WE HAVE A "RESET" BUTTON IN OUR LIFE
(Pada saat kita harus memulai hidup kita dari NOL kembali)
Pagi yang cerah mulai tersenyum menyambut Jakarta.
Hari itu saya sedang diantarkan sopir saya ke kantor. Malamnya hujan lebat, saya takut macet. Tapi ternyata lalu lintas lancar, saya menyesal tidak menyetir sendiri.
Tiba-tiba handphone saya berdering. Unknown number? Siapa ya? "Mbak" yang mana lagi ini?
"Hello Pam, pa kabar? Masih inget aku kan?"
Wow , ternyata seorang teman yang sudah dua puluh tahun lebih tidak ketemu. Sebut saja namanya Ita.
"Kabar baik Ita. Alhamdulillah. How about you?"
"Kok lu inget sama gua?"
(I am good at remembering woman's voice :-)
Anyway, setelah berbasa basa beberapa lama, Ita mulai menceritakan hidupnya.
Tadinya Ita mempunyai masa depan yang menjanjikan. Ita adalah contoh alpha female, cantik , putih, berambut panjang, pintar dan rangking teratas sejak SD sampai SMA di Bandung. Pernah kuliah di ITB di jurusan terfavorite sebelum mendapatkan beasiswa ke luar neeri dan akhirnya mendapatkan Ijasah S1 dan S2 dari Universitas Ternama di Eropa. Suami yang juga lulusan luar negeri. Dan tiga anak yang lucu-lucu dan pintar, mereka kuliah di Universitas terbaik di negeri ini.
What else could you dream of?
But then again, ternyata manusia tidak pernah bisa menduga rencana apa yang akan terjadi pada kita?
Bukankah kita hanyalah aktor yang memainkan sebuah skenario kehidupan yang sudah "disiapkan".
Dan begitulah roller-coaster yang terjadi pada Ita.
Pada usia di atas 40 tahun, Ita melakukan beberapa kesalahan besar dalam hidupnya.
Sekarang Ita dibenci oleh suaminya, , dijadikan bahan ejekan di tempat kerjaannya, sementara saudara-saudara kandung pun gak jelas ke mana dan anak-anak pun kebingungan bersikap di antara ayah dan ibunya yang bermusuhan.
Untuk menjada privacy dan confidentiality, saya tidak akan membahas apakah kesalahan besar yang dia lakukan dalam hidupnya.
(Obviously some of you can guess it).
Intinya sekarang Ita merasa berada di titik terendah dalam kehidupannya. Kehidupan yang sudah begitu lama dia bangun dengan susah payah.
"I dont know what I should do ...
Should I give up or what?"
tanya Ita di sela-sela tangisnya yang tak tertahan.
Aku membayangkan air mata yang mengucur deras dari mata bening di balik kacamata Ita yang khas itu.
Yes, what should she do?
Sebagai seorang manusia seringkali kita menjalankan kehidupan, dan mengambil keputusan.
Kadang kita mengambil keputusan yang tepat, kadang kala kita mengambil keputusan yang salah. Normal kan?
Tetapi Ita mengambil beberapa keputusan yang salah dalam hidupnya, dan itu membawanya ke titik terendah.
What should she do?
Saya selalu percaya bahwa manusia selalu mempunyai kesempatan berikutnya. Jadi saya tidak pernah menilai orang dari apakah dia pernah berbuat salah atau tidak. (Bukankan manusia itu memang tempatnya salah dan dosa. Kalau yang gak pernah salah dan dosa itu namanya malaikat, bukan manusia). Saya menilai orang dari apa yang dilakukannya setelah kesalahan itu terjadi.
Seperti halnya seorang pilot yang mempunyai sebuah "Eject button" di mana dalam masa darurat dia bisa menekan tombol itu dan keluar dari pesawat.
Seperti halnya seorang insinyur komputer yang selalu bisa menekan tombol "reset".
Maka manusia juga selalu mempunya kesempatan berikutnya.
Jangan putus asa Ita. Jangan menyerah.
There will always be next chance in your life.
Apa yang bisa dilakukan Ita? Pergi ke tempat baru dan memulai kehidupan baru dengan pekerjaan baru di lingkungan baru.
Seperti halnya komputer yang pada saat direset akan mengosongkan memory,
maka Ita juga harus move on dan melupakan banyak hal yang membebaninya di tempat lama.
Ita harus ingat, dia masih punya banyak strength yang tidak dipunyai orang lain, ijasah Bachelor dan Master dari Eropa, pengalaman kerja puluhan tahun, kemampuan komunikasi dan presentasi ... dan banyak hal yang lain.
Ita bisa memggunakan itu sebagai modalnya di tempat yang baru. Ita harus optimis, her life can start again and she will have a bright future again.
Apa yang harus Ita lakukan ...
0. IDENTIFY YOUR UNIQUE SET OF SKILLS
Ita bisa focus pada hal-hal positive yang dimilikinya. Dua masih punya modal (competence, pengalaman, karakter) yang tidak dimiliki orang lain. Daripada fokus pada kemalangan nasibnya atau kesalahan yang dia lakukan, sebaiknya dia focus pada strength yang dimilikinya.
0. BUILD YOUR CONFIDENCE
Bangun kepercayaan diri berdasarkan semua kelebihan yang dia punya.
Everything is in your mind. Semua itu ada di pikiran kita.
Kalau anda pikir anda tidak bisa, anda memang benar. Tetapi kalau pikir anda bisa, ya benar juga, anda akan bisa (memulai kehidupan baru).
0. GO TO A NEW PLACE, BUILD YOUR NEW NEST, FIND A NEW "JUNGLE" WHERE YOU CAN USE YOUR STRENGTH
Bagian ini yang agak susah , anda harus menemukan tempat yang baru, pekerjaan yang baru, suasana yang baru, di mana anda bisa menggunakan kompetensi dan kemampuan anda untuk memulai kehidupan baru.
Kalau anda masih berada di tempat lama, suasana dan perlakuan orang di sekitar anda masih akan menghantui anda dan membuat anda susah move on.
0. DO YOUR BEST, EXCEL IN THE NEW "JUNGLE"
Pada saat ini anda sudah menemukan tempat dan suasana yang baru. Motivasilah diri anda sendiri untuk melakukan yang terbaik, bekerja keraslah agar anda mendapatkan pengakuan, perlakuan dan penghargaan yang baik dari lingkungan baru anda.
0. FORGET YOUR PAST, MOVE ON WITH YOUR LIFE,
Lupakan masa lalu, move on with your life. Saya percaya bahwa semua manusia mempunyai kesempatan kedua. Saya percaya bahwa manusia adalah tempatnya salah dan dosa, dan kadang kita tidak terhindar dari keduanya. Seandainya hal itu terkadi , kita bisa belajar dari Blackberry jaman dulu, lepas batteraynya, pasang lagi, and you can reset your life!
How to do it?
0. IDENTIFY YOUR UNIQUE SET OF SKILLS
0. BUILD YOUR CONFIDENCE
0. GO TO A NEW PLACE, BUILD YOUR NEW NEST, FIND A NEW "JUNGLE" WHERE YOU CAN USE YOUR STRENGTH
0. DO YOUR BEST, EXCEL IN THE NEW "JUNGLE"
0. FORGET YOUR PAST, MOVE ON WITH YOUR LIFE
Saya yakin bahwa kelima langkah di atas bukan hanya berlaku untuk seorang Ita yang memulai kehidupan barunya, tapi bisa saja digunakan oleh kita yang sedang memulai karir (pekerjaan) baru di perusahaan yang baru, mahasiswa yang ingin mengulang kuliah dan mengambil jurusan lain di universitas yang baru , pindah ke luar negeri, pindah perusahaan dan lain-lain.
Selamat berjuang Ita, dan Ita-Ita yang lain , yang mungkin perlu me-reset ulang kehidupannya!
Salam Hangat
Pambudi Sunarsihanto