7 Pelajaran dalam Membuat Konten Marketing yang Diminati
Saat ini sebuah konten marketing sudah sangat mudah untuk ditemui. Contohnya ketika kita membaca sebuah newsletter, Google Alerts atau ketika kita mengunjungi sebuah situs berita. Perkembangan teknologi dan munculnya sosial media juga sudah mengeliminasi kebutuhan akan channel distribusi secara tradisional bagi sebuah konten marketing. Kita tentu saja tidak hanya ingin bisa membuat konten yang bagus dan bisa menampilkannya untuk audiens yang tepat. Kita tetap membutuhkan kreatifitas dan kemampuan yang cukup untuk bisa membuat sebuah konten yang terbaik. Berikut ini adalah pelajaran untuk membuat sebuah konten marketing yang diminati:
1. Desain adalah hal terpenting
Sebuah konten marketing bukan hanya harus mementingkan isi. Namun sebuah desain juga akan sangat berpengaruh terhadap daya tarik dari konten tersebut. Jangan berhemat saat membuat desain sebuah konten marketing. Audiens akan mencari sebuah konten yang menarik untuk terus dan terus dilihatnya. Gunakanlah sebuah gambar dengan resolusi terbaik, dan digabungkan dengan pemilihan teks yang menarik. Tidak perlu membuat sebuah desain yang berlebihan. Anda hanya perlu membuat sebuah desain yang sederhana namun mampu meninggalkan kesan yang lama kepada audiens.
2. Masukan konten multimedia
Sama halnya dengan berinvestasi dalam sebuah desain. Ketika Anda sudah mulai membuat sebuah desain yang menarik untuk konten marketing. Anda bisa menyisipkan sebuah konten multimedia didalamnya. Anda bisa mengkombinasikan sebuah video, slideshow, foto dan bahkan playlist dalam blog atau website Anda yang berisi sebuah konten. Hal ini akan menjadi suatu daya tarik tersendiri bagi audiens.
3. Buat sehalus mungkin
Tujuan membuat sebuah konten marketing, memang untuk menghasilkan penjualan. Namun konten marketing yang baik, harus mampu membuatnya sehalus mungkin dan tidak terlihat seperti sedang menjual. Fokusnya kali ini adalah mengedukasi, menghibur, dan mengantarkan nilai konsumen kepada keinginannya untuk membeli. Jangan langsung membuat sebuah konten yang terlihat seperti sedang menjual. Audiens akan sangat malas untuk melanjutkan membaca konten marketing tersebut.
4. Ciptakan keseimbangan
Sebuah konten tidak akan berhasil tanpa ada campur tangan dari audiens. Ikutsertakan audiens Anda untuk membuat sebuah konten marketing yang baik. Harus ada sebuah keseimbangan antara konten yang dibuat secara professional dan konten yang dibuat oleh user. Anda bisa meminta sebuah feedback kepada audiens tentang konten marketing Anda. Lalu anda bisa menyisipkan saran dari para audiens untuk membuat sebuah konten yang mereka ingin lihat.
5. Jangan membuat sebuah jalan buntu
Ketika Anda membuat sebuah konten, jangan biarkan audiens menunggu Anda menjelaskan hal lainnya. Di dalam sebuah konten marketing, Anda bisa membuat sebuah link – link ke halaman yang lain dari kalimat – kalimat di konten Anda. Hal ini bukan hanya akan mengedukasi audiens, namun bagi sebuah blog atau website, ini akan menaikkan jumlah traffic website atau blog Anda. Dan itu akan sangat membantu bagi pemasaran konten Anda. Jangan biarkan audiens hanya membaca sebuah halaman tanpa tahu fungsi lebih dalamnya. Izinkan audiens untuk melihat lebih dalam tentang isi konten marketing Anda.
6. Mudah untuk sharing
Saat Anda membuat sebuah konten yang luar biasa, Anda sudah pasti memiliki banyak pengunjung di situs atau blog. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk mendapatkan pengunjung lebih banyak dari yang sekarang. Manfaatkan tombol share untuk bisa membagikan konten marketing Anda dengan lebih mudah. Anda bisa menyisipkan tombol share sosial media, seperti Facebook, Twtitter, Google+ dan lain sebagainya. Hal ini akan membuat konten Anda dilihat dari manapun. Sebuah tombol ‘like’ dibawah sebuah konten, memungkinkan akan mengundang lebih banyak pembaca dan juga pengunjung situs Anda.
7. Media offline masih sangat berguna
Sebuah strategi pemasaran yang diminati saat ini adalah dengan memanfaatkan media online yang ada. Kita bisa mendapatkan banyak pengunjung, fans dan peminat produk kita hanya dengan melalui sosial media. Namun itu tidak akan memunculkan sebuah komunikasi berkelanjutan, jika kita tidak bisa berkomunikasi secara langsung dengan para konsumen kita. Anda bisa mulai berkomunikasi secara langsung dengan konsumen. Hal ini bertujuan untuk bisa mendekatkan diri dengan keinginan dan kebutuhan mereka. Anda bisa mulai mengikuti sebuah event offline yang ada. Anda juga bisa mengikuti sebuah komunitas atau organisasi, yang memiliki banyak pengikut. Anda harus menyeimbangkan antara pemasaran secara online dan juga offline.
Good Luck :-)