4 tahun Suriah berantakan karena isu agama.
Libya sampai sekarang hancur menjadi negara gagal tempat bersarangnya teroris sesudah pemersatu mereka, Muammar Qaddafi di kudeta.
Irak setiap minggu terjadi minimal satu kali bom bunuh diri di pusat keramaian dan tempat ibadah yg menewaskan banyak orang. Sekarang di suriah sudah begitu banyak nyawa yang melayang, tak sedikit bangunan yg indah kini menjadi hancur berantakan.
Belajar dari situasi mereka, kita menjadi paham bahwa keragaman itu sangat mahal harganya.
Mereka mungkin dulu awalnya seperti kita, persis seperti kita skrg. Duduk minum kopi, teh setiap sore sambil ngobrol politik adalah kebiasaan orang-orang timur tengah. Kehidupan mereka sangat biasa, layaknya kehidupan normal. Tidak ada yang mengira bahwa semua itu berubah 180 derajat.
Baca dan renungilah nasehat Abah, beliau berpesan seperti ini
"Anakku...
Jangan pernah percaya dengan siapapun yang membawa jargon agama untuk saling membenci orang yang berbeda paham.
Ingat agama tidak mengajarkan kebencian tapi kasih sayang.
Kita tak ingin bernasib sama dengan yg terjadi sekarang di Suriah.
Syukuri kemerdekaan ini dg hidup damai, itulah wujud rasa terimakasih kepada pejuang kemerdekaan negeri ini.
“DIA YANG BUKAN SAUDARAMU DALAM IMAN, ADALAH SAUDARA DALAM KEMANUSIAAN”.
(Sahabat Ali)
Surga itu diperuntukan utk manusia2 yang mencintai saudaranya dan manusia yang mau menjaga perdamaian dan persaudaraan.
Agama bukan untuk membenci, karena puncak dari agama sendiri adalah cinta.
Mari kita jaga apa yang sudah ada, apa yang sudah diperjuangkan, apa yang sudah di ajarkan oleh pendahulu2 kita.
kita bisa menikmati apa yang ada karena dulu pendahulu kita saling asah dan saling asuh.
Mereka adalah orang yang sdh mengajarkan kita utk menebar sikap belas kasih kpd siapapun tanpa memandang apa pun.... tidak ber-sekat2.
Seperti juga telah dicontohkan langsung Sang Maha Rahim.
Dia selalu membagi cahaya matahari kepada siapa saja, kepada setiap makhluk di bumi.
Bahkan kepada manusia yang sama sekali tidak percaya kepada-Nya.