Translate

Wednesday, December 22, 2010

Apakah Anda Memang BOSS / ATASAN, Atau Cuma PAPAN NAMA ?

Pernahkah anda merasa, sebagai Boss / Atasan tampaknya anda kurang
punya wibawa? hmmm... bisa jadi karena anda salah berkomunikasi dengan
para bawahan.
Atau... anda tidak dipahami karena tak pernah mengungkapkannya secara detail?

Posisi Boss / Atasan....wah, siapa yang tak ingin menyandangnya? dari
luar, bukankah terlihat mentereng? punya anak buah, selalu dimintai
pendapat pada rapat-rapat penting, selalu 'dihitung' dalam pembuatan
kebijakan di kantor. Jujurlah, dalam benak kita nun jauh di suatu hari
nanti, dalam pekerjaan apapun kita kini...pasti terselip keinginan
untuk menjadi Boss / Atasan, bukan?


Tapi, cukupkah hanya sekedar menjadi Boss / Atasan? cukupkah Boss /
Atasan itu hanya berarti di secarik kertas ketika anda menanda tangani
sesuatu untuk anak buah anda?
atau...cukupkah menjadi Boss / Atasan hanya sekedar ada nama anda di
daftar petinggi perusahaan ketika rapat penting?


Pernahkah anda iseng bertanya pada diri sendiri... apakah anda
benar-benar Boss / Atasan karena kapabilitas anda? atau karena anda
disitu ketika sedang
dibutuhkan posisi Boss / Atasan?

Boss / Atasan=pemberi inspirasi

Umumnya, karyawan senang dengan Boss / Atasan atau atasan yang punya
empati. "Ya sudahlah, kalau memang sakit istirahat saja," atau "kalau
kamu tidak sempat bertemu saya, taruh saja surat permohonan cutimu di
meja saya," adalah kalimat-kalimat yang kalau diucapkan seorang Boss /
Atasan kepada karyawannya, tentu akan membuat senang dan simpati.
Tapi, hanya sebatas itukah karyawan membutuhkan anda sebagai Boss /
Atasan? mestinya, tentu tidak. Akan lebih berharga anda sebagai Boss /
Atasan kalau bisa memberikan inspirasi kepada karyawan atau bawahan
anda. Sebab itu, tunjukkan apa yang anda pikirkan untuk kemajuan
perusahaan, baik visi dan misi anda ke depan. Anda diposisikan sebagai
Boss / Atasan,
catatlah, karena misi anda adalah memajukan perusahaan. Artinya, baik
perusahaan dan karyawan bergantung nasibnya pada anda. Jadi, katakan
misi anda dengan jelas. Misi bukanlah hanya sekedar pekerjaan, tapi
lebih dari itu. Di dalamnya ada keinginan akan kemajuan, perubahan,
pengharapan akan segala sesuatu yang meskipun tidak ideal, tapi lebih
baik.

Bagaimanapun unik, muluknya misi anda yang anda pikir akan
menghasilkan jutaan rupiah bagi perusahaan, bukanlah apa-apa kalau
anda tak mengatakannya pada bawahan
anda. Dengan hanya diam, orang lain akan menganggap anda hanya Boss /
Atasan di papan nama, bukan di hati dan pikiran mereka.

Boss / Atasan=mengambil peran lebih besar dari peran yang seharusnya

Dalam hidup, kita semua punya peran ganda di berbagai dimensi
kehidupan. Sebagai orangtua, apakah peran anda hanya semata memberi
makan anak-anak anda, mengurusnya dari bayi sampai menikah dan lalu
selesai? bukankah menanamkan nilai-nilai yang benar, mendoakan,
menasehati adalah juga peran anda yang tak pernah selesai meski
anak-anak anda sudah menikah? Dan begitu jugalah seharusnya seorang
Boss / Atasan bagi para bawahannya. Menghubungkan peran anda hanya
pada misi anda akan menempatkan anda pada posisi yang rapuh, karena
peran anda dapat berubah. Tanyalah pada diri anda sendiri, siapakah
anda sebelum anda memainkan peran anda sekarang. Sebagai Boss /
Atasan, tugas anda bukan hanya hanya duduk dan terima beres mendengar
laporan anak buah, lalu pergi main golf atau belanja ke supermarket.
Idealnya, Boss / Atasan adalah kepada siapa karyawan merasa kehadiran
anda sangat multi dimensi: sebagai tempat bertanya, bertukar
pengalaman, teman berdebat yang cerdas dan visioner, seseorang yang
patut dicontoh karena hasil karya dan prinsip dan atasan yang bisa
mengarahkan anak buah secara benar dan berpihak kepada mereka pada
saat yang tepat.

Boss / Atasan=pencipta jalan

Ketika suasana kantor tampak tegang, antar karyawan kerap berselisih
paham karena hal yang sepele, muncul banyak friksi antar berbagai
divisi di kantor, dimanakah anda sebagai Boss / Atasan harus berdiri?
Anda tidak harus sangat berwibawa untuk membuat semua orang tunduk
pada anda. Tapi dengan anda berani menunjukkan beberapa jalan keluar
kerumitan itu, meski dicerca atau dikritik anda tetap menghimbau
dengan sabar pentingnya dialog dan meyakinkan bahwa selalu ada banyak
jalan keluar untuk segala persoalan, saat itulah orang akan tahu bahwa
andalah Boss / Atasan yang pantas dihormati. Karena memang itulah
hakikat pemimpin. Ketika mereka yang di belakang anda kehilangan
semangat, anda menciptakannya. Ketika para bawahan anda kehilangan
kepercayaan, anda menumbuhkannya. Ketika karyawan anda kehilangan
teman bicara, anda menyediakan telinga anda. Untuk menghidupkan
perubahan, memang tidak selalu memerlukan perubahan yang
besar-besaran. Anda dapat memulainya di sini dan sekarang. Tingkatkan
saja kesadaran anda setiap hari untuk mengetahui apa-apa yang
sungguh-sungguh penting bagi anda. Fokus yang baik memungkinkan anda
untuk menerima, mengakui dan mengintegerasikan misi anda sepenuhnya.
Nah, sekarang cobalah pikirkan dan renungkan... apakah anda sudah
benar-benar Boss / Atasan atau hanya sekedar papan nama?

Have a positive day!


Salam Inspirasi,
Mohamad Yunus, CPHR, CHT, MNLP