Translate

Tuesday, January 12, 2010

Komitmen dan Dilematis

Sepertinya kedua kata tersebut tidak berhubungan secara langsung,
tetapi ternyata toh ada titik temu diantara keduanya. Pada saat kita
berkomitmen untuk melaksanakan apa yang kita inginkan, yang kita
target, ada saat dimana komitmen kita akan berbenturan dengan hal-hal
yang dilematis, hal yang bermasalah. Masalah memang erat dalam
kehidupan kita, seolah menjadi bayangan kita dimanapun, termasuk juga
dalam urusan berkomitmen.

Masalah-masalah yang beruntunan, bertautan dan seolah menjadi masalah
yang hampir permanen, akut, itulah yang kita golongkan dilematis. Dan
inilah yang umumnya membuat kita mulai goyah, kita mulai merasakan
tidak komit dengan komitmen-komitmen yang telah kita tetapkan.

Ambil contoh dalam hal berkomitmen kepada Sang Pencipta, seringkali
apa yang telah kita tetapkan kita juga yang melanggarnya.

Kemudian komitmen kita dalam kehidupan keluarga dan rumah tangga kita,
seringkali juga ini yang bertemu dengan masalah dilematis, masalah
yang pertamanya dianggap biasa kemudian didiamkan dan menjadi akut.
Komitmen yang digerogoti oleh dilema-dilema ini akan memperlemah kita.
Hal ini sangat saya rasakan, dimana kita harus komitmen terhadap
pasangan hidup kita, kepada anak-anak kita, tetapi di lain pihak kita
juga harus menjaga keseimbangan dengan keluarga besar kita, keluarga
dimana kita dilahirkan.

Komitmen berikutnya adalah komitmen di tempat kerja kita. Bagi kita
yang bekerja, ini tentu saja akan sangat mempengaruhi prestasi kerja
kita. Bagi kita yang berusaha dan berwiraswasta, komitmen sangatlah
penting. Tanpa komitmen, usaha tidak akan bisa berjalan baik.
Dilematis yang dihadapi tidak hanya berkaitan dengan apa yang kita
kerjakan, tetapi juga orang-orang disekitar kita.

Komitmen lainnya adalah komitmen dengan diri kita sendiri. Yang
pastinya tidak semua dari kita menyadari. Ada yang hidupnya tanpa
komitmen, tidak ada tujuan, tidak ada target, sehingga tidak ada yang
harus di-komit. Ada yang hidupnya penuh dengan komitmen, penuh dengan
target dan tujuan hidup. Tapi tetap saja, dilema dan permasalahan
datang menghampiri.

Ternyata ada satu hal menarik dibalik semua dilema dan permasalahan
yang kita hadapi. Dengan adanya dilema dan menjadi dilematis, maka
komitmen kita akan terus diuji. Komitmen kita akan terus diukur. Tanpa
adanya masalah, maka komitmen terasa tanpa makna. Dengan permasalahan
malah kita menjadi kuat. Ya, itulah sisi positifnya.

Sisi negatifnya tentu banyak juga, tetapi apabila kita menyadari
permasalahan dan dilema yang dihadapi tentu akan membuat lebih mudah
mengatasinya. Akhirnya, kita akan semakin kuat dan semakin kuat,
karena setiap saat kita diuji, ujian membuat kita semakin rajin, rajin
membuat kita semakin kuat.


Selamat berkomitmen dan mengatasi hal dilematis dalam hidup kita.