Semenjak awal bulan Agustus 2002 ini, kami di EventCerdas membahas tema transformasi digital. Kami mengundang para pembicara menarik dalam transformasi digital semenjak perusahaan kami ada di tahun 2005. Salah satunya adalah SendQuick. Perusahaan berbasis di Singapore ini telah kami kenal sejak tahun 2003, dan kami mulai membawa produknya ke Indonesia sejak 2005.
Ada hal menarik yang saya lihat dari perusahaan SendQuick, dulunya adalah Talariax Pte Ltd. Perusahaan yang berfokus memberikan solusi sms gateway di awal berdirinya, dan sekarang telah berkembang menjadi messaging company.
Saya berkesempatan mengundang Wong Jeat Shyan, founder dan CEO Sendquick untuk sharing dalam kesempatan pertama dari rangkaian webinar bulan agustus. JS Wong menyampaikan tren tantangan perusahaan saat ini, terutama di masa pandemi.
Pertama, bekerja secara remote dan hybrid. Ini mulai kita rasakan sejak pandemi. Perusahaan, instansi meminta kita di rumah, tapi tetap bekerja. Itulah kita perlu teknologi, maka kita harus gunakan teknologi informasi, teknologi digital. Untuk beberapa jenis usaha tentu tidak bisa semuanya full bekerja secara online, atau remote, tapi sebagian besar orang bekerja diatur bergantian. Hingga sekarang, masih ada yang bekerja demikian, meskipun hampir 70% di Indonesia telah kembali bekerja di kantor.
Namun demikian, ada saat dimana kita diminta bekerja di rumah, terutama pada saat sedang tidak enak badan, atau pada saat di kantor ada yang terdeteksi sakit covid. Hingga kini banyak perusahaan dan instansi memberlakukan itu. Bagaimana bila karyawannya tidak bisa menggunakan sistem, tidak bisa pakai laptop, tidak bisa mengakses via internet, tentu semua ini tidak akan bisa berjalan.
Kedua, transaksi online menjadi urat nadi dari usaha. Ini tidak bisa dipungkiri. Sebagian besar selama pandemi berusaha merubah, menyesuaikan agar semua proses input, hingga transaksinya dilakukan secara online. Maka tidak heran, sistem cloud meningkat tajam, software as service meningkat tajam. Aplikasi yang tadinya hanya bisa diakses di kantor, sekarang harus bisa diakses dari mobile. Maka produk seperti TSPlus banyak digunakan dimana-mana.
Ketiga, pelanggan / konsumen lebih banyak gunakan mobilephone daripada pc/laptop. Ini benar, kenyataannya, hampir semua kita tidak bisa ketinggalan smartphone kita. Data pengguna aplikasi messaging menunjukkan data itu juga. Whatsapp dan facebook messenger paling banyak digunakan, termasuk di Indonesia.
Keempat, mobile adalah dimana konsumen berada. Ini juga. Ternyata customer kita tidak jauh, dia hanya sejauh smartphone. Itu gunanya kita harus bisa memanjakan mereka dengan berbagai kanal mobile. Tidak hanya website, tapi website yang mobile friendly. Tidak hanya mobile friendly, ada yang membuat native app khusus untuk pelanggannya. Kemudian, tidak ketinggalan. Kanal berbagai sosial media digunakan.
Kami sendiri merasakan, lebih efektif menjangkau konsumen, mengundang peserta ke webinar, hanya melalui whatsapp, telegram dan berbagai sosial media lainnya. Inilah pentingnya kita menyediakan sistem seperti SendQuick yang bisa multi kanal, dan kemudian bisa integrasi dengan sistem aplikasi yang telah ada.
Terakhir, lebih mudah, lebih cepat. Saya masih terkagum dengan kemudahan pengurusan surat administrasi catatan sipil, hanya dengan mengisi form, dan kemudian update kartu keluarga saya terima via telegram. Semua sangat cepat. Masukkan data pagi hari, siangnya sudah terima. Inilah transformasi digital yang sesungguhnya. Kecepatan, kemudahan untuk pelanggan, konsumen menjadi hal yang utama yang diperhatikan.
Sistem apapun yang kita kembangkan untuk mendukung strategi transformasi digital kita, seharusnya kita pilih dan sesuaikan dengan baik. JS Wong menambahkan, kadang kita terlalu rumit berpikir kompleks, padahal cukup memulai dengan pilihan yang paling mudah dilakukan dan diterapkan dahulu.
SendQuick selama ini membantu itu. Banyak perusahaan gunakan solusi SendQuick agar mereka bisa diupdate via SMS, kemudian beralih ke Whatsapp, telegram dan kanal sosial media. Semua integrasi ini dilakukan ke perangkat sendquick. Kami ingat , pernah ada customer yang gunakan layanan ini untuk terkoneksi dengan konsumennya , yang rata-rata adalah tukang pekerja kontraktor rumah, yang notabene hanya bisa sms kala itu, dan cara ini yang mereka untuk menjangkau belasan ribu tukang se Indonesia.
Beberapa tahun belakangan ini, sudah beralih ke komunikasi whatsapp. Jaringan yang terbentuk dengan belasan ribu tukang bangunan se Indonesia ini tetap terjalin, mulai dari pertanyaan, komplain, hingga program promosi dan bonus bisa terkomunikasikan dengan baik. Inilah yang merubah cara mereka berjualan, yang semula sangat mengandalkan jaringan distribusi besar, sekarang bisa menjangkau pribadi secara langsung.
Transformasi digital juga merupakan sebuah perjalanan, a journey. Itu yang dilakukan dan dirasakan SendQuick, yang terus mengembangkan diri dan layanannya. Juga bagi ribuan penggunanya di seluruh dunia. Mereka terus bergerak menggunakan dan menemukan cara dan pola baru, untuk terus bertransformasi secara digital, karena memang itu tidak akan pernah berhenti.
Bagaimana dengan anda, sudah memulai perjalanan itu? Belum terlambat, anda tetap selalu bisa jadi digital transformation captain bersama eventcerdas.
Bila tertarik mengetahui solusi SendQuick bisa menghubungi tim kami di dcmsales@dayaciptamandiri.com
sumber;https://www.kompasiana.com/startmeup/62f742f908a8b55cfc7d6984/transformasi-digital-adalah-sebuah-journey