Saya hanya seorang yang berpikiran sederhana, mencoba memahami dunia penuh kerumitan, mensyukuri setiap langkah yang diberkati, mendoakan harapan dan berharap hidup saya membuat banyak orang merasa sungguh hidup..
Translate
Sunday, September 29, 2013
Tuesday, September 24, 2013
Tinggal klik, Uang pun Datang. Berbisnis Online
September 20 2011 | By lilies

Tak perlu modal besar, tak perlu tempat usaha, Anda bisa punya butik dengan pelanggan yang tak terbatas jarak. Inilah keuntungan yang didapatkan para pemilik toko online. Hanya duduk di depan komputer meja rumah saja, mereka sudah bisa mendulang ratusan ribu bahkan jutaan rupiah tiap harinya.
Siapa pun, dimana pun, dan kapan pun bisnis online bisa dilakukan. Banyak mereka yang bahkan punya pekerjaan office hour melakukan transaksi online di jam bebas tugas seperti di malam hari. Keuntungan yang diraup tentu saja tergantung dari effort atau konsistensi dari si pemilik bisnis online itu.
Kelebihan lain yang ada pada bisnis ini adalah produk yang tak dibatasi varian ataupun jumlahnya. Anda yang hobi membaca sekalipun, bisa menjual buku bacaan anda yang anda rasa perlu untuk disisihkan demi membeli buku baru yang lain. Dengan Kata lain, anda tidak harus membuat produk anda sendiri. Anda bisa membeli grosir (sistem kulak),lalu menjual dengan harga eceran. Nah, lalu bagaimana memulainya?
Berikut Tips dan Trik memulai bisnis online:
1. Tetapkan produk yang anda jual (lebih baik kalau produk yang anda sukai)
2. Buatlah account email terlebih dahulu, baru facebook , blog atau website.
3. Buatlah foto produk semenarik mungkin , karena bisnis ini ditentukan oleh foto produk
4. Buatlah data online shop anda dengan lengkap jangan sampai tidak ada nomor telpon atau email yang bisa dihubungi pembeli.
5. Mulailah mengupload barang-barang anda setiap jangka waktu tertentu yang sudah anda tetapkan.
6. Mulailah untuk mengumpulkan data shipping untuk luar kota atau dalam kota.
7. Yang paling penting, anda harus sempatkan beberapa jam dalam 1 hari untuk membuka facebook atau blog anda.
Ada 5 hal penting dalam bisnis online yang saya beri nama dengan PAKEM!
1. P: Promosi – Promosi sangat penting dalan bisnis online. Mulailah memperkenalkan produk anda pada teman-teman dekat, seperti teman kantor, teman organisasi atau tetangga. Buatlah promosi diskon pada mereka, sehingga mereka akan kembali lagi pada anda.
2. A: Atensi – Bisnis online sangat erat kaitannya dengan Service. Ramah itu mutlak. Jangan menunjukkan anda sedang capek meladeni pertanyaan dari pembeli. Memberikan perhatian yang selayaknya didapat pembeli sangat penting.
3. K: Kepercayaan dan Konsistensi – Dua hal ini sangat berkaitan erat. Konsistensi yang anda tunjukkan akan memperkuat kepercayaan pembeli pada anda. Misal: upload barang2 baru sangat penting untuk membangun kepercayaan pembeli. Ini memberikan kepercayaan akan keberadaan anda. Begitu juga dengan konsisten memberikan pelayanaan yang baik. Ini juga akan membangun kepercayaan mereka. Mutu barang dan sistem pembelian dan pengembalian jika ada barang yang cacat sangat penting untuk anda perhatikan.
4. E: Endorse – Memakai atau membawa dan menggunakan produk sendiri, sangat efektif. Anda bisa menciptakan image tertentu dan promosi yang ingin anda bangun. Online identik dengan non real, tapi ketika anda menunjukkan produk anda, maka akan tercipta kepercayaan yang lebih pada pembeli.
5. M: Mobile – Hal yang terakhir ini sangat penting untuk pemilik bisnis online. Jangan berhenti untuk mobile. Bangunlah jaringan-jaringan baru atau masuk ke dalam komunitas-komunitas yang anda sukai. Dari komunitas ini akan tercipta kepercayaan diri anda dalam berbisnis. Wawasan yang anda punyai akan mempengaruhi strategi-strategi bisnis untuk kemajuan onlineshop anda. Baik itu dalam hal kemampuan menggunakan teknologi atau meningkatkan kemampuan marketing anda. Dan tentu saja akan membuka peluang ekspansi dengan dukungan material dari rekan-rekan anda.
Ingatlah bisnis online tidak langsung membuahkan hasil yang banyak. Jam terbang dan strategi promosi / marketing sangat mempengaruhi keberhasilan bisnis anda. Jika anda bisa melewati 2 tahun pertama, tandanya anda bisa melakukan ekspansi produk anda.
Selamat mencoba dan terus ON-line!
Penulis: Lilies Rolina Irnanto
Pemilik Online Shop: Rumah Liena (www.rumahliena.blogspot.com)
build-access-manage at dayaciptamandiri.com
Sunday, September 22, 2013
Kolaborasi, sebuah kompetisi baru..
MANIFESTO
Kolaborasi, Sebuah Kompetisi Baru
Era Internet membuka beragam peluang bisnis. Konektivitas antarorang lintas batas membuat peluang-peluang bisnis makin besar. Bisnis saat ini tidak lagi dikuasai oleh pemain-pemain besar yang sudah menggurita. Tapi, dinamika pasar ini juga diramaikan oleh para pemain baru yang berskala lebih kecil. Salah satu cara agar bisnis tetap sustainable di tengah kompetisi yang makin sengit tersebut adalah berkolaborasi.
Kolaborasi ini bisa dilakukan dengan antarpemain lintas kategori untuk saling mendukung dengan produk dan layanan masing-masing atau kolaborasi dengan para kompetitornya. Kolaborasi dengan kompetitor ini populer disebut dengan co-opetition yang merupakan gabungan dari kata "cooperation" dan "competition."
Kebutuhan untuk berkolaborasi ini menandaskan bahwa "kita tidak bisa bermain sendirian" di pasar. Bahkan, merek-merek rakasasa seperti Apple, Samsung, Google, Starbucks, dan sebagainya melakukan aneka bentuk kolaborasi untuk melangsungkan bisnisnya.
Ada satu artikel menarik di Harvard Business Review yang mengupas bagaimana kolaborasi saat ini sudah masuk pada taraf kompetisi. Kolaborasi tidak lagi sebagai strategi bersama untuk membangun kemitraan, tapi strategi berkolaborasi itu sendiri sudah menjadi strategi menghadapi kompetisi. Secara sederhana, hal ini dipahami sebagai kompetisi antarkolaborasi (antar "geng", misalnya). Kolaborasi model inilah yang menjadi pesan dari artikel berjudul "Collaboration is the New Competition" dan ditulis oleh Ben Hecht, President dan CEO Living Cities.
Hecht menawarkan lima langkah dalam membangun kolaborasi yang memiliki pengaruh untuk perubahan sosial. Berikut adalah sadurannya:
1. Mendefinisikan dengan jelas apa yang akan dikerjakan secara bersama.Sejak awal, pebisnis harus bisa merumuskan apa secara jelas apa yang menjadi tujuan utama dari kolaborasi tersebut. Mereka juga harus bisa mengartikulasikannya dalam langkah-langkah konkret. Pertanyaan kritis yang bisa dilontarkan untuk merumuskan tujuan kolaborasi itu adalah "Apa yang bisa dilakukan dengan kolaborasi yang tidak bisa kita lakukan sendirian?" . Hecht memberi contoh sebuah kolaborasi yang melibatkan penentu kebijakan, perusahaan, yayasan, maupun komunitas organisasi.
2. Melihat kolaborasi dengan pandangan lebih luas. Kolaborasi yang baik terjadi bila mampu merangkum dan melihat tujuan secara lebih luas. Untuk bisa ke sana, orang yang dilibatkan pertama untuk merumuskan visi kolaborasi adalah para petinggi perusahaan atau lembaga. Misalnya, mereka yang menjabat sebagai CEO.
3. Beradaptasi pada data. Kolaborasi antarlembaga atau perusahaan yang berbeda tidak lepas dari masalah. Hal ini tak jarang bersifat kompleks. Tantangan ini membutuhkan pembelajaran kontinu dan inovasi serta penggunaan data real time untuk membantu partisipan dalam memahami apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan dalam kolaborasi tersebut.
4. Berbagi dalam kolaborasi. Di sini, para kolaborator harus mau berbagi apa yang dimiliki masing-masing, baik informasi, metode, dan sebagainya. Mereka harus bisa bekerjasama, saling belajar, dan mendukung. Kerjasama ini sangat dimudahkan dengan kehadiran internet yang menyediakan kanal-kanal untuk konektivitas.
5. Dukungan tim inti. Kemajuan terbaik bisa dicapai ketika tim inti kolaborasi tersebut tetap menjaga dinamika kolaborasi. Misalnya, selalu memberikan semangat, melibatkan dan mengembangkan tim, dan sebagainya.
Gula Pasir yg galau
Alkisah gula pasir, pemanis alami dari olahan tumbuhan tebu ini sedang galau hatinya.
Gula pasir merasa kalau selama ini dirinya tidak dihargai manusia. Dimanfaatkan, tapi dilupakan begitu saja. Walau ia sudah mengorbankan diri untuk memaniskan teh panas, tapi manusia tidak menyebut-nyebut dirinya dalam campuran teh dan gula itu. Manusia cuma menyebut, "Ini teh manis." Bukan teh gula. Apalagi teh gula pasir.
Begitu pun ketika gula pasir dicampur dengan kopi panas. Tak ada yang mengatakan campuran itu dengan kopi gula pasir. Melainkan, kopi manis. Hal yang sama ia alami ketika dirinya dicampur berbagai adonan kue dan roti. Gula pasir merasa kalau dirinya cuma dibutuhkan, tapi kemudian dilupakan.
Ia cuma disebut manakala manusia butuh. Setelah itu, tak ada penghargaan sedikit pun. Tak ada yang menghargai pengorbanannya, kesetiaannya, dan perannya yang begitu besar sehingga sesuatu menjadi manis.
Sosok gula pasir merupakan pelajaran tersendiri buat mereka yang giat berbuat banyak untuk orang banyak. Sadar atau tidak, kadang ada keinginan untuk diakui, dihargai, bahkan disebut-sebut namanya sebagai yang paling berjasa. Persis seperti yang disuarakan gula pasir.
Dalam kehidupan keseharian kita entah di kantor, di lingkungan rumah, maupun lingkungan profesi sekalipun, seringkali kita mendapati ada orang-orang tertentu seperti gula pasir yang banyak berjasa bagi orang lain tetapi tidak terlihat, tidak mendapatkan apresiasi yang layak, dihargai sumbangsihnya, maupun yang lebih ekstrim adalah dianggap sosok pelangkap semata, bahkan dicibir dan diremehkan.
Tidak perlu galau , apalagi kecewa. Teruslah berbagi kebaikan walau tidak dikenal maupun dihargai. Yang penting semua itu dilakukan dalam ketulusan hati. Pemanis akan tetap dicari dan diingat dalam bentuk yang lain. Tidak ada orang yang bisa mendapatkan "manis" kalau tidak ada gula
Selamat ' Hari Minggu ' ..
build-access-manage at dayaciptamandiri.com
Saturday, September 21, 2013
Solarwinds SAM semakin kuat..
SolarWinds Sets Sights on Database Management Market, Integrates Systems Management With Database Monitoring
- AppInsight for SQL - AppInsight for SQL provides deep visibility into Microsoft SQL Server performance for systems administrators, database administrators and SQL developers. With AppInsight for SQL, IT pros have instant visibility into database performance issues, such as long-running queries, reducing manual time spent troubleshooting performance issues while improving application uptime.
- Baseline Threshold Calculator - Thresholds can be automatically generated from a baseline of "normal" behavior to reduce the number of alerts that require response and quickly pinpoint systems that are performing out of a normal state. This feature allows IT pros to calculate thresholds from baseline data for 24/7 system performance, establish warning and critical thresholds at 2 and 3 standard deviations from normal performance.
- IT Asset Inventory Dashboard - With automated IT asset inventory management, IT pros can now maintain a view of current hardware and software asset inventory including server warranty status, driver software, hard drive inventory, and custom properties like PO number and purchase price, saving valuable time when tracking virtual and physical asset depreciation and gathering information about the stock of software and hardware assets.
- Resolve server and application issues directly from the product's web console
- Monitor server hardware health indicators for vendors such as HP, Dell, IBM, and VMware
- Troubleshoot problems faster with real-time visibility into service and process performance
- Track storage volume performance metrics
- Integrate with System Center 2012
- Leverage support for Microsoft Hyper-V
- Video: Server Monitoring Software: Introduction to Server & Application Monitor
- Video: SQL Server Performance: AppInsight for SQL
- Customer interview: Douglas County School District
- Customer interview: Nethouse
Thursday, September 19, 2013
Apakah semua BUMN sudah memanfaatkan IT ?
BUMN Didesak Memanfaatkan TI |
Tuesday, 02 July 2013 12:46 |
(Kompas) Jakarta, Kompas-Kementerian Badan Usaha Milik Negara mendesak agar seluruh BUMN meningkatkan implementasi teknologi informasi dalam rangka peningkatan daya saing dan transformasi bisnis BUMN. Beberapa BUMN yang telah memanfaatkan teknologi informasi dalam bisnisnya terbukti mendatangkan keuntungan yang sangat besar.
”Teknologi informasi (IT) dapat memfasilitasi perubahan kearah yang lebih baik. Namun teknologi informasi tidak dapat menciptakan perubahan sendiri. Harus ada dukungan dan komitmen pimpinan perusahaan, yakni dewan komisaris, dewan pengawas, dan direksi,” kata Mahmuddin Yasin, Wakil Menteri BUMN saat membuka Pertemuan Bisnis Eksekutif Kementerian BUMN dan BUMN, di Jakarta, Senin (1/7). Pimpinan perusahaan ini, ditambahkan Yasin, memegang peranan penting untuk memulai inisiatif perubahan, mulai dari pembuatan kebijakan, keputusan investasi IT, hingga pengawasan dalam implementasi dan pengelolaan IT. ”Diharapkan dengan penerapan yang baik, maka target level kematangan dari tata kelola IT BUMN dalam lima tahun ke depan mencapai level 3, sesuai dengan level kematangan yang ditetapkan,” ujar Yasin. Sementara itu, Ignasius Jonan, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia, mengatakan, penerapan IT di jajaran kereta api berhasil menghapuskan praktik calo dalam pembelian tiket kereta api. ”Segala upaya sudah dilakukan, dari meminta bantuan aparat keamanan, baik polisi maupun TNI, tetapi tidak berhasil. Karyawan saya yang semuanya beragama, ternyata juga belum berhasil menghapuskan praktik calo tiket. Setelah dengan IT, calo hilang semua,” kata Jonan. Sementara, Sofyan Basir, Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia, mengatakan, fasilitas IT telah membuat perusahaannya bisa melayani masyarakat hingga ke pelosok pedesaan. ”Kredit juga bisa disalurkan hingga ke desa-desa. Pengiriman uang juga bisa dilakukan seketika. Dengan demikian, terjadi pertumbuhan di daerah-daerah pelosok,” kata Sofyan. Direktur Utama PT Semen Indonesia Dwi Soetjipto melakukan konferensi video untuk meresmikan ERP Go Live di Than Long Cement Company (TLCC) di Vietnam. ”Dengan penerapan enterprise resource planning (ERP) ini, maka pengelolaan operasional dan keuangan TLCC akan terintegrasi dengan sistem IT Semen Indonesia. Dengan demikian, sebagai induk, Semen Indonesia akan dengan mudah melakukan monitoring dan kontrol terhadap tata kelola di anak perusahaan,” kata Dwi. |
Kecil itu Besar ..
Small is the new big
Sunday, September 15, 2013
Mail Flow dalam Exchange 2013
Mail Flow
- Front End Transport service This service runs on all Client Access servers and acts as a stateless proxy for all inbound and outbound external SMTP traffic for the Exchange 2013 organization. The Front End Transport service doesn't inspect message content, only communicates with the Transport service on a Mailbox server, and doesn't queue any messages locally.
- Transport service This service runs on all Mailbox servers and is virtually identical to the Hub Transport server role in previous versions of Exchange. The Transport service handles all SMTP mail flow for the organization, performs message categorization, and performs message content inspection. Unlike previous versions of Exchange, the Transport service never communicates directly with mailbox databases. That task is now handled by the Mailbox Transport service. The Transport service routes messages between the Mailbox Transport service, the Transport service, and the Front End Transport service.
- Mailbox Transport service This service runs on all Mailbox servers and consists of two separate services: the Mailbox Transport Submission service and Mailbox Transport Delivery service. The Mailbox Transport Delivery service receives SMTP messages from the Transport service on the local Mailbox server or on other Mailbox servers, and connects to the local mailbox database using an Exchange remote procedure call (RPC) to deliver the message. The Mailbox Transport Submission service connects to the local mailbox database using RPC to retrieve messages, and submits the messages over SMTP to the Transport service on the local Mailbox server, or on other Mailbox servers. The Mailbox Transport Submission service has access to the same routing topology information as the Transport service. Like the Front End Transport service, the Mailbox Transport service also doesn't queue any messages locally.
- Through a Receive connector.
- From the Pickup directory or the Replay directory.
- From the Mailbox Transport service.
- Through agent submission.
Note: |
---|
If you have an Exchange 2010 or Exchange 2007 Edge Transport server in your perimeter network, Internet mail flow occurs directly between the Transport service on the Mailbox server and the Edge Transport server. For more information, see Use an Edge Transport Server in Exchange 2013. |
- SMTP Receive When messages are received by the Transport service, message content inspection is performed, transport rules are applied, and anti-spam and anti-malware inspection is performed if they are enabled. The SMTP session has a series of events that work together in a specific order to validate the contents of a message before it's accepted. After a message has passed completely through SMTP Receive and isn't rejected by receive events, or by an anti-spam and anti-malware agent, it's put in the Submission queue.
- Submission Submission is the process of putting messages into the Submission queue. The categorizer picks up one message at a time for categorization. Submission happens in three ways:
- Through an SMTP Receive connector.
- Through the Pickup directory or the Replay directory. These directories exist on the Mailbox server. Correctly formatted message files that are copied into the Pickup directory or the Replay directory are put directly into the Submission queue.
- Through a transport agent.
- Categorizer The categorizer picks up one message at a time from the Submission queue. The categorizer completes the following steps:
- Recipient resolution, which includes top-level addressing, expansion, and bifurcation.
- Routing resolution.
- Content conversion.
- SMTP Send How messages are routed from the Transport service depends on the location of the message recipients relative to the Mailbox server where categorization occurred. The message could be routed to the Mailbox Transport service on the same Mailbox server, the Mailbox Transport service on a different Mailbox server that's part of the same DAG, the Transport service on a Mailbox server in a different DAG, Active Directory site, or Active Directory forest, or to the Front End Transport service on a Client Access server for delivery to the Internet.
Topic | Description |
---|---|
Mail routing describes how messages are transmitted between messaging servers.
| |
Connectors define where and how messages are transmitted to and from Exchange servers.
| |
Accepted domains define the SMTP address spaces that are used in the Exchange organization. Remote domains configure message formatting and encoding settings for messages sent to external domains.
| |
Transport agents act on messages as they travel through the Exchange transport pipeline.
| |
Transport high availability describes how Exchange 2013 keeps redundant copies of messages during transit and after delivery.
| |
Transport logs record what happens to messages as they flow through the transport pipeline.
| |
Moderated transport requires approval for messages sent to specific recipients.
| |
Content conversion controls the Transport Neutral encoding format (TNEF) message conversion options for external recipients, and the MAPI conversion options for internal recipients.
| |
Delivery status notifications (DSNs) are the system messages that are sent to message senders, for example, non-delivery reports (NDRs).
| |
Delivery Reports is a message tracking tool that you can use to search for delivery status on email messages sent to or from users in your organization's address book, with a certain subject. You can track delivery information about messages sent by or received from any specific mailbox in your organization.
| |
This topic describes the size and individual component limits that are imposed on messages.
| |
You use the Queue Viewer in the Exchange Toolbox to view and act upon queues and message in queues.
| |
The pickup and replay directories are used to insert message files into the transport pipeline.
| |
This topic describes the considerations for using an Edge Transport server from previous versions of Exchange in Exchange 2013.
|
Logging dgn Logstash, ElasticSearch, Kibana dan Redis
Logging with Logstash, ElasticSearch, Kibana and Redis
From a vagrant image to a working application
Introduction
Vagrant
vagrant init precise http://files.vagrantup.com/precise32.box
config.vm.forward_port 80, 8080 #for Kibana3
config.vm.forward_port 5601, 5601 #for Kibana2, if you prefer
config.vm.forward_port 9200, 9200 #for ElasticSearch Master
vagrant up
vagrant ssh
sudo apt-get update
sudo apt-get install vim zip
Kibana 2 — you can skip this and go to Kibana 3
sudo apt-get install build-essential g++
wget https://github.com/rashidkpc/Kibana/archive/v0.2.0.zip
unzip v0.2.0.zip
cd Kibana-0.2.0
sudo gem install bundler
bundle install
KibanaHost = ‘0.0.0.0'
ruby kibana.rb
sudo apt-get install nginx
wget https://github.com/elasticsearch/kibana/archive/master.zip
unzip master.zip
sudo cp -R ~/kibana-master /usr/share/nginx/kibana-master
root /usr/share/nginx/kibana-master;
sudo service nginx restart
Elastic Search
sudo apt-get install openjdk-7-jre-headless
cluster.name: goncalo-elasticsearch
./bin/elasticsearch -f
git clone git://github.com/mobz/elasticsearch-head.git
cd elasticsearch-head
open index.html
Logstash
mkdir logstash
cd logstash
wget https://logstash.objects.dreamhost.com/release/logstash-1.1.13-flatjar.jar
file { path => “/home/vagrant/logstash/*.log” type => “cdn” }
grok { type => “cdn” pattern => “%{IPORHOST:message_ip} % {IPORHOST:message_hostname} — %{HTTPDATE:message_date} \”%{WORD:message_httpmethod} %{URI:message_uri} HTTP/%{NUMBER:message_httpversion}\” %{NUMBER:message_responsecode}” }
kv { field_split => “&?” }
mutate { remove => [ “@message” ] remove => [ “@source” ] remove => [ “@source_path” ] remove => [ “@source_host” ] }
date { match => [ “message_date”, “dd/MMM/YYYY:HH:mm:ss Z” ] }
stdout { debug => true debug_format => “json”}
elasticsearch_http { host => “localhost” port => “9200" }
Redis
sudo apt-get install redis-server
redis { host => “localhost” type => “cdn” data_type => “list” key => logstash” }
java -jar logstash-1.1.13-flatjar.jar agent -f redisconf/
Conclusion
Message tracking tools dlm Exchange Server 2010 dgn EMS
Exchange Management Shell, Queue Viewer: Message tracking tools
ABOUT THE BOOK
- Keeping messages moving in and out of the Exchange Organization
- Ensuring that your Exchange servers aren't standing on their last leg
- Using best practices in your implementation
- Open the EMC and browse to the Toolbox node in the Console tree. The Work area will list several tools that are included in Exchange Server 2010.
- In the Mail Flow Tools section, double-click the Queue Viewer tool, as shown in Figure 11.1.
Suspend the message | Stops the message from being delivered and moved out of the queue | Does not apply to the Submission queue or the Poison Message queue. |
Remove the message | Removes the message from the queue | You have the option of sending a nondelivery report to the sender or just silently dropping the message from the queue. This does not apply to the Submission queue. |
Export the message | Makes a copy of the queued message without removing the message from the queue | Cannot be done in the Queue Viewer. Exporting messages can only be performed with the EMS. |
Resubmit the message | Moves the message out of the queue and resubmits it to the Submission queue | Causes the message to go through categorization again. |
- In the Queue Viewer, select the Messages tab in the main pane. The messages that are currently in the queue are listed.
- Click on the message that you want to suspend or remove. The Actions pane on the right will present the options that you have (Figure 11.3). Remember that you cannot perform these options on messages that are in the Submission queue.
- Click Suspend to suspend the message. Click Remove (With NDR) to remove the message and send a nondelivery report to the sender. Click Remove (Without Sending NDR) to drop the message from the queue without notifying the sender. The sender may assume that the message was delivered.
- If you choose to remove a message, you are prompted for confirmation. Click the Yes button in the confirmation dialog box to continue.
- Turn protocol logging on at the connector that you want to log.
- Determine or change the location of the protocol logs.
- Examine the logs and understand what they are saying.
- Open the EMC and browse to the Server Configuration ⇒ Hub Transport node in the Console tree.
- Select the Hub Transport server that contains the receive connector from the list in the Results pane.
- In the list of receive connectors, select the connector that you want to enable protocol logging on and click the Properties action in the Actions pane.
- In the properties dialog box for the connector, select the General tab.
- Next to the Protocol Logging Level option, select Verbose from the drop-down list, as shown in Figure 11.4.
- Click OK to make the changes and close the properties dialog box.
- Open the EMC and browse to the Organization Configuration ⇒ Hub Transport node in the Console tree.
- Select the Send Connectors tab in the Work area.
- In the list of send connectors, select the connector that you want to enable protocol logging on.
- In the Actions pane on the right, click the Properties action to open the properties dialog box for the connector.
- In the properties dialog box, select the General tab.
- To the right of the Protocol Logging Level field, select Verbose from the drop-down list.
- Click OK to make the change and close the properties dialog box.
- Open the EMC and browse to the Server Configuration ⇒ Hub Transport node in the Console tree.
- In the list of Hub Transport servers in the Results pane, select the server that you want to modify the location of the protocol logs on.
- In the Actions pane on the right, select the Properties task to display the properties dialog box for the server you have selected.
- In the properties dialog box, click the Log Settings tab.
- View or modify the folder path in the Send Protocol Log Path field or the Receive Protocol Log Path field (Figure 11.5).
- If you changed any of the protocol log paths, click OK to make the changes and close the properties dialog box.
ABOUT THE AUTHOR
date-time | The date and time that the event occurred. |
connector-id | The name of the connector that the event occurred on. |
session-id | The unique ID associated with the SMTP session. You can use this to distinguish SMTP sessions from one another. |
sequence-number | A number that is associated with each event in the current SMTP session. This is used to determine which order things happened in. |
local-endpoint | The IP address and port used on your Exchange server. |
remote-endpoint | The IP address and port used by the external Mail server. |
Event | Indicates what was happening in the exchange. The session can be connected (+) or disconnected (-). After a session is connected, commands can be sent (>) or received (<). The log also indicates informational (*) messages. |
- Viewing the log files directly
- Using the Tracking Log Explorer
- Using the Exchange Management Shell
- Open the EMC and browse to the Toolbox node in the Console tree.
- In the Work area, double-click on the Tracking Log Explorer tool from the list of tools in the Mail Flow Tools section of the EMC. The Exchange Troubleshooting Assistant launches and goes straight to the Tracking Log Explorer. If this is your first time using the Tracking Log Explorer, you may see a welcome screen that you can safely bypass.
- In the Message Tracking Parameters dialog box, select the parameters that you want to use to perform the search. You can use the Sender, Recipients, or Subject fields to find the message that you want to track.
- Click Next to search for the message in the message tracking logs. The Message Tracking Results dialog box will display all the events that were found matching your search criteria. If you look at the results shown in Figure 11.9, you can see that the particular message that was searched on was submitted by the Mailbox server, received by the Transport server, and delivered to the recipient's mailbox.