“Maka terjadilah gempa bumi hebat sebab seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya lalu duduk di atasnya...malaikat itu berkata kepada perempuan-perempuan itu: ‘Jangan kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalib itu. Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia dibaringkan.” (Matius 28:2,5,6) Dapat dibayangkan bagaimana perasaan mereka ketika mendapat kabar bahwa Guru dan Tuhan mereka itu bangkit. Mereka takut tetapi juga sekaligus sukacita. Mereka berlari cepat-cepat, seolah tidak sabar, untuk memberitakan kepada murid-murid yang lain. Namun, sebelum mereka bertemu dengan para murid yang lain untuk memberitakan kabar gembira itu ternyata Yesus menampakkan diri kepada mereka dan memberi salam, “Salam bagimu!” Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya. Perintah yang sama yang telah didengar Maria sekarang diucapkan sendiri oleh Yesus, “Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku.”
Perhatikan kata ini “jangan takut!” Rupanya kata ini menjadi pesan utama berita malaikat dalam Injil. Bila kita cermati seputar kehidupan Yesus, dari kelahiran sampai berita kebangkitan pesan itu terus disuarakan. Ketika malaikat Tuhan memberitahu Maria bahwa ia akan mengandung Yesus, malaikat itu mengatakan, “Jangan takut.”(Lukas 1:30). Pesan yang sama juga terjadi pada Yusuf ketika ia mempertimbangkan untuk menceraikan Maria, lantaran sudah mengandung (Matius 1:20). “Jangan takut” juga disampaikan kepada para gembala oleh malaikat Tuhan ketika memberitakan kelahiran Sang Juruselamat (Lukas 2:10). “Jangan takut!” ditujukan Yesus kepada Yairus yang begitu cemas lantaran anaknya sakit dan hampir mati (Markus 5:36). Dan, masih banyak lagi pesan “jangan takut”. Konon ada 360 kali kata “jangan takut” dalam Alkitab dan ada orang yang mengaitkannya dengan kalender Yahudi. Dalam kalender Yahudi satu tahun ada 360 hari, jadi lengkaplah sudah bahwa setiap hari manusia selalu diperhadapkan kepada ketakutan.
Setiap hari kita merasakan ketakutan - ketakutan yang berbeda ragam dan kadarnya. Tidak hanya terkait keseharian kita, bahkan kengerian kita melihat kondisi di luar kita. Pemberitaan yang begitu terbuka, mengenai beragam peristiwa membuat kita ngeri melihat semua nya.
Kebangkitannya mengalahkan maut membantu kita mengatasi ketakutan yang kita hadapi. Ingatlah senantiasa, bahwa kita adalah anakNya , yang telah ditebus darahNya, dan tiada kuasa yang dapat mengalahkan kita bersama Yesus. Selamat Paskah saudaraku.