Jumat, masih kerja seperti biasa, mengejar target-target yang banyak ketinggalan - gara-gara keliling terus kerjanya. Dan malamnya, sangat menikmati bertugas jadi Liturgos di Pekan Doa Pentakosta.. Benar-benar kekuatan doa yang luar biasa.
Trus, sabtu pagi, bangun, menyalakan TV, kaget - saya kira bencana sudah selesai, ternyata ada lagi yang baru, gempa bumi dashyat di Jogyakarta..
Jogyakarta - mungkin cuma satu kali saya kesana kalau tidak salah. Dan masa itu, masa sekolah di STM, luar biasa, mengingat saat itu. Seminggu di jogya, sempat juga nginap bbrp hari di salah satu plosok bukit soeharto di gunung kidul.
Cuma saya gak tahu sekarang bentuknya seperti apa lagi. Ada rencana sich mo kesana, tapi kalo udah begini, wah repot.
Lha, wong yang bawa sumbangan aja jg susah kembali ke Jakarta nya.. Travel naik 150%, trus sewa mobil Kijang bisa 1jt sampai Jakarta - per orang, Edan !!
Tapi, saya jadi ingat lagi, pelajaran kecil yang saya dapat pada waktu ikut Pekan Doa Pentakosta, hari Sabtu itu, dimana penderitaan memang diijinkan terjadi oleh Tuhan. Nah, yang perlu digarisbawahi adalah Tuhan tidak pernah meninggalkan anak-anaknya, semenderita bagaimana pun, apabila kita pasrah, berserah diri, Tuhan akan memberikan kekuatan - bukan kelegaan ya. Jadi kekuatan untuk menjalani semua.
Sama donk, saya dari kecil, sepertinya kalo dilihat sekarang, ya hidupnya susah. Sekarang pun masih. Jadi berharap jadi orang kaya, jangan dulu !. Yang penting adalah menerima keadaan kita sekarang, bersyukur (ini yang kadang susah), dan akhirnya berserah, melihat kehendak Tuhan dalam hidup kita. Jadi kembali ke masalah klasik. Dalam hidup kita ini yang katanya cuma sampai umur 70 - 80th, apa yang menjadi prioritas hidup kita ?
Silahkan jawab masing-masing, tapi kalo saya, sedang merevisi, prioritas hidup saya, dari yang "menjadi orang kaya" sekarang saya rubah menjadi "orang yang berguna untuk Kristus"...
Mau ikutan sama saya ? silahkan saja...