Translate

Monday, March 15, 2021

KURANG BERPIKIR TENTANG DIRI SENDIRI

 MARKUS 1:1-8


 1  Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah.
 2  Seperti ada tertulis dalam kitab nabi Yesaya: "Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu;
 3  ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya",
 4  demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan: "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu."
 5  Lalu datanglah kepadanya orang-orang dari seluruh daerah Yudea dan semua penduduk Yerusalem, dan sambil mengaku dosanya mereka dibaptis di sungai Yordan.
 6  Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan.
 7  Inilah yang diberitakannya: "Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak.
 8  Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus."

Berapa banyak anda memikirkan diri anda sendiri ?

Kalau itu ternyata 3-5 jam per hari, waktu itu sungguh sia-sia terbuang 

Mengapa ?

Coba belajar dari Yohanes, yang mempersiapkan jalan Tuhan. Apakah dia memikirkan dirinya sendiri ? Mengapa dia tidak memikirkan dirinya sendiri, daripada memikirkan jalan Tuhan..

Ternyata kuncinya adalah karena dia RENDAH HATI. Rendah hati artinya tidak memikirkan diri sendiri, itulah yang dilakukan Yohanes. Dia tidak memikirkan dirinya sendiri, karena dia tahu, dia punya tugas. 

Tugas inilah yang membedakan kita dengan oran lain. Orang lain yang hanya memikirkan dirinya sendiri, tidak akan pernah mencapai tujuannya. Kok bisa ?
Karena , dengan hanya fokus ke diri sendiri, maka kita semua akan mencapai cara dengan apa pun, tidak peduli orang lain. Padahal hidup kita, sebagai manusia, tidak pernah lepas dari orang lain. Itulah yang pertama diyakini Yohanes. 

Kedua, Yohanes tahu soal tujuan, Dia melakukan tugas nya. Ada banyak dari kita yang tahu tujuannya, tapi tidak melakukan tugasnya. 

Maka Tujuan dan Tugas ini tidak pernah bisa kita hilangkan, dan ini tidak boleh melulu soal diri kita sendiri.

Memikirkan tujuan perusahaan, akan menghasilkan tugas perusahaan. Saya selalu menekankan tujuan perusahaan, misi dan visi perusahaan, tapi juga tetap berusaha melakukan tugas dan kewajiban kita. 

Maka kurangilah berpikir tentang diri sendiri, jadilah rendah hati.