Translate

Tuesday, March 14, 2017

WHAT MILLENIALS WANT?

WHAT MILLENIALS WANT?
Sean adalah seorang CEO sebuah perusahaan start-up di bidang Food and Beverage di Las Vegas. Dia berasal dari New York.
Di tengah tengah perjalanan saya ke Los Angeles, saya sempat lunch dan berdiskusi selama 2 jam dengan Sean di sebuah restorant di Santa Monica beach.
Seorang teman memperkenalkan Sean ke saya karena Sean ingin lebih mengerti tentang business opportunity di Asia.
Dari diskusi menarik tentang budaya akhirnya pembicaraan kami mengarah ke generasi millenial.
Dan Sean kebetulan sudah banyak pengalaman untuk merekruit dan meretain generasi millenial. 
Hampir semuanya bermimpi menjadi enterpreneur atau mendidikan perusahaan sendiri. 
Jadi susah cari orang yang bagus, kalaupun dapet, sebentar kemudian mereka kabur ke perusahaan lain.

Kita tahu bahwa millenial generation ini:

1) Sangat tidak sabar (instant generation), mereka tidak mau menunggu 3 tahun untuk promosi mereka, kenaikan gaji mereka dan recognition dari leadernya
2) Communication style nya beda, lebih digital lebih connected dan tidak suka berbasa basi
3) Pemahaman tentang teamwork juga beda dan cenderung individualis
4) Pilih pilih banget tentang pekerjaan mereka (lebih suka pekerjaan yang creative daripada rutine)
5) Turn over rate nya tinggi
(begitu nggak suka ya kabur aja, kadang sebelum mendapatkan pekerjaan berikutnya)
Sean kemudian bercerita tentang tips tips untuk menangani generasi millenia ini.

Berdasarkan pengalaman Sean sebagai CEO di beberapa start up company, inilah 5 factors yang sangat penting bagi mereka:

1. Vision
2. Opportunity
3. Incentive
4. Community
5. Enterpreneur
Atau bisa disingkat "VOICE"
Kita bahas satu persatu yuk ...

1. Vision

They want to join and stay in a company with a cool and fun vision so they can be proud of and they can tell their friends about it. Millenial menyukai perusahaan yang mempunyai misi yang jelas dan selaras dengan apa yang mereka inginkan dalam hidup ini.
Ada millenial yang memang sangat menyukai computer dan ingin join perusahaan yang menawarkan solusi IT yang paling canggih customernya.
Ada millenial yang menyukai misi-misi lingkungan dan mereka ingin join ke perusahaan yang selain mengejar keuntungan juga sangat perduli kepada lingkungan dan mempunyi banyak program CSR.
Ada millenial yang menyukai tempat kerja yang "cool dan fun", dan mereka ingin join perusahaan dengan visi (dan tempat kerja ) yang cool dan fun.
Nah, tanyakan apakah visi perusahaan anda? Apakah cukup cool dan fun bagi para millenial? Apakah akan membuat mereka bangga menceritakan tentang perusahaan anda kepada teman temannya.

2. Opportunity

Millenial ingin mengembangkan dirinya.
They want to have opportunity to develop themselves.
Jaman dulu mungkin temanya adalah bagaimana karyawan mengabdi pada perusahaan.
Forget about that!
Millenial tidak mengenal kata "mengabdi".
But they will contribute while they develop themselves.
Jadi apapun yang mereka lakukan harus mempunyai dua manfaat:
- berkontribusi pada perusahaan
- berkontribusi pada pengembangan kariernya
Jangan salah, mereka tetap ingin berkontribusi (bukan mengabdi!) pada perusahaan. Tetapi mereka hanya akan melakukannya hanya kalau itu juga berkontribusi bagi pengembangan karier mereka.
Jadi , yakinkan bahwa pekerjaan yang anda berikan memang akan membuat dia berkembang.
Jangan pernah bermimpi bahwa mereka akan melakukan hal yang sama selama 4-5 tahun berulang ulang (seperti jaman ayah mereka atau kakek mereka).It is too long!
Jadi apa yang harus anda lakukan:
- carilah orang orang yang tepat
- latihlah mereka dengan baik agar mereka bisa mengerjakan tugasnya secara optimal
- diskusikan dengan mereka karier aspirasi mereka
- gambarkan bagaimana mereka bisa mencapai aspirasi tersebut
- rotasikan mereka setelah jangka waktu tertentu agar mereka dapat mencapai karier yang mereka inginkan

3. Incentive

Pada akhirnya uang berbicara. Saya tidak bilang bahwa uang itu paling penting, tetapi saya bilang bahwa faktor uang juga akan sangat menentukan apakah millenial mau join anda atau tidak (dan kalau sudah join, apakah mereka mau stay atau tidak).
Mereka tidak akan pernah bisa menerima, seandainya mereka melihat orang orang yang bekerjanya kurang dari mereka ternyata mendapatkan incentive atau financial reward di atas mereka.
Be careful.
Anda harus benar benar hati hati dan serious menerapkan performance management system dan reward management yang tepat.
Apa artinya ?
- Berikan objective yang challenging kepada mereka
- Buat mereka agar belajar banyak selain mengerjakan pekerjaannya
- Motivasi dan coach mereka agar mereka punya percaya diri yang tinggi untuk mencapai objective itu
- Bedakan yang perform dengan baik, dari yang lain (berikan mereka perhatian, training, coaching, kenaikan gaji dan bonus uang jauh lebih tinggi dari yang lain)

4. Community

Millenial masih muda. They want to work and they want to have fun.
Mereka gak mau datang ke kantor dan ketemu orang orang kolot yang cemberut, Ja-Im (jaga image), dan berpolitik di kantor!
Mereka pengin kerja dengan baik, mereka sangat cerdas, mereka tahu banyak dan mereka digitally fluent!
Give them the right place to work.
Mereka akan sangat menghargai community (teamwork) di sekitar mereka agar mereka bisa mengembangkan ide ide innovative mereka yang akan membawa business impact kepada bisnis anda!
Jadi agar mereka perform well dan tidak kabur (ke competitor anda), anda harus memberikan community (suasana) yang menyenangkan bagi mereka , yaitu, suasana yang :
- cool
- fun
- teman teman yang kompak
- objective yang menantang
- leader yang perhatian dan selalu membantu mereka!

5. Enterpreneur

Kita tidak bisa memungkiri bahwa di antara kalangan millenial banyak yang bermimpi menjadi enterpreneur.
Mereka terbuai oleh beberapa kawan mereka yang membuka usaha sendiri dan sukses besar.
Meskipun persentasi dari yang sukses itu kecil, tetapi tetap saja mereka ini menjadi idola dan panutan bagi mereka.
Dan hampir semuanya pun berangan angan,"Kapan ya saya punya usaha sendiri?"
Terus bagaimana anda membuat mereka untuk join dan stay di tempat anda?
- First, have a realistic expectation bahwa anda tidak akan lagi bisa menahan mereka menjadi karyawan seumur hidup. The world has changed. Wake up!
Hire them, provide them with a challenging job, and hope they give contribution long enough (or good enough) for your company, and understand that one day they will be gone (hopefully that day happen after they make strong and long contributions)
- Kedua, discuss dengan mereka, sampaikan bahwa untuk menjadi enterpreneur mereka juga memerlukan skills set yang lengkap. It is stupid to start the business without a proper skills set.
Berarti mereka harus mengerti tentang finance, product management, strategy, sales, marketing dan people management
- convince mereka untuk stay di tempat anda cukup lama agar mereka bisa belajar dan menguasai ilmu ilmu itu
- Kalau mereka stay, putar dan rotasi mereka dari satu department ke department ke department lain agar mereka benar benar belajar
- semoga semakin sering anda rotasi, semakin lama mereka stay, semakin banyak mereka belajar dan semakin betah mereka stay di perusahaan anda

Mau gampang diingat , just remember the word "Voice", Vision, Opportunity, Incentive, Community and Enterpreneur

So , if you want to engage and retain your Millenial, just listen to their VOICE.
Thank you very much Sean, it was a great lunch and a great discussion!

Salam Hangat dari teriknya matahari di Santa Monica

Pambudi Sunarsihanto