LEADING BY EXAMPLE
Cerita nyata ini terjadi di sebuah perusahaan. Pada saat suasana bisnis sedang challenging, dan perusahaan itu harus menaikkan profit dengan mengurangi cost yang dikeluarkan, seorang CEO menyampaikan ke HR Directornya,"Mulai sekarang kita harus menyuruh semua karyawan menggunakan budget airlines. Bayangkan berapa banyak cost yang kita bisa save? Dan ini bukan hanya sekedar cut the cost of travel, tetapi juga mengirimkan message yang strong, bahwa kita semua harus save cost!"
HR Directornya bertanya lagi,"Jadi mulai sekarang semua orang harus terbang dengan budget airlines?"
CEO nya bilang,"Yes!"
HR Directornya menyampaikan,"Kita dapat melakukan itu enam bulan lagi?"
"Why?" tanya CEO-nya.
"Karena mulai besok CEO harus terbang duluan pakai budget airlines, tiga bulan kemudian seluruh Board of Directors harus terbang pakai budget airline, dan enam bulan kemudian, semuanya baru akan terbang pakai budget airlines!"
CEO nya dengan tegas menyatakan,"Great let's do it!"
Dan besoknya CEO mulai terbang dengan low-cost airlines, dan enam bulan kemudian, belasan ribu orang di perusahaan itu pun terbang dengan low-cost airlines.
Cost saving terjadi di travel, strong message berhasil dikirimkan, akhirnya cost saving terjadi di semua aspek, semua orang bekerja keras, dan dua tahun setelah itu perusahaan itu mencetak record pencapaian business mereka secara profitability, dan tentunya semua orang menikmati bonus mereka yang tinggi.
Anyway, yang penting di sini tentu saja bukannya di perusahaan mana kisah nyata itu terjadi. Yang penting adalah bagaimana sang CEO berhasil menerapkan Leading by Example. Mengorbankan ego-nya, mengorbankan kenikmatan pribadi, dan mengorbankan kenyamanan yang biasanya didapatkan. Pada saat CEO lain terbang dengan First Class di maskapai mewah, dia rela terbang dengan low-cost airlines. Ok lah, dia masih dapat tempat duduk di depan, dapat kacang, pop-mie, dan air mineral, tapi kan itu tetap saja low-cost airlines kan?
Tetapi setelah dia terbang dengan low-cost airlines, Board of Directors yang lain pun tidak dapat mengelak lagi. They have no choice but to follow their leaders. Dan akhirnya belasan ribu karyawan lain juga tidak dapat mengelak juga.
Ini yang terjadi pada saat leader menjadi role-model dan menjadi teladan yang bagus bagi teamnya.
Seorang leader punya tiga tugas utama:
- Lead Your Business
- Lead Your Team
- Lead Yourself
Artinya, pada akhirnya seorang leader harus deliver business result (tanpa itu, semua yang dia omongkan atau kerjakan adalah bullshit!).
Sayangnya seringkali dia tidak bias deliver the result seorang diri. Berarti dia perlu bantuan teamnya. Makanya dia harus menjadi good leader untuk teamnya, mampu mengembangkan dan memotivasi teamnya (develop and motivate your team) untuk bekerja keras bersama mencapai objective teamnya.
Namun, sebelum menjadi leader bagi teamnya, ternyata dia harus menjadi leader yang baik bagi dirinya sendiri dulu.
Remember, as leader, you are always on stage. Orang-orang, boss anda, peer anda, anak buah anda akan selalu melihat anda. Apakah anda konsisten? Jangan-jangan anda mengatakan A, tapi melakukan B. Jangan berfikir bahwa anak buah anda stupid, mereka smart, dan mereka akan mengingat actions yang anda lakukan.
Jadi sebelum anda menjadi leader yang baik bagi team anda dan bagi bisnis anda, jangan lupakan yang pertama, yang paling penting, dan seringkali yang paling sulit, memimpin diri anda sendiri!
Jadi, apa yang harus kita lakukan untuk selalu leading by example?
Coba kita terapkan lima langkah sederhana ini:
a) Consistency
Yang pertama dan yang paling penting adalah konsisten.
Artinya anda sangat konsisten antara apa yang anda pikirkan, anda katakan dan anda kerjakan.
Artinya juga adalah anda konsisten terhadap value-value yang anda believe: kejujuran, integrity, teamworking , innovative dll. Dan anda konsisten setiap hari terhadap nilai- nilai itu.
Ingat smart people are watching you. Dan kalau anda tidak konsisten antara tiga hal itu, pertama mereka akan mentertawakan anda, kehilangan respect kepada anda dan lama-lama mereka akan meninggalkan anda, mencari leader lain yang lebih konsisten.
Consistency is the key of your success as leader.
b) Action oriented
Anda adalah seorang leader teladan kalau kelebihan anda adalah kemampuan mengimplementasi anda dengan disipline, mengatasi segala hambatan sampai anda mampu mencapai objective anda.
Ingat, kesuksesan organisasi yang anda pimpin sama sekali tidak tergantung pada bagus atau tidaknya strategy anda. Kesuksesan sangat tergantung pada kemampuan anda mengimplementasikannya dengan disiplin!
c) Responsible in good and bad condition
Seorang leader yang teladan juga mampu bertanggung jawab dalam segala situasi.
Kalau hasil bisnisnya bagus, dia akan menyatakan bahwa ini keberhasilan bersama teamnya, kalau gagal, leader take responsibility dan memimpin teamnya untuk bersama-sama belajar dari kegagalan itu agar memperbaikinya di masa depan.
d) Delegate, trust your team
Seorang leader teladan mengerti bahwa dia tidak akan bisa mengerjakannya seorang diri.
Maka mereka tidak akan "micro-manage". Mereka memberikan freedom dan space bagi teamnya.
Mereka memberikan objective dan membiarkan teamnya mencari solusi sendiri.
Leader akan membantu bila ditanya, men-challenge teamnya untuk men-generate beberapa alternatives.
Tapi satu hal yang mereka tidak akan lakukan: micro-manage, dan mengontrol team sampai hal sekecil-kecilnya. Mereka tahu ini tidak akan memotivasi mereka, bahkan akan membuat mereka frustasi. Semoga anda tidak termasuk yang micro-manage team anda!
e) Support them, no matter what
Leader teladan mendukung team mereka.
Mereka memang tidak akan mentolerir team member yang punya niat buruk (terkait dengan integrity atau negative office politic).
Tetapi selama niatnya baik, dan team sudah melakukan yang terbaik, mereka akan tetap support dan mendukung team mereka, terlepas dari baik atau buruk hasilnya,
Mereka tahu bahwa the best learning come from experiment. Dan pada saat berexeriment , kadang memang kita berhasil, kadang kita gagal.
Dan tugas seorang leader teladan adalah mendukung anakbuah dan teamnya, dalam keberhasilan maupun kegagalan.
Jadi ingat ya, untuk menjadi seorang good leader yang benar-benar leading by example, perhatikan kelima point penting ini, saya singkat menjadi CARDS:
a) Consistency
b) Action oriented
c) Responsible in good and bad condition
d) Delegate, trust your team
e) Support them, no matter what
So, play your CARDS carefully.
Salam Hangat,
Pambudi Sunarsihanto