Menaker Gandeng KPTIK Untuk Siapkan SDM Jago IT
Jakarta – Indonesiacybers.com : Mengentas banyaknya penganguran di negeri ini, pihak KPTIK (Komisi Penyelarasan Teknologi Informasi dan Komunikasi] akan melakukan kemitraan kerjasama dengan BLK (Badan Latihan Kerja ) Kementrian Tenaga Kerja dalam benrbagai bentuk. Kesepakatan ini terjadi saat audensi pengurus KPTIK dengan Menaker RI Hanif Dhakiri di kantor Menaker , Rabu 3/8 di Jakarta.
Dalam audensi itu, pihak KPTIK dipimpin Ketua KPTIK Ir. Dedi Yudianto MBA yang didampingi para pengurus lainnya antara lain Victor Terinathe, Franky Christian, Soegiharto Santoso, Eryka A Ariana, Bertha, Frans Thamura dan Besar Agung Martono. Dedi mengungkapkan bahawa melihat munculnya kenyataan terjadinya pengngguran lulusan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Untuk mencegah terjadinya ledakan pengguran yang semakin parah harus ada sebuah langkah-langkah solutif. “Pihak Kemenaker mengajak KPTIK untuk membuat project bersama”, jelas Dedi usai audensi dengan Menaker.
Situasi munculnya pengangguran yang kian meningkat, maka pihak KPTIK memandang perlunya penguatan tenaga skill dalam bidang TIK. Untuk itu lembaga BLK milik Kemenaker tetap sangat diperlukan . Tapi dengan penekanan bahwa dalam lembaga BLK adanya penyesuaian materi ajar harus sesuai dengan trend industry. “Dan para instruktur BLK harus di update untuk mengejar ekonomi digital”, tambah Dedi.
Perkembangan ekonomi digital memang sangat cepat yang menyebabkan banyak ketertinggalan bagi tenaga kerja muda usia khususnya. Apalagi Presiden Jokowi sudah mencanangkan program ekonomi digital Indonesia menjelang tahun 2020 sudah harus tumbuh secara signifikan. Untuk itulah pihak pemerintah melalui berbagai lembaga termasuk Kemenaker harus menyiapkan SDM muda yang memiliki kemampuan dalam bidang TIK yang dapat diandalkan.
Menteri Hanif Dhakiri sendiri, dalam kesempatan audensi dengan pengurus KPTIK sempat menyampaikan kekhawatirannya. Oleh karena itu, pihak Kementrian mengajak industry terutamayang tergabung dalam KPTIK untuk terlibat memberikan saran dan masukan agar sesuai dengan kebutuhan industry. Indonesia diakui Menaker Hanif Dhakiri belum ada peta potensi SDM di beberapa sector , termasuik juga peta kebutuhan. Bisa dikatakan berbagai perencanaan masih secara sporadis di tiap-tiap daerah sehingga perlu evaluasi lagi kedepan dengan memperkuat peran industry melalui asosiasi seperti KPTIK.
Menaker Hanif Dhakari dalam kesempatan itu juga meminta agar peran pemerintah kedepan lebih focus kepada pendidikan karakter saja. Sedangkan urusan skill dapat menggandeng industry terkait, terutama industry yang bergerak bidang TIK. Sistem magang di perusahaan juga sangat relevan untuk calon tenaga kerja trampil bidang industry.
Pengurus KPTIK sangat memberikan apresiasi terhadap resppon positip Menaker. Terbukti dari hasil audensi ini pihak Menaker sudah menugaskan salah satu Dirjen untuk melakukan reorientasi dan evaluasi BLK agar lebih sesuai dengan kebutuhan industry .
Menurut Dedi, dengan adanya kemitraan dengan BLK Kemenaker, pihak KPTIK akan segera melakukan langkah-langkah konkrit materi ajar berbasis multimedia bidang TIK. Melakukan training of trainer (TOT) instruktur BLK. Kerjasama kelas jarak jauh dengan maestro TIK. Kerjasama lulusan SMK bidang TIK dalam mendukung tim teknis di BLK serta pengembangan kewirausahaan TIK. (gh)