sekarang waktunya untuk mulai berskiap kritis ..
Waktunya anda bertanya ...
- Apakah hal hal yang masih bisa diperbaiki atau ditingkatkan?
- Apakah apa yang dilakukan sekarang sudah cukup untuk sukses di masa depan?
- Product apa yang harus diciptakan untuk menjaga customer agar tidak berpaling?
- Perilaku apa yang harus diterapkan untuk menjawab tantangan bisnis di masa depan ...
Evaluasi dan analisa hal hal itu, catat di buku anda. Jangan di-share dulu ....
Karena anda harus menyiapkan langkah ketiga dan keempat di bawah ini sebelum anda share ke yang lain ....
3. Creating
Nah, sekarang waktunya menciptakan sesuatu yang baru (product, service, way of working, cara baru untuk menjangkau customer).
Anda direktuit untuk ini, anda direcruit karena mempunyai expertise di bidang ini. Mestinya creating something new bukanlah sebuah masalah anda. Tetapi tetap saja anda harus hati hati. Anda bisa saja menciptakan hal yang baru tetapi ternyata tidak bisa diimplementasikan di perusahaan itu (sounds familiar?).
Nah untuk itu anda harus yakin bahwa hal baru yang anda ciptakan adalah sesuatu yang ...
- memang dibutuhkan customer anda
- menjawab tantangan bisnis di masa depan
- bisa diimplementasikan di perusahaan anda (dengan orang-orang yang saat ini ada di situ)
Itulah kenapa anda tidak boleh datang dan langsung create something new,
tetapi anda harus benar benar menjalankan step 1 dan 2 (curious and critical) sebelum anda creating new things.
Remember, be curios and critical before you create anything!
4. Conceptualize
Setelah anda create, jangan buru buru di implementasikan dulu.
You still need to spend some time on your paper, bikinkan conceptnya.
- Bagaimana anda akan "menjual" ide ini di dalam
- Bagaimana anda akan mendapatkan budget untuk menjakankan
- Siapa saja yang akan anda engage di project ini
- Bagaimana "governance structure" dari tim ini
- Bagaimana anda akan mereward tim inti yang akan mengerjakan tugas-tugas tambahan
Pikirkan hal hal itu masak- masak , and now you are ready to go to the next and final step ... implementation !
5. Change
Pada saat ini konsep nya sudah benar benar siap diimplementasikan.
Go ahead and implement the idea ...:
- clarify the objective (kenapa seluruh organisasi harus mengimplementasikan)
- visualisasikan , apa yang akan terjadi kalau objective nya sudah berhasil dicapai
- motivasi seluruh organisasi untuk melakukannya bersama
- implementasikan, monitor dan follow-up semua challenge yang mungkin terjadi ...
- celebrate the every single step, make a quick win become meaningfull
Jadi ingat, untuk menjadi seorang pioner di lingkungan yang "biasa-biasa saja", inilah 5 C yang bisa anda lakukan.
1. Curious
2. Critical
3. Creating
4. Conceptualize
5. Change
Salam Hangat
Pambudi Sunarsihanto
Fanky Christian
HP.08121057533
HP.08121057533
Monday, August 07, 2017
Belajar dari Nyonya Meneer
Satu lagi perusahaan legendaris milik keturunan Tionghoa yang bangkrut di tangan generasi ketiga. Jamu Nyonya Meneer berdiri sejak 1919, dinyatakan pailit tahun 2017.
Orang Tionghoa memang terkenal piawai dalam berbisnis, namun ada satu momok yang selalu menghantui. Mampukah perusahaan yang dirintis dengan cucuran darah dan keringat melewati generasi ketiga?
Ada pameo yang mengatakan, "generasi pertama merintis, generasi kedua membesarkan, generasi ketiga menghancurkan".
Biasanya kehancuran di tangan generasi ketiga karena perebutan harta warisan maupun kekuasaan.
Kenapa dua generasi pertama umumnya aman? Karena baik yang merintis maupun yang membesarkan sama-sama pernah merasakan pahit getirnya membangun usaha. FYI, biasanya generasi kedua sejak umur belasan tahun sudah dilibatkan dalam bisnis.
Beda banget dengan generasi ketiga yang sejak brojol dari perut sudah bergelimang kemewahan. Tahu sendiri kalau sejak kecil sudah terbiasa hidup enak. Apa apa tinggal minta atau perintah. Kemungkinan bisa tumbuh menjadi individu yang lebih manja, egois, sombong, dll.
Karakteristik inilah yang mungkin menyebabkan bisnis keluarga umumnya bubar di tangan generasi ketiga. Walaupun secara edukasi generasi ini lebih tinggi daripada pendahulunya.
Kesimpulan...giat dalam berbisnis bagus...tapi jangan sampai lupa...shg mengabaikan pendidikan 'karakter' anak dan cucu...terutama anak cucu generasi skrg kategori Gen 'Y' dan Gen 'Z' yang semakin sulit diarahkan & dididik dalam era keterbukaan skrg akibat massive nya internet dan media sosial...
Nyesek banget lho kalau lihat anak cucu bubar gara gara rebutan warisan...
Semoga menginspirasi....π
Orang Tionghoa memang terkenal piawai dalam berbisnis, namun ada satu momok yang selalu menghantui. Mampukah perusahaan yang dirintis dengan cucuran darah dan keringat melewati generasi ketiga?
Ada pameo yang mengatakan, "generasi pertama merintis, generasi kedua membesarkan, generasi ketiga menghancurkan".
Biasanya kehancuran di tangan generasi ketiga karena perebutan harta warisan maupun kekuasaan.
Kenapa dua generasi pertama umumnya aman? Karena baik yang merintis maupun yang membesarkan sama-sama pernah merasakan pahit getirnya membangun usaha. FYI, biasanya generasi kedua sejak umur belasan tahun sudah dilibatkan dalam bisnis.
Beda banget dengan generasi ketiga yang sejak brojol dari perut sudah bergelimang kemewahan. Tahu sendiri kalau sejak kecil sudah terbiasa hidup enak. Apa apa tinggal minta atau perintah. Kemungkinan bisa tumbuh menjadi individu yang lebih manja, egois, sombong, dll.
Karakteristik inilah yang mungkin menyebabkan bisnis keluarga umumnya bubar di tangan generasi ketiga. Walaupun secara edukasi generasi ini lebih tinggi daripada pendahulunya.
Kesimpulan...giat dalam berbisnis bagus...tapi jangan sampai lupa...shg mengabaikan pendidikan 'karakter' anak dan cucu...terutama anak cucu generasi skrg kategori Gen 'Y' dan Gen 'Z' yang semakin sulit diarahkan & dididik dalam era keterbukaan skrg akibat massive nya internet dan media sosial...
Nyesek banget lho kalau lihat anak cucu bubar gara gara rebutan warisan...
Semoga menginspirasi....π
Saturday, August 05, 2017
Setelah bekerja, habiskan waktu 1 jam untuk lakukan 5 hal ini, maka hidupmu akan berubah !!
After work, is what determines your future! Spend one hour per day doing these 5 things and your life will change forever!139
You finish work at 6 pm, go to bed at 12 midnight.
Within these six hours, how do you spend them?
Watching TV?
In fact, the activities you do between 6 am and 12 midnight,
the importance of it is beyond your imagination.
Too many people believe that,
your career is determined by the 8 hours of hard work and effort you put at work,
and your future and career progression depend on the boss and the company.
But the reality is that for most people, this thing, you are on your own…..
Read on…
“Cultivation”, it’s forever dependent by yourself.
If you found yourself not progressing in life,
you cannot blame and put the responsibility on your company for not grooming you.22
1. What you do every night is important
My major in college was marketing, but I expect to become a designer.
So I practiced day and night,
picking up some freelance work to improve my design skills.
It took me a long time.
When I became a boss, I no longer need to involve myself in design work,
So I went back to the Marketing field.
Every day, when my children are sleeping,
I began learning to gain more knowledge, this again took me a long time,
But I begin to realise my returns.
If I rely on my working hours to gain skills,
then I will never have become a creative director and a product manager,
or like today, teaching MBA students on Marketing.
What I rely on, is myself giving myself “lessons”.
And the most successful people I knew, walked the same path as I am.
I have a friend who is a History graduate,
but he is interested in technical sales,
In the day, he does telemarketing, at night he learns how to code,
Finally, he became the vice president of sales in a startup company.
Now, he’s a CTO.
I have another friend, he received a degree in political science.
But he’s very interested in entrepreneurship.
he learnt a lot of knowledge on how to start up a company,
eventually, he founded a company and sold it,
Now he has reaped the rewards.
For them, what they do between 6 pm till 12 midnight,
is what determined their future.
Clearly, we need to balance life and work.
If you have a wife and children, every night, you have to stay with them.
Even if you are single, you also need a reasonable allocation of time to go to the gym, to meet with friends, or be alone to meditate and so on.
Of course, watching movies, playing games is good.
But there are things you do not need to do.
For example, watching the new season of a Netflix drama,
14 hours per week watching television (This is the average amount of time watching television).
The time spent playing the game Candy Crush.
Or spending time stalking your high school alumni on Facebook,
it does not seem to be good.
So what should you do?
2. Read more, anything will do!
My college mentor was born in Alabama,
A poor African family.
He was admitted to West Point Military Academy, and he became the first person in the family to go college.
Before going to Havard for his MBA, he’s a trained officer.
When I met him, he has already developed his career in the city of Colorado Springs.
I asked him, what’s his biggest success?
He replied, because he kept the habit of reading,
and he never stopped.
He believed that if you want to get what you want in life,
knowledge is the key.
He often asked his interviewees what book are they reading now,
the excellent ones can give an answer immediately.
Reading can give you a good headstart,
this is often what your peers cannot obtain.
Compared to others,
you are more likely to know other industries strategies and tactics,
and that may be helpful to your company.
You can transfer your knowledge within the organization,
create new possibilities for your company.
Moreover, your conversation topics will become more interesting.
Anthony Robbins said:
“If you spend one hour a day to learn about a topic,
a year later, in this regard,
the knowledge you gain will be more than 99.999% of the world’s people.”
Even if you have 30 minutes every night,
each week you can easily read a book.
You may not be an expert, but I promise,
you’ll know more than what your peers know.
3. Do some projects
You can apply the knowledge learnt to real work scenario,
this is only an ideal state.
If your company did not give you this opportunity,
create opportunities for yourself.
You can do some volunteer projects, start a website. They can bring you fame.
Working with a team,
you’ll understand how things work.
In the practical application of the industry,
and how it ultimately affect actual customers.
You’ll learn how to perform the task and meet deadlines,
and get feedbacks on what you are doing,
and benefit from it.
When you are not strong enough, these experience may not have any value to you.
But you are still a novice.
these experiences are far more valuable than the miserable pay you are getting.
If you can really convince others of your pockets of fruits of labour,
Then go try it. But do not let these private jobs affect your work.
4. Actively build your connections
In your career path,
a strong network of connections will make everything accelerate.
If you have not set up your own personal connections,
you’ll need to divide a portion of your time to do this.
A strong network of relationships, can enable you:
- contact smart friends, and learn their opinions
- get information and knowledge that are difficult to obtain
- help the company look for more potential partners
- or income generating opportunities
Go get to know your work colleague or boss…..
If you are an entrepreneur,
your network connections will be your early customers,
your staffs are a source of capital
rather than go home, or going to a bar,
you should find some inner circles.
There are many small groups which are highly relevant to your career.
You should try to integrate into these circles.
Every week, you can drink coffee together with new friends,
go drinking or have breakfast.
You can also look into everyone’s career developments on LinkedIn.
And establish a network with mentors in those professional industries.
They may be your next job employer, who knows?
Your connections will be your most powerful asset in the workplace.
Since you have time to watch “The Voice of China”,
you have time to build a social network.
5. The CHANGE of your LIFE starts TONIGHT19
6 pm to 12 am, you go home, though physically and mentally tired,
you are free to do anything and do not have to take orders from others.
During this time,
you can switch off like switching off your computer at your workplace, switch off your brain.
But you can also do something,
make you smarter, stronger, have a wider network of people.
From the start tonight, take an hour a day to do these things,
I guarantee that after a year,
your career, and life will change.
*Translated from a chinese article. Source.
Subscribe to:
Posts (Atom)