Morning coffee
Kecelakaan pesawat Air India.
Bagi sebagian orang, itu hanya berita terbaru.
Bagi saya, itu adalah pengingat yang menggetarkan jiwa tentang betapa rapuh dan tidak terduganya hidup ini.
Empat kehidupan. Empat cerita. Empat pelajaran hebat yang mengubah cara saya memandang waktu, tujuan, dan keanggunan setiap momen.
Pertama: Sebuah keluarga yang telah menunggu bertahun-tahun untuk mewujudkan impian mereka untuk bermigrasi ke Inggris.
Hidup terus menghalangi, tanggung jawab, penundaan, keputusan.
Mereka akhirnya berhasil naik pesawat... tetapi tidak pernah mencapai tujuan mereka
Dan saya menyadari:
Kita membawa begitu banyak rencana untuk "suatu hari nanti." Tetapi jika kita terus menunggu, suatu hari nanti *menjadi tidak pernah ada*
Kedua: Seorang wanita yang seharusnya berada di pesawat itu. Dia datang terlambat. Melewatkan check-in. Memohon untuk naik pesawat tetapi ditolak. Dia frustrasi, marah, putus asa. Hanya untuk kemudian menyadari: penundaan itu adalah perlindungan ilahi.
Kita tidak selalu mendapatkan apa yang kita inginkan, *karena Tuhan melihat apa yang tidak bisa kita lihat.*
Terkadang, "tidak"-Nya adalah yang membuat kita tetap hidup.
Ketiga: Seorang pria yang selamat.
Pesawat itu terbelah dua dan dia kebetulan berada di bagian yang tidak terbakar.
Dia berjalan pergi, linglung dan hidup, dari sesuatu yang tidak seorang pun pikir bisa selamat.
Itu bukan keberuntungan. Itu tujuan. Dan saya teringat ayat: *"Untuk segala sesuatu ada masanya, dan untuk apa pun di bawah langit ada waktunya." –* Pengkhotbah 3:1
Itu belum waktunya.
Keempat: Dan kemudian mereka yang tidak berhasil. Orang-orang dengan impian. Orang-orang dengan keluarga. Orang-orang dengan cerita yang belum selesai.
Mereka mencium seseorang selamat tinggal pagi itu... tidak tahu itu adalah saat terakhir.
Kehidupan mereka mengingatkan kita bahwa waktu tidak dijamin. Kita tidak dijanjikan usia tua. Kita tidak dijanjikan masa depan. *Apa yang kita miliki adalah sekarang.* Sebuah napas. Detak jantung. Sebuah kesempatan.
Jadi, selagi Anda masih memiliki hari ini..
Selagi Anda masih bernapas, masih kuat, masih mampu, jangan sia-siakan. Jangan menunggu momen yang "sempurna".
Cintailah sekarang. Minta maaflah sekarang. Maafkanlah sekarang. Bermimpilah sekarang. Bicaralah sekarang.
Karena hidup tidak selalu disertai peringatan. Dan terkadang... "waktu berikutnya" tidak pernah datang.
Ayat Alkitab yang berbunyi "sebab segala sesuatu sudah dekat" terdapat dalam 1 Petrus 4:7, yang berbunyi lengkap: "Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa."
Oleh karena itu, orang percaya diingatkan untuk hidup dengan bijaksana, menguasai diri, dan berdoa, serta mengasihi satu sama lain dengan sungguh-sungguh.
Selamat pagi , selamat beraktivitas
Tetap semangat , tetap percaya , tetap setia dan selalu bersyukur
Tuhan Yesus memberkati