Translate

Saturday, November 05, 2016

Apa Gaya Menjual Anda?

*Apa Gaya Menjual Anda?*
Menjual tidak hanya terbatas pada proses menawarkan sebuah produk atau jasa saja, melainkan termasuk juga  terampil berkomunikasi dengan efektif dan mampu mempengaruhi orang lain sehingga mereka bersedia menerima ide pemikiran kita dan dengan sukarela melakukan apa yang kita sarankan.
Dalam hidup sehari hari, kita selalu terlibat dalam proses selling tanpa bisa dihindari, misalnya ketika seorang ibu menyuruh anaknya untuk mandi, makan dan mengerjakan PR sekolah, tanpa disadari sang ibu sudah menjual sebuah saran supaya sang anak setuju untuk pergi mandi, makan dan mengerjakan PR nya, atau ketika anda mengajak teman teman untuk clubbing di café kesukaan anda, anda sudah menjual kepada teman anda.
Bahkan ketika anda ditawarkan sebuah produk dan menolak untuk membeli, anda juga sudah menjual, yaitu menjual alasan kenapa anda tidak mau membelinya.
Dalam proses selling, setiap orang memiliki strategi yang berbeda sesuai dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap mental masing masing.

*Strategi Menjual*
Kalau dilihat dari pendekatannya, strategi atau gaya menjual bisa dikategorikan sebagai berikut (diurut berdasarkan fleksibilitasnya):
1. *Gaya Mengemis atau Memohon Belas Kasihan*, strategi ini sangat tidak efektif karena anda sama sekali tidak memiliki kendali atas proses tersebut, closing itu tergantung pada keberuntungan  atau belas kasihan prospek. Biasanya cara ini digunakan oleh anak2 ketika meminta sesuatu kepada orang tuanya, tapi dalam praktek sehari hari kita masih juga menemukan cara tersebut pada orang dewasa dan pada sales tertentu, pendekatan dengan gaya ini bisa kita dikenali dari gayanya yang khas seperti "tolonglah pak/bu, ini kan sudah mau tutup bulan dan target saya masih belum tercapai…", atau "tolong dibantu… saya kan memiliki 3 orang anak yang harus saya nafkahi…" dsb… dsb…
2. *Gaya Maksa*, strategi ini sering anda jumpai pada direct selling, dimana para sales ngotot dan memaksa meskipun sang prospek sudah menjelaskan tidak ada kebutuhan dan tidak tertarik untuk membeli, meski relatif lebih baik daripada yang no 1, tetap saja strategi ini kurang efektif, justru kebanyakan prospek akan kapok dan trauma karena cara pendekatan yang maksa ini, dan cara inilah juga yang menyebabkan kenapa masih banyak persepsi yang negatif terhadap profesi sebagai sales, sehingga banyak sales yang menjadi kurang pede dan menyebut dirinya dengan sebutan "tenaga marketing", bukan sales.
3. *Memberi Perintah*, meski lebih efektif dari 2 gaya sebelumnya, tetap saja pendekatan ini tidak fleksibel, karena untuk memberikan instruksi atau perintah, anda membutuhkan otoritas, kekuasaan dan karisma, dan begitu anda berada diluar daerah kekuasaan, maka pendekatan tersebut sudah sulit untuk diterapkan.
4. *Melakukan Negosiasi*, syarat untuk bisa melakukan negosiasi adalah anda harus memiliki posisi tawar yang minimal seimbang dengan prospek, dan biasanya dalam negosiasi ada beberapa hal penting yang harus anda korbankan,  "Jika anda memberi ini… maka saya akan memberikan itu.. dan itu… dan itu…"
5. *Melakukan Persuasi*, yaitu strategi membujuk dan mempengaruhi dengan menggunakan pengetahuan tentang psikologi dan perilaku manusia, dibandingkan dengan pendekatan sebelumnya, pendekatan ini jauh lebih fleksibel dan bisa digunakan kapan saja meskipun posisi tawar anda lemah.
6. *HipnoSelling dgn Covert Hipnotis* utk berkomunikasi dengan pikiran sadar sekaligus dgn pikiran bawah sadar, teknik Covert Conversational Hipnotis ini menyamarkan proses hypnosis dalam percakapan yang terkesan biasa biasa saja utk menanamkan sbh sugesti atau ide ke pikiran bawah sadar prospek (www.CovertHipnotis.com).

Berdasarkan gaya pendekatan diatas, anda termasuk tipe yang mana?

Salam turbo
*Awie Suwandi Soh MCH. CSH.*
*_Influence & Wealth Coach_*
Baca Artikel Menarik lainnya di www.HipnoSelling.com

Fanky Christian
fankychristian.blogspot.com