SEJARAH ASAL MUASAL KAMPUNG CAKUNG YG TERLETAK DIWILAYAH JAKARTA TIMUR. PERBATASAN ANTARA WILAYAH JAKARTA DAN BEKASIH. KAMPUNG CAKUNG BERDIRI PADA ABAD KE 14.- 15. M.
SEJARAH ASAL MUASAL KAMPUNG CAKUNG YG TERLETAK DIWILAYAH JAKARTA TIMUR.
PERBATASAN ANTARA WILAYAH JAKARTA DAN BEKASIH.
KAMPUNG CAKUNG BERDIRI PADA ABAD KE 14.- 15. M.
Pada awalnya kampung ini bernama PULO AREN.
Pulo Aren, merupakan Daerah kawasan Hutan Aren.Pada bagian Utara,Timur dan Barat Pulo Aren dikelilingi oleh Rawa rawa yg sangat dalam.
kawasan rawa rawa ini merupakan jalur utama lalu lintas air, yg dilalui oleh perahu perahu dan kapal kapal kecil yg berniaga dari satu wilayah ke wilayah lainnya.
Perahu dan kapal kapal kecil ini baik dari masyarakat setempat maupun dari masyarakat pendatang selalu ramai melintasi jalur air yg melintasi Pulo Aren ini.
Bila kapal dan perahu perahu tsb dari arah utara mereka datang dari arah utara dari dipelabuhan muara sunda atau marunda. Menuju kewilayah Ujung karawang mereka selalu melintasi pulo aren.
UJUNG KARAWANG. Adalah merupakan daerah pelabuhan kecil tempat para pedagang untuk transit penyebarangan dari wilayah Bagasasi (Bekasih) yg melalui daratan dan mereka akan menuju pelabuhan muara sunda.
para penduduk menyebrang melalui pelabuhan ujung karawang.
Kapal atau perahu yg mereka tumpangi akan melewati daerah BUWERAN (putaran air
sekarang Buwaran)
Dan wilayah Pulo Aren.
Perahu perahu mereka terus melaju melewati Rawa rawa, mulai dari Rawa ujung karawang, terus kerawa kura, terus ke rawa Daon, terus kerawa Bugis, terus ke rawa Rotan (rorotan) lalu kerawa malang. kemudian masuk kesungai Tiram, lalu ke kali Blencong, dan sampailah dipelabuhan muara Sunda (marunda)
DARI MUARA SUNDA MENUJU KE DAERAH SAKA PURA.
Melalui kali blencong terus kesungai tiram, lalu kerawa malang, sampailah didermaga SAMPER. = ( Jemput ) sekarang jadi Semper.
Perjalanan selanjutnya ditempuh dgn jalan kaki atau naik kuda yg sdh mangkal di PEKANDANGAN.
(Sekarang disebut kampung kandang)
BILA DARI SAKAPURA.
Akan menuju ke Daerah PULO GADUNG
Maka lintasan perahu mereka melalui rawa malang dan rawa Gatel, lalu Perahu perahu akan bersandar didermaga PENGASOHAN.
(sekarang disebut PEGANGSAN)
Kemudian mereka melanjutkan dgn berjalan kaki dan banyak dari para peniaga yg beristirahat untuk makan disebuah warung makan dan tempat itu disebut WARUNG JENGKOL
(Hingga sekarang)
BILA DARI DERMAGA PENGASOHAN AKAN MENUJU KE ARAH BAGASASI ATAU BEKASIH.
Maka perahu perahu mereka akan melalui Rawa Gatel, melaju kearah timur menuju Pulo Aren..
Dan bila yg singgah didaerah tempat pembuatan perabotan alat Rumah tangga mereka turun dan berlabuh didaerah tsb, daerah itu disebut kampung PETUKANGAN
(skarang disebut PUPAR)
Bila dari petukangan akan kepulo Aren melalui pulo jahe mereka bisa menumpang perahu GETEK BAMBU
atau disebut juga RAKIT. Kampung penyebrangan itu disebut kampung JEMBATAN.
(sampai sekarang)
YG TERUS MELAJUTKAN PERJALAN KEBAGASASI, mereka melintasi daerah Pulo Aren.
Daerah Buweran, daerah Rawa kura, mentasi daerah PULO GEBANG.
Melintasi Rawa kuning,terus kerawa Bebek, terus ke Rawa Pasung, kerawa tembaga, membelah sungai Candrabaga .
dan singgah kerawa Panjang itulah kondisi daerah Pulo Aren dimasa itu daerah tsb memang daerah ramai yg penuh hiruk pikuk dgn lalu lalang kapal kapal kecil dan perahu perahu penduduk.
MASIH DIABAD YG SAMA. DI ABAD KE 14 - 15. M
Datanglah Sebuah kapal
Asing yg datang dari negri Cina Mongolia.
Kapal tsb sangat besar, memasuki perairan rawa rawa daerah pulo Aren. kapal tsb membawa sekitar 1000 orang penumpang campuran dari beberapa suku.
Diantaranya Tiongkok, Mongolia,Campa kamboja, dan orang orang makasar.
Mereka dipimpin oleh dua orang Laksamana kaka beradik yaitu.
LAKSAMANA SAMPO LO.KHOEI KIAN. (kaka)
Dan wakilnya bernama.
LAKSAMANA MUDA. SAMPO LO. KIAN ZHEE. (adik)
Mereka berdua mempunyai beberapa orang kepercayaan yg konon katanya ada 20 orang yg diangkat menjadi wakil mereka. Adalah orang tangguh yg pilih tanding.
Dari 20 orang yg masih dingat dgn baik oleh para nara sumber adalah.
(1) DAIMIN.
(2) BAI LIN.
(3) IBUNG.
(4) LO IH.
(5) KHU SIN.
(6) LUWEK
(7) DAENG BIRAH (makasar)
Dan masih banyak yg lainnya..
Mereka adalah Cina cina
Muslim, yg datang ketanah jawa atas titah
KAISAR MING.
RIWAYAT KEDATANGAN PASUKAN TENTARA CINA MONGOLIA KEPULO AREN.
LAKSAMANA SAMPO KONG atau PANGLIMA CHENG HO beliau di utus oleh kaisar Ming. untuk bertugas ke nusantara.Panglima Cheng Ho ditugaskan untuk mengunjungi negara negara kesulthanan di Nusantarara untuk menjalin hubungan Persaudaraan antara NEGARA NEGARA MUSLIM TIONG HOA DGN NEGARA NEGARA MUSLIM NUSANTARA (indonesia)
KAISAR MIMG MEMBEKALI
25000, orang pasukan dgn 50 buah kapal besar. untuk mengawal laksamana Sampo Kong
menjalankan tugasnya.
TELAH 20 THN BERLALU DARI BERANGKATANYA PANGLIMA CHENG HO.
Kaisar Ming merasa resah, karena sdh 20 thn
Lamanya panglima Ceng Ho atau laksamana sampo kong beserta 25 ribu orang bala tentara nya tdk ada kabar dan beritanya.
Kemudian kaisar Ming memanggil Laksamana
Sampo BO.
KAISAR MING, MENUGASKAN KPD LAKSAMA SAMPO BO. Untuk berangkat kenegri negri kesulthanan yang berada didaerah wilayah
kepulauan nusantara (indonesia) Laksamana Sampo BO. melibatkan
50,000, orang pasukan , dgn 50 kapal besar maka Berangkatlah Laksamana Sampo Bo,beserta 50,000 orang pasukannya mencari jejak dimana Keberadaan Laksamana sampo kong. Atau panglima Cheng Ho.
LAKSAMANA SAMPO BO. Dan pasukannya menelusuri berbgai negara negara kesulthanan yang berada
Dikepulauan nusantara maupun yg berada diluar nusantara, Singkat cerita laksamana sampo Bo mendarat dinegri Campa kanboja.
Dinegri tsb beliau bertemu dgn Laksamana Sampo lo. Khoei kian.
Beliau adalah salah seorang laksamana laut yg sangat tangguh, dan beliau adalah seorang kepercayaan dan juga orang andalan dari Panglima Chen Ho.
SETELAH MENDAPAT PENJELASAN DARI LAKSAMANA SAMPO LO KHOEI KIAN TENTANG KEBERADAAN PANGLIMA
CHENG HO.
Kemudian Laksamana Sampo Bo dan beserta segenap Pasukannya Meninggalkan negri Campa kamboja untuk melanjutkan mencari jejak Panglima Cheng Ho.
Dgn para pasukannya.
DALAM PERJALANAN DARI NEGRI CAMPA KAMBOJA MENUJU KENUSANTARA. LAKSAMANA SAMPO BO, DAN PASUKANNYA DITEMANI OLEH SEORANG PEMUDA YG BERNAMA HASANUDIN BIN YUSUF.
Hasanudin bin Yusuf adalah putra seorang ulama besar dinegri campa yg bernama Yusuf atau dgn sebutan Syeikh Yusuf. Hasanudin adalah adik ipar dari laksamana
Sampo Lo khoei kian, dari istrinya yg bernama Hayati binti Yusuf. Dan pemuda Hasanudin yang
Dikemudian hari lebih di kenal dgn sebutan syeikh
Qurotul 'ain atau syeikh Quro pulo Bata. Atau pulo kelapa.
Singkat Cerita saja dan berkat petunjuk pemuda Hasanudin bin Yusuf.
Achirnya laksamana Sampo Bo, dapat menemukan Panglima Cheng Ho, yg berdomisili di daerah semarang.
Yg sudah MENJADI ULAMA DITANAH JAWA dan nama gelarnya yaitu dengan sebutan SUNAN KUNING. Laksamana Sampo Bo mengutarakan maksud dan tujuan atas kedatangannya kebumi nusantara ini, bahwa kedatangannya untuk mencari berita tentang panglima Chen HO dan Para bala tentarannya. Yg sdh 20 tahun tdk ada Khabar beritanya bahkan tdk ada yg kembali ke negri tiongkok dan Panglima Cheng Ho menjelaskan kpd laksamana sampo Bo,.Bahwa dirinya tdk mau kembali kenegrinya. Beliau akan belajar dan memperdalam ilmu ma'rifat di tanah jawa.
SETELAH 20 THN KEMUDIAN SEKEMBALINYA
LAKSAMANA SAMPO BO.KENEGRINYA.
Datanglah satu kapal besar kepelabuhan muara Sunda (marunda)
rombongan pendatang dari negri campa kamboja yg tediri suku etnis Cina dan etnis makasar. Yg banyaknya sekitar 1000 orang lebih
Dgn menggunakan perahu kecil lalu Mereka mendatangi tempat syeikh Quro di pulo bata atau pulo kelapa
Syeikh Quro, yg telah membuka padepokan atau pondok pengajian alqur'an. Dan memiliki murid yg sangat banyak, Syeikh Quro dan para Santrinya menyambut kedatangan Rombongan Laksamana sampo Lo khoei kian, dgn baik santun dan ramah, disamping itu laksamana sampo Lo Khoei kian adalah kaka iparnya sendiri.. Karena ibu Hayati istri sang laksamana adalah kaka kandungnya sendiri.
TIGA BULAN SUDAH ROMBONGAN LAKSAMANA SAMPO LO KHOEI KIAN YG BERJUMLAH 1000, ORANG LEBIH TINGGAL DITEMPAT SYEIKH QURO.
Syeikh Quro merasa kewalahan juga merangsumnya, disamping lokasi tempatnya juga sangat sempit dan tdk memadai untuk menampung orang sebanyak itu.
Kemudian syeikh Quro mendatangi seorang raja yg menjadi menantunya, karena telah menikahi anak muridnya yg telah menjadi anak angkatnya syeikh Quro. yg tak lain adalah Nyai Sobang larang. Nyai Sobang larang menjadi Seorang permaisuri dikerajaan Galuh pakuan Pajajaran bersanding bersama SRI BADUGA MAHA RAJA.PRABU SILIWANGI PAMANAH RASA PERMANA DEWA *
PRABU SILIWANGI MENERIMA KEDATANGAN SYEIKH QURO DAN LAKSAMANA SAMPO LO KHOEI KIAN, SERTA BEBERAPA ORANG LAINNYA, DIANTARANYA ADALAH.
LAKSAMANA MUDA SAMPO LO KIAN ZHEE, ADIK SAMPO LO KHOEI KIAN.
DAN LO BAN CHONG.
SERTA LO BUN THONG.
Atas saran dari syeikh Quro kemudian Laksamana Sampo Lo khoei kian, oleh Prabu siliwangi, diangkat menjadi RAKEYAN JAYA LAKSANA.
Bertugas mengawasi jalur pantai utara mulai dari pelabuhan
TANJUNG PAKIS SAMPAI PELABUHAN MUARA SUNDA. Rakeyan jaya laksana atau sampo lo Khoei kian dan rombongan nya ditempatkan di daerah Pulo Aren.
LAKSAMANA MUDA SAMPO LO KIAN ZHEE.
Di angkat menjadi wakil laksamana sampo lo khoei kian.
Beliau bertugas menjadi pengawas pelabuhan pelabuhan sungai mulai dari sungai Citarum sampai pada sungai Ciliwung, beliau diberi gelar RAKEYAN JAGA BAYA. Beliau ditempatkan di daerah pesisir marunda, kampung tsb sekarang lebih dikenal Kampung Lobang Buaya.*
LO BAN CHONG.
Diberi tugas menjadi pengawas kehutanan diberi gelar RAKEYAN JAGA WANA. Beliau ditempatkan didaerah Cikarang. Kampung bekas beliau tinggal sekarang disebut kampung BANCONG.
Dan bekas beliau bertugas daerah tsb sampai sekarang masih disebut Jaga wana.
LO BUN TONG. Diangkat menjadi pengawas perkebunan kelapa, dan beliau tinggal bersama syeikh Quro, dihari tuanya beliau menjadi achli tasawuf, dan masyarakat menyebutnya SYEIKH BENTONG.
Di achir hayat jenazah beliau dimakamkan dekat pemakaman syeikh quro.
SINGKAT CERITA.
Setelah diangkat menjadi pengawas kelautan Laksamana sampo lo khoei kian, atau dgn nama gelar yg baru yaitu RAKEYAN JAYA LAKSANA.
Bersama pasukannya Mendirikan pedukuhan atau perkampungan. Perkampungan tsb berada diujung selatan kampung saka pura. Dan
Kampung tsb dinamakan KAMPUNG BARU.
Sampai sekarang pun masih bernama kampung Baru.
KEMUDIAN LAKSAMANA SAMPO LO KHOEI KIAN Atau Rakeyan jaya laksana.
DAN LAKSAMANA MUDA SAMPO LO KIAN ZHEE Atau Rakeyan jaga baya.
Beserta segenap pasukannya, MEMBONGKAR HUTAN AREN YG ADA DIPULO AREN.
Kemudian didalam Hutan Aren tsb dibangun bentengan yg terbuat dari kayu kayu aren dan kayu lainnya, bentengan tsb digunakan untuk latihan bala tentara dari kelompok laksamana samapo lo khoei kian, atau Rakeyan jaya laksana.
Dan juga pasukan yg dipimpin oleh laksamana muda sampo lo kian zhe Atau Rakkeyan jaga baya Dan juga para pasukan yg dipimpin oleh KARAENG AHMAD BUDIMAN.
Atau disebut juga. PANGERAN AHMAD atau PANGERAN BUDIMAN.
pasukan beliaupun ikut berlatih didalam bentengan tsb.
Dan Bentengan tempat mereka berlatih dinamakan Bentengan CHA KUNG.
Yg artinya. = CHA = DAYA.
KUNG = UPAYA.
Jadi CHA KUNG. Artinya Daya upaya.
Setelah bentengan Cha kung berdiri laksamana sampo lo khoei kian alias RAKEYAN JAYA LAKSANA.
Beserta istri dan anak anaknya berpindah tempat tinggal, dari kampung baru pindah ke BENTENGAN CHA KUNG. Hal ini diikuti oleh adiknya yaitu laksamana muda sampo lo kian zhe alias rakeyan jaga baya yg pindah dari muara sunda ke bentengan cha kung..wilayah perbatasan bentengan mulai dari pulo aren sampai ke ujung benteng (sekarang di sebut ujung menteng)
Karena didepan bentengan padepokan tertulis kalimat Cha kung
Banyak orang yg berlalu lalang hilir mudik dgn perahu dan kapal air yg lewat di rawa rawa yg menjadi lalu lintas air yg berada didepan bentengan padepokan Cha kung, setiap melintas mereka melihat dan membaca tulisan tsb disamping itu juga padepokan cha kung sangat terkenal dgn ilmu bela dirinya dan kehebatan goloknya, jadi masyarakat lebih mengenal nama padepokan Cha kung dari pada pulo AREN nya.
DAN SEJAK SAAT ITULAH PULO AREN BERUBAH MENJADI CAKUNG, ATAU KAMPUNG CAKUNG.
KELOMPOK ORANG ORANG MAKASAR YG TERDIRI DARI PARA DAENG DAENG MEREKA DIPIMPIN OLEH PANGERAN AHMAD. ATAU PANGERAN BUDIMAN
mereka membuat per kampungan tersendiri yang terpisah dari bentengan CHA KUNG. Disebelah selatan kali.
Perkampungan mereka disebut KAMPUNG DAENG. Atau PEDAENGAN. Atau PEDENGAN.
Sampai sekarang.
ORANG ORANG DARI MAKASAR INI OLEH LAKSAMANA SAMPO LO KHOEI KIAN ALIAS RAKEYAN JAYA LAKSANA DAN RAKEYAN JAGA BAYA DIDIDIK CARA MEMBUAT SENJATA TAJAM.
Cara membuat pedang, golok, badik, pisau raut , tombak, dan macam macam jenis senjata tajam. Mereka yg dididik menjadi pande besi adalah.
DATUK DAIMIN DUAHU.
Lebih dikenal dgn nama
Panggilan ki Daimin dua hawu.
DAN DATUK NAMBIRAH
Lebih di kenal dgn sebutan ki Bairah.
KI BAIRAH, DIHARI TUANYA MENJADI MPU PEMBUAT GOLOK DIDAERAH BEKASIH, DAN KETIKA WAFAT BELIAU DIMAKAMKAN DIKAMPUNG RAWA BANTENG, DAN MAKAM BELIAU MENJADI MAKAM KERAMAT DIKAMPUNG ITU, DISEBUT KERAMAT RAWA BANTENG
NAMUN SAYANG NASIBNYA SANG PENDIRI KAMPUNG CAKUNG MEREKA SDH TDK DIKENAL OLEH MASYARAKAT DIKARENAKAN PARA KETURUNANNYA TDK ADA YG MAU PEDULI LAGI BAHKAN MAKAM MAKAM MEREKA SDH TDK DIURUS. Semoga saja dgn tulisan saya ini ada orang yg mau peduli untuk mengurus kembali makam beliau beliau yg telah sangat berjasa dalam mendirikan kampung Cakung.
Minimal sebagai situs sejarah kampung Cakung pada masa 500 atau 600.
Tahun yg silam agar dapat di kenal dan dikenang oleh generasi sekarang dan generasi mendatang. *
DEMIKIANLAH SEJARAH BERDIRINYA KAMPUNG CAKUNG
Diposkan oleh dhie86 Revan
MAEN PUKUL BETAWI DJI'IT / JI'IH
DJI'IT MAEN PUKUL BETAWI CAKUNG
Sebagai warga asli Betawi, masyarakat Betawi menyimpan segudang tradisi dan kesenian yang memakau. Silat Ji`it. Konon, seni beladiri diri ini telah berkembang ratusan tahun di Cakung, Jakarta Timur.
Seni beladiri ini menjadi keterampilan beladiri andalan para jawara Cakung. Untuk bisa mempelajari seni beladiri ini, setiap calon pesilat wajib melakukan sedekah atau sejenis selamatan sederhana. Uniknya, jamuan selamatan harus memuat tiga macam hidangan, termasuk yang harus dimakan calon pesilat, yakni nasi ketan, ikan capung, dan telor (kopi item pait, kopi item manis, susu, teh anget tawar, teh anget manis)
Tiga makanan ini mengandung unsur magis saat pesilat mencapai tataran/tingkatan tertinggi. Nasi ketan diyakini mampu menyedot gerakan lawan, ikan capung membantu kelincahan gerak, dan telor untuk memurnikan hati agar energi tubuh/tenaga dalam tergali dengan baik. Jika rangkaian jurus dan tenaga dalam sudah dikuasai, maka ilmu beladiri pesilat akan disempurnakan dengan tenik memainkan golok khas Cakung.
"Kalau belum menguasai seluruh jurus Ji`it, pesilat belum boleh menggunakan golok Cakung. Jadi kalau ada yang sudah bisa memainkan golok Cakung berarti sudah menguasai silat Ji`it,
Ada 5 jurus dasar, 2 jurus kurungan, 4 jurus inti, 3 jalan gelombang dalam silat Ji`it, mulai dari pukulan, tendangan hingga melumpuhkan lawan. Silat ini juga tergolong agak sulit dipelajari. Sebab, setiap teknik pukulan maupun tendangan bersifat pendek dan cepat. Bahkan, seluruh gerakan tidak ada gerakan mundur. "Seluruhnya maju. Pukulan-pukulan juga harus `lengket` (pendek dan cepat). Belum lagi, kalau sudah pake golok harus benar-benar pas.
Golok Cakung merupakan senjata pamungkas dalam seni beladiri ini. Sebab, teknik menggunakan golok Cakung memerlukan ketekunan dan keikhlasan. Mengingat golok Cakung punya makna dan nilai sejarah tersendiri. Konon, golok Cakung diciptakan pertama kali oleh seorang empu. Sang empu tersebut hanya mengapit besi diketiak dan jadilah golok. Sehingga, golok Cakung memiliki ciri khas sedikit bengkok/tidak lurus. Sedangkan ciri lainnya, ujungnya meruncing ke arah bawah, tidak ke atas laiknya golok pada umumnya. Sedangkan panjangnya sekitar 35-40 cm.
Saat ini tidak banyak warga Betawi Cakung yang mengusai silat tersebut. Sebab, untuk sampai tingkat tertingi cukup sulit. "Jadi kalau ada orang yang sudah menyimpang secara khusus golok Cakung pasti dia sudah menguasai Silat Ji`it. Saat ini paling -+ 50 orang yang menguasai secara sempurna, Saat ini silat Dji'it mulai di sebar luaskan dan terbuka untuk umum, Guru kami sendiri yaitu H. HUDHORIE, guru ane ngebuka untuk umum karna udah hampir punah maenan ji'it ini, dari pada habis di makan jaman lebih baik di buka untuk umum, dahulu silat ji'it ini khusus maenan keluarga.
silsilah maenan djiit H. HUDHORIE -> belajar ama KONG SALAM -> belajar ama KONG DJI'IT.
Silat Ji`it pernah dipakai warga Cakung melawan agresi militer Belanda saat terjadi perang di Karawang hingga Bekasi, dan perlawanan itu berhasil. "Silat ini umurnya sudah ratusan tahun. Saat perang kemerdekaan juga dipakai warga untuk melawan penjajah. Karena itu, melalui anggota kita terus sosialisasikan dan mencari penerus-penerus silat ini agar tidak punah.
Tempat belajar maen pukul DJI'IT di kediaman rumah guru H. HUDHORIE di CAKUNG ( jln tipar cakung rt 08 rw 08 cakung barat - jakarta timur ), dan di asuh langsung oleh beliau.
Kurang lebihnya ane mohon maaf
Sekian dari ane SAYID SABIQ :)
Pin BBM ane 5AC8E872
Grup facebook "DJI'IT MAEN PUKUL BETAWIE CAKUNG"
SEJARAH JAGO BETAWI
"SEJARAH PITUNG DAN JIIH (ENGKONG DJIIT) "LEGENDARIS JAWARA BETAWI""
TIDAK DAPAT DIPUNGKIRI
KALAU LELUHUR DARI KELUARGA BANG PITUNG JAGO BETAWI ADALAH BERASAL DARI MAKASAR.
Karena Ada sebuah bukti yg tidak dapat dibantah adalah dengan masih ter tinggalnya bangunan Tua Sebuah Rumah panggung yg terbuat dari kayu, dgn bergaya Arsitektur antara rumah adat Bugis dan makasar.
Yg terdapat didaerah marunda. (muara sunda) rumah tersebut bekas peninggalan keluarga Bang Pitung.
Dahulu rumah tersebut adalah milik Haji Naudin atau dgn nama makasarnya IMALOMBASE KARAENG NAUDIN. Beliau adalah kakeknya Bang Pitung. Rumah tsb kini oleh Pemda DKI jakarta utara. dijadikan Cagar Budaya masyarakat Betawi dan Pariwisata.
Rumah tsb menjadi situs sejarah lokal masyarakat Betawi.
RUMAH PANGGUNG TSB BERGAYA ARSITEKTUR ANTARA RUMAH ADAT BUGIS DAN MAKASAR.
Perbedaan Rumah panggung adat makasar dgn Rumah Panggung adat jawa barat sangat mencolok sekali.
Dari tingginya tiang penyanggahnya sangat berbeda, tiang rumah panggung adat jawa barat tinggi tiang penyanggah rumah panggungnya paling tinggi sekitar 80 sampai 100. Cm. (1.mtr ) Namun
Rumah panggung adat bugis dan Makasar ini tinggi tiang penyanggah nya adalah lebih kurang sekitar.2. meter.
Nah itulah ciri khas yg paling mencolok antara rumah panggung jawa barat dgn rumah panggung bugis dan makasar.
Rumah adat para penduduk betawi pesisir pantai, tidak ada yg dipanggung,
kecuali rumah adat betawi udik, itupun tiang penyanggah rumah panggung mereka pendek pendek tidak seperti rumah panggung orang bugis atau makasar.
HAJI NAUDIN ADALAH KETURUNAN KE AMPAT DARI IMALOMBASE MUHAMMAD BANDAN.
ATAU GURU BANDAN.
Haji Naudin adalah seorang pengusaha perahu, yg dijual belikan kepada para nelayan penangkap ikan. Beliau mempunyai lima orang anak. Tiga orang anak laki laki dan dua orang anak perempuan.
Anak pertamanya adalah
Seorang anak laki yg diberi nama.
KARAENG NAIPPIN.
Beliau menikah dgn seorang perempuan anak seorang juragan kambing ditanah abang
Atau lebih dikenal dgn
Sebutan. HAJI NAIPPIN.
Sejak berumah tangga haji Naipin tinggal dirawa belong.
Dalam berumah tangga haji naipin hanya dikaruniai dua orang anak, 1.orang laki laki, yg diberi nama MATSANI.
Setelah berumah tangga matsani tinggal dikampung kebon kacang Tanah Abang.
Anak keduanya yg perempuan benama NAFSIYAH. Nafsiyah menikah dgn orang Bogor. Dan Setelah menikah Nafsiyah diboyong suaminya kedaerah Bogor.
Adapun tentang AISYAH, Yang konon ceritanya menjadi kekasih nya Bang Pitung. Adalah bukan anak kandung Haji Naipin.
Aisyah adalah anak kandung almarhum AISAN. Bujangnya atau pegawainya Haji naipin.
Aisan bekerja pada haji naipin sebagai pengurus kambing kambingnya Haji naipin, istrinya Aisan yg bernama ROMELAH. Wafat pada saat setelah melahirkan Aisyah.. Kemudian oleh Bang Aisan Aisyah diberikan kepada Haji naipin, setelah sepuluh tahun kemudian Aisan meninggal dunia, akibat serangan Demam berdarah.. Setelah remaja Asyah wafat bunuh diri dgn menggantung Dirinya, karena Asyah telah dinodai oleh demang Meester Cornelis. Hal ini terjadi Dalam suatu peristiwa Bang Pitung.
Thn. 1869. M.
Aisyah wafat dalam usia 22 tahun.
ANAK KEDUA HAJI NAUDIN ADALAH SEORANG PEREMPUAN YG BERNAMA NA'IMAH.
Naimah menikah dgn seorang pemuda dari kampung MALAKA ROROTAN. Pemuda tsb bernama NABONTO. Atau disebut juga Daeng Bonto. Setelah menikah NA'IMAH,diboyong pindah kekampung Malaka, dan tinggal dikampung malaka sampai akhir hayatnya.
ANAK KE TIGA, BERNAMA NAPPIYUDIN. ATAU IMALOMBASE KARAENG NAPPIYUDIN.
Nappiyudin menikah dgn seorang wanita keturunan Tionghoa, yg bernama ONG ZHEE NIO. Dgn mama indonesianya
NURSINA.Dan Masyarakat setempat memanggilnya MPOK SINAH. Setelah ayahnya wafat Haji Naudin ayah dari Karaeng Nappiyudin, maka karaeng nappiyudin melanjutkan usaha Ayahnya yaitu membuat perahu untuk penangkap ikan.
KARAENG NAPIYUDIN MENEMPATI RUMAH MENDIANG AYAHNYA.
Rumah yg sekarang menjadi rumah Cagar budaya dimarunda.
ANAK KE AMPAT BERNAMA
NAPPI'UN, ATAU IMALOMBARE KARAENG NAPPI'UN
karaeng Nappiun menikah dgn anak gadisnya BANG JUNED. JAGOAN CAKUNG. Yg bernama SOPINAH. Dari perkawinannya dgn Sopinah karaeng Nappiun dikaruniai seorang Anak laki laki yg diberi nama. IMALOMBASE KARAENG SHOLIHUN NAPPITUNG. Yg kelak menjadi seorang jagoan dibetawi yg lebih dikenal dgn nama BANG PITUNG.
Ketika Pitung baru berusia 15 tahun, ayahnya Pitung yaitu Nappiun mendapat masalah dgn kompeni Belanda, Nappiun membunuh seorang mersose (polisi belanda) kepala pelabuhan Tanjung priuk Nappiun pun melarikan diri dari kejaran mersose belanda dan dia menjadi buronan mersose belanda. Napiun melarikan diri kerumah kakanya yaitu kerumah Haji Naípin dikampung Rawa Belong. Dan enam bulan kemudian Pitung dan ibunya dgn diantarkan oleh bang juned menyusul Napiun kekampung Rawa Belong dan menetap disana, hingga wafatnya.. BANG PITUNG LAHIR PADA THN 1840, WAFAT PADA TAHUN 1870. M. Dlm usia 30 thn.
ANAK KE LIMA HAJI NAUDIN ADALAH SEORANG PEREMPUAN.
BERNAMA NAPPI'AH, ATAU BIASA DIPANGGIL IBU HALIMAH. (halimah adalah nama anaknya)
Nappi'ah menikah dgn pemuda keturunan Tionghoa yg bernama Lo jie san, dari kampung buwaran masyarakat menyebut nya JISAN. Disebut juga kong Jisan,
Dari pernikahan dgn Lo jisan nappi'ah dikaruniai dua orang anak, anak pertama perempuan diberi nama Halimah. Dan anak keduanya laki laki dibernama LO JI IH. Atau disebut sehari hari dgn sebutan JI'IH. Yg dalam cerita pernah membantu perjuangan Bang Pitung. Setelah bang pitung wafat Ji'ih pulang kerumah istrinya dikampung Nanggela Citayam kidul.. Dihari tuanya setelah istrinya wafat ji'ih pulang kekampung halamannya yaitu kampung kayu tinggi , dikampung kayu tinggi beliau mengajar silat dari rumah kerumah dikampung kayu tinggi,cakung dan sekitarnya nama beliau sdh sangat dikenal dgn sebutan kong Ji'it.. Kong Ji'it wafat pada tahun 1955 dgn usia 125 tahun. Lahir 1835, wft 1955 dimakamkan di kampung kayu tinggi.
DEMIKIANLAH SEKILAS KISAH TENTANG ASAL USUL BANG PITUNG.
kisah ini saya dapatkan pada tahun. 1980. Dgn
Nara sumber.
1. Alm. Engkong Haji Muhajir. Guru besar Partisan Siliwangi Di kampung Sungai Tiram.
Jakarta utara.
2. Alm. Engkong Haji Tholib, guru besar persilatan Bogor penggarutan. Bekasi utara.
3. Alm. Engkong No'an. Jawara kampung Pengasinan bekasi barat.
4. Alm. Engkong Sidìh. Jawara kampung Rawa Bambu. Bekasi Barat.
Dan masìh banyak nara sumber lainya yg tdk mungkin saya tulis satu persatu.
Ketika saya mintai keterangan ditahun. 1980 an. para nara sumber diatas ber usia rata rata 70. Sampai 80 tahunan bahkan ada yg sdh berusia 90 tahun. Seperti Engkong No'an. Wafat pada tahun 1995. Dalam usia 125 tahun. Berarti beliau kelahiran tahun 1870. Tahun wafatnya bang Pitung. Dan yg lainnya mereka wafat rata rata diatas usia 90 tahunan.
Boleh dibilang jarak peristiwa bang pitung dgn mereka tdk terlalu jauh.dan mereka semua pernah menjadi murid kong Ji'it, menurut mereka kisah bang pitung mereka dapatkan dari Guru mereka yaitu kong Ji'it. ( Ji'ih )
Dan salah seorang nara sumber yg murid kong jiit pula yg pernah perang tandíng dijalan raya bernama Suaip, kong Suaip duel dgn kong sawin dgn senjata tajam tak ada masyarakat yg berani memisahkannya. Kisah ini terjadi pada tahun 1952. *
Nama nama.
JAWARA BETAWI.
1. BANG JUNED. Jago Cakung. Lahir.1765. Wft 1868.M
2. BANG PITUNG. Jago Rawa Belong. Lahir 1840 wft. 1870. M
3. BANG ANGKRI. Jago Pasar ikan. 1880 .
4. BANG MURTADO. Jago kemayoran.1850. M
5. BANG SAYUTI. Jagoan Cengkareng.1885.M
6. BANG SABENI. Jagoan Tanah Abang. 1948. M
7. BANG AYUB. Jagoan Teluk naga. 1890. M
8. BANG GUNTANG Jago Rawa mangun. 1930.
9. BANG RAWIN. Jagoan Pengasinan. Lahir 1720. Wft. 1810.M
10. BANG SAWIN. Jagoan Tanah Apit. Thn.1930. M
11. BANG ENTONG. Jagoan kampung Rawa.Thn.1950.
12. BANG RONDA. Jagoan Marunda. Thn. 1820.
13. BANG SIDIH. Jago Rawa Bambu.Thn.1928.M
14. H. JOLEH. Jago Rawa Tembaga. Thn. 1925.
15. BANG MADRAIS. Jago Rengas. Thn. 1880.
16. BANG JIIT. Jago Kayu Tinggi.Lahir 1835. Wafat 1940.
17. BANG RINDON. Jago Eretan. 1855.
18. BANG DADAP. Jago Sepatan. Thn. 1780.
19. H. MAT ITEM. Jago Kemanggisan. 1825.
20. H. DARIP. Jago Klender.thn 1930.
21. BANG RIBI. Jago Pisangan. Thn.1805.
22. BANG SUAEP. Jago Gempol.thn. 1930.
23. BANG JUPRI. Jago Buwaran. Wafat 1775.
24. BANG MATSANI. Jago Pecah Kulit. Thn. 1890.
25. BANG SARBINI. Jago Gabus.. Thn.1890.
26. BANG MARDAN.(madang)
Jago Sungai Niri.
Thn. 1820.
27. BANG RAISAN. Jago Bukit Duri. Thn 1888.
28. BANG RAUSIN. Jago Cilincing. Thn 1790.
29. BANG KISA. Jago Pasar Rebo. Thn 1805.
30. MAT CODET. Jago Pasar Senen. Thn.1889.
Dan masih banyak yg lainnya
"SEJARAH INI DI AMBIL DARI BLOG DHIE86 REVAN"bu
TERIMA KASIH BUAT BANG REVAN YANG SUDAH MENCARI INFORMASI SEPUTAR SEJARAH JAWARA BETAWI :)
Fanky Christian
fankychristian.blogspot.com