Pohon Pepaya ini kami tebang hampir tiga minggu lalu, semata karena pohonnya telah menjulang tinggi lebih dari pohon palem kami.
Belum lagi buah nya yang aneh, akhirnya dengan berat hati, kami tebang.
Tidak tega menebangnya sampai akar, kami sisakan. Dan ternyata tunas cabang baru muncul dalam waktu beberapa hari kemudian.
Seringkali kita rasakan seperti itu, dibuang , terbuang. Habis tidak ada harapan.
Saat yang sama, saya sedang hadapi masalah di kantor, seolah tidak ada jalan keluar. Tapi ternyata, setelah berbulan-bulan, ada harapan. Sama persis seperti tunas ini munculnya.
Harapan, itulah yang kita perlukan dalam hidup kita. Dan saya yakin, pohon bisu ini juga punya harapan. Harapan untuk lebih baik, agar bisa berkembang lagi.
Persis seperti kata Ayub ini.
Ayub 14:7-9 (TB) Karena bagi pohon masih ada harapan: apabila ditebang, ia bertunas kembali, dan tunasnya tidak berhenti tumbuh.
Apabila akarnya menjadi tua di dalam tanah, dan tunggulnya mati di dalam debu,
maka bersemilah ia, setelah diciumnya air, dan dikeluarkannyalah ranting seperti semai.
Tetaplah berpengharapan dalam Tuhan, apapun masalah kita.