JAKARTA– Besarnya potensi ekonomi berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) mendorong para pengusaha komputer mendeklarasikan perhimpunan bernama Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Aptiknas).
Asosiasi tersebut dideklarasikan di Jakarta pada 24 Februari lalu dan saat ini sedang dalam proses legalitasnya. Salah satu penggagas Aptiknas, Soegiharto Santoso, optimistis organisasi baru tersebut akan menjadi besar dan mampu berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, terlebih dengan adanya tren ekonomi digital.
“Sejalan perkembangan zaman, kami tidak hanya mengurusi bisnis penjualan (komputer dan perangkatnya), tapi juga membantu pengembangan startup digital seperti pengembang aplikasi dan software, sistem keamanan, sistem jaringan, CCTV, termasuk yang sedang tren adalah smart city dan smart home, “ ujar Soegiharto kepada KORAN SINDO kemarin.
Soegiharto atau yang akrab dipanggil Hoky mengatakan, secara strukturAptiknasakan cepat berkembang dan menjadi besar karena para pengurus dan anggotanya merupakan para pengusaha yang sebelumnya tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo). Menurut dia, pembentukan Aptiknas diputuskan seusai musyawarah nasional luar biasa dan rapat kerja nasional Apkomindo pada 23-25 Februari 2017.
“Sebanyak 25 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Apkomindo menyepakati deklarasi dan pendirian Aptiknas. Peserta yang hadir juga menyatakan bersedia menjadi pengurus DPD Aptiknas,” ujar pria yang masih menjabatKetuaUmumApkomindoitu. Dia menambahkan, sembari proses legalitas Aptiknas berjalan, pihaknya menyusun anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.
Struktur organisasi kemungkinan tidak banyak berubah dari kepengurusan Apkomindo, di mana ketua umum Aptiknas akan dijabat Soegiharto Santoso dan para Ketua DPD Apkomindo juga secara otomatis akan menjadi Ketua DPD Aptiknas.
Hoky menambahkan, nantinya setelah mendapatkan Surat Keputusan Kementerian Hukum dan HAM dan resmi berdiri, Aptiknas akan segera bergerak untuk mengembangkan organisasi melalui berbagai program dan kemitraan dengan kementerian/ lembaga terkait seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).
Termasuk juga kerja sama dengan media seperti KORAN SINDO untuk sosialisasi program Digitalisasi Usaha Mikro (Digi-UM) serta program smartcity dan smarthome. Pemerintah berambisi menjadikan Indonesia yang terbaik di ASEAN dalam konteks Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Mengutip pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara pada seminar “Indonesia Naik Kelas” yang diselenggarakan KORAN SINDO beberapa waktu lalu, untuk kawasan ASEAN, Indonesia masih berada di urutan empat di bawah Singapura, Malaysia, dan Thailand.
Pada 2019 ditargetkan semua ibu kota kabupaten di Indonesia sudah memiliki akses broadband. “Indonesia pada 2019 betulbetul naik kelas menjadi nomor dua dari nomor empat. Perlahan kita akan menuju ke sana, yang penting menumbuhkan rasa optimisme bahwa Indonesia akan tumbuh lebih baik dalam waktu yang kita harapkan,” ujar Rudiantara.
inda susanti
sumber: http://www.koran-sindo.com/news.php?r=2&n=2&date=2017-03-14