Translate

Wednesday, December 15, 2010

Penyebab Kebutaan

Renungan Harian Virtue Notes, 15 Desember 2919
Penyebab Kebutaan

Bacaan: 2 Korintus 4: 3-4; Kolose 3: 1-4

2 Korintus 4: 3-4

4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk
mereka, yang akan binasa,
4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh
ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan
Kristus, yang adalah gambaran Allah.

Kolose 3: 1-4

3:1. Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara
yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
3:3 Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di
dalam Allah.
3:4 Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamupun akan
menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.

Kekayaan kita dalam Kristus tidak terduga dan sangat luar biasa (Ef. 3:8).
Tetapi kita melihat, sulit sekali bagi banyak orang memahami betapa bernilainya
kekayaan tersebut. Tanpa menyadarinya, mereka buta. Ada empat penyebab kebutaan
orang terhadap nilai kekayaan dalam Kristus.

Pertama, konsep yang keliru tentang harta. Manusia menganggap harta hanyalah
hal-hal materi, yaitu segala sesuatu yang dapat diraba oleh tangan dan dinikmati
oleh tubuh jasmani. Pandangan ini membutakan orang sehingga tidak dapat
menghargai keselamatan. Itulah sebabnya ayat-ayat Alkitab yang menyangkut harta
surgawi tidak dapat dimengerti (Mat. 6:19–20). Mereka menganggapnya sekadar
memberikan persembahan ke gereja, yang akan dibalas Tuhan dengan berkat jasmani
yang berlimpah-limpah. Kalau berkonsep begini, mana bisa kita menjadi manusia
surgawi yang mengenakan kodrat ilahi? Sia-sialah Kekristenan kita.

Kedua, dibutakan oleh ilah zaman ini. Ilah zaman ini mengacu kepada segala
sesuatu yang ada dalam dunia ini, yang menyingkirkan Allah dari perhatian
manusia: dari hiburan sampai teknologi. Kita mengakui, dunia semakin cantik dan
membuat manusia mabuk dan kecanduan olehnya. Tetapi akibatnya manusia tidak
mampu mengenali Allah yang benar. Banyak orang Kristen yang ikut terseret,
sehingga buta terhadap nilai Kristus. Sebaliknya, seorang yang mata rohaninya
terbuka dapat melihat nilai Allah dalam hidupnya sehingga dapat berkata, "Yang
kuingini Engkau saja" (Mzm. 73:25).

Ketiga, tidak menikmati Kristus. Allah adalah adalah pribadi yang nyata, yang
dapat dikecap dan dinikmati dalam segala hal (Mzm. 34:9). Orang Kristen yang
tidak menyadari kebaikan Tuhan adalah orang Kristen yang rapuh. Kristus adalah
pribadi yang sangat nyata, sampai dengan menikmati-Nya terdapat ketergantungan
sedemikian rupa terhadap-Nya. Ketergantungan ini semakin menambahkan kehausan
kita terhadap-Nya, sehingga ilah zaman ini tidak berkuasa membutakan kita. Oleh
sebab itu kenali Dia dengan mempelajari dan mengenakan kebenaran-Nya
terus-menerus.

Keempat, tidak berani barter. Seseorang yang mau memiliki Kristus harus berani
barter, artinya berani menukar kecintaannya kepada dunia & segala hal yang bukan
Tuhan dengan kecintaan kepada Tuhan Yesus (Flp. 3:7–9). Barter ini merupakan
syarat yang tidak dapat ditawar dan ditunda. Bila kita tidak menerima prinsip
ini, kita tidak memiliki Kristus. Jangan menunda, sebab orang yang menunda
barter tidak pernah diselamatkan.

Waspadalah agar kita tidak dibutakan oleh ilah zaman ini, dan pandanglah
kekayaan yang luar biasa di dalam Kristus.

Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.