Biasanya saya membuat ini untuk diri kami sendiri, untuk membantu kami memahami tren dunia dan Indonesia, menyiapkan business plan. Tapi kali ini ada yang kami sharingkan, sehingga semua bisa mengikuti dan menyesuaikan bisnisnya masing-masing. Sesuai dengan bidangnya, maka saya hanya akan mengulas dari sisi dunia IT / TIK saja.
Prediksi2020 , market apa yang akan tetap menguasai ? Market B2B (Business to bussiness). Mengapa ? Pertama, market inilah yang memiliki kemampuan beli atau belanja TIK, selain Pemerintah. Selama tahun 2019, dimana tahun politik, maka sektor Pemerintah tetap memiliki kemampuan beli TIK yang tinggi, meskipun pemainnya dikuasai via e-Catalog (Belanja Online Pemerintah). Namun, sektor lain tetap bergeliat diantaranya Finansial, Manufaktur, Logistik.
Kedua, pemerintah mengeluarkan aturan e-commerce baru (PP 80 / 2019) yang mengakibatkan semua penjual e-commerce harus berbadan hukum. Tentu saja jadinya ini bukan lagi melulu B2C, tapi akan menjadi B2B. Saya sebagai merchant 'menjual' ke e-commerce platform dan ada nilai pajak dikenakan disana. Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE) ini akan sangat membantu untuk mengontrol derasnya belanja barang impor melalui e-marketplace yang ada.
Mungkin aturan PP 80/2019 ini sedikit akan menyulitkan bagi para pemain yang sudah ada, tapi aturan ini akan membantu untuk semua.
Lalu bila kita konsen di market B2B, maka ada beberapa tren yang harus diperhatikan, yaitu :
- sentuh konsumen anda dengan sentuhan personal, dan salah satu yang paling banyak digunakan adalah email.
- maksimalkan kemampuan email marketing anda. Mailchimp menemukan hanya 21,33% open rate dari email yang dikirimkan. Maka pastikan konten email marketing anda dinamis dan gunakan AI.
- gunakan Sosial Media untuk bisnis anda.
- fokuskan Content Marketing anda. 70% pembeli sekarang ini didapat dari video yang dipublikasikan. Maka 45% dari marketing akan menggunakan Youtube channel.
- gunakan Chatbot. Pastikan dimanapun, baik di website, sosmed anda bisa gunakan chatbot.
Kemudian PREDIKSI2020 juga menemukan penggunaan CLOUD yang akan semakin meningkat di Indonesia. Tren ini akan ditemukan meningkat di market finansial , manufaktur, logistik dan beberapa bidang lain. Finansial akan tetap mengharuskan penggunaan CLOUD secara LOKAL. Artinya para pemain cloud global sedang berlomba membangun fasilitas CLOUD mereka di Indonesia. Yang menarik adalah penggunaan MULTI-CLOUD yang semakin meningkat, selain HYBRID CLOUD yang telah marak sepanjang tahun 2019 ini. Pemain CLOUD LOKAL juga tidak mau kalah, dan mereka mendapatkan market cukup selama ini dari sisi B2B, meskipun berat bersaing dengan pemain CLOUD GLOBAL yang memberikan layanan free dulu selama 3-6 bulan.
Tentu perlu keahlian khusus untuk bisa mengelola cloud, sehingga kebutuhan SDM terkait Cloud Engineer meningkat terus. Dan uniknya skillnya juga harus bisa menangani berbagai setting terkait cloud. Terakhir ini, skill Kubernetes sedang meningkat tajam, selain Azure dan AWS yang telah ada selama ini.
Ada market menarik di CLOUD yang tidak banyak pemainnya, yaitu Disaster Recovery Cloud (DRC Cloud), dan sekarang semakin banyak penggunanya. Mereka akan cenderung menggunakan cloud sebagai DRC , dan ini banyak dilakukan oleh para pengguna VMWare.
Peluang dari tingginya implementasi CLOUD ini adalah akan tingginya juga perangkat security untuk proteksi CLOUD, baik private, hybrid ataupun multi-cloud. Perangkat seperti ini mulai bermunculan dan memberikan solusi pengamanan akses hingga aplikasi yang menggunakan layanan Cloud.
Penggunaan terbesar kemungkinan di cloud adalah terkait ANALYTIC (analisa), dimulai dari bigdata hingga Artificial Intellegence. Dimulai dari membuat dashboard hingga analisa data. Cloud adalah cara tercepat mendapatkan hasilnya. Maka pemain besar, Azure, AWS, GCP, Alicloud akan berkonsentrasi memberikan solusi-solusi ini untuk market enterprise.
Maka kita akan melihat peluang lainnya, para CLOUD PROVIDER akan membeli, mengajak kerjasama para pengembang software dengan pola SAAS. Semua ini untuk melengkapi konten layanan cloud mereka.
CLOUD Provider juga akan melirik penggunaan API untuk integrasi berbagai layanan yang ada di mereka. Dan untuk finansial , penggunaan API akan sangat banyak, maka Bank Indonesia juga telah mengatur itu dalam strategi BSPI 2025 nya. Maka banyak perusahaan, termasuk cloud provider akan mengikuti arahan tersebut.
Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah karena Indonesia belum memiliki CLOUD POLICY, maka tentu harus sangat berhati-hati dalam menggunakan layanan cloud untuk finansial.
Karena tingginya penggunaan CLOUD ini, maka perusahaan akan berusaha membuat standarisasi terkait API, business service serta penggunaan cloud. Beberapa cloud provider akan memfokuskan diri kepada layanan Internet of Things (IoT) yang marketnya sangat luas, dan memberikan kemampuan Edge Computing.
Penggunaan Blockchain juga akan meningkat di beberapa sektor, seperti Logistik, Retail, dimana akan didukung oleh layanan cloud dan edge-computing. Semua ini akan mewarnai dinamika teknologi TIK Indonesia di 2020.
Kita mengingat kembali target INDONESIA DIGITAL NATION 2020 yang akan mulai sangat diseriuskan oleh pemerintah. Pemerintah akan membuat strategi ini menjadi lebih nyata. Gelaran infrastruktur PALAPA RING akan dimaksimalkan untuk fungsi ini, dan akan digunakan untuk banyak hal. Pemerintah akan memfokuskan pembangunan 4 data center government untuk Government Cloud, dan ini akan membuat 9000 ruang server / data center kecil di berbagai gedung pemerintahan akan digabungkan dan diintegrasikan secara bertahap. Kesatuan DATA INDONESIA akan digaungkan terus untuk mengintegrasikan ini. Peraturan SPBE diharapkan membantu semua ini semakin cepat bisa terwujud. Selama ini gerakan ini terbantu karena besarnya market belanja online yang meningkat sangat pesat dari tahun ke tahun.
Tapi gerak INDONESIA DIGITAL NATION 2020 ini menimbulkan tantangan lain, seperti PERLINDUNGAN DATA (PRIBADI). Kami masih menunggu kepastikan soal RUU ini yang akan melindung dan melengkapi peraturan yang ada.
Tantangan dan peluang lainnya adalah CYBERSECURITY. Tingginya penggunaan cloud, API, web-services serta penggunaan data yang meluas dalam perusahaan, mengharuskan perusahaan mempersiapkan faktor ini. Dan ini dimulai dengan CYBERSECURITY AWERENESS.
Tidak lupa juga faktor SDM yang penting digarap, dan telah menjadi fokus pemerintahan dalam lima tahun kedepan. Kami menyebutnya DIGITAL TALENTS. Kami tidak bisa sepenuhnya berharap kepada pemerintah, tapi dari sisi swasta, kita bisa membangun kemampuan DIGITAL TALENT baik dari karyawan, tim kita sendiri, hingga ke publik atau masyarakat yang mau kita bina. Pemerintah berupaya dengan mengembangkan VOKASI dan ini baik. Tapi kolaborasi terus menerus antara Akademis - Bisnis - Goverment (ABG) harus terus dilakukan di berbagai sektor untuk memaksimalkan DIGITAL TALENT kita.
Ini ada 10 tren transformasi digital yang akan berkembang di Indonesia menurut A.T Kearney.
Dunia IoT yang sangat luas dan masih sangat besar untuk berkembang di Indonesia juga menjadi salah satu tren di 2020. Terkait IoT , ada yang harus diperhatikan diantaranya :
- keamanan IoT memegang peranan penting
- IoT akan banyak digunakan di proyek Smart City
- AI dan data collection akan memaksimalkan IoT
- IoT di industri kesehatan akan meningkat
- Iot di industri manufaktur akan meningkat seiring derap Making Indonesia 4.0 yang digalang Kemenperin
- IoT dan Big Data akan semakin banyak dipelajari
- Penggunaan RFID yang akan semakin banyak
- Berbagai industri akan mempelajari IoT
- Desentralisasi dengan BlockChain
- Semakin banyak device menggunakan IoT
Bicara IoT tidak ketinggalan keamanan IoT, maka harus memperhatikan :
- keamanan fisik dan cybersecurity akan semakin bergabung.
- ransomware akan memusingkan IT profesional
- Indonesia akan kekurangan tenaga cyber security
Maka semua ini akan semakin mewarnai dunia IT Indonesia, dimana konsentrasi transformasi digital akan tetap dipakai dalam banyak kegiatan.
Transformasi digital ini akan memperhatikan:
- Customer Experience
- Data Driven Business
- Artificial Intellegence & Machine Learning
- Multi-Cloud computing
- IT as core of the business
- Co-Creating Value with external
- Fueling Business Performance with API
Mari kita songsong bersama tahun DIGITAL 2020 dengan semangat yang baik. Sukses untuk kita semua.