ARE YOU AFRAID OF THE DARK?
ARE YOU AFRAID OF THE FUTURE?
(Apakah anda takut dengan kegelapan?
Apalah anda takut dengan masa
depan?)
Judul artikel ini diambil dari sebuah novel Sidney Sheldon.
Tetapi yang akan saya ceritakan di sini adalah cerita tentang seorang CEO sebuah TV yang mengumpulkan semua karyawannya dan dengan lantang dia berkata,"Saat ini pendapatan kita sepenuhnya berasal dari iklan TV. Padahal setiap tahun pendapatan kita dari ikla turun 20 percent, berarti 5 tahun lagi, pendapatan kita dari iklan akan habis. Saya mengajak kita semua mencari sumber pendapatan baru di luar iklan?"
Wow.... lets look at his leadership capability:
- VISIONARY
He sees the future before anyone else
Dia sudah membaca trend yang akan terjadi di masa depan
- COURAGE
Dia berani menyampaikan kabar buruk kepada ribuan anak buahnya.
Creating discomfort.
And this is risky.
Mungkin akan ada beberapa yang keluar karena merasa tidak aman.
Tapi dia tidak takut menyampaikannya karena memang itu yang harus dilakukan agar survive di masa depan
- ENGAGING PEOPLE
Dia mengajak seluruh karyawan untuk mencari sumber pendapatan baru di masa depan ....
- ACTION ORIENTED
Dia akan memonitor implementasinya. Dia akan mentrack berapa ide baru yang dihasilkan dan bagaimana ide ide baru itu akan men-generate revenue baru.
That's the four characters that all leaders should have:
- Visionary
- Courage
- Engaging People
- Action Oriented
Saya membuka artikel ini dengan pertanyaan,"Are you affraid of the dark? Are you affraid of the future?"
Apa maksudnya?
Apakah anda takut dengan masa depan?
Jawabnya ... kita mestinya takut.
Karena masa depan penuh dengan ketidakpastian, kerumitan, kerancuan dan kerapuhan bagi bisnis kita (Uncertainty, complexity, ambiguity and vulnerability).
Masa depan penuh dengan kegelapan.
Kita sekarang mestinya kebingungan dengan apa yang akan terjadi di masa depan.
Semuanya serba gelap (ketidakpastian).
Dan kalau anda ditanya apa yang akan terjadi di masa depan, jawabannya mestinya,"Tahu ah...gelap"
Because it is dark! Extremely dark!
Saya dan keluarga saya pernah berkelana ke sebuah gua di Buniayu di Sukabumi.
Di dalam goa adalah zone of external darkness.
Hanya kelelawar dan jangkrik goa yang bisa bertahan hidup.
Kami bersama ketiga anak anak kami selalu berjalan berhati hari dan berpegangan tangan, bermodalkan lampu belerang dengan cadangan waktu menyala yang sangat terbatas.
What happen?
You should be affraid of the dark.
You should be affraid of the future.
Tetapi seharusnya ketakutan itu membuat kita waspada.
Ketakutan itu seharusnya menjauhkan kita dari zona nyaman, dari kelengahan, dan dari complacency.
Seharusnya kita mencontoh CEO TV swasta tadi yang karena begitu khawatirnya (bahwa mereka akan kehilangan sumber revenue nya dalam 5 tahun), maka dia berani mengumpulkan semua karyawannya dan berkata,"Kalau kita tidak mencari sumber revenue baru, maka kita akan mati 5 tahun lagi"
Again ... it is not about improving step by step, bit by bit or process by process.
It is about dramatic transformation, it is about quantum leaps and it is about "change or die".
Problemnya berapa banyak orang yang seperti CEO TV swasta tadi?
Kita lihat dulu pada diri kita sendiri dan bagaimana kita mengelola Personal Development kita?
Bisa nggak kita belajar kompetensi baru 5 tahun sebelum krisis melanda industri kita, perusahaan kita atau pekerjaan kita?
Nggak banyak kan?
Why? Jawabannya adalah sesuai dengan judul artikel ini (yang dicopy dari judulnya Sidney Sheldon) .... because you are not affraid of the dark.
Because you are not affraid of the future.
Well... YOU SHOULD BE .
Because there are so many uncertainty in the future.
Ada seorang filosof ternama yang mengatakan,"Only paranoid will survive" (this means others will die).
Karena paranoid selalu waspada, karena paranoid selalu panik.
Karena paranoid merasa selalu dalam kegelapan.
Well... mungkin life is not that extreme.
But please make sure you are not complecent.
Dan pada saat saya bilang bahwa anda harus takut dengan masa depan yang tidak pasti, dan kemudia kita harus mengalirkan ketakutan itu menjadi energy positive untuk selalu waspada dan bersiap-siap menghadapi ketidakpastian itu!
Sekarang saya akan memberi contoh perusahaan perusahaan yang complacent atau lengah atau lupa.
1. Lupa melihat customer
Sebuah perusahaan tinta cetak photo ternama dari Jerman lupa dan lengah melihat trend bahwa customer tidak mencetak photo lagi.
Akibatnya pendapatan merosot tajam dan akhirnya bangkrut.
2. Lupa melihat competitor
Sebuah perusahaan handphone ternama lupa atau lengah melihat bahwa kompetitor mereka maju jauh lebih pesat sementara mereka berkutat dengan software platform milik mereka sendiri.
Mereka ditinggalkan customer setia mereka dan pendapatan menukik tajam.
3. Lupa melihat technology
Sebuah perusahaan taxi besar dari Tiongkok lupa atau lengah melihat bahwa teknology dan aplikasi akan membuat pelanggan mereka beralih dari taxi tradisional ke online application.
Akibatnya pendapatan para sopir taxi menurun tajam dan bahkan beberapa akhirnya demo ke jalan jalan di beberapa kota di Tiongkok.
Ingat, semuanya konsekwensi nya fatal bagi bisnis.
Ingat, semuanya bermula dari lupa atau lengah melihat sekeliling kita, dan lengah untuk berwaspada menghadapi masa depan.
Jadi apa dong yang harus anda lakukan sebagai seorang leader?
1. LETTING GO THE PAST GLORY
Jangan terbuai dengan kejayaan di masa lalu. Sebesar apapun anda, sehebat apapun anda, ternyata masih bisa juga hancur ditelan waktu apabila lengah. Lihat contoh contoh di atas.
Mindset untuk tidak terus menerus terbuai dengan masa lalu tetapi fokus kepada masa depan akan sangat penting untuk survival anda.
2. DEVELOP A BOLD VISION FOR THE FUTURE
Bersama sama tim anda harus mengembangkan visi baru yang ambisius, jelas dan bisa menginspirasi semua team member.
Visualize the success.
Draw the picture how the success would look like.
Then motivate your team to move to the right direction.
3. ENGAGING YOUR EMPLOYEES AND ALL KEY PLAYERS
"The worse situation a leader can be in, is when he has no follower"
Kadang kadang leader terlalu ambisius dengan visinya, berlari cepat seorang diri dan baru menyadari bahwa ternyata anak buahnya nggak ada yang ikut di belakangnya.
You have to engage all the team members and all the key players, your peers, your boss and your stakeholders.
4. BUILD LEARNING AGILITY AND KEEP FUTURE-FOCUSED
Pada saat team sudah berlari kencang tetaplah waspada.
Ingat bisa saja trend berganti begitu cepat.
Bisa saja customer meninggalkan anda karena hal hal yang selama ini tidak anda perhitungkan (contoh pada saat bus malam berkompetisi sesama mereka ternyata penumpang berpindah ke kereta api dan pesawat yang harganya makin terjangkau, they are the invisible competitors).
Makanya kita harus selalu waspada dan terus menerus membentuk learning agility, kemampuan seorang individu dan sebuah organisasi untuk mempelajari hal hal baru demi masa depan.
Akhirnya, sebagai final reminder, ingat, mari kita tiru leadership character dark CEO TV tadi ...
1. Visionary
2. Courage
3. Engaging People
4. Action Oriented
Salam hangat
Pambudi Sunarsihanto
Fanky Christian
fankychristian.blogspot.com
fankychristian.blogspot.com