Dalam sebuah perbincangan santai dengan teman dari negeri seberang, waktu yang ia telah lalui selama 6 bulan di negara kita ini, dia mendapatkan beberapa hal menarik yang ingin dia sampaikan kepada saya. Meskipun ia telah menikah dengan salah satu pemudi Indonesia dan menetap di salah satu pojok pulau Jawa – karena kecintaannya dengan laut Indonesia, toch, tetap saja, harapannya agar anak-anak mereka kelak mengenyam pendidikan tidak di Indonesia.
Dengan penuh menggelitik, saya mencoba mencari tahu akar pemahamannya. Dan keluarlah beberapa komentar, yang saya pikir, ada baiknya kita baca dan simak. Yang pertama adalah perlakuan mulai dari si anak lahir. Memang rumah sakit kita tidak melulu mengedapankan layanan prima, tapi sedikit banyak saya setuju, bahwa biaya yang dikeluarkan tidak sedikit, tetapi tetap layanannya bukan yang terbaik.
Yang kedua, bagaimana si anak mulai berinteraksi dan mengenal dunia main kecilnya. Saya pikir, akh ini seharusnya sama saja, tidak ada yang berbeda dengan apa yang mereka alami di sana, tapi menurutnya, lingkungan yang tidak bersih serta pendidikan awal yang kurang terarah menjadi fokus utamanya. Oke, saya setuju.
Yang ketiga, edukasi, dunia pendidikan di kita yang masih ketinggalan. Baik dengan pola pengajarannya, apa yang diajarkan, bagaimana menyampaikan. Mungkin di Jakarta ini, dengan susah payah, orangtua berusaha memasukkan anaknya ke sekolah yang terbaik, tapi dibandingkan dengan total jumlah sekolah yang ada, berapa banyak yang masuk klasifikasi ’sekolah unggulan’, yang notabene, akan mencetak juga ’murid unggulan’.
Lengkap sudah. Ekonomi yang makin susah, membuat semakin runyamnya dan pusingnya para orangtua untuk mengirimkan anak-anaknya ke sekolah. Pengawasan dan pengarahan pihak terkait, malah berujung kepada dibebaskannya sekolah-sekolah untuk menentukan policy-nya sendiri-sendiri, bahkan hingga ke uang sekolahnya. Jadilah muncul, banyak sekolah yang membuat program, kurikulum yang diperluas, hingga meningkatkan uang sekolahnya secara drastis demi menunjang tujuan mencetak ’murid unggulan’.
Padahal, saya yakin, ada upaya dasar yang harus kita upayakan, baik sebagai orangtua, ataupun anggota gereja secara khususnya untuk membantu, mengarahkan dan mendukung sang anak agar menjadi murid unggulan. Tidak lain dan tidak bukan, adalah kecintaan untuk membaca. Berapa banyak waktu yang anak-anak kita miliki untuk membaca. Membaca bukan sekedar membolak-balik halaman, ataupun mencari materi bacaan yang menarik perhatiannya, tetapi lebih dari itu. Berapa lama waktu yang anak-anak kita gunakan untuk membaca. Apa jenis bacaan yang mereka baca ? Bagaimana mereka mengerti isi dan makna bacaan itu ? Bacaan apa yang seharusnya mereka baca, pada usia mereka ?
Nah, bicara soal bacaan, jangan terjebak dengan apa yang anak-anak akan nikmati dengan bacaanya. Jangan terjebak juga bahwa bacaan anak harus dalam bentuk tertentu, seperti komik. Tapi amati dan dalamilah isi dan maksud bacaan itu, ini yang terpenting. Dan sebagai panduan, ada beberapa ciri-ciri bacaan baik untuk anak, seperti :
1. Mengajarkan prinsip hidup yang sesuai dengan prinsip Firman Tuhan (tidak bertentangan dengan prinsip iman Kristen).
2. Menggunakan bahasa anak yang sederhana dan mudah dimengerti.
3. Selain mengajarkan nilai-nilai hidup juga mendorong anak untuk mengaplikasikan dengan benar dalam kehidupan nyata.
4. Memperkuat nilai-nilai moralitas dan etika yang baik.
5. Membantu anak mengembangkan wawasan yang lebih luas.
6. Memberi nilai hiburan yang sehat.
7. Mengembangkan daya imajinasi anak tanpa menyangkali dunia realita yang ada.
8. Meningkatkan rasa kasih kepada kemanusiaan tanpa membedakan ras / suku / warna kulit / budaya.
9. Mendorong anak untuk mencintai dan menghargai hidup.
Maka, hindarkan buku-buku bacaan yang:
1. Menentang nilai-nilai iman Kristen yang diajarkan Alkitab. Ini jangan dianggap remeh, karena mereka masih muda / belia, bukan berarti mereka kita biarkan saja membaca hal-hal yang justru akan menentang nilai-nilai Kristen. Perhatikan betapa kuat pengaruh komik Sinchan dan Harry The Potter.
2. Menekankan pada kekerasan, kejahatan, kekejaman.
3. Mengumbar nafsu kedagingan dan dosa.
4. Menantang dan melawan otoritas orang tua / guru dengan cara yang tidak baik.
5. Menyita banyak waktu anak.
6. Menghina ras / suku / warna kulit / budaya yang berbeda dengan anak.
7. Mengajarkan nilai budaya yang tidak sesuai dengan norma masyarakat setempat.
8. Mendorong anak untuk berpikir negatif tentang hidup.
9. Tidak menghargai lingkungan dan alam.
10. Terlalu banyak gambar sehingga membatasi daya imaginasi anak.
Nah, sekarang lebih spesifik lagi, untuk anak-anak kita, bacaan Kristen yang bagaimana yang harus kita berikan. Jelas yang pertama, mereka harus mengenal Alkitab, sebagai bacaan pokok. Silahkan diperkenalkan dengan berbagai cara. Mulai dari memperhatikan orangtuanya membaca Alkitab, hingga membiasakan mereka membaca Alkitab. Sekarang ini bahkan sudah ada Alkitab untuk anak-anak yang lebih mudah dibaca dilengkapi gambar.
Ada berbagai jenis literatur untuk anak. Abad ini mungkin termasuk abad istimewa untuk anak, karena abad ini adalah abad di dimana informasi bisa didapatkan dengan seluas-luasnya, khususnya dengan kemajuan teknologi internet. Anak bisa mendapatkan kesempatan sebesar- besarnya untuk mengeksplorasi sumber-sumber informasi dengan sangat cepat; baik lewat internet maupun TV, Video atau mas media lain. Oleh karena itu anak-anak perlu bimbingan orang tua atau orang dewasa lain (guru) agar tidak terjerumus pada hal-hal yang menyesatkan dan dosa.
Berikut ini beberapa kategori buku dan jenis literatur lain yang sering kita jumpai di toko-toko buku Kristen:
1. Alkitab untuk anak yang dilengkapi dengan gambar-gambar.
2. Cerita bergambar mengenai kisah-kisah dalam Alkitab.
3. Cerita rohani mengenai kehidupan seorang anak Kristen.
4. Cerita binatang (fabel) yang mengandung nilai Kristiani,.
5. Renungan harian untuk anak-anak.
6. Majalah Sekolah Minggu untuk anak-anak.
7. Cerita misi untuk anak.
8. Bahan doa untuk anak.
9. Buku lagu-lagu rohani.
10. Buku-buku permainan untuk mengenal Alkitab lebih baik.
11. Buku-buku permainan umum untuk anak.
12. Buku-buku prakarya/kegiatan untuk anak.
13. VCD lagu-lagu rohani untuk anak.
14. VCD Film Kristen untuk anak.
15. Game Komputer Alkitab untuk anak.
Di bawah ini ada kesaksian dari beberapa orang Kristen mengenai pentingnya literatur/bahan bacaan yang baik pada masa kanak-kanak:
1. Dulu saya sangat menyukai kertas-kertas bacaan yang saya peroleh dari Sekolah Minggu dan kertas-kertas bacaan tersebut benar-benar berpengaruh di dalam hidup saya. Saya ingin menjadi seperti orang-orang yang saya baca kisahnya pada kertas-kertas tersebut.
2. Saya senang membaca majalah Sekolah Minggu dan buku-buku Kristen walaupun saya tidak sepenuhnya mengerti tentang rencana keselamatan yang disediakan Allah bagi manusia. Saya tidak bisa ingat kapan persisnya saya mulai membaca literatur-literatur itu, tetapi saya ingat benar bahwa cerita-cerita tsb. membuat saya lebih sadar tentang hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh anak-anak.
3. Perpustakaan gereja kami memiliki beberapa rak panjang yang berisi buku-buku Kristen. Selama musim panas, saya kadang-kadang membaca sampai sepuluh buku setiap minggunya. Ada buku-buku pengabaran Injil bagi anak-anak, sejumlah literatur remaja yang bersifat sekuler namun baik, dan sejumlah besar serial cerita-cerita Kristen bagi anak-anak. Buku-buku tsb. membantu membentuk sebagian besar dari standar hidup saya.
4. Literatur Kristen banyak mempengaruhi hidup saya. Saya telah membaca banyak sekali buku fiksi Kristen dan biografi Kristen, dan kesan yang saya peroleh dari bacaan-bacaan itu memainkan peranan penting di dalam hidup saya.
5. Literatur mempunyai pengaruh yang besar pada diri saya, karena saya membaca apa saja - baik atau buruk. Saya tahu benar bahwa literatur anak-anak mempengaruhi saya sampai suatu taraf tertentu, terutama cerita-cerita anak yang mengisahkan tentang anak-anak yang memutuskan untuk melakukan kehendak Tuhan.
Sebagai penutup, tahukah Anda bahwa gereja kita juga telah memiliki perpustakaan ? Silahkan kunjungi dan jadilah anggotanya, tetapi yang utama juga, dukung anak Anda untuk bergabung. Biarkan mereka menghabiskan waktunya membaca, dan membaca yang baik, maka tentulah, ini usaha kecil kita untuk mengarahkan mereka untuk memahami hidup yang Tuhan berikan, serta pada akhirnya akan memberikan pemahaman yang baik juga tentang bagaimana menjalani hidup bersama Tuhan, terutama di tengah-tengah gejala kemiskinan yang ada di sekitar kita. Dukunglah anak Anda menjadi murid unggulan bersama Tuhan. Selamat bergabung.