Translate

Tuesday, December 29, 2020

Semua ada waktunya

Pengkhotbah 3:1-2, 6, 9-11 (TB)  Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya. 
Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam;
ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi; ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang;
Apakah untung pekerja dari yang dikerjakannya dengan berjerih payah? 
Aku telah melihat pekerjaan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan dirinya. 
Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.


Ya , semua ada waktunya. Masalahnya apakah kita sadar tentang hal itu.

Pengkhotbah dengan lugas menyampaikan semua hal ini. Apa yang sebenarnya, kita sebagai manusia akan mengalami. Pengalaman hidup tiap orang pasti berbeda. Tapi ada kesamaannya. Kita akan jatuh bangun dalam kehidupan ini.

Semua ada waktunya, ada saat kita jatuh terhempas, terhimpit dan merasa sesak nafas. Dan ada saatnya kita bisa berteriak lega dan menarik nafas panjang dan dalam. 

Hanya saja apa yang ada di dalam otak kita sewaktu kita mengalaminya. Apakah yang ada di dalam hati kita.

This shall pass, ini pasti akan berlalu.. itu juga kalimat yang sering saya katakan ke diri saya sendiri sewaktu mengalami tekanan hebat.

Lalu ada hal terakhir yang selalu harus kita siapkan, yaitu bila Tuhan memanggil kita pulang. Sudah siapkah kita? Mungkin kita akan tetap punya target dan tujuan hidup, tetapi kita pun harus memasukkan tujuan ini, tujuan sewaktu kita dipanggil Tuhan.

Apalagi dengan kondisi pandemi seperi sekarang ini. Sangat dinamis, orang bisa saja kehilangan nyawanya dalam waktu singkat. Dan itu yang tidak pernah kita ketahui.

Siapkan diri kita dalam segala hal, dan teruslah isi hidup kita untuk memuliakan Allah.