Waktu menapaki pagi, di sambut kecupan hangat di pipi menyambut pagi di umurku yang ke 42. Sambil mensyukuri remangnya pagi, pikiranku berkelana, mencari makna atas umur 42 yang Tuhan berikan, dan entah mengapa teringat dengan lagu-lagu Level 42 yang dulu sempat mengisi hidupku.
Kuraih ipad2 ini untuk mulai mengakses video jadul Level 42 dan teringat akan 2 lagu, Lesson In Love dan Forever Now. Sekilas kembali berusaha memahami liriknya, dan mencocokkan dengan apa yang aku alami selama ini . Sepertinya sekilas Lesson in Love menjadi tema yang bagus, tetapi setelah dipahami ternyata tidak sesuai denganku. Dan aku lebih cenderung memilih Forever Now sebagai lagu tema hidup umur 42-ku.
I just heard that time will come to an end
In twenty thousand million years
I just heard the big bang
With my own ears
People sit and worry about the future
Live your life 'cos the now is all there is
Forever now
As the world goes round and round
One eternal moment in time
To live forever
Live forever now
If I live one hundred years in this life
It still don't give me too much time
And time is still the one thing
That money can't buy
People sit and worry about the future
Live your life 'cos the now it's all there is
Forever now
As the world goes round and round
One eternal moment in time
To live forever
Live forever now
Holy grail, holy cow
I just wanna live forever now
In twenty thousand million years
I just heard the big bang
With my own ears
People sit and worry about the future
Live your life 'cos the now is all there is
Forever now
As the world goes round and round
One eternal moment in time
To live forever
Live forever now
If I live one hundred years in this life
It still don't give me too much time
And time is still the one thing
That money can't buy
People sit and worry about the future
Live your life 'cos the now it's all there is
Forever now
As the world goes round and round
One eternal moment in time
To live forever
Live forever now
Holy grail, holy cow
I just wanna live forever now
Tuhan sungguh mengajar ku untuk tidak kuatir akan masa depan. Di tengah kondisi yang tidak menentu, Tuhan tetap menolongku. Di tengah kekuatiran, suara Tuhan selalu ada dan nyata. Tidak pernah terbayangkan, oleh si bule kecil ini, yang tiap hari harus berjalan menapaki jalan sepanjang bukit duri , dengan cemooh banyak orang , semua bisa dilalui dengan amat hebat.
Tahun berganti tahun, prestasi kecil demi prestasi kecil dikumpulkan bukan hanya untuk menyenangkan hati orangtua single yang berkeringat mencari uang , tapi untuk mencapai sesuatu yang sedang Tuhan sedang siapkan. Keluarga kecilku terus mendukungku dengan caranya yang unik.
Bernyanyilah bagi-Nya, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!
Itulah pesan adikku si bontot, mari terus percakapkan perbuatanNya yang ajaib dalam hidupku, dan tetap semangatlah, live forever now in Christ.