Seiring dengan kembalinya orang ke kantor, maka fenomena Work From Home mulai ditinggalkan. Kami di Jakarta sangat merasakan perbedaan antara sebelum WFH dan sesudah WFO saat ini, kemacetan hebat dimana-mana.
Tidak hanya itu, banyak orang yang semula kehilangan pekerjaan, atau meninggalkan pekerjaannya semasa pandemi, mulai kembali aktif mencari pekerjaan. Dan ini lah yang kami sebut sebagai Boomerang Employee.
Fenomena ini tidak hanya di kota besar Indonesia, tapi juga di sebagian besar kota di dunia. Karyawan kembali direkrut dan kembali masuk ke kantor. Dan yang menarik. Secara global, angka 4.5% boomerang employee dideteksi secara global.
Lucunya, salah satu hasil riset menunjukkan bahwa karyawan menyatakan rumput tetangga tidak lebih hijau dari tempatnya sebelumnya, artinya mereka merindukan kembali tempat kerjanya, datanya menunjukkan 43% menyatakan hal itu.
Tidak sedikit juga karyawan yang akhirnya kembali lagi ke tempat kerja sebelumnya, oleh karena berbagai pertimbangan. Ini menarik ya, saya sendiri mengalaminya ada tim yang sempat keluar, kemudian kembali lagi dengan berbagai pertimbangan mereka.
Apa untungnya kita merekrut boomerang employee ?
Pertama, lebih hemat dalam hal perekrutan. Kita sudah tahu kualitas mereka, bagaimana mereka kerja, dan lebih mudah merekrut mereka kembali.
Kedua, proses onboarding mereka lebih mudah. Kadang saya memerlukan waktu hingga 2 minggu untuk memandu karyawan baru mengerti akan tugas mereka, tapi dengan boomerang employee mereka mudah kita arahkan , karena umumnya mereka sudah tahu apa yang harus dilakukan.
Ketiga, saya mendapati, bahwa mereka yang returning-back ini jauh lebih setia (loyal). Mereka yang kembali umumnya karena sudah nyaman dengan lingkungan kerja sebelumnya, sudah nyaman dengan bos mereka. Dan ini yang menjadi faktor utama.
Keempat, mereka sudah tahu kultur anda. Jelas mereka sudah mengenal kita, mereka sudah tahu budaya perusahaan, apa yang menjadi nilai-nilai yang mereka setujui dan pegang. Maka lebih mudah mereka kembali masuk.
Terakhir, mereka bisa menyegarkan tim anda yang lain. Salah satu hal menarik yang saya temukan juga, mereka yang kembali lagi ini akhirnya bisa membawa penyegaran bagi tim yang lain. Mereka akan membagikan pengalaman mereka di luar sana yang mungkin berharga, hingga akhirnya mereka kembali ke kita.
Tapi memang harus saya akui tidak sedikit juga mereka yang kembali meminta gaji yang lebih besar dibandingkan sebelumnya, maka tinggal anda pertimbangkan saja hal-hal diatas, apakah lebih baik (baca: murah) merekrut tim baru, atau menerima tim lama yang bisa dengan mudah langsung bekerja dan menghasilkan.
Maka ada juga hal-hal yang harus kita perhatikan saat mereka meminta kembali kepada kita, seperti :
- Tidak meninggalkan hal negatif kolega kerja. Mungkin saja saat resign banyak masalah terkait pekerjaan dan rekan kerjanya, maka harus dipastikan tidak ada hal negatif terkait mereka. Bila ternyata ada hal negatif yang kita dengar, maka tentu lebih baik tidak menerimanya kembali.
- Tidak tahu mengapa mereka kembali. Ada juga yang melakukan ini dengan tujuan mendapatkan gaji yang lebih besar saat kembali. Kita harus waspada dan jeli melihat hal ini.
- Mereka ini bukan tim terbaik anda. Seringkali mereka ternyata bukan tim terbaik yang pernah anda miliki, maka tentu untuk apa menerima mereka kembali. Para tim terbaiklah yang sebaiknya anda terima kembali.
Fenomena Boomerang Employee, Karyawan yang balik lagi pasti akan kita alami di usaha kita. Namun kita harus jeli melihat mereka dan kemampuan mereka untuk bisa menghasilkan kinerja yang lebih baik lagi dari sebelumnya.
Untuk itulah sangat penting menerapkan Key Performance Indikator, Objective and Key Result , serta mencatatkan ini dalam sistem HRD kita, sehingga siapa pun yang kembali lagi, dapat kita lihat berdasarkan data yang ada.
Tetap semangat untuk usaha anda.
sumber: https://www.kompasiana.com/startmeup/62b3be01bb4486657a385aa2/fenomena-boomerang-employee-muncul